Oleh :
Moch. Rudiyanto 120513428397
Mohammad ulin nuha 120513428398
Irwan nur diantoro 120513428473
Sistem Pengapian Konvensional
( Ignition System )
Pada motor bensin, campuran udara dan bahan
bakar yang dikompresikan didalam silinder harus
dibakar untuk menghasilkan tenaga
Sistem pengapian berfungsi untuk membakar
campuran udara dan bahan bakar didalam ruang bakar
pada akhir langkah kompresi
Sistem pengapian yang digunakan adalah
pengapian listrik, dimana untuk mengahasilkan
percikan api digunakan tenaga listrik sebagai pemercik
Skema Sistem Pengapian
saat platina menutup
Skema Sistem Pengapian saat platina
terbuka
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN 3. Ignition Switch
Untuk memutuskan atau
1. Baterai
menghubungkan aliran
Sebagai sumber tenaga listrik
listrik dari baterai ke koil
2. Fuse (Sekring)
Sebagai pengaman arus listrik
4. Ignition Koil Fungsi :
Untuk mempertinggi tegangan listrik dari
12 volt menjadi ( 20.000 – 25.000 Volt )
Agar dapat mempertinggi tegangan listrik,
pada ignition coil terdapat 2 kumparan
Kumparan Primer
- Menciptakan medan magnet
- Penampang kawatnya besar
- Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400
gulungan )
Kumparan Sekunder
- Merubah induksi menjadi tegangan
tinggi
- Penampang kawat kecil
- Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000
5. Tahanan Ballast
Fungsi :
• Untuk mengurangi penurunan tegangan pada Secundary Coil pada saat
putaran mesin tinggi
• Untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan primer coil.
6. Distributor
Fungsi :
Untuk mendistribusikan induksi
tegangan tinggi sekunder koil ke busi
sesuai dengan urutan pengapian motor
atau FO (firing order).
Distributor merupakan tempat
sebagian besar sistem pengapian.
Komponen yang ada pada distributor
antara lain: platina (kontak breaker),
kondensor, nok kontak pemutus arus,
centrifugal advancer, vacum advancer,
rotor distributor dan tutup distributor
• Governor Advancer Fungsi :
Untuk memajukan saat
pengapian berdasarkan
putaran mesin (beban
Cara Kerja :
mesin)
Pada saat mesin berputar pada
putaran tinggi. Maka fly weight akan
mengembang berdasarkan gaya centrifugal
akibat dari kecepatan berputarnya as
distributor.
Pada saat fly weight mengembang akan
mendorong cam plate untuk bergeser
beberapa derajat mendahului as distributor.
Akibatnya Camlobe akan terbawa bergeser
• Vacuum Advancer Fungsi :
Untuk memajukan saat
pengapian sesuai
dengan besarnya beban
mesin
Cara kerja vacuum advancer :
Pada saat beban rendah atau
menengah, kecepatan
pembakaran rendah karena
campuran udara dan bahan bakar
kurus. Akibatnya pembakaran
campuran udara dan bahan bakar
menjadi lambat.
Agar tekanan pembakaran
maksimum didapat pada 10o
• Double Vacuum Advancer Fungsi :
Untuk menurunkan kadar HC
dalam gas buang pada saat mesin
dalam keadaan stasioner ( idling )
Catatan :
Pada saat kita memeriksa atau
menyetel timing pengapian maka
selang vacuum secondary ( sub )
harus kita lepaskan.
7. Kontak Pemutus (Platina/ Breaker Point)
Fungsi :
Untuk memutuskan dan
menghubungkan arus
yang mengalir ke
kumparan pimer, agar
terjadi tegangan induksi
pada kumparan sekunder.
• Sudut Pengapian
Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka (B)
sampai mulai membuka pada tonjolan berikutnya (C)
5 Terjadi ledakan di knalpot saat pedal gas ditekan Kerja centrifugal advancer Perbaiki mekanisme
kurang sempurna. centrifugal advancer.
6 Busi cepat kotor Pemakaian busi yang tidak Ganti busi dengan tingkat
tepat panas yang tepat.