Anda di halaman 1dari 25

1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


NOMOR ……………………………………….

TENTANG

TATA CARA PENERBITAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP IKAN/KAPAL LAYAR
MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL BERBENDERA INDONESIA DAN BERLAYAR DI
PERAIRAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Pelayaran maka setiap orang yang bekerja di kapal dalam jabatan apapun harus memiliki
dokumen pelaut;

b. bahwa untuk memenuhi ketentuan tentang dokumen pelaut dan kelaiklautan kapal
penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional, diterbitkan
buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional yang berbendera indonesia dan berlayar di perairan indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a dan b, perlu menetapkan


Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Tata Cara Penerbitan Buku Pelaut
Untuk Pelaut Pada Kapal Penangkap Ikan/Kapal Layar Motor/Kapal Yang Dibangun Secara
Tradisional Yang Berbendera Indonesia Dan Berlayar Di Perairan Indonesia;

2
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3929);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4227);

4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2008 tentang Dokumen Identitas


Pelaut;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 2009 tentang Standar kapal Non
Konvensi;

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Pelabuhan Batam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 44 Tahun 2011;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesyahbandaran Utama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
627);

9. Peraturan Menteri Perhubungan PM 70 Tahun 2013 tentang Pendidikan dan Pelatihan,


Sertifikasi serta Dinas Jaga Pelaut (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1089), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 70 Tahun
2013 tentang Pendidikan dan Pelatihan, Sertifikasi serta Dinas Jaga Pelaut (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1870);
3
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 130 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1400);

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 135 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1401);

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1844), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 44 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 816);

13. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor HK.103/2/19/DJPL-16 tentang


Pelaksanaan Penyelenggaraan Kelaiklautan Kapal;

4
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TENTANG TATA CARA


PENERBITAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP IKAN/KAPAL
LAYAR MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL DENGAN BERBENDERA
INDONESIA DAN BERLAYAR DI PERAIRAN INDONESIA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun
secara tradisional adalah dokumen resmi negara yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk pelaut
yang bekerja di atas kapal layar motor/kapal tradisional/kapal penangkap ikan yang berisi identitas
fisik pelaut yang tidak berdasarkan standar biometrik sidik jari dan bukan sebagai dokumen
perjalanan serta tidak dapat menggantikan paspor.

2. Kapal Penangkap Ikan adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, ikan paus, anjing laut,
ikan duyung atau hewan yang hidup di laut, termasuk apabila kapal tersebut disamping untuk
penangkapan ikan juga digunakan untuk mengangkut hasil tangkapannya sendiri.

3. Kapal Motor adalah kapal yang dilengkapi dengan motor sebagai penggerak utama.

4. Kapal Tradisional adalah kapal yang dibangun secara tradisional termasuk kapal layar motor dan
tidak mengikuti kaidah rancang bangun konvensi.

5. Penyijilan adalah kegiatan mencatat tanggal, tempat naik ke kapal (sign on) dan turun dari kapal
(sign off) ke dalam buku pelaut kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun
secara tradisional berdasarkan perjanjian kerja laut atau surat keterangan bekerja dari pemilik
kapal.

6. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

7. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Laut. 5


BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional yang diatur dalam peraturan Direktur Jenderal ini wajib
dimiliki oleh pelaut yang bekerja pada :
a. Kapal penangkap ikan dengan panjang 12 meter sampai dengan kurang dari 24 meter
yang wajib memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI);
b. Kapal motor berukuran GT 7 sampai dengan kurang dari GT 35;
c. Kapal tradisional berukuran GT 7 sampai dengan kurang dari GT 105;

(2) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan kepada pelaut
yang telah memiliki :
a. Surat Keterangan Kecakapan 30 mil/60 mil;
b. Sertifikat atau Surat Kecakapan Mualim Pelayaran Rakyat/Juru Motor Pelayaran
Rakyat; atau
c. Sertifikat Keterampilan BST untuk Kapal Layar Motor/kapal perikanan pelayaran dalam
negeri dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE);
d. Sertifikat Kecakapan Kapal Tradisional Pengangkut Penumpang untuk kapal tradisional
yang mengangkut penumpang yang berukuran GT 7 sampai dengan kurang dari GT
105.

6
BAB III
PENERBITAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP IKAN/KAPAL LAYAR
MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL

Pasal 3

(1) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional diterbitkan oleh Direktur Jenderal.

(2) Penerbitan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional, dapat dilimpahkan kepada :
a. Direktur Perkapalan dan Kepelautan;
b. Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan, Kepala Kantor Pelabuhan Batam dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan.

(3) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal
penerbitan dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing berlaku selama 2 (dua)
tahun.

(4) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional paling sedikit memuat data pemegang, masa berlaku, sertifikat
yang dimiliki, penyijilan selama bekerja di kapal.

7
BAB III
TATA CARA PENERBITAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP
IKAN/KAPAL LAYAR MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL

Pasal 4

(1) Pelaut mengajukan permohonan penerbitan buku pelaut untuk pelaut pada kapal
penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional yang terdiri dari
:
a. buku pelaut baru untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional;
b. perpanjangan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar
motor/kapal yang dibangun secara tradisional;
c. pembaruan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar
motor/kapal yang dibangun secara tradisional; atau
d. penggantian buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar
motor/kapal yang dibangun secara tradisional karena hilang atau rusak.

(2) Untuk memperoleh buku pelaut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, pelaut
mengajukan permohonan dengan melampirkan persyaratan:
a. surat pernyataan belum pernah memiliki buku pelaut untuk pelaut pada kapal
penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional;
b. Kartu Tanda Penduduk /Akta Kelahiran;
c. surat keterangan sehat bekerja di kapal yang masih berlaku dari rumah
sakit/puskesmas;
d. salah satu surat/sertifikat sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2); dan
e. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang warna biru, berukuran 3 x 4 cm dan 2
x 3 cm masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar.

(3) Untuk memperoleh perpanjangan buku pelaut sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b,
pelaut mengajukan permohonan dengan melampirkan persyaratan:
a. buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional lama; dan
b. surat keterangan sehat bekerja di kapal yang masih berlaku dari rumah
sakit/puskesmas. 8
BAB III
TATA CARA PENERBITAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP
IKAN/KAPAL LAYAR MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL

Pasal 4

(1) Pelaut mengajukan permohonan penerbitan buku pelaut untuk


(2) Untuk memperoleh buku pelaut sebagaimana dimaksud pada
a. .

(3) Untuk memperoleh perpanjangan buku pelaut sebagaimana


(4) Untuk memperoleh pembaharuan buku pelaut sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c,
pelaut mengajukan permohonan dengan melampirkan persyaratan:
a. buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional lama;
b. Kartu Tanda Penduduk/Akta Kelahiran;
c. surat keterangan sehat bekerja di kapal yang masih berlaku dari rumah
sakit/puskesmas;
d. salah satu surat/Sertifikat sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2); dan
e. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang warna biru, berukuran 3 x 4 cm dan 2
x 3 cm masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar:

(5) Untuk memperoleh penggantian buku pelaut yang rusak atau hilang sebagaimana
dimaksud ayat (1) huruf d, pelaut mengajukan permohonan dengan melampirkan
persyaratan:
a. buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional lama atau surat keterangan hilang dari kepolisian;
b. Kartu Tanda Penduduk /Akta Kelahiran;
c. surat keterangan sehat bekerja di kapal yang masih berlaku dari rumah
sakit/puskesmas;
d. salah satu surat/Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2); dan
e. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang warna biru, berukuran 3 x 4 dan 2 x 3
masing-masing sebanyak 2 (dua) lembar.

9
Pasal 5

(1) Penerbitan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional dilaksanakan melalui tahapan yang terdiri atas :
a. pengajuan permohonan dilengkapi dengan persyaratan;
b. evaluasi dan penelitian persyaratan;
c. pembayaran kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak; dan
d. penerbitan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang
dibangun secara tradisional.

(2) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1), Direktur Jenderal
melakukan evaluasi dan penelitian persyaratan permohonan buku pelaut untuk pelaut pada kapal
penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional dalam jangka waktu
paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterima permohonan secara lengkap.

(3) Dalam hal berdasarkan hasil evaluasi dan penelitian persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) belum terpenuhi, Direktur Jenderal mengembalikan permohonan kepada pelaut untuk
melengkapi persyaratan.

(4) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat diajukan kembali
kepada Direktur Jenderal.

(5) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian kelengkapan persyaratan telah terpenuhi dan telah
membayar kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktur Jenderal dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) hari kerja menerbitkan buku pelaut.

(6) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun
secara tradisional, dapat dibatalkan apabila :
a. memalsukan atau mengganti keterangan yang ada di dalam buku pelaut; atau
b. diperoleh secara tidak sah.

(7) Buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun
secara tradisional, tidak berlaku apabila :
a. habis masa berlaku;
b. rusak atau dilaporkan hilang; atau
c. pemegang buku pelaut meninggal dunia. 10
BAB IV
PENYIJILAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP IKAN/KAPAL LAYAR
MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL

Pasal 6

(1) Penyijilan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional dilakukan oleh :
a. Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Syahbandar pada Kantor Kesyahbandaran Utama,
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Kantor Pelabuhan Batam dan Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan, untuk buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap
ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dan huruf c; atau
b. Syahbandar di pelabuhan perikanan, untuk buku pelaut untuk pelaut pada kapal
penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a.

(2) Dalam hal lembaran penyijilan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal
layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional telah habis, penyijilan terhadap buku
pelaut dapat digantikan dengan Daftar Awak Kapal (crew list) sesuai dengan format Contoh
2 yang disahkan oleh Pejabat yang diberi kewenangan untuk penyijilan buku pelaut untuk
pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara
tradisional yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari buku pelaut untuk pelaut
pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional ini.

11
BAB V
BLANKO DAN PELAPORAN BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP
IKAN/KAPAL LAYAR MOTOR/KAPAL YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL

Pasal 7

(1) Blanko buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional dibuat dan dicetak oleh Direktur Jenderal sesuai dengan
format Contoh 1 pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

(2) Blanko buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional, dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada
Direktur Jenderal cq. Direktur Perkapalan dan Kepelautan.

(3) Blanko buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional dibuat dengan tingkat pengamanan yang memadai.

(4) Laporan penerbitan, perpanjangan, pembaruan dan penggantian buku pelaut untuk pelaut
pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional,
harus dikirim setiap bulan kepada Direktur Jenderal cq. Direktur Perkapalan dan
Kepelautan dengan menggunakan format Contoh 3 pada Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

12
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 8

Penerbitan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar motor/kapal
yang dibangun secara tradisional dikenakan biaya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Pasal 9

(1) Para Kepala Unit Pelaksana Teknis yang melaksanakan fungsi kesyahbandaran di
lingkungan Direktorat Jenderal agar melaksanakan koordinasi dengan masyarakat dan
pengguna jasa (stakeholder) tentang pelaksanaan Peraturan ini.

(2) Direktur Perkapalan dan Kepelautan melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis
terhadap pelaksanaan Peraturan ini.

(3) Bagi Pelaut yang sudah memiliki buku pelaut, apabila bekerja di kapal penangkap
ikan/kapal layar motor/kapal yang dibangun secara tradisional tidak perlu mengajukan
permohonan penerbitan buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar
motor/kapal yang dibangun secara tradisional.

(4) Kewajiban memiliki buku pelaut untuk pelaut pada kapal penangkap ikan/kapal layar
motor/kapal yang dibangun secara tradisional, mulai berlaku pada tanggal 31 Desember
2018.

13
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di J A K A R T A
pada tanggal 2018
______________________________________________
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

R. AGUS H. PURNOMO

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan;
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
6. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;
7. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
8. Para Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama;
9. Para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan;
10. Kepala Kantor Pelabuhan Batam;
11. Para Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;
12. DPP INSA;
13. CIMA.
No. Proses Nama Jabatan Tanggal Paraf
No. Proses Nama
1. Dikonsep Amir Makbul, M.T., M.Mar Kasi Jabatan
Pengawakan Kapal danTanggal Paraf

Standarisasi Sertifikasi Pelaut


Tk. Operasional
2. Diperiksa Capt. Dedtri Anwar, M.M. Kasubdit. Kepelautan
3. Diperiksa F. Zulistian, S.H., M.Si Kabag. Hukum dan KSLN
4. Diperiksa Dra. Inayatur Robbany, M.Si., Kabag. Umum dan
M.MTr Perlengkapan
5. Disetujui Ir. Junaidi, M.M. Dirkapel
6. Diketahui Capt. Rudiana, M.M. Sesditjen Hubla

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

NOMOR

TANGGAL
14
Contoh 1

BLANKO BUKU PELAUT UNTUK PELAUT PADA KAPAL PENANGKAP IKAN/KAPAL LAYAR MOTOR/KAPAL
YANG DIBANGUN SECARA TRADISIONAL

15
16
17
18
19
20
21
PETUNJUK PENGISIAN
NO URAIAN ISIAN
1 Diisi dengan nama lengkap sesuai kartu tanda penduduk
2 Diisi dengan foto pemegang buku pelaut
3 Diisi dengan stempel kantor penerbit buku pelaut
4 Diisi dengan tanda tangan atau sidik jari pelaut
5 Diisi dengan tempat tanggal lahir pelaut
6 Diisi dengan alamat sesuai kartu tanda penduduk
7 Diisi dengan warna rambut pelaut
8 Diisi dengan warna mata pelaut
9 Diisi dengan warna kulit pelaut
10 Diisi dengan tinggi badan pelaut
11 Diisi dengan golongan darah pelaut
12 Diisi dengan jenis kelamin pelaut
13 Diisi dengan nomor pendaftaran (spesifik)
14 Diisi dengan kode pelaut (jika ada)
15 Diisi dengan nomor sertifikat kecakapan pelaut (sesuai pilihan persyaratan)
16 Diisi dengan masa berlaku 3 tahun dari penerbitan buku pelaut
17 Diisi dengan tempat penerbitan/pendaftaran buku pelaut
18 Diisi dengan tanggal penerbitan buku pelaut
19 Diisi dengan jabatan dari pejabat yang berwenang
20 Diisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang
21 Diisi dengan nama dan NIP dari pejabat yang berwenang
22 Diisi dengan masa berlaku 2 tahun dari tanggal masa berlaku sebelumnya
23 Diisi dengan kantor tempat perpanjangan buku pelaut
24 Diisi dengan tanggal perpanjangan buku pelaut
25 Diisi dengan jabatan dari pejabat yang berwenang
26 Diisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang
27 Diisi dengan nama dan NIP dari pejabat yang berwenang
28 Diisi dengan masa berlaku 2 tahun dari tanggal masa berlaku sebelumnya
29 Diisi dengan kantor tempat perpanjangan buku pelaut
30 Diisi dengan tanggal perpanjangan buku pelaut
31 Diisi dengan jabatan dari pejabat yang berwenang
32 Diisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang
33 Diisi dengan nama dan NIP dari pejabat yang berwenang
34 Diisi dengan nomor urut
35 Diisi dengan jenis dan nomor ijazah (surat/sertifikat)
36 Diisi dengan tempat dan tanggal sertifikat kecakapan dikeluarkan
22
Contoh 2

DAFTAR AWAK KAPAL (CREW LIST) UNTUK KAPAL IKAN/KAPAL LAYAR MOTOR/KAPAL YANG
DIBANGUN SECARA TRADISIONAL
BENDERA :
CALL SIGN :
PENANGGUNG JAWAB :
H/P :

DAFTAR AWAK KAPAL (CREWLIST)

Nama Kapal : Pemilik kapal :

Agen : Gross Tonnage :

Tipe Kapal :

No Nama Jenis Tempat Tanggal No. Buku Masa Tanggal Naik Jabatan
Kelamin Lahir Pelaut Berlaku Kapal (Sign On)
1
2
3
4
5
6
7
8

Saya menyatakan bahwa informasi di atas adalah benar, sejauh pengetahuan dan keyakinan saya.

Diketahui Oleh Dibuat Oleh

Nakhoda

23
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
NOMOR
TANGGAL

Contoh 3
LAPORAN PENERBITAN BUKU PELAUT
Di…………………………………………………..
BULAN……………TAHUN……………..

NO. NAMA JENIS TEMPAT / ALAMAT NO. BUKU TANGGAL SERTIFIKAT MASA BERLAKU KETERANGAN (*)
PELAUT KELAMIN TGL LAHIR PELAUT PENERBITAN YANG DIMILIKI

Catatan :
……………………., ………………………………
(*) diisi berdasarkan jenis penerbitan : (Tempat, tanggal/bulan/tahun)
a. baru
b. perpanjangan …………………………………………………………….
c. pembaruan (Nama Pejabat yang menerbitkan dan NIP)
d. penggantian

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

R. AGUS H. PURNOMO

24

Anda mungkin juga menyukai