Anda di halaman 1dari 67

Disampaikan Oleh :

SEKSI FARMASI, MAKANAN MINUMAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO
4 FEBRUARI 2015
• PERATURAN PEMERINTAH NO. 40 TAHUN 2013
TENTANG PELAKSANAAN UU NO. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
• PERATURAN PEMERINTAH NO. 44 TAHUN 2010
TENTANG PREKURSOR
• UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
• UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
• UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1997 TENTANG
PSIKOTROPIKA
• UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Lanjutan
Persoalan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika dan zat Adiktif Lainnya)  selalu
berkembang dan mengikuti tren.
Zat yang disalahgunakan :
1. Zat-zat ilegal  Heroin, Ganja, Metafetamin
(Shabu), MDMA(Ekstasi)
2. obat-obatan legal  Dextrometorphan(tahun
2014 Obat dihentikan untuk diproduksi), CTM,
Trihexyphenidyl, obat Flu dan obat Batuk.
3. Zat-zat ilegal lain yang relatif baru,
disalahgunakan di negara tetangga dan
berpotensi juga beredar di Indonesia, seperti
misalnya Krokodil dan Yaba.
 Dalam survei BNN sejak tahun 2009 
prevalensi penyalahgunaan narkoba pada
tahun 2009 adalah 1,99 persen dari
penduduk Indonesia berumur 10-59 tahun
(sekitar 3,6 juta orang )
 Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan
narkoba meningkat menjadi 2,21 persen
(sekitar 4,02 juta orang).
 Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan
meningkat menjadi 2,8 persen (sekitar 5 juta
orang)
ZAT ADIKTIF YANG PALING BANYAK BEREDAR
DI MASYARAKAT ADALAH ZAT YANG
TERKANDUNG DALAM :

ROKOK
Data Kemenkes 2010 
Kecenderungan merokok usia remaja
meningkat 3x lipat
Hasil Riskesdas 2010  % anak yg
mulai merokok pada usia 10 s/d 14
th mencapai 17,5%
Rokok adalah Palang Pintu
Perlintasan konsumsi MIRAS
dan Penyalahgunaan Obat.
APA ITU
OBAT???
DEFINISI

OBAT
ADALAH PENETAPAN
SEDIAAN ATAU DIAGNOSA,PENCE
PADUAN BAHAN- GAHAN,
BAHAN YANG DALAM PENYEMBUHAN,
DIGUNAKAN PEMULIHAN,
UNTUK RANGKA PENINGKATAN
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
ATAU
MENYELIDIKI DAN
SISTEM FISIOLOGI KONTRASEPSI
ATAU KEADAAN
PATOLOGI

7/22/2018
1. OBAT BEBAS :
 DAPAT DIBELI TANPA RESEP DOKTER
 EFEK SAMPING MINIMAL TETAPI ADA INDIVIDU
YANG BISA MENGALAMI EFEK SAMPING BERAT
 TANDA : LINGKARAN HIJAU
Hijau
 CONTOH :
 OBAT MAAG ( ANTASIDA ) : MILANTA, PROMAG,
MAGASIDA
 PARASETAMOL ( GENERIK ) : TERMOREX,
BODREXIN ANAK

7/22/2018 12
LIK-SBY
CONTOH OBAT BEBAS
2. OBAT BEBAS TERBATAS :
Ω DAPAT DIBELI TANPA RESEP DOKTER
Ω TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIMINUM TERUS
MENERUS  TUJUAN UTAMA MENGURANGI
GEJALA PENYAKIT. JIKA MAKSIMAL DALAM 3 HARI
TIDAK ADA PERUBAHAN SEGERA KE PETUGAS
MEDIS
Ω PENDERITA PENYAKIT TERTENTU TIDAK BOLEH
SECARA SEMBARANGAN MENGGUNAKAN OBAT
BEBAS TERBATAS. Misal : Penderita Diabetes, Darah
Tinggi, Jantung  hati-hati penggunaan obat FLU.
Ω TANYAKAN INFORMASI KEPADA APOTEKER /
TENAGA FARMASI

7/22/2018 14
LIK-SBY
2. OBAT BEBAS TERBATAS :
Ω TANDA : LINGKARAN BIRU / UNGU TUA
BIRU

Ω CONTOH :
 OBAT FLU : MIXAGRIP, PARAMEX,
ULTRAFLU

Ω TERDAPAT TANDA PERINGATAN TERTENTU


YAKNI
“ P No. 1 SAMPAI DENGAN 6 “

7/22/2018 15
LIK-SBY
7/22/2018 16
LIK-SBY
3. OBAT KERAS :
 HARUS DIBELI DENGAN RESEP DOKTER.
 PENGGUNAAN TANPA PENGAWASAN MEDIS
DAPAT MENIMBULKAN EFEK SAMPING SEDANG
SAMPAI DENGAN BERAT BAHKAN
MENIMBULKAN KEMATIAN.
 PENDERITA PENYAKIT TERTENTU HARUS
MENGKONSUMSI SEUMUR HIDUP UNTUK
MENSTABILKAN PENYAKIT AGAR TIDAK
BERTAMBAH PARAH. MISAL : Penyakit
DarahTinggi, Kensing manis (Diabetes), Jantung
dll.
 TANYAKAN INFORMASI KEPADA
APOTEKER / TENAGA FARMASI 18
7/22/2018 LIK-SBY
3. OBAT KERAS :
 TANDA : LINGKARAN BULAT MERAH DENGAN GARIS
TEPI BERWARNA HITAM, DENGAN HURUF K
DITENGAH YANG MENYENTUH GARIS TEPI

MERAH

 CONTOH :
 OBAT ANTIBIOTIK : AMOKSISILIN, SUPERTETRA
 OBAT PSIKOTROPIKA : TRIHEKSILPFENIDIN,XANAX,
ANALSIK
 OBAT ANTI NYERI : PONSTAN, ANTALGIN, TRAMADOL
 OBAT ALERGI : INSIDAL,MIKONAZOL,
DEKSAMETHASON.
 OBAT KB 19
7/22/2018 LIK-SBY
CONTOH OBAT KERAS
DEXTROMETHORPHAN (DEX /PIL KUNING)
Hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN)
bekerja sama dengan universitas Indonesia
(2010) di 15 propinsi di Indonesia 
penyalahgunaan DMP :
 Anak Usia 7-9 Tahun : 7 Orang

 Anak Usia 10-14 Tahun : 184 Orang

 Remaja Usia 15-18 Tahun : 695 Orang.


APA
DEXTROMETORFAN
(DEXTRO/DMP/PILKUNING)???

 Obat penekan batuk (anti tusif), dan banyak dijumpai
pada sedian obat batuk maupun flu.
 Dosis dewasa 15-30mg, di minum 3-4 kali sehari. Efek
anti batuknya bisa bertahan 5-6 jam setelah
penggunaan per-oral. Jika digunakan sesuai aturan,
jarang menimbulkan efek samping yang berarti.
 DMP bekerja dengan menekan refleks batuk
secara langsung pada pusat batuk di medula
otak (Sistem Saraf Pusat) dan menunjukkan
daya ikat yang tinggi di beberapa daerah
otak.
DOSIS(mg) EFFEK PADA TUBUH
100-200 mg Stimulasi Ringan
(7-14 butir @ 15 mg)
200-400 mg Euforia dan Halusinasi
(14-28 butir @ 15 mg)
300-600 mg • Gangguan persepsi visual
(20-40 butir @ 15 mg) (Penglihatan)
• Hilangnya koordinasi motorik /
koordinasi gerak tubuh

500-1500 mg Sedasidisosiativ (perasaan bahwa


(34-100 butir @ 15 mg) jiwa dan raga terpisah)

Jika digunakan bersama dengan minuman keras dan minuman berkafein efek
stimulan  efeknya bisa berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
 Bicara kacau dan mudah tersinggung
 Berkeringat dan pandangan kabur
 Mabuk
 Jantung berdebar-debar
 Sesak nafas
 Muntah
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS
KERACUNAN DMP

 Jika korban tidak muntah, jangan dirangsang untuk


muntah, segera berikan NORIT (arang Aktif) dengan
dosis 20 tablet disertai dengan banyak minum air putih,
untuk anak dibawah 3 tahun hanya atas petunjuk dokter
 Jika korban mengalami muntah, setelah 30 menit
berikan NORIT dengan dosis 20 tablet disertai dengan
banyak minum air putih
 Jika korban dalam keadaan tidak sadar atau koma,
jangan berikan apapun melalui mulut; usahakan jalan
napas tetap terbuka dan sesegera mungkin bawa ke
rumah sakit terdekat.
 Cuci lambung hanya dapat dilakukan di rumah sakit oleh
tenaga medis
TRIHEXYPHENIDYL
 Adalah anti kolinergik yang banyak diresepkan untuk
penyakit Parkinson atau sindroma Parkinson akibat
penggunaan obat antipsikotik. Penyalah gunaan
terutama terjadi kerena zat ini merupakan short acting
mood-elevating dan memberikan efek euphoria.
 Cara penggunaan :
 Dampak penggunaan :
 Penggunaan dalam dosis di luar anjuran dapat
mengakibatkan sakit kepala, ganguan cemas, agitasi,
pengliatan kabur, takikardia hingga kemungkinan
delirium dan kejang-kejang, terutama pada lansia.
Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan
toleransi
 Zat yang tergolong benzodiazepines (minor
tranquilizer) dan umum di gunkan sebagai obat anti
anstesi.
 Nama dagang : xanax, calmet, zypras, dan lain-lain
 Cara penggunaan : oral, pada sebagian kecil
kelompok disuntikkan
 Dampak penggunaan :
 Sering digunkan bersama dengan zat-zat lain seperti
alkohol, shabu, matadon
 Potensi ketergantungan jika dipakai lebih dari dua minggu
; meningkatkan efek zat jenis depresan, sehingga
overdosis lebih besar.
 Zat yang sering digunakan untuk
pembiusan/anastetik. Sebagai penghilang rasa
nyeri/analgesik
 Cara penggunaan : Intravena dan
intramuscular.
 Dampak penggunaan :
Sering digunakan bersama ekstasi (MDMA)
Berdampak sedatif dan halusinasi
4. OBAT NARKOTIKA :
 Berdasarkan Undang-Undang No. 35 tahun
2009 tentang Narkotika,
 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman baik sintetis maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
 HARUS MENGGUNAKAN RESEP DOKTER

MERAH

7/22/2018 32
LIK-SBY
PENGERTIAN
Psikotropika Narkotika:
( UU No. 5 TAHUN 1997) ( UU No. 35 TAHUN 2009)

Zat atau obat, baik Adalah zat atau obat yg berasal


alamiah maupun sintetis dari tanaman atau bukan
bukan narkotika, yang tanaman, baik sintetis maupun
berkhasiat psikoaktif semi sintetis, yg dapat
melalui pengaruh selektif menyebabkan penurunan atau
pada susunan syaraf perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai
pusat yang
menghilangkan rasa nyeri, dan
menyebabkan
dapat menimbulkan
perubahan khas pada ketergantungan,
aktifitas mental dan
perilaku
7/22/2018 33
4. OBAT NARKOTIKA :
 Penggolongan :
a. Narkotika Golongan I  tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam
terapi, Resiko ketergantungan Tinggi.
Contoh : opium, heroin dan kokain.
b. Narkotika Golongan II  untuk pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dalam terapi
Resiko ketergantungan Tinggi.
Contoh : morfin dan petidin.
c. Narkotika Golongan III  untuk pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi. Potensi
ketergantungan relatif lebih ringan
Contoh : kodein dan etilmorfin
7/22/2018 34
LIK-SBY
PREKURSOR NARKOTIKA

Adalah zat atau bahan


pemula atau bahan kimia yg
dapat digunakan dalam
pembuatan Narkotika dan
Psikotropika

PP no. 44 tahun 2010 35


• 1. Acetic Anhydride. • 1. Acetone.
• 2. N-Acetylanthranilic Acid. • 2. Anthranilic Acid.

TABEL II
• •
TABEL I

3. Ephedrine. 3. Ethyl Ether.


• 4. Ergometrine. • 4. Hydrochloric Acid.
• 5. Ergotamine. • 5. Methyl Ethyl
• 6. Isosafrole. Ketone.
• 7. Lysergic Acid. • 6. Phenylacetic Acid.
• 8. 3,4- • 7. Piperidine.
Methylenedioxyphenyl-2- • 8. Sulphuric Acid.
propanone. • 9. Toluene.
• 9. Norephedrine.
• 10. 1-Phenyl-2-Propanone.
• 11. Piperonal.
• 12. Potassium Permanganat.
• 13. Pseudoephedrine.
• 14. Safrole.
opium
 Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba
dikelompokkan sebagai berikut:
 Halusinogen,
yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan
seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat
suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak
nyata bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu.
Contohnya kokain & LSD.
 Stimulan,
yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan
kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih
cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan
penggunanya lebih bertenaga serta cenderung
membuatnya lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu.
 Depresan,
yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf
pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga
pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan
diri. Contohnya putaw.
 Adiktif,
yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan.
Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan
ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba
mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena
secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf
dalam otak. Contohnya: ganja, heroin, dan putaw.
 Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka
lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah
melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya mengakibatkan kematian.
HEROIN
DIKENAL DENGAN NAMA PUTAU ATAU
PTW
KARAKTERISTIK
BENTUK: SPT KRISTAL2 YG
SANGAT HALUS ATAU
DETERGEN. DIBUAT TABLET/
KAPSUL/ LIQUID INJEKSI.
WARNA : PUTIH SMPAI PUTIH GADING,
ABU2 SURAM, ABU2
KECOKLATAN ATAU COKLAT
BAU : SPT CUKA YG BERBAU LEMAH
SAMPAI BERBAU TAJAM
CARA PENGGUNAANNYA: DISUNTIKAN
ATAU DIHIRUP
EFEK
MENIMBULKAN RASA MENGANTUK,
LESU, PENAMPILAN “DUNGU”, JALAN
MENGAMBANG
GEJALA PUTUS ZAT MENGANCAM,
MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN
SECARA FISIK, RASA TIDAK NYAMAN
PADA PERUT, KRAM OTOT, NYERI
TULANG, GEJALA SEPERTI FLU
PROBLEM KESEHATAN: BENGKAK
PADA DAERAH MENYUNTIK, TETANUS,
HIV/AIDS, HEPATITIS B & C, PROBLEM
JANTUNG, DADA DAN PARU2 SERTA
SULIT BUANG AIR
 Pil mirip permen coklat berlabel “Happy Five”
(Produksi Jepang dengan merek Ermin)
 Zat Aktif : Nimatezepam (turunan
benzodiazepine)
 Cara penggunaan : per oral
 Dampak kegunaan :
Sering digunakan bersama ekstasi (MDMA)
Berdampak sedatif dan halusinasi. Efek lain adalah
anxiolitik dan anti konvulsan.
DIKENAL DENGAN NAMA MARIJUANA,
HASHISH, GELEK, BUDHA STICK, CIMENG,
GRASS
KARAKTERISTIK
BENTUK: DAUN, TANGKAI, BUNGA DAN
BIJI GANJA SERTA HASHISH
DAUN GANJA BENTUKNYA MEMANJANG,
PINGGIRANNYA BERGERIGI, UJUNGNYA
LANCIP, URAT DAUN MEMANJANG
DITENGAH PANGKAL HINGGA UJUNG.
BILA DIRABA BAG MUKA HALUS DAN BAG
BELAKANG KASAR
JUMLAH HELAI DAUN GANJA SELALU
GANJIL YAITU 5,7 ATAU 9 HELAI
HASHISH BERBENTUK SPT OIL/ SERBUK,
WARNANYA COKLAT MUDA, COKLAT TUA,
HIJAU TUA SAMPAI HITAM
WARNA : GANJA HIJAU TUA SEGAR DAN
BERUBAH COKLAT BILA SUDAH LAMA
DIBIARKAN KRN UDARA PANAS
CARA PENGGUNAANNYA: DIROKOK,
MAKANAN KERING DAN DIMASAK
EFEK
MENIMBULKAN KETERGANTUNGAN PSIKIS
TERUTAMA BAGI MEREKA YG RUTIN
MENGGUNAKAN.
MENURUNKAN KETRAMPILAN MOTORIK,
BINGUNG, KEHILANGAN KONSENTRASI,
PENURUNAN MOTIVASI
KOMPLIKASI KESEHATAN: PADA DAERAH
PERNAFASAN, SISTEM PEREDARAN DARAH DAN
KANKER., GANGGUAN PADA TENGGOROKAN
EFEK
MENYEBABKAN PARANOID
DAN HALUSINASI DAN
BERKURANGNYA RASA
PERCAYA DIRI
PADA KESEHATAN AKAN
MEMPERBURUK SISTEM
PERNAFASAN DAN GANGGUAN
PADA OTAK


SHABU ATAU UBAS
KARAKTERISTIK:
BENTUK
SERBUK KRISTAL DAN CAIRAN
CARA PENGGUNAANNYA: DIHISAP DNG
BANTUAN
ALAT (DI –BONG)
EFEK
MENIMBULKAN PERASAAN MELAYANG
SEMENTARA YG BERANGSUR ANGSUR
MEMBANGKITAKAN KEGELISAHAN YG
LUAR BIASA
AKTIVITAS TUBUH DIPERCEPAT
BERLEBIHAN
PENGGUNA SHABU YANG LAMA AKAN
MERUSAK TUBUH BAHKAN KEMATIAN
KARENA OVER DOSIS


C. ZAT YANG MUDAH MENGUAP
LEM AICA, ALBON, THINNER, BENSIN, SPIRTUS
EFEK:


•MEMPERLAMBAT KERJA OTAK DAN SSP
•MENIMBULKAN PERASAAN SENANG, PUYENG, PENURUNAN
KESADARAN, GANGGUAN PENGLIHATANDAN PELO
•PROBLEM KESEHATAN TERUTAMA MERUSAK OTAK, LEVER,
GINJAL DAN PARU2
•KEMATIAN TIMBUL AKIBAT BERHENTINYA PERNAFASAN DAN
GANGGUAN PADA JANTUNG

JAMUR KOTORAN KERBAU, KECUBUNG


EFEK:
•BEKERJA PADA SSP UNT MENGACAUKAN KESADARAN DAN EMOSI
PENGGUNA
•PERUBAHAN PADA PROSES BERPIKIR, HILANGNYA KONTROL,
HILANGNYA ORIENTASI DAN DEPRESI
•KARENA HALUSINASI BISA MENIMBULKAN KECELAKAAN
Gambar kiri adalah gambar ketika pecandu
pertama kali menggunakan ekstasi tahun 2001 dan
kanan adalah gambar wajah yang diambil pada
tahun 2008.
Gambar kiri adalah gambar pengguna ekstasi
yang diambil pada Januari 2008 dan kanan
adalah gambar yang diambil pada Agustus 2008.
Gambar kiri adalah gambar pengguna ekstasi
pada bulan Mei 2000 dan kanan gambar
yang diambil pada November 2000
Gambar kiri diambil pada tahun
2003 dan gambar kanan diambil
pada tahun 2007.
Gambar kiri diambil pada tahun 2000
dan gambar kanan diambil pada tahun
2004.
Gambar kiri diambil pada tahun 2003 dan
gambar kanan diambil pada tahun 2007
DIPERLUKAN PERAN AKTIF SECARA BERSAMA DAN
BERKESINAMBUNGAN ANTARA :
 ORANG TUA
 GURU
 MASYARAKAT DAN
 INSTANSI KEAMANAN/KEPOLISIAN
 TENAGA KESEHATAN
ORANG TUA DIHARAPKAN RAJIN MENGONTROL :
kamar tidur, lemari pakaian/buku, laci putra-putrinya untuk
mengetahui barang-barang yang tersimpan di dalamnya  Jika
ditemukan obat batuk yang mengandung DMP, perlu segera
dipastikan apakah putra-putri anda memerlukan obat tersebut
atau tidak
Memperhatikan adanya perubahan mood (berubah-ubah), Depresi
 menurunnya prestasi sekolah.
Perubahan pertemanan, emosi labil, kehilangan minat pada hobi-
hobinya.
• TANYAKAN INFORMASI TENTANG OBAT KEPADA TENAGA
KESEHATAN

• BELILAH OBAT DI TEMPAT YANG RESMI DAN LEGAL, APOTEK


DAN TOKO BATUK PERLU MEWASPADAI TERHADAP
PEMBELIAN OBAT BATUK YANG MENGANDUNG DMP DALAM
JUMLAH YANG TIDAK WAJAR.
JIKA MENEMUKAN OKNUM PENGEDAR
PIL DEKSTRO / JENIS OBAT-OBATAN
LAIN  LAPOR PADA PIHAK
KEAMANAN / KEPOLISIAN

Anda mungkin juga menyukai