Anda di halaman 1dari 17

DRUGS IN SPORT

pendahuluan
• Obat secara meluas digunakan pada atlit sebagai
pengobatan cedera dan meningkatkan
performance.
• Penting untuk diketahui oleh semua medis dan
para medis profesional yang bekerja pada
manajemen atlit untuk punya pengetahuan dasar
dari tipe-tipe obat yang tersedia, penggunaan
secara klinisnya dan kemungkinan komplikasi
pada penggunaannya.
Therapeutic drugs
• Analgesic
• Topical analgesic
• Topical anti-inflamatory agent
• NSAIDs
• corticosteroids
Analgesic

Kata analgesik berasal dari bahasa Yunani an-


(tanpa) dan algos (sakit). Jadi, Analgesik
adalah zat kimia yang digunakan untuk
menghilangkan atau mengurangi rasa sakit.
aspirin, paracetamol, dan codein adalah obat
analgesi yang paling banyak digunakan
Analgesik terdiri dari dua jenis, yaitu:
• Analgesik opioid/analgesik narkotika merupakan
kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti opium
atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk
meredakan atau menghilangkan rasa nyeri. Analgesik
jenis ini menyebabkan pingsan/ketidaksadaraan.
Kerugian terbesar obat analgesik jenis ini adalah
menyebabkan kecanduan kepada penggunanya.
Contoh: Kodein, Methadone, Morfin, Morfin diasetat
(heroin), dll.
• Non-narkotika: Obat Analgesik ini tidak memiliki efek
sehebat narkotik dalam hal mengurangi rasa sakit, obat
ini tidak menimbulkan efek kecanduan. Obat ini juga
memiliki efek antipiretik (menurunkan suhu tubuh).
Contoh: Aspirin, Novalgin, Analgin, naproxen,
ibuprofen, dll.
Macam-macam obat Analgesik Opioid:
A. Metadon.

- Mekanisme kerja: kerja mirip morfin lengkap, sedatif


lebih lemah.

- Indikasi: Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri


hebat pada pasien yang di rumah sakit.

- kontraindikasi:
* Depresi pernapasan
* Konstipasi
* Gangguan SSP
* Hipotensi ortostatik
* Mual dam muntah pada dosis awal
B. Fentanil.

• Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada


morfin. Depresi pernapasan lebih kecil
kemungkinannya.

• Indikasi: Medikasi praoperasi yang digunakan


dalan anastesi.

• kontraindikasi: Depresi pernapasan lebih kecil


kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi
ringan.
Analgesik Non-Nakotik
• Analgesik Non-narkotika: Obat Analgesik ini
menghilangkan atau meringankan rasa sakit
tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf
pusat. Obat ini juga memiliki efek antipiretik
(menurunkan suhu tubuh). Contoh: Aspirin,
paracetamol,Novalgin, Analgin, naproxen,
ibuprofen, dll.
• aspirin, paracetamol, dan codein adalah obat
analgesi yang paling banyak digunakan

• Pada treatment sport injury, analgesi


digunakan pada fase akut sesegera mungkin
setelah terjadi cedera, untuk mengurangi
nyeri. penggunaannya tergantung dari tingkat
dan lama nyerinya
Topical analgesic
• Topical analgesic digunakan oleh atlit dikenal
sebagai “sports rubs”, “heat rubs” dan
liniments. Sebagian besar topical analgesic
mengandung kombinasi dari substance-
substance seperti methol, methyl salicylate,
campor dan eucalyptus oil
• Fungsi utamanya melawan iritasi seperti
inflamasi dan kulit yg teriritasi. Satu atau dua
bahan yg terkandung dlm topical analgesi
menghasilkan kemerahan, dilatasi aliran
darah, merangsang reseptor nyeri dan
merangsang reseptor panas dan dingin
Topikal anti-inflamatory agents
• Beberapa produk topikal anti-inflamasi sudah
tersedia di pasaran. Beberapa di antaranya
yaitu: indomethacin (indospray), benzydamine
(Difflam), dan adrenocortical extract
(Movelat). Topikal indomethacin efektif
digunakan untuk menurunkan inflamasi dalam
injuri superfisial.
Non-steroid Anti-inflamatory drugs
(NSAID)
• Obat non-steroid anti-inflamatory drugs sering
digunakan dalam treatment untuk sporting
injury. Obat yang pertama kali digunakan
adalah aspirin dan salicylate. Obat2 ini
memiliki efek analgesik, anti inflamasi, dan
anti piretik. Obat ini juga sering digunakan
dalam treatment untuk penyakit arthritis.
1. Mode of action
• pada saat terjadi inflamasi pada area yang
terkena injury. Injury pada soft tissue lokal
seperti ligament tear menyebabkan pelepasan
asam arachidonat dari dinding sel. Asam ini
dikonversi oleh beberapa enzim seperti cyclo-
oxygenase, menjadi prostaglandin,tromboxan,
dan prostacylin. Substansi ini bertindak
sebagai mediator respon inflamasi. COX2
dapat mempengaruhi terbentuknya PGs dan
BK. Peran PGs didalam peradangan yaitu
vasodilatasi, serta berkoordinasi dengan
bradikinin yg menyebabkan peradangan.
• NSAID berperan untuk inhibisi cyclo-
oxigenase.
• NSAID hanya mengurangi gejala klinis yang
utama (erythema, edema, demam, kelainan
fungsi tubuh dan sakit).
Contoh obat NSAID (Anti Inflamasi)
1. Gol. Indomethacine
- Proses didalam tubuh
Absorpsi di dalam tubuh cepat dan lengkap,
metabolisme sebagian berada di hati, yang
dieksresikan di dalam urine dan feses, waktu paruhnya
2-3 jam, memiliki anti inflamasi dan efek antipiretic
yang merupakan obat penghilang sakit yang
disebabkan oleh keradangan, dapat menyembuhkan
rematik akut, gangguan pada tulang belakang dan
asteoatristis.
- Efek samping
a. Reaksi gastrointrestianal: anorexia (kehilangan nafsu
makan), vomting (mual), sakit abdominal, diare.
b. Alergi: reaksi yang umumnya adalah alergi pada kulit
dan dapat menyebabkan asma.
2. Gol. Sulindac
Potensinya lebih lemah dari Indomethacine tetapi lebih
kuat dari aspirin, dapat mengiritasi lambung,
indikasinya sama dengan Indomethacine.
3. Gol. Arylpropionic Acid
Digunakan untuk penyembuhan radang sendi reumatik
dan ostheoarthitis, golongan ini adalah penghambat
non selektif cox, sedikit menyebabkan gastrointestial,
metabolismenya dihati dan di keluarkan di ginjal.
4. Gol. Nimesulide
Jenis baru dari NSAID, penghambat COX-2 yang selektif,
memiliki efek anti inflamasi yang kuat dan sedikit efek
samping.

Anda mungkin juga menyukai