Anda di halaman 1dari 35

‫بــسم هللا الر حمن الر حـيم‬

‫الســلم عليكم وارمة هللا وبر كـته‬

‫‪Salam Sejahtera‬‬
‫‪Untuk kita sekalian‬‬
MENGENAL KEPROTOKOLAN

MATERI KHUSUS
PESERTA DIKLAT PIM IV
MENGENAL
KEPROTOKOLAN
A. Pengertian Protokol
1. Arti Sempit :
Protokol adalah petugas
dengan pakaian lengkap
yang sibuk mengatur acara
dengan menerapkan norma-
norma protokol dan aturan
permainannya.
2. Berdasasrkan UU No. 8 / 1987, tanggal 20 Sept 1987
dan PP No. 62 / 1990, tanggal 26 Des 1990.

Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau


acara resmi yang meliputi aturan tata tempat, tata upacara, dan
tata penghormatan bagi seseorang karena jabatan / kedudukan
dalam negara, pemerintah atau masyarakat.

Tata Tempat:
Adalah aturan mengenai urutan tempat bagi pejabat negara,
pejabat pemerintah, dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara
kenegaraan atau acara resmi.
Tata Upacara:
Tata Upacara adalah aturan untuk
melaksanakan upacara dalam acara
kenegaraan atau acara resmi, termasuk
tata bendera, lagu kebangsaan, pakaian
upacaram dan lain-lain dengan
memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang ada.
Tata Penghormatan:

Tata Penghormatan:
Yaitu penghormatan kepada seseorang
sesuai dengan jabatan / kedudukan.
B. Istilah-istilah dalam Protokol

1. Acara Kenegaraan
Acara yang bersifat kenegaraan yang
diatur dan dilaksanakan oleh panitia
negara diselenggarakan secara
terpusat, dihadiri oleh Presiden dan
atau Wakil Presiden serta pejabat
negara / pejabat pemerintah / tokoh
masyarakat.
2. Acara resmi

 Acara yang bersifat resmi yang diatur dan


dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga
negara dihadiri oleh pejabat negara / pejabat
pemerintah / tokoh masyarakat.
 Contoh: Upacara Peresmian Proyek
Pembangunan
3. Pejabat Negara
A. Pejabat sebagaimana dimaksud
dalam UU No. 8 / 1974 tentang
pokok-pokok kepegawaian
• Presiden dan Wakil Presiden
• Anggota MPR / DPR RI
• Anggota BPK
• Ketua, Wakil Ketua dam Hakim MA
• Anggota DPA
• Menteri
• Kepala Perwakilan RI di luar negara yang
berkedudukan Dubes Luar Biasa dan
Berkuasa Penuh
• Gubernur
• Bupati / Walikotamadya
B. Menurut UU No. 5 / 1974 Tentang
Poko-pokok Pemerintahan di Daerah
bahwa Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah adalah Pajabat
Negara.
4. Pejabat Pemerintah

Adalah pejabat yang menduduki jabatan


tertentu dalam organisasi pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Kepres No. 9
tahun 1985 tanggal 5 Februari 1985 tentang
Jenjang Pangkat dan Tunjangan Jabatan
Struktural (Eselon Ia, Ib, s.d Vb).
5. Tokoh Masyarakat

Seseorang karena kedudukan


sosialnya menerima kehormatan dari
masyarakat dan atau pemerintah,
tokoh masyarakat tertentu baik tokoh
masyarakat tingkat nasional maupun
daerah, tokoh masyarakat tingkat
nasional yaitu:
• Mantan Presiden dan Wapres
• Perintis Pergerakan Kebangsaan /
kemerdekaan
• Ketua Umum Parpol
• Pemilik Tanda Kehormatan RI Berbentuk
Bintang
• Ketua Umum MUI
• Ketua Presidium Wali-wali Gereja
• Ketua Persekutuan Gereja-gereja
Indonesia
• Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia
• Pemuka Perwalian Umat Budha Indonesia
Tokoh Masyarakat di Daerah yaitu:

 Ketua DPP Parpol


 Pemuka Agama
 Pemuka Adat
 Tokoh lain yang ditentukan Pemda
6. Tuan Rumah

 Apabila suata acara dihadiri oleh Presiden atau Wakil


Presiden pejabat yang menjadi tuan rumah mendampingi
Presiden atau Wakil Presiden
 Apabial suatu acara dihadiri pejabat negara dan atau
pemerintah, maka pejabat yang menjadi tuan rumah
mendampingi pejabat negara atau pejabat pemerintah.
7. Kedudukan Protokol adalah

 hak yang diberikan kepada seseorang


atau lambang untuk mendapatkan
penghormatan dan perlakuan tata
tempat dalam upacara kenegaraan,
upacara resmi atau pertemuan resmi.
 Hak yang diberikan kepada seseorang
untuk mendapatkan penghormatan,
fasilitas maupun pelayanan.
C. Syarat-syarat Petugas Protokol

1. Disiplin dan loyalitas tinggi


4. Pengelola yang efektif, koordinatif, dan
berwibawa
3. menghayati bidang tugasnya
4. menguasai segala permasalahan tapi
bukan berarti harus melaksanakan sendiri
5. memiliki wawasan
6. memiliki penampilan, etiket, dan
kemampuan berbahasa yang baik.
D. Lambang Kehormatan Negara

1. PP No. 66 / 1951 Tgl 17 Oktober 1951


Tentang Lambang Negara RI
2. PP No. 40 / 1958 Tgl 6 Juni 1958 Tentang
Bendera Kebangsaan Negara RI
3. PP No. 44 / 1958 Tgl 26 Juni 1958 Tentang
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Pasal 2
Bendera Kebangsaan Dikibarkan

A. Pada rumah jabatan atau halaman rumah jabatan


Presiden, Menteri, dan KDH

B. Pada gedung atau halaman gedung negara /


pemerintah
Pasal 6
Bendera Kebangsaan dikibarkan pada waktu
siang hari, saat matahari terbit sampai
matahri terbenam (pkl. 06.00 s.d 18.00)

Pasal 24
Bendera jabatan atau panji-panji organisasi
tidak boleh menyerupai bendera
kebangsaan
Pasal 4
Lagu kebangsaan diperdengarkan/dinyanyikan
 Untuk menghormati Kepala Negara / Wakil Kepala
Negara
 Pada waktu penaikan / penurunan bendera
kebangsaan yang diadakan dalam upacara untuk
menghormati bendera itu
 Untuk menghormati bendera asing
 Dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran
 Pernyataan sosial
 ”Presiden / Wapres memasuki ruangan, undangan
berdiri, Presiden / Wapres dan menyanyikan bersama
Indonesia Raya, hadirin dipersilahkan duduk”,
pembawa acara melanjutkan acara
 Pernyataan penghormatan kebesaran kepada
Presiden / Wapres, maka dinyanyika 2 (dua) kali,
yaitu pada saat kedatangan dan saat
meninggalkan ruang.
E. Muspida

1. Dasar Hukum  Kepres No. 10 / 1986 Tgl 27 Februari 1986

2. Arti  Musyawarah Pimpinan Daerah


 Suatu forum konsultasi dan
koordinasi antara Gubernur /
Bupati / Walikotamadya dengan
pejabat TNI / POLRI dan Aparatur
lainnya dalam rangka
mewujudkan / memelihara
stabilitas pembangunan nasional
3. Unsur Muspida Prov  Gubernur, Pangdam,
Kapolda, Kajati

 Bupati/Walikota,
4. Unsur Muspida Kabupaten Dandim, Kapolres,
Kajari
Unsur Pimpinan Daerah Prov

• Gubernur
• Ketua DPRD Provinsi
• Pangdam
• Kapolda
• kajati
*Kapengti
F. Ruang Lingkup Tugas dan
Fungsi Protokol
1. Menyangkut Segi Keupacaraan
- Pelantikan dan serah terima jabatan
- Peresmian proyek pembangunan
- Peringatan hari-hari besar nasional/hari
besar Islam / HUT organisasi apel bendera
- Pembukaan dan penutupan rapat / seminar
dll
- Upacara pemakaman
- Penandatanganan kerja sama
- Upacara lainnya
2. Menyangkut Segi Kunjungan

Kunjungan Presiden / Wakil Presiden


Kunjungan kenegaraan dan kunjungan resmi
(Kepala Negara / Kepala Pemerintahan negara
asing)
Penyelenggaraan resepsi/jamuan
Pelaksanaan administrasi keprotokolan
Sebagai pembawa acara
Unsur pelayanan
PRESEANCE / TATA TEMPAT
1. Pengertian
• Preseance atau precedence mengandung
arti ”urutan” yaitu siapa saja yang berhak
mendapatkan prioritas dalam urutan.
• Dalam bahasa indonesia dikenal dengan
istilah ”tata urutan” atau ”tata tempat”,
mereka yang karena jabatan atau pangkat
(VIP = Very Important Verson), karena
derajatnya (VIC = Very Imprtant Citizent)
mendapat hak didahulukan dengan
preseance, baik dalam acara kenegaraan
maupun acara resmi.
2. Aturan Dasar Preseance

 Yang dianggap orang paling utama adalah mere yang mempunyai


urutan paling depan datau mendahului.
 Jika berjajar, maka sebelah kanan dari orang yang paling utama
dianggap lebih tinggi dari tempat disebelah kiri.
 Dalam pengaturan tempat suatu jajaran yang utama (dari sisi ke sisi)

* Bila Dua Orang, Yang Kanan Adalah Yang Utama (2, 1)


* Bila Tiga Orang, Yang Ditengah Adalah Yang Utama (3, 1, 2)
* Bila Empat Orang, Sbb (4, 2, 1, 3)
* Bila Lima Orang, Sbb (5, 3, 1, 2, 4)
* Bila Enam Orang, Sbb (6, 4, 2, 1, 3, 5)
3. Tata Tempat Bagi Seseorang atas Golongan
Diambil Sebagai Dasar

- Kedudukan ketatanegaraan
- Kedudukan menurut administrasi
- Kedudukan sosial
- Hal-hal tertentu mengingat
kesempatan, tempat dan waktu
- UU no. 8 / 1987 tgl 20 Sept 1987 dan
PP no. 62 / 1990 Tgl 20 Des 1990
4. Ketentuan lain dalam tata tempat

A. Naik kendaraan
Bagi seseorang yang mendapat tata urutan paling utama, apabila naik /
turun kendaraan.
- Kapal terbang
- Naik paling akhir, turun paling dahulu
- Kapal laut
- Naik dan turun paling dahulu
- Kereta api
- Naik dan turun paling dahulu
B. Kedatangan dan pulang
Orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir dan
pulang paling dahulu.

C.Letak kendaraan mobil


Pintu kanan mobil berada diarah pintu keluar gerbang,
tata tempat pejabat dalam kendaraan prinsipnya tamu
yang dihormati ditempatkan / duduk disebelah kanan.
Tetapi apabila diperlukan penyesuaian dengan tata
letak gedung, maka tamu yang terhormat diatur duduk
disebelah kiri.
D. Jajar kehormatan (Receiving Line)
- Orang yang paling dihormati, harus
datang dari sebelah kanan dari pejabat
yang menyambut (penyambutan dan
pelepasan).
- Bila orang yang paling dihormati
yang menyambut tamu, maka tamu
yang akan datang dari sebelah kirinya.
E. Tata tempat suami/isteri pejabat
- Apabila dalam acara kenegaraan/resmi,
pajabat didampingi suami / isteri, maka
suami / isteri tersebut mendapat tempat
sesuai dengan urutan tata tempat suami
/isteri yang menjabat.
F. Tata tempat bagi pejabat yang mewakili
- Dalam hal pejabat negara, pejabat pemerintah
atau tokoh masyarakat tertentu berhalangan
hadir, maka tempatnya tidak di isi oleh pejabat
yang mewakili.
- Pejabat yang mewakili mendapat tempat sesuai
dengan kedudukan sosial dan jabatan yang
dimiliki.

G. Tata tempat bagi pejabat yang berjabatan rangkap


Dalam hal pejabat negara yang menghadiri suatu
upacara / pertemuan, memangku jabatan lebih dari
satu yang tidak sama tingkatnya, maka baginya
berlaku tata tempat untuk jabatan/urutan yang
tertinggi.
H. Tata tempat PNS, mantan pejabat negara dan pejabat pemerintah
- Urutan tata tempat antar pegawai negeri, diatur menurut
senioritas dengan memberikan tata urutan sesuai
jabatannya.
- Mantan pejabat negara/pejabat pemerintah mendapat
tempat setingkat lebih rendah dari pada yang masih
berdinas / aktif tapi mendapat tempat pertama dalam
golongan / kelompok yang setingkat lebih rendah itu.
- Dalam suatu upacara, Binup adalah pejabat eselon II dan
hadir pula pejabat eselon yang lebih tinggi, maka pejabat
yang lebih tinggi ditempatkan pada tempat yang utama.

I. Tata tempat bagi raja


- Raja asing mendapatkan perlakuan setingkat lebih tinggi dari Presiden RI.
- Raja kebangsaan Indonesia mendapatkan perlakuan sebagai tokoh
masyarakat tertentu.
J. Tata tempat unsur pimpinan daerah Provinsi Gubernur, Ketua DPRD Prov,
Pangdam, Kapolda, Kapengti, Kajati.
Terima Kasih

Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai