Anda di halaman 1dari 18

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI

PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN


SUBTITUSI PEMBUATAN PAVING BLOCK

BAB III
METODE PENELITIAN
Agar suatu penelitian memperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan maka peneliti memandang perlu dan sangat penting
untuk menetapkan langkah-langkah yang dituangkan dalam metode
penelitian ini, meliputi :

A. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian,sedangkan populasi dalam penelitian ini
adalah paving block dengan subtitusi serbuk gergaji dalam perbandingan
campuran1PC : 6PS (sebagai kelompok kontrol); 1 PC : 5,95 PS :0,05 SG (kelompok
eksperimen 1); 1 PC : 5,9 PS : 0,1 SG (kelompok eksperimen 2); 1 PC : 5,85 PS :
0,15SG (kelompok eksperimen 3); 1 PC : 5,8 PS : 0,2 SG (kelompok eksperimen 4).

B. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah berupa sampel bahan penyusun paving block untuk uji bahan dan
sampel benda uji yang berupa kubus dengan ukuran 20x10x6 cm sesuai dengan
Standart Industri Indonesia, dimana semen yang digunakan adalah semen tipe I
dengan Merek Tonasa, pasir muntilan yang dijual di pasaran, serta air bersih dari
Laboratorium. Sedangkan serbuk gergaji yang digunakan dalam penelitian ini adalah
limbah dari industri penggergajian kayu yang berada di balai industri ujung pandang
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan
perincian sebagai berikut :

 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan 5 buah
sampel untuk uji ketahanan aus.
 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan 5 buah
sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya ditambah 5 % serbuk
gergaji
 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan 5 buah
sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya ditambah 10 % serbuk
gergaji.
 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan 5 buah
sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya ditambah 15 % serbuk
gergaji.
 10 buah sampel untuk uji kuat tekan, 10 buah sampel untuk porositas, dan 5 buah
sampel untuk uji ketahanan aus dengan bahan pengisinya 20 % serbuk gergaji.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.Variabel dalam penelitian ini ada tiga macam, yaitu variabel bebas,
variabel terikat dan variabel control.

 Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen.Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah subtitusi serbuk gergaji untuk paving block.
 Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kuat tekan paving block.
 Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dilihat konstan sehingga
peneliti dapat melakukan penelitian bersifat membandingkan. Sebagai variabel
kontrol dalam penelitian ini adalah paving block dengan 0% serbuk gergaji
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan instrument yang menentukan
keberhasilan suatu penelitian.Secara garis besar data yang akan diselidiki dalam
penelitian ini berupa kuat tekan, porositas, dan ketahanan aus,maka metode
yang digunakan adalah metode observasi dengan melakukan pengujian kuat
tekan, porositas, dan ketahanan aus di laboratorium.
Observasi tidak terlepas dari suatu pengamatan dan pencatatan, dalam
penelitian ini pengamatan dilakukan terhadap kegiatan pengujian benda uji yaitu
terhadap kuat tekan, porositas, dan ketahanan aus.
Dari hasil pengamatan tersebut selanjutnya dicatat dalam lembar observasi
dalam bentuk daftar skor dari data pengujian sebagai dokumen data penelitian,
yang selanjutnya dianalisa secara teoritis untuk mendapatkan hasil penelitian
sesuai data yang ada.
E. Prosedur Pengujian
 Bahan Uji
a) Semen yang digunakan adalah Semen Portland type I produksi
Semen Tonas dengan kemasan 40 kg
b) Pasir yang digunakan adalah pasir Muntilan yang umum dalam
perdagangan.
c) Serbuk gergaji yang digunakan berasal dari industri penggergajian
kayu yang berada di Balai Industri Pengrajin Kayu Ujung Pandang.
d) Air yang digunakan berasal dari Laboratorium pengujian.
 Standart Penelitian
1. Pengujian pasir
 Pengujian gradasi, menggunakan standart SK-SNI-M-08-1989-F
tentang “Standart Pengujian dan Analisis Saringan Agregat Halus
dan Kasar
 Pengujian Berat Jenis dan penyerapan agregathalus,menggunakan
standart pengujian “Petunjuk Praktikum AsistenTeknisi Laboratorium
Pengujian Beton
 Pengujian Berat Satuan, menggunakan standart “Petunjuk
Praktikum Asisten Teknisi Laboratorium Pengujian Beton
 Pemeriksaan kadar lumpur agregat, menggunakan standart
“Petunjuk Praktikum Asisten Teknisi Laboratorium Pengujian
 Pengujian berat jenis serbuk gergaji hasil reaksi dengan larutan
kapur.
2. Pengujian paving block
 Pengujian kuat tekan dan resapan air (porositas), menggunakan standart SK
SNI-03-0691-1989 tentang “Bata Beton Untuk Lantai”
 Pengujian ketahanan aus, menggunakan standart SK SNI-03-0691-1989
tentang “Bata Beton Untuk Lantai”, SK SNI-03-0028-1987 tentang “Ubin
Semen”, dan SII-0967-84 tentang “Ubin Teraso”
3. Tempat Pengujian
 Tempat pengujian bahan, kuat tekan dan porositas paving block dilakukan di
Laboratorium Balai industri Ujung Pandang.
 Tempat pengujian ketahanan aus paving block dilakukan di Laboratorium
Balai Industri Ujung Pandang
F. Tahap Penelitian
A. Pengambilan Sampel
 Persiapan dan pemeriksaan bahan susun paving block dilaksanakan dilaboratorium
Bahan-bahan susun paving block diantaranya adalah semen Tonas type I kemasan
40 kg, pasir Muntilan, serbuk gergaji dari Industri Penggergajian dan air dari
Laboratorium
B. Pemeriksaan Bahan
 Pasir
a) Pemeriksaan berat jenis pasir
Langkah-langkah pemeriksaan berat jenis pasir adalah sebagai berikut:
• Pasir dikeringkan dalam tungku pemanas dengan suhu 1150C sampai beratnya
tetap, dinginkan pasir pada suhu ruang kemudian rendam pasir dalam air
selama 24 jam.
• Setelah 24 jam air rendamandibuang dengan hati-hati agar butiran pasir tidak
ikut terbuang, tebarkan pasir dalam talam keringkan diudara panas dengan cara
membolak-balikan pasir sampai kering.
• Pasir tersebut dimasukkan dalam piknometer sebanyak 500 gr kemudian
masukkan air dalam piknometer hingga mencapai 90% isi piknometer, putar dan
guling-gulingkan piknometer sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya.
• Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan
dengan suhu standar 250C.
• Tambahkan air sampai tanda batas kemudian ditimbang
• Pasir dikeluarkan dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 1050C sampai
beratnya tetap kemudian dinginkan dalam desikator.Kemudian pasir ditimbang
b) Pemeriksaan gradasi pasir
Tujuan untuk mengetahui variasi diameter butiran pasir dan modulus
kehalusan pasir.
Alat : satu set ayakan 4,8 mm, 2,4 mm, 1,2 mm, 0,6 mm, 0,3 mm, 0,15
mm,timbangan, alat penggetar. Langkah-langkah pemeriksaan gradasi
haluspasir adalah sebagai berikut :
• Pasir dikeringkan dalam oven dengan suhu 1150C sampai beratnya tetap.
• Pasir dikeringkan dalam oven dengan suhu 1150C sampai beratnya tetap.
• Ayakan disusun sesuai dengan urutannya, ukuran terbesar diletakkan
paling atas yaitu : 4,8 mm, 2,4 mm, 1,2mm, 0,6 mm, 0,3 mm, 0,15mm.
• Pasir dimasukkan dalam ayakan paling atas, tutup dan diayak dengan
cara digetarkan selama 10 menit kemudian diamkan pasir selama 5 menit
agar pasir tersebut mengendap.
• Pasir yang tertinggal dalam masing-masing ayakan ditimbang beserta
wadahnya.
• Gradasi pasir yang diperoleh dengan menghitung komulatif prosentase
butir-butir pasir yang lolos pada masing-masing ayakan. Nilai modulus
halus butir pasir dihitung dengan menjumlahkan prosentase komulatif butir
yang tertinggal kemudian dibagi seratus.
c) Pemeriksaan kandungan lumpur
Tujuan dari pengujian kandungan lumpur adalah untuk mengetahui banyaknya
kandungan lumpur dalam pasir.
Alat : gelas ukur, timbangan,cawan, pipet, dan oven.
Langkah-langkah pemeriksaan kadar lumpur adalah sebagai
berikut:
• Mengambil pasir yang telah kering oven selama 24 jam dengan suhu 1150C
seberat 100 gr ( G1).
• Mencuci pasir dengan air bersih yaitu dengan memasukkan pasir kedalam gelas
ukur 250 cc setinggi 12 cm diatas permukaan pasir. Kemudian diguling-gulingkan
10 kali dan didiamkan selama 2 menit. Air yang kotor dibuang tanpa ada pasir
yang ikut terbuang, langkah ini dilakukan sampai air tampak jernih.
• Menuangkan pasir kedalam cawankemudian membuang sisa air dengan pipet
setelah itu pasir dikeringkan dalam oven dengan suhu 1150C selama 24 jam.
• Setelah 24 jam pasir dikeluarkan dalam oven dan didinginkan hingga mencapai
suhu kamar kemudian pasir ditimbang ( G2 ).
• Menghitung prosentase kandungan lumpur pasir dengan rumus:
X=(G1-G2)/G1)x100%)
d) Pemeriksaan berat satuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui berat satuan dari pasir.
Alat : piknometer yang telah diketahui volumenya, timbangan
Langkah-langkah :
• pasir dicuci dan dikeringkan dengan sinar matahari (ssd)
• piknometer ditimbang catat beratnya (w1)
• pasir dimasukkan dalam piknometer sampai batas tertentu dalam
keadaan tanpa pemadatan (shoulveled) kemudian timbang dan
catat beratnya (w2).
• Pasir dikeluarkan dari piknometertimbang dan catat beratnya (w3)
Berat satuan=berat agregat/berat piknometer
b.s=w3/w1
2. Semen
Pemeriksaan terhadap semen dilakukan dengan cara visual yaitu semen dalam
keadaan tertutup rapat dan setelah dibuka tidak ada gumpalan serta butirannya
haus. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen Tonas Type I
kemasan 40 kg
3. Air
Pemeriksaan terhadap air juga dilakukan secara visual yaitu air harus bersih,
tidak mengadung lumpur, minyak dan garam sesuai dengan persyaratan air
untuk minum. Air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air dari
Laboratorium
4. Serbuk gergaji
Serbuk gergaji yang akan digunakan memerlukan pengolahan pendahuluan
yang disebut proses mineralisasi. Proses ini diperlukan untuk mengurangi zat
ekstratif se
perti gula, tanin dan asam-asam organik dari tumbuh-tumbuhan agardaya
lekatan dan pengerasan semen tidak terganggu. Proses ini dimulai dengan
menghilangkan
bagian-bagian kasar serbuk gergaji kemudian dikeringkan lalu disaring dengan
ayakan ukuran 1,0 mm. Bagian serbuk gergaji yang lolos
ayakan direndam dengan larutan kapur 5% selama ± 24 jam, ditiriskan sambil
diangin-anginkan. Penggunaan larutan kapur dalam perendaman supaya
serbuk gergaji membentuk kalsium karbonat yaitu sebagai zat perekat
(tobermorite)
sehingga serbuk gergaji membentuk massa yang kompak
C. Pembuatan Benda Uji
 Menyiapkan bahan susun paving block
• Menimbang bahan-bahan susun paving block yaitu semen,
pasir, bahan tambah (serbuk gergaji) dan air dengan berat
yang telah ditentukan dalam perencanaan campuran paving
block.
• Mempersiapkan cetakan paving block dan peralatan lain yang
dibutuhkan.
Rencana Adukan Paving Block Ukuran 20x10x6 cm per kelompok

Subsitusi Serbuk
perbandingan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Fas
Gergaji Serbuk
Pc: (PS+SG) pasir (Kg) Semen (Kg) Gergaji

46,57
I:6 0% 0,4 7,76 0

46,18
I:6 5% 0,4 7,76 0,388

495,79
I:6 10% 0,4 7,76 0,776

45,41
I:6 15% 0,4 7,76 1,164

45,02
I:6 20% 0,4 7,76 1,552
Rencana Adukan Paving Block Ukuran 5x5x2 cm per kelompok

Subsitusi Serbuk

perbandingan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan


Fas

Gergaji
Pc: (PS+SG) pasir (Kg) Semen (Kg) Serbuk Gergaji

0,4582

I:6 0% 0,4 0,0808 0

0,4812
I:6 5% 0,4 0,0808 0,004042

0,4771
I:6 10% 0,4 0,0808 0,008083

0,4731
I:6 15% 0,4 0,0808 0,012125

0,4690
I:6 20% 0,4 0,0808 0,016167
 Pengadukan campuran paving block.
• Masukkan air 80% dari air yangdibutuhkan dengan faktor air semen 0,4
kedalam mesin pengaduk kemudian masukkan semen, pasir dan
serbuk gergaji dengan penambahan 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dari
berat semen.
• Ketika mesin pengaduk masih berputarsisa air dimasukan sedikit demi
sedikit sampai airnya habis dalam jangka waktu tidak kurang dari 3
menit.
• Pengadukan dilakukan sebanyak satukali untuk setiap macam
campuran dan setiap pengadukan dilakukan pemeriksaan.
 Pembuatan benda uji
• Adukan bahan paving block dimasukkan kedalam cetakan paving block
yang sebelumnya pada bagian dalam cetakan diberi minyak pelumas
• Isi cetakan dengan adukan paving block sampai keadaan munjung lalu
dipadatkan dengan pemukul dan sesuai dengan variabel penelitian.
• Permukaan paving block harus benar-benar dalam keadaan rata pada
bagian atas cetakan.
• Buka cetakan dan tempatkan paving block pada tempat yang sejuk,
tidak terkena matahari secara langsung.
 Perawatan
Setelah benda uji selesai dicetak, tempatkan pada tempat yang teduh
selama beberapa hari dengan tiap pagi disiram air secukupnya. Setelah 5
hari ambil benda uji dari landasan cetak, susun yang rapi sampai benda
uji berumur 28 hari untuk dilakukan pengujian.
D Pengujian Kuat Tekan Paving Block
• Masing-masing benda uji diukur dimensinya.
• Letakkan benda uji pada mesin tekan dengan arah penekanan sesuai
dengan arah tekanan dalam pemakaian
• Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur.
• Catat beban maksimum yang dapat ditahan benda uji.
E Pengujian Porositas Paving Block
• Rendam benda uji dalam air hingga jenuh selama 24 jam, kemudian
timbang beratnya dalam keadaan basah.
• Keringkan dalam dapur pengeringselama 24 jam pada suhu 1150,
kemudian timbang dalam keadaan kering oven.
F Pengujian Ketahanan Aus Paving Block
• Ukur dan timbang benda uji, letakkan pada mesin pengaus, bebani
dengan beban tambahan sebesar 1Kg
• Jalankan mesin pengaus selama 1 menit, benda uji diputar 900
pengausan dilanjutkan dengan pergantian pemutaran tiap 1 menit
sebanyak 5 kali
• Bersihkan benda uji dari kotoran dan debu yang melekat dengan kuas.
Timbang benda uji setelah pengausan.
G Analisis Data
• Berat Jenis Pasir
Berat jenis = B2/(B3+BO-B1)
Ket:
B0 = Berat pada kondisi jenuh kering muka
B1 = Berat pikno berisi agregat dan air
B2 = Berat agregat setelah kering tungku
B3 = Berat pikno berisi air (Petunjuk Praktikum Asisten Lab. Beton)

• Kandungan Lumpur Pasir


Kandungan lumpur = (B1-B2)/B1)x100%
Ket:
B1 = Berat cawan kosong
B2 = Berat kering oven (Petunjuk Praktikum Asisten Lab. Beton)

• Kuat Tekan Paving Block


Kuat tekan = P/L
Ket:
P = Beban hancur dalam kg
L = Luas Bidang tekan dalam cm2 (SNI-03-0691-1989)
F Porositas Paving Block
Porositas = (A-B)/B) x100%
Ket:
A = Berat Paving Block basah
B = Berat paving block kering (SNI-03-0691-1989)

G Ketahanan Aus Paving Block


Ketahanan aus = (AX10)/(BJxLxW)
Ket:
A = Selisih berat sebelum dan setelah diaus
BJ = Berat jenis
L = Luas permukaan bidang aus, dalam cm2
W = Lama pengausan, dalam menit. (SNI-03-0691-1989)

Anda mungkin juga menyukai