Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DAKWAH MUSLIM

KELOMPOK 4
DEFINISI DAKWAH

 Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa


Arab yang mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan
seruan. Sedangkan dalam ilmu tata bahasa Arab,
kata dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang
berasal dari kata kerja : ‫دعا‬, ‫يدعو‬, ‫ دعوة‬artinya :
menyeru, memanggil, mengajak.

 Dalam pengertian yang integralistik dakwah


merupakan suatu proses yang berkesinambungan
yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk
mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke
jalan Allah, dan secara bertahap menuju
perikehidupan yang Islami.
SUBJEK DAKWAH
yang dimaksud dengan subjek dakwah adalah yang
melaksanakan tugas-tugas dakwah, orang itu disebut
da’i atau muballigh.
Dalam pengertian subjek dakwah yang terorganisir,
dapat dibedakan dalam tiga komponen, yaitu (1) da’i,
(2) perencana dan (3) pengelola dakwah.

Sebagai seorang da’i harus mempunyai syarat


tertentu, diantaranya:
 Menguasai isi kandungan al-Quran dan sunah Rasul
serta hal-hal yang berhubungan dengan tugas-tugas
dakwah.
 Menguasai ilmu pengetahuan yang ada hubungannya
dengan tugas-tugas dakwah.
 Takwa pada Allah SWT.
OBJEK DAKWAH
 Objek dakwah adalah setiap orang atau
sekelompok orang yang dituju atau menjadi
sasaran suatu kegiatan dakwah.
 Ditinjau dari segi tugas kerisalahan Rasullulah
SAW, maka objek dakwah dapat digolongkan
menjadi dua kelompok, pertama, umat dakwah
yaitu umat yang belum menerima, meyakini, dan
mengamalkan ajaran agama Islam. Kedua, umat
ijabah yaitu umat yang dengan secara ikhlas
memeluk agama Islam dan kepada mereka
sekaligus dibebani kewajiban untuk
melaksanakan dakwah.
METODELOGI DAKWAH
 Metode dakwah adalah cara-cara menyampaikan pesan
kepada objek dakwah, baik itu kepada individu,
kelompok maupun masyarakat agar pesan-pesan
tersebut mudah diterima, diyakini dan diamalkan.34
Sebagaimana yang telah tertulis dalam al-Qur’an dalam
surat an-Nahl ayat 125:

ُ‫َّك ُه َو‬
َُ ‫ن َرب‬ َُّ ُِ‫ن إ‬
ُُ ‫س‬ َ ‫ي أ َ ْح‬ َُ ‫ي ِه‬ ُْ ِ‫سَنَ ُِة َو َجاد ِْل ُه ُْم بِالَّت‬
َُ ‫ظ ُِة ْال َح‬ َ ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ُِة َو ْال َم ْو ِع‬
َُ ِ‫ل َرب‬
ُِ ‫سبِ ْي‬ ُُ ‫ا ُ ْد‬
َ ‫ع إِلَى‬
َُ ‫سبِ ْي ِل ُِه َو ُه َُو أ َ ْعلَ ُُم بِ ْال ُم ْهُت َ ِديْن‬
َ َ ‫ن‬ ُْ ‫ل َع‬ َُّ ‫ض‬
َ ‫ن‬ ُْ ‫أ َ ْعلَ ُُم بِ َم‬
 Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
 Landasan dakwah dalam al- Qur’an ada
tiga, yaitu:
 Bil hikmah ( kebijaksanaan), yaitu cara-cara penyampaian pesan-
pesan dakwah yang sesuai dengan keadaan penerima
dakwah.Operasionalisasi metode dakwah bil hikmah dalam
penyelenggaraan dakwah dapat berbentuk: ceramah-ceramah
pengajian, pemberian santunan kepada anak yatim atau korban
bencana alam, pemberian modal, pembangunan tempat-tempat
ibadah dan lain sebagainya.
 Mau’idah hasanah, yakni memberi nasehat atau mengingatkan
kepada orang lain dengan tutur kata yang baik, sehingga nasehat
tersebut dapat diterima tanpa ada rasa keterpaksaan.
Penggunaan metode dakwah model ini dapat dilakukan antara
lain dengan melalui: (1) kunjungan keluarga, (2) sarasehan, (3)
penataran/kursus-kursus, (4) ceramah umum, (5) tabligh, (6)
penyuluhan.
 Mujadalah (bertukar pikiran dengan cara yang baik), berdakwah
dengan mengunakan cara bertukar pikiran (debat). Pada masa
sekarang menjadi suatu kebutuhan, karena tingkat berfikir
masyarakat sudah mengalami kemajuan. Namun demikian, da’i
hendaknya harus mengetahui kode etik (aturan main) dalam
suatu pembicaraan atau perdebataan, sehingga akan memperoleh
mutiara kebenaran, bahkan terhindar dari keinginan mencari
popularitas ataupun kemenangan semata.
SARANA DAN MEDIA DAKWAH
 Segala sesuatu yg dapatdipakai sebagai alat
dalam mencapaimaksud atau tujuan.Sarana
dakwah yaitu segala sesuatu ygdapat dipakai
sebagai alat dalammencapai maksud atau tujuan
dakwah
 Macam-macam sarana dakwah yang pernah
dilakukan oleh Rasulullah SAW :
a) Surat menyurat
b) Nikah
c) Jihad fi sabilillah
d) mimbar khutbah
Sarana/ Media dakwah modern :
1. Audio : Radio, Kaset.
2. Visual : koran, majalah, tabloid, plakat, brosur,
surat, internet, SMS, buku, dll.
3. Audio Visual : TV , yang bentuk dakwahnya dapat
berupa sinetron, movie dan iklan
komersial.
 · Media Kultural danStruktural : Pranatasosial, atau
Seni,Wayang,Drama,Musik,Lukisan, cerita/dongeng,
Karya budaya,Wisata alam, dll.
 · Fungsi Sarana/ Media dakwah :
1. Sebagai media alternatif rujukan yang akurat.
2. Membantu percepatan gerak dakwah Islam.
3. Senjata melawan ghazwul fikri.
DAKWAH YANG EFEKTIF
Dengan meminjam teori komunikasi, suatu dakwah dinilai efektifnya
apabila menimbulkan lima tanda. Lima tanda yang dimaksudkan ialah:

1. Melahirkan pengertian. Iaitu apa yang disampaikan dimengertikan


oleh yang menerimanya.

2. Menimbulkan kesenangan.Yakni orang yang menerima pesanan iaitu


mad’u merasakan seruan dakwah yang disampaikan oleh da'ie
menimbulkan rasa senang, tenang dan menghiburkan, tidak memuakkan
atau menyakitkan walaupun sifat tegurannya boleh jadi tajam dan
mendasar. Walaupun demikian dakwah bukanlah seperti pertunjukkan
hiburan, dan seorang da'ie tidak seharusnya berperanan sebagai pelawak.

3. Menimbulkan pengaruh pada sikap mad’u. Maksudnya, ajakan dan


seruan da’ie dapat mempengaruhi sikap mad’u dalam masalah-masalah
tertentu. Misalnya dari sikap sinis kepada upacara keagamaan menjadi
neutral, simpati atau empati, dari stereotaip terhadap ajaran Islam
berkaitan wanita menjadi ingin mengetahui ajaran yang sebenarnya.
Dari sikap eksklusif (merasa dirinya benar) menjadi menghargai
golongan lain dan sebagainya.
 4. Menimbulkan hubungan yang makin baik.Maksudnya,
semakin sering berkomunikasi dengan mad’u, samada
melalui ceramah, konsultasi, bermuamalah atau pergaulan
biasa membuatkan hubungan antara kedua belah pihak
semakin dekat dan semakin akrab serta saling memerlukan.
Bermula dari sekadar penceramah yang diundang untuk
berceramah berkembang menjadi guru, sahabat, tempat
mengadu, perunding dan orang yang dihormati oleh
masyarakat.
5. Menimbulkan Tindakan.Maksudnya dengan dakwah yang
dilakukan terus menerus, mad’u kemudiannya terdorong
bukan hanya untuk merubah sikapnya tetapi sehingga mahu
melakukan apa yang dianjurkan oleh da'ie. Dari seorang yang
tidak mengerjakan solat kepada patuh mengerjakan solat,
dari kedekut kepada pemurah, dari berkelakuan kasar
kepada lemah lembut, dari pemalas menjadi rajin dan
sebagainya. Tindakan kelima inilah yang merupakan tanda
konkrit dari keberhasilan sesuatu dakwah.
Dengan demikian, jika seorang da’ie berdakwah setiap hari
tetapi masyarakat masih tidak memahami malah membenci
dirinya, mereka tidak membantu program-programnya,
jurang pemisah semakin melebar, seruan-seruannya tidak
mendorong mereka melakukan sesuatu, itu semua
merupakan indikasi bahawa dakwah dari da’ie tersebut tidak
efektif.
HUKUM DAKWAH
“Awal Perintah Dakwah Kepada Nabi Muhammad
SAW”.
QS.Asy-Syua’ara: 214
‫واَنذر عشىرتك أآلقرىن‬
Artinya :”Dan berilah peringatan kepada kerabat-
kerabatmu yang terdekat”
 Dalam ayat 214 surat Asy-Syu’ara di atas, Allah
SWT. Memerintahkan Nabi Muhammad SAW. untuk
terlebih dahulu membri peringatan kepada keluarga
terdekatnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak yang
menyangka bahwa Nabi tidak bersikap tegas
terhadap keluarganya. Jika beliau jelas-jelas
bersikap tegas dan tidak pilih kasih , walaupun
kepada keluarga dekatnya, maka segala pembicaraan
dan ucapannya pasti akan lebih diperhatikan oleh
orang lain yang dihadapinya.
 Sedangkan dalam ayat 125 surah An-Nahl,
Allah menerangkan hukumdan metode dakwah
dalam menghadapi orang-orang yang
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya. Ayat tersebut
menggunakan kata “ ‫( “ادع‬serulah!) yang
merupakan bentuk kata perintah (fiil am’r).
Dalam kaidah ushul fiqhi, dikenal bahwa
bentuk kata perintah menunjukkan arti wajib.
Jadi, menyeru orang lain untuk mengikuti
agama Allah dengan menjalankan segala
syari’at-Nya merupakan suatu kewajiban

Anda mungkin juga menyukai