Makalah Perawatan Trauma Kepala

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

OLEH :

KELOMPOK 2
Trauma kepala adalah suatu trauma yang

mengenai daerah kulit kepala, tulang tengkorak atau

otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung

maupun tidak langsung pada kepala.


1. Kecelakaan lalu lintas/industri
2. Jatuh
3. Benturan benda tajam/tumpul
4. Serangan yang diakibatkan karena olah raga
5. Perkelahian
6. Benturan dari objek yang bergerak (cedera
akselerasi)
7. Benturan kepala pada benda padat yang tidak
bergerak (cedera deselerasi)
Berdasarkan 1. Cedera kepala tumpul
mekanismenya 2. Cedera kepala tembus

1. Trauma kepala terbuka


a) Fraktur linier
b) Fraktur diastasis
c) Fraktur kominutif
Berdasarkan d) Fraktur impresi
kondisi luka e) Fraktur basis kranii

2. Trauma kepala tertutup


a) Komusio serebri
b) Kontusio serebri
c) Laseresi serebri
1. Laserasi kulit kepala
2. Cedera kepala di area intrakranial
a) Epidural hematom (EDH)
Berdasarkan b) Subdural hematom akut (SDH akut)
morfologi cedera c) Subdural hematom kronik (SDH kronik)
d) Intracerebral hematom (ICH)
e) Perdarahan subarahnoit traumatika (SAH)

1. Cedera kepala ringan


Berdasarkan 2. Cedera kepala sedang
beratnya
3. Cedera kepala berat
1. Koma
2. Kejang
3. Infeksi
4. Hilangnya kemampuan kognitif
5. Perdarahan intrakranial
6. Peningkatan TIK
7. Edema serebri
8. Kebocoran cairan serobospinal
9. Meningitis atau abses otak
10. Penyakit Alzheimer dan parkinson
11. kematian
1. CT-Scan
2. MRI
3. Angiography serebral
4. EEG
5. Sinar X
6. BAER (Brain Auditory Evoked Respons)
7. PET (Positron Emission Tomography)
8. CSF, Lumbal Punksi
9. ABGs
10. Pemeriksaan laboratorium
11. Kadar Elektrolit
1. Nilai fungsi saluran nafas dan respirasi Stabilisasi
vertebrata servikalis pada semua kasus trauma
2. Berikan oksigenasi
3. Awasi tekanan darah
4. Kenali tanda-tanda shock akibat hipovelemik atau
neurogenik
5. Atasi syok
6. Awasi kemungkinan munculnya kejang.
A. Pengkajian

1. Pengkajian primer

a) Airway dan cervical control

b) Breathing dan ventilation

c) Circulation dan hemorrhage control


d) Disability

e) Exposure dan environment control


2. Pengkajian sekunder
a) Aktifitas dan istirahat
b) Sirkulasi
c) Integritas ego
d) Eliminasi
e) Makanan/cairan
f) Neurosensori
g) Nyeri/kenyamanan
h) Pernafasan
i) Interaksi sosial
3. Pengkajian head to toe

a) Pemeriksaan kulit dan rambut

b) Pemeriksaan kepala dan leher

c) Pemeriksaan dada

d) Pemeriksaan abdomen

e) Pemeriksaan ekstermitas
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya perdarahan,
penurunan kesadaran.
2. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan adanya edema,
perdarahan.
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat,
penurunan kesadaran.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
kemampuan untuk mencerna nutrien (penurunan kesadaran).
5. Resiko terhadap injury berhubungan dengan disorientasi, penurunan
kesadaran.
6. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan tekanan vaskuler/edema
serebral dan hipoksia.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan trauma.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya
perdarahan, penurunan kesadaran
Kriteria :
 Menunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektif
 Kemudahan bernafas
 Mempunyai irama dan frekuensi pernapasan dalam rentang normal
Rencana tindakan :
 Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada
 Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui
penurunan atau ketiadaan ventilasi dan adanya suara nafas tambahan
 Atur posisi pasien yang memungkinkan untuk pengembangan
maksimal rongga dada (misalnya, bagian kepala tempat tidur
ditinggikan 45° kecuali ada kontraindikasi)
 Kolaborasi pemberian oksigen
 Berikan obat sesuai indikasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang meliputi tindakan-
tindakan yang direncanakan oleh perawat yang
diberikan pada klien. Pelaksanaan tindakan pada klien
dengan trauma kepala diperlukan untuk meminimalkan
terjadinya komplikasi. Untuk keberhasilan tindakan
maka dipeelukan partisipasi dari klien dan kelurga
Evaluasi adalah proses keperawatan yang menyangkut
pengumpulan data subyetif dan obyektif yang akan
menunjukkan apakah tujuan pelaksanaan keperawatan
sudah tercapai atau belum, masalah apa yang perlu
dipecahkan atau dikaji, direncanakan atau dinilai kembali.
Evaluasi bertujuan memberikan umpan balik terhadap
rencana keperawatan yang disusun. Penilaian dilakukan oleh
perawat, klien dan juga teman sejawat.Penilaian ini
memberikan kemungkinan yaitu masalah teratasi, masalah
teratasi sebagian, masalah belum teratasi, dan muncul
masalah baru. Ini bermanfaat untuk mengadakan
perubahan, perbaikan rencana keperawatan sehingga
tindakan keperawatan dapat dimodifikasi
Hasil evaluasi dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi dan implementasi klien dengan trauma kepala
diharapkan antara lain berupa :
a) Pasien dapat bernafas dengan normal
b) Irama dan frekuensi nafas normal
c) Tanda-tanda vital stabil
d) Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
e) Haluaran urine adekuat
f) Berat badan normal
g) Tidak terjadi cedera
h) Nyeri berkurang/hilang
i) Hematoma dan pembengkakan berkurang/hilang
j) Pasien dapat beristirahat dengan tenang
k) Tidak ada tanda-tanda infeksi

Anda mungkin juga menyukai