Anda di halaman 1dari 34

TORSIO TESTIS

Harbela Geliem
1310070100022

Pembimbing :
dr. Nur Huda, Sp.B
Latar Belakang
Torsio testis diderita oleh 1 diantara 4000 pria yang
berumur kurang dari 25 tahun, dan paling banyak
diderita oleh anak pada masa pubertas (12-20
tahun).

Sekitar 2/3 pasien yang dicurigai menderita torsio


testis dengan dilakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik cukup untuk menegakkan
diagnosis yang tepat.

Penatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan


darurat yang harus segera dilakukan karena angka
keberhasilan serta kemungkinan testis tertolong
akan menurun
Anatomi Testis
TORSIO TESTIS
Definisi
Torsio testis merupakan suatu keadaan dimana funikulus
spermatikus yang terpuntir mengakibatkan oklusi dan
strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis
dan epididimis.

Torsio testis adalah keadaan terpuntirnya funikulus


spermatikus sehingga mengakibatkan terhentinya aliran
darah yang mendarahi testis.
Gambar testis yang mengalami nekrosis
Etiologi

kelainan anomali bell testis yang tidak


congenital clapper turun

gangguan
seksual atupun Trauma tumor testis
aktifitas seksual

olahraga
Patofisiologi
ETIOLOGI

Immobilisasi Trauma Tumor Adescendens Perubahan keadaan


testis testis testis testicularis extreme

Spasme otot kremaster Testis berotasi bebas Bell-clapper

Aliran darah terhenti

Iskemia testis

Nekrosis

Nyeri menjalar ke Impuls dari saraf Demam Terasa terbakar saat


abdomen berkemih

Stimulasi mual-
muntah dari otak
Gejala klinis

nyeri testis mual atau


hebat muntah

Pembengkakan
dan eritema demam ringan
pada skrotum
Anamnesa

Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
fisik penunjang
Anamnesis
Pasien mengeluh nyeri hebat di daerah
skrotum, yang sifatnya mendadak dan diikuti
pembengkakan pada testis. Keadaan ini
dikenal sebagai akut skrotum. Nyeri dapat
menjalar ke daerah inguinal atau perut
sebelah bawah sehingga jika tidak
diwaspadai sering dikacaukan dengan
appendisitis akut
Pemeriksaan fisik
Testis yang mengalami torsio pada skrotum akan
tampak bengkak dan hiperemis. Eritema dan
edema dapat meluas hingga skrotum sisi
kontralateral. Testis yang mengalami torsio juga
akan terasa nyeri pada palpasi. Jika pasien datang
pada keadaan dini, dapat dilihat adanya testis yang
terletak transversal atau horisontal.

Seluruh testis akan bengkak dan nyeri serta


tampak lebih besar bila dibandingkan dengan
testis kontralateral, oleh karena adanya
akongesti vena. Pemeriksaan yang paling
sensitif ialah hilangnya refleks kremaster.
Pemeriksaan spesifik:

Deming’s sign : testis pada daerah torsio letaknya lebih


tinggi.
Angel’s sign : testis pada daerah torsio letaknya lebih
horizontal.
Phren’s sign : jika skrotum diangkat melewati pubis keatas
maka akan bertambah sakit karena maneuver tersebut
menarik funikulus spermatikus yang akan membuat puntiran
lebih kencang.
Pemeriksaan penunjang

• Urinalisis : tidak ada kelainan


• Ultrasonografi doppler dan sintigrafi testis :
tidak ada aliran darah ke testis
Penatalaksanaan
• Detorsi manual adalah mengembalikan

Detorsi posisi testis ke asalnya, yaitu dengan jalan


memutar testis kea rah berlawanan
dengan arah torsio.
Manual

• orkidopeksi
• orkidektomi
Operasi
Prognosis

Bila dilakukan penangan sebelum 6 jam


hasilnya baik, 8 jam memungkinkan pulih kembali,
12 jam meragukan, 24 jam dilakukan orkidektomi.
Viabilitas testis sangat berkurang bila dioperasi
setelah 6 jam.
Laporan kasus
IDENTITAS
Nama : An.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 7 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Bangsa / Suku : Indonesia/Minang
Alamat : Siteba
Pendidikan : SD
ANAMNESIS
Dilakukan Autoanamnesis dengan:

Keluhan Utama
Nyeri pada buah pelir kiri sejak 6 jam
sebelum masuk RS.
Riwayat Penyakit Sekarang
•Pasien dibawa ke RS dengan keluhan nyeri pada buah pelir kiri
sejak 6 jam SMRS. Nyeri dirasakan mendadak, spontan, dan terus
menerus, terutama bila disentuh.
•Pasien juga mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, muncul
bersamaan dengan keluhan nyeri mendadak pada testis kiris
•Pasien mengeluhkan mual dan muntah, mual terutama saat
makan, muntah berisi lendir tidak ada makanan.
•Pasien tidak mengeluh adanya lendir yang keluar dari lubang
BAK.
•Pasien juga tidak mengeluh adanya pembesaran pada kantung
buah zakarnya.
•Riwayat trauma sebelumnya (-).
•Demam (-).
•Sebelumnya pasien mengatakan keluhan ini mucul ketika pasien
sedang berenang.
•Pasien langsung dilarikan ke IGD RS Siti Rahmah
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami keluhan
yang sama sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Hipertensi (-), DM (-).
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Sikap : Kooperatif
Tanda vital
Tekanan darah : 110 / 70 mmhg
Nadi : 90 kali / menit
Pernapasan : 20 kali / menit
Suhu tubuh : 36,5 oC
Kepala : normochepali
Rambut : warna hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Wajah : simetris
Kulit : warna kuning langsat, turgor baik
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-.
Hidung : sekret -/-, hiperemis -/-
Mulut : oral hygiene baik, faring tidak
hiperemis
Leher : trakea lurus di tengah, KGB tidak
membesar
Paru
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis
dan dinamis
Palpasi : vokal fremitus teraba sama di
kedua lapang paru
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler di kedua
lapang paru, rhonkii -/-, wheezing -/-
Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak tampak


Palpasi : iktus kordis teraba di RIC V linea
midklavikula sinistra
Perkusi :
Batas kanan : RIC IV linea parasternalis dekstra
Batas kiri : RIC V linea midklavikularis
sinistra
Batas atas : RIC II sinistra
Pinggang : RIC III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen

Inspeksi : datar, supel


Palpasi : muscle rigid (-),nyeri tekan (-),
nyeri lepas (-), hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : timpani, Pekak Hepar (+)
Auskultasi : bising usus (+) Normal
Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-)
Status Urologi
• Sudut costo vertebra
Inspeksi : benjolan (-), memar (-), trauma (-)
Palpasi : benjolan (-), nyeri tekan(-), nyeri ketok (-)

•Supra simpisis
Inspeksi : benjolan (-), jejas (-),
Palpasi : benjolan (-), massa (-),buli-buli tidak penuh, nyeri tekan (+).

•Genitalis eksterna :
OUE letak normal, merah (-), bengkak (-), nyeri (-), sekret (-).

•Scrotum:
Ukuran membesar, tidak tampak kemerahan, nyeri pada testis
kiri, memberat bila disentuh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI
Hemoglobin 14 gr/dl 13,2 – 17,3
Hematokrit 42 % 33 – 45
Leukosit 8,1 ribu/ul 5,0 – 10,0
Trombosit 380 ribu/ul 150 – 440
Eritrosit 5,14 juta/ul 4,40 – 5,90
FUNGSI HATI
SGOT 29 % 0 – 30
SGPT 17 % 0 – 40
FUNGSI GINJAL
Ureum 23 mg/dl 20-40
Creatinin 0,8 mg/dl 0,6-1,5
ELEKTROLIT
Na 134 mmol/l 135-147
K 3,62 mmol/l 3,10-5,10
Cl 109 mmol/l 95-108
GULA DARAH
GDS 103 g/dL
DIAGNOSIS KERJA
Torsio testis dextra
PENATALAKSANAAN
A.IVFD Futrolit 20 tpm
B.Inj. Ketorolac 3 x 1 ampul
Rencana tindakan: orkidopeksi
Kesimpulan

Torsio testis merupakan suatu keadaan dimana funikulus


spermatikus yang terpuntir mengakibatkan oklusi dan strangulasi
dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis.

Gejala dari torsio testis biasanya nyeri testis hebat timbul tiba-tiba
yang sering disertai nyeri perut dalam serta mual atau muntah.

Diagnosis torsio testis dapat ditegakkan dengan anamnesis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Penatalaksanaan dengan detorsi manual dan operasi yaitu


orkidopeksi dan orkidektomi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai