Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK PENCEMARAN AIR DAN BIOTA

LAUT AKIBAT LIMBAH PLTU

OLEH:
MARTA AYUDITA
ANDRIA TRI SEKAR NINGSIH
NURBARASAMUMA
LATAR BELAKANG
 Laut merupakan tempat pembuangan limbah panas dari
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Jika limbah panas yang
dibuang menuju laut tidak sesuai dengan suhu normal laut, maka
kehidupan biota di laut sekitar pembuangan limbah panas oleh
pembang kitlistrik tenaga uap (PLTU) akan terganggu. Sistem
pembuangan limbah panas yang ramah lingkungan dibutuhkan
untuk menjaga kelangsungan kehidupan ekosistem pesisir.
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 tahun 2009
menjelaskan tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pembangkit listrik tenaga thermal. Dalamperaturanini,
kadar maksimum temperature buangan dari sumber pendingin
adalah 40° C. Produktivitas ekosistem pesisir berada pada kondisi
yang baik jikasuhu air laut adalah 28-30° C. Penyebaran limbah
panas yang memiliki temperature di atas 30° C jelasakan
memengaruhi produktivitas di ekosistem pesisir.
RUMUSAN MASALAH

 Temperatur air yang lebih hangat akibat limbah


PLTU menyebabkan organisme perairan
mengalami peningkatan laju respirasi dan
peningkatan konsumsi oksigen serta lebih
mudah terkena penyakit, parasit dan bahan
kimia beracun.
TUJUAN PENELITIAN

 Untuk mendapatkan kuantitas san karekteristik


limbah PLTU Nii Tanasa, Lalonggasumeeto,
Kab. Konawe, Sulawesi Tengggara.
 Untuk mendapatkan status pencemaran di
area ppembuangan limbah PLTU Nii Tanasa,
Lalonggasumeeto, Kab. Konawe, Sulawesi
Tengggara.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
 Dapat mengetahui seberapa besar
pencemaran hasil pembuangan limbah PLTU
Nii Tanasa, Lalonggasumeeto, Kab. Konawe,
Sulawesi Tengggara.
 Dapat memberikan informasi dan bukti ilmiah
bagi masyarakat dan pemerintah setempat
tentang pengaruh limbah PLTU Nii Tanasa,
Lalonggasumeeto, Kab. Konawe, Sulawesi
Tengggara.
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

 Penelitian ini dilakukan di beberapa titik di


perairan dekat PLTU Nii Tanasa,
Lalonggasumeeto, Kab. Konawe, Sulawesi
Tengggara. Penelitian ini dimulai pada bulan
November 2017 sampai Maret 2018.
METODE PENELITIAN
 Metode Pengambilan Data
 Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui survei lapangan dan analisis
laboratorium. Sedangkan data sekunder
diperoleh melalui studi pustaka, hasil studi dan
diperoleh dari dokumen atau berbagai laporan
penelitian yang terkait langsung dengan lokasi
penelitian ini dilakukan.
NEXT….
 Analisis Data
 Penilaian Status Mutu Air
 Pada penilaian status mutu perairan lokasi penambangan
nikel Motui didekati dengan menggunakan metode STORET
yang terdapat pada lampiran II Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang pedoman
penentuan status mutu air. Standar baku mutu untuk air
sungai mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun
2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pencemaran.
Standar baku mutu untuk limbah PLTU mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Termal.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai