Anda di halaman 1dari 31

PT.

PERTAMINA (Persero)

JOB SAFETY ANALYSIS


(JSA)

Presented by:

AKADEMIE SEQFHINDO
PT. JAVAMITRA MANDIRI
1
2
Apakah JSA itu?
Prosedur yang membantu mengintegrasikan prinsip-
prinsip dan praktek K3 yang DITERIMA ke dalam
pekerjaan tertentu. Dalam sebuah JSA, setiap langkah
dasar dari pekerjaan adalah mengidentifikasikan potensi
bahaya dan merekomendasikan cara paling aman untuk
mengerjakan sebuah tugas. Terminologi lain yang
kadang – kadang digunakan adalah Job Hazard Analysis
(JHA) atau Job Hazard Breakdown.

3
Apakah TJA itu?
Banyak orang lebih menyukai untuk memperluas
analisa ke semua aspek, tidak hanya pada
keselamatan. Pendekatan ini disebut sebagai
Analisa pekerjaan secara menyeluruh (Total Job
Analysis/ TJA). Pertimbangannya adalah gagasan
bahwa keselamatan merupakan sesuatu yang
integral pada setiap pekerjaan, bukan entitas yang
terpisah.
4
Apakah TJA itu?
Istilah “job” dan “task” secara umum digunakan
secara bergantian untuk mengartikan pekerjaan
tertentu seperti “operasi gerinda”, “penggunaan
pemadam air bertekanan”, “penggantian ban
berjalan”. JSA tidak sesuai dengan pekerjaan yang
didefinisikan secara luas misalnya “overhaul mesin”
atau yang terlalu sempit misalnya “memposisikan
dongkrak mobil”
5
APA MANFAAT JSA ?

Salah satu metode yang digunakan adalah observasi thdp pekerja yg


melakukan pekerjaan yang sebenarnya. Keuntungan dari metode
ini adalah tidak tergantung dari daya ingat individu dan proses yang
ada bahayanya saat itu. Untuk pekerjaan yang frekuensinya jarang,
metode in tidak praktis.

Salah satu pendekatan adalah mempunyai kelompok pekerja


dan pengawas berpengalaman melakukan diskusi untuk
analisis. Keuntungannya adalah lebih banyak orang yang
terlibat dengan pertimbangan pengalaman, dan mereka lebih
siap menerima prosedur kerja yang akan dihasilkan. Anggota
komite K3 harus berpasrtisipasi dalam proses ini.
6
APA MANFAAT JSA ?

• menjadi jelas dalam tahap persiapan.


• dapat mengidentifikasi bahaya yang tidak terdeteksi sebelumnya
• meningkatkan pengetahuan pekerjaan dari pihak yang berpatisipasi.
• Awareness K3 meningkat,
• komunikasi antara pekerja dan pengawas meningkat
• prosedur kerja yang aman yang disepakati terpromosikan.
• Sebagai bahan ajar dalam job training dan materi briefing dalam
pekerjaan yang bersifat insidentil.
• Sebagai standard inspeksi atau observasi K3
• dapat secara komprehensif untuk penyelidikan kecelakaan.
7
4 Langkah Dasar JSA ?

1. PEMILIHAN PEKERJAAN YANG AKAN DIANALISA

2. URAIKAN PEKERJAAN MENJADI LANGKAH-LANGKAH

BERTURUTAN

3. IDENTIFIKASI POTENSI-POTENSI BAHAYA

4. TETAPKAN LANGKAH PENCEGAHAN UNTUK MENGHA-

DAPI BAHAYA-BAHAYA TERSEBUT.

8
Proses Pelaksanaan SOP/JSA

Petugas yang Penanggung Jawab Penanggung


Operasi jawab pelaksana HES
berwenang (AW)
Fasilitas (FO) (PIC)

Siapkan Perintah Menerima Perintah


Start Kerja (WO) Kerja (WO)

Supporting
Operation Ya
SOP tersedia?
Daily/emergency
Operation
Tidak SOP

Buat SOP

JSA
Tidak
Diperlukan?

Ya JSA
Mengacu ke
Memberikan
JSA Guideline Buat JSA Masukan Jika
OS.34 Diperlukan

Adakan rapat singkat sebelum


Melaksanakan
bekerja (tail gate meeting),
Perintah Kerja
jelaskan SOP / JSA

JSA
9
Meninjau
kembali JSA Stop
HARUS DIKETAHUI PADA SAAT PEMILIHAN
PEKERJAAN

Idealnya semua pekerjaan sebaiknya dibuat JSA. Di beberapa kondisi


hal tersebut menjadi hambatan waktu dan tenaga yang diperlukan
untuk membuat JSA.

Pertimbangan lain adalah setiap JSA akan memerlukan perubahan


ketika peralatan, bahan baku, proses atau lingkungan berubah.

Untuk alasan tersebut, biasanya perlu untuk identifikasi pekerjaan


mana yang akan dianalisa.

Meskipun analisa semua pekerjaan direncanakan, langkah ini


memastikan bahwa hampir semua pekerjaan kritikal diperiksa terlebih
dahulu.

10
HARUS DIKETAHUI PADA SAAT PEMILIHAN
PEKERJAAN
Pertimbangan untuk prioritas JSA:
• Frekuensi kecelakaan dan keparahan: pekerjaan yang sering
terjadi kecelakaan atau kecelakaan jarang terjadi tetapi
menyebabkan cacat.;
• Potensi besar untuk cidera atau sakit: konsekuensi sebuah
kecelakaan, kondisi bahaya atau paparan material berbahaya
merupakan potensi besar;
• Pekerjaan baru: karena kurang pengalaman dalam pekerjaan,
bahaya tidak kelihatan atau tidak diantisipasi;
• Pekerjaan yang dimodifikasi: bahaya baru dapat muncul ketika
prosedur kerja berubah;
• Pekerjaan yang jarang dilakukan: pekerja bisa dalam risiko yang
lebih besar ketika mengerjakan pekerjaan non rutin, dan JSA
disediakan untuk tinjauan bahaya. 11
MENGURAI PEKERJAAN MENJADI
LANGKAH-LANGKAH DASAR

1. Uraikan pekerjaan menjadi tahap-tahap


2. Hati-hati, jangan membuat langkah terlalu umum. Menghilangkan langkah
tertentu dan bahaya yang terkait tidak akan membantu apa-apa.
3. Aturan pertama adalah sebagian besar pekerjaan dapat digambarkan kurang
dari 10 langkah.
4. Pastikan langkah-langkah dalam urutan yang benar
5. Setiap langkah dicatat berurutan
6. Buat catatan mengenai apa yang dikerjakan, tidak sekedar bagaimana
dikerjakan
7. Setiap langkah dimulai dengan kata kerja.

12
LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah 1
PILIH PEKERJAAN YANG AKAN DIANALISA

PEKERJAAN YANG MANA YANG MEMERLUKAN JSA?

• Pekerjaan dimana pengalaman yang telah lewat ber-


potensi terjadi kecederaan, kebakaran/peledakan,
proses terganggu, pencemaran lingkungan
• Pekerjaan yang kritikal
• Pekerjaan baru
• Pekerjaan yang berubah
• Pekerjaan dimana terlibatnya personil baru
melaksanakan pekerjaan tersebut
13
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 2
PECAHKAN PEKERJAAN MENJADI
LANGKAH-LANGKAH YANG LOGIS
• Identifikasi langkah-langkah simple yang
akan dilakukan.
• Secara umum sebaiknya kurang dari 10
langkah.

14
PENGISIAN LANGKAH KEDUA DALAM FORMULIR JSA

Potential Recommended to
Sequence of basic job steps accidents eliminate
or hazards or reduce
potential hazards
Memecah suatu pekerjaan menjadi langkah-
langkah, seperti: apa yang pertama anda
lakukan, selanjutnya dan seterusnya. Anda
dapat melakukannya dengan jalan:
(1). Menganalisa pekerjaan tsb.

(2.) Diskusi dengan operator/ pekerja

(3). Menggambarkan pekerjaan tsb, sesuai


dengan pengetahuan anda,
(4) Kombinasi ketiga-tiganya.

Catat langkah-langkahnya sesuai dengan


pelaksanaannya. Terangkan apa yang
dikerjakan, tidak perlu terlalu detail.
15
CONTOH

LANGKAH KERJA PEKERJAAN


LAS & PEMOTONGAN DGN API

1. Penyiapan silinder gas, cutting


torch (suluh), selang-selang dan
peralatan lain dan objek yang
akan dilas/ dipotong.

2. Mengidupkan torch (suluh).

3. Memotong objek dengan torch.

4. Mengelas objek dengan torch.

5. Melepas peralatan dan


membersihkan tempat kerja.
16
Bagaimana mengidentifikasi Bahaya ?

1. Bahaya diidentifikasi pada setiap langkah kegiatan.


2. Berdasarkan pekerjaan, informasi kecelakaan dan
kasus cidera, pengalaman seseorang, daftar apapun
yang bisa salah pada setiap langkah.
3. Pada tahap ini belum perlu menentukan
pemecahan tiap masalah yang telah diidentifikasi.

17
Bagaimana mengidentifikasi Bahaya ?
Dalam identifikasi dapat dibantu dengan pertanyaan berikut :
• Dapatkah anggota tubuh terjepit diantara dua obyek?
• Apakah peralatan, mesin, perlengkapan mengandung bahaya?
• Dapatkah pekerja bersentuhan dengan benda bergerak?
• Dapatkah pekerja terpeleset, atau terjatuh?
• Dapatkah pekerja merasakan sakit akibat mengangkat, mendorong atau
menarik?
• Apakah pekerja terpapar panas atau dingin yang ekstrim?
• Apakah ada masalah kebisingan atau getaran yang berlebihan?
• Apakah ada bahaya dari benda jatuh?
• Apakah penerangan bermasalah?
• Dapatkah cuaca mempengaruhi keselamatan?
• Apakah ada kemungkinan bahaya radiasi?
• Apakah dapat terjadi kontak dengan material panas, racun, bersifat
kaustik?
• Apakah terdapat debu, asap, kabut atau uap di udara?
18
SUMBER-SUMBER BAHAYA

Dari langkah kerja ke 3:


Memotong objek dengan torch.

1. Gas oksigen dan asetilen bercampur dalam torch dan selang


menyebabkan ledakan dan kebakaran pada selang, torch dan
silinder

2. Decomposition (pecah molekul) asetilen karena tekanan tidak


seimbang menyebabkan peledakan dan kebakaran pada selang
dan torch

3. ………….

19
Menentukan Tindakan Pencegahan

Langkah akhir dalam JSA.


Secara umum adalah:

1. Menghilangkan Bahaya: menggunakan pelindung mesin


Merupakan tindakan paling efektif. Teknik ini sebaiknya digunakan
untuk menghilangkan bahaya-bahaya dengan cara :
• Memilih proses yang berbeda
• Modifikasi proses yang telah ada
• Mengganti material dengan yang lebih aman
• Meningkatkan lingkungan kerja (ventilasi)
• Modifikasi atau mengubah peralatan.

2. Melindungi bahaya
Jika bahaya tidak dapat dihilangkan, kontak dapat dicegah dengan
menggunakan pelindung, pelindung mesin, ruang khusus pekerja atau
perlengkapan sejenis. 20
Menentukan Tindakan Pencegahan

3. Merivisi Prosedur Kerja


Modifikasi langkah yang berbahaya, merubah urutan, atau menambah
langkah (seperti mengunci sumber energi).
4. Menurunkan Paparan
Efektifitasnya paling kecil.
Hanya jika tidak ada pemecahan lain. Dengan menurunkan jumlah waktu
paparan bahaya.

Contoh :
modifikasi mesin sehingga mengurangi waktu pemeliharaan yang
diperlukan, Penggunaan APD. Untuk mengurangi keparahan kecelakaan,
fasilitas darurat seperti tempat eyewashing dapat disediakan. 21
Menentukan Tindakan Pencegahan

Dalam membuat tindakan pencegahan jangan menggunakan pernyataan


seperti:

“Hati – hati” atau “awas bahaya”


Gunakan kata-kata apa yang harus dilakukan : “Jangan pegang”,

Jangan masuk sendirian”, dll.

22
REKOMENDASI MENGHILANGKAN/ MENGURANGI
BAHAYA/ risiko (LANGKAH 4)

Dari langkah kerja ke 3:


Memotong objek dengan torch.

Sumber bahaya:
1. Gas oksigen dan asetilen bercampur dalam torch dan
selang, menyebabkan ledakan dan kebakaran pada selang,
torch dan silinder

Pengendalian risiko:
- Melakukan pembersihan torch sebelum dan ketika sedang
digunakan
- Menempatkan flashback arrestors (check valve)
- Melakukan purging sebelum torch dinyalakan
- ………….

23
Model JSA Format

Job Safety Analysis Worksheet

Job:
Analysis By: Reviewed By: Approved By:
Date: Date: Date:
Sequence of Steps Potential Accidents or Preventative
Hazards Measures

24
Formulir JSA
JOB DESCRIPTION (And Number) DATE : NEW
Page : of JSA No : REVISED
PLANT/LOCATION TITLE PERSON WHO EXECUTES JOB ANALYZED BY :
JOB SAFETY ANALYSIS
TEAM UNIT TEAM LEADER REVIEWED BY :

REQUIRE/RECOMMENDED PPE : APPROVED BY :

BASIC SEQUENCES OF JOB STEPS POTENTIAL HAZARD RECOMMENDED ACTIONS OR PROCEDURES

25
 Harus diketahui dan dimengerti seluruh karyawan ybs
 Pastikan diikuti oleh seluruh karyawan ybs
 Harus selalu ditinjau kembali (review), dan harus selalu
diperbaiki dan ditingkatkan.

26
DATE: JOB SAFETY ANALYSIS JSA TEAM MEMBER
WORK ACTIVITY
(JOB): Prepared
LOCATION: by:

SUPERVISOR: Approved
by:

SAFETY EQUIPMENT AND SYSTEM REQUIRED TO PERFORM THIS JOB

HARD HAT WORK VEST FIRE EXTINGUISHER


SAFETY SHOES SAFETY HARNESS LOCK OUT/TAG OUT
SAFETY GLASSES FACE SHIELD WORK PERMIT REQUIRED
WORK GLOVES GOGGLES OTHER……………………
LEATHER GLOVES BARRICADE …

SEQUENCE OF POTENTIAL ACCIDENT RISK RECOMMENDED TO ELIMINATE OR RESIDUAL


BASIC JOB STEPS OR HAZARDS LEVEL REDUCE POTENTIAL HAZARDS RISK

27
DATE: 5 – Mei – 1986 JOB SAFETY ANALYSIS JSA TEAM MEMBER:
WORK ACTIVITY To repair leaking Prepared by Suherman Team Leader:
(JOB): on the fuel oil tank. Suherman
Approved P. Simorangkir
LOCATION: Services Dept. by 5 Workers
SUPERVISOR: Poltak Simorangkir

SAFETY EQUIPMENT AND SYSTEM REQUIRED TO PERFORM THIS JOB


HARD HAT  WORK VEST FIRE EXTINGUISHER 

SAFETY SHOES  SAFETY HARNESS LOCK OUT/TAG OUT 


SAFETY GLASSES  FACE SHIELD WORK PERMIT REQUIRED 

WORK GLOVES  GOGGLES BREATHING APARATUS 



LEATHER GLOVES BARRICADE OTHER…………………….

SEQUENCE OF POTENTIAL ACCIDENT RISK RECOMMENDED TO ELIMINATE OR RESIDUAL


BASIC JOB STEPS OR HAZARDS LEVEL REDUCE POTENTIAL HAZARDS RISK
1. Periksa bagian tanki a. Bahaya terbakar, karena a. Dilarang merokok atau membuat api di sekitar tanki.
yang bocor adanya ceceran minyak Sediakan perlengkapan pemadam api.
b. Bahaya tanki meledak b. Lakukan pemeriksaan dengan visual check.
c. Terbentur tanki, tertimpa c. Pakai safety hats, dan safety shoes.
benda dari atas, kaki
terhimpit.
2. Kosongkan tanki a. Bahaya tanki meledak, a. Pasang grounding (kabel pentanahan) yang benar.
akibat listrik statis. Buka valve pembuangan minyak perlahan-lahan.

28
(Lanj.)

SEQUENCE OF POTENTIAL ACCIDENT RISK RECOMMENDED TO ELIMINATE OR REDUCE RESIDUAL


BASIC JOB STEPS OR HAZARDS LEVEL POTENTIAL HAZARDS RISK
b. Bahaya percikan minyak ke b. Pakai safety goggles, ketika mengosongkan
mata. tanki, serta pekerjaan selanjutnya.
3. Cuci tanki dengan air a. Bahaya keracunan karena a. Pakai respirators yang mempunyai filter proteksi
dingin dan air panas terhirup uap gasoline/solar. hydrocarbon/gasoline/solar.
(steam).
4. Periksa kandungan a. Terbakar/tanki meledak. a. Check kandungan gas menggunakan explosimeter/gas
gas, dan dapatkan detector, hingga mencatat gas free. Bilamana belum,
Hot Work Permit. pencucian tanki harus diulang. Pengecekan harus
dilakukan oleh personil safety, atau pegawai yang
mempunyai otoritas untuk pekerjaan tersebut.
b. Hot Work Permit harus didapatkan untuk pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
5. Las/perbaiki tanki yang a. SDA a. Ikuti prosedur kerja yg diberikan oleh supervisor/personil
bocor. safety yang ada berada di lokasi.
b. Ikuti ketentuan-2 yg tercantum dalam Hot Work Permit.

29
JSA SOP

1. Fungsi sebagai SOP; 1. Fungsi sebagai tata cara


kerja aman;
2. JSA dapat dibuat langsung; 2. SOP dibuat setelah JSA;

3. Lebih lengkap dan terperinci; 3. Tidak lengkap, dipakai se


bagai cara kerja;
4. Ditemukan tipe bahaya yang ada; 4. Tidak ada penjelasan tipe
bahaya yang ada;
5. Dapat mengevaluasi SOP. 5. Tidak dapat mengevaluasi
JSA

30
Formulir JSA
JOB DESCRIPTION (And Number) DATE : NEW
Page : of JSA No : REVISED
PLANT/LOCATION TITLE PERSON WHO EXECUTES JOB ANALYZED BY :
JOB SAFETY ANALYSIS
TEAM UNIT TEAM LEADER REVIEWED BY :

REQUIRE/RECOMMENDED PPE : APPROVED BY :

BASIC SEQUENCES OF JOB STEPS POTENTIAL HAZARD RECOMMENDED ACTIONS OR PROCEDURES

31

Anda mungkin juga menyukai