Konjungtivitis Bakterial Slide
Konjungtivitis Bakterial Slide
OLEH :
AMEISTA HANNA MONA TAHUMURI
(17014101238)
PENDAHULUAN
Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus,
konjungtiva tarsal ini sukar digerakkan dari
tarsus.
Konjungtiva bulbi, menutupi sklera dan mudah
digerakkan dari sklera dibawahnya.
Konjungtiva forniks, merupakan tempat
peralihan konjungtiva tarsal dengan
konjungtiva bulbi.
Histologi Konjungtiva
Lapisan epitel konjungtiva terdiri atas dua hingga lima
Iapisan sel epitel silindris bertingkat, superfisial dan
basal. Lapisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas
caruncula, dan di dekat persambungan mukokutan pada
tepi kelopak mata terdiri atas sel-sei epitel skuamosa
bertingkat. Sel-sel epitel superfisial mengandung sel-sel
goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus' Mukus
yang terbentuk mendorong inti sel goblet ke tepi dan
diperlukan untuk dispersi lapisan air mata prakornea
secara merata.
Definisi konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata, dalam bentuk akut maupun kronis. (konjungtivitis) adalah
penyakit mata paling umum di dunia. Patogen umum yang dapat menyebabkan
konjungtivitis adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae,
Staphylococcus aureus, Neisseria meningitidis, sebagian besar strain adenovirus manusia,
virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, dan dua picornavirus. Dua agen yang ditularkan
secara seksual dan dapat menimbulkan konjungtivitis adalah Chlamydia trachomatis
dan Neisseria gonorrhoeae.
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis konjungtivitis adalah
hiperemia, mata berair, sensasi seperti
adanya benda asing, rasa gatal, eksudasi,
pseudoptosis, hipertrofi papilar,
kemosis, folikel, pseudomembran dan
membran, granuloma, dan adenopati
pre-aurikular.
Etiologi
Identitas Pasien
Nama : Tn. A L K
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : PNS
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Anamnesis
Keluhan Utama :
Mata kanan merah
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluhkan mata kanan merah sejak 2 hari yang lalu. Merah pada mata kanan
disertai dengan rasa gatal pada mata. Gatal di mata kanan pasien dirasakan muncul tiba-tiba
dan apabila gatal, pasien sering mengucek mata kanannya dengan tangan dan tisue. Pasien
baru pertama kali menderita penyakit ini. Penurunan penglihatan disangkal. Nyeri (-), mata
berair (+) minimal, Sekret (+), sukar membuka mata pada pagi hari (+).
Riwayat penyakit sistemik :
Hipertensi, Kolestrol, Asam urat.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien belum pernah mengalami keluhan sakit seperti yang sekarang
sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga di rumah yang mengalami sakit mata.
Riwayat kebiasaan :
Riwayat merokok (-), riwayat minum alkohol (-).
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Keadaan sakit : sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler, isi dan tekanan cukup
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 36,6oC
Status Oftalmikus
Okulus Dextra Okulus Sinistra
Visus 6/6 6/6
Tekanan Intraokuler Normal/palpasi Normal/palpasi
Segmen Anterior
Segmen Posterior
Papil N. II Bulat, batas tegas, warna vital Bulat, batas tegas, warna vital
Pada kasus diatas, dari anamnesis didapatkan seorang laki-laki usia 53 tahun
dating ke IGD mata Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, pasien mengeluhkan
mata kanan merah sejak 2 hari yang lalu SMRS. Awalnya pasien
mengendarai motor dan merasakan gatal dan berpasir pada mata, pasien
mengucak mata dan membilas mata dengan air mengalir. Merah pada mata
kanan disertai dengan rasa gatal pada mata. Gatal di mata kanan pasien
dirasakan muncul tiba-tiba, pasien sering mengucek mata kanannya dengan
tangan. Pasien baru pertama kali menderita penyakit ini.
Penurunan penglihatan disangkal. Nyeri (-), mata berair (+) minimal, Sekret
(+), sukar membuka mata pada pagi hari (+). Riwayat penyakit sistemik
yaitu hipertensi, asam urat, kolestrol. Dari gejala yang didapatkan
menunjukkan diagnosis mengarah ke konjungtivitis bakterial.
Pada pemriksaan visus didapatkan mata kiri 6/6 mata kanan 6/6. Tidak ada
keluhan lain. Pada pemeriksaan segmen anterior didapatkan palpebral mata
kiri dan kanan dalam batas normal, pada pemeriksaan konjungtiva mata
kanan terdapat injeksi konjungtiva, injeksi silier, hiperemi, kemosis, dan
secret. Mata kiri dalam batas normal. Pemeriksan iris dan pupil dalam batas
normal, pemeriksaan lensa jernih pada kedua mata, camera oculi anterior
dalam batas normal. Pada pemeriksaan posterior didapatkan refeleks cahaya
(+) pada mata.
Dari hasil pemeriksaan status lokalis ini menunjukkan bahwa telah terjadi
infeksi pada bagian konjungtiva bulbi pada pasien, sehingga diagnosis kerja
yang ditegakkan pada pasien tersebut adalah konjungtivitis bakterial.
Terapi yang diberikan yaitu antibiotik, dan air mata buatan. Tetes mata
Ofloxacin diberikan pada pasien sebagai tetes mata antibiotik untuk
mencegah infeksi sekunder .
Pada pasien juga diberikan Cetirizine tablet. Cetirizine tablet merupakan
obat golongan anti histamine yang dapat digunakan untuk gejala-gejala
alergi. Pasien juga dianjurkan menggunakan pelindung mata (kaca mata
hitam) untuk melindungi dari paparan dari luar seperti debu dan sinar
ultraviolet.
Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam, dimana jika ditangani dengan
baik akan mengalami penyembuhan. Konjungtivitis bacterial dapat
menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani secara tepat. Komplikasi yang
dapat timbul seperti keratitis, ulkus kornea dan uveitis yang dapat
menyebabkan kebutaan. Ulserasi kornea dapat terjadi pada infeksi N. kochii,
N. meningitides, H. aegyptius, S. aureus, dan M. catarrhalis. Jika tidak
diobati akan menimbulkan komplikasi dari blefaritis marginal hingga
menimbulkan ulkus sampai perforasi.
PENUTUP