Anda di halaman 1dari 14

LOW PLASMA ADIPONECTIN

CONCENTRATIONS PREDICT
INCREASES IN VISCERAL ADIPOSITY AND
INSULIN RESISTANCE

Seung Jin Han, Edward J. Boyko, Wilfred Y. Fujimoto,


Steven E. Kahn, and Donna L. Leonetti. 2017.

Pembimbing:
dr. Pandang Tedi A, Sp.PD.,MSc

Ayulita K Dewi 2013730016


PENDAHULUAN

 Jaringan adiposa adalah jaringan yang berfungsi untuk


menyimpan energi tetapi telah diketahui juga
merupakan komponen penting dalam sistem endokrin.
 Jaringan adiposa turut serta dalam regulasi
metabolisme melalui sekresi berbagai substansi
menyerupai hormon yang disebut adipokin.
 Adiponektin adalah adipokin yang konsentrasinya
paling tinggi pada plasma dan berkaitan dengan
homeostasis lipid serta sensitivitas insulin.
 Pada manusia, konsentrasi adiponektin pada plasma
darah berbanding terbalik dengan berat badan, indeks
massa tubuh, dan resistensi insulin pada beberapa
studi cross-sectional.
 Temuan lain menyatakan bahwa penurunan berat
badan dengan cara membatasi jumlah kalori dan
operasi bariatrik berkaitan dengan peningkatan
adiponektin plasma.
 Penemuan ini menunjukkan bahwa konsentrasi
adiponektin plasma merupakan konsekuensi dari
massa lemak tubuh. Namun, hubungan kausal antara
adiponektin plasma dengan berat badan belum
dipahami secara jelas.
 Kontroversi terjadi dari studi cross-sectional
sebelumnya mengenai manakah yang memiliki
hubungan yang lebih erat dengan konsentrasi plasma
adipokin, antara lemak viseral atau lemak
subkutaneus pada abdomen.
 Selain itu, hubungan antara adiponektin dengan
perubahan sensitivitas insulin juga masih belum
dipahami dengan jelas.
 Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menginvestigasi hubungan antara konsentrasi
adiponektin plasma pada awal penelitian dengan
distribusi lemak tubuh di masa yang akan datang dan
indeks massa tubuh (IMT) setelah 5 tahun follow-up
pada laki-laki dan wanita Jepang-Amerika.
SUBJEK PENELITIAN DAN METODE
Populasi penelitian
Populasi penelitian terdiri dari generasi ketiga
orang Jepang-Amerika yang 100% keturunan
Jepang yang terdaftar di Studi Diabetes
Komunitas Jepang-Amerika di King Country,
Washington.

Kriteria inklusi
 Glukosa plasma puasa < 126 mg/dL, a
 Tes toleransi glukosa oral <200 mg/dL
 Tidak sedang mengonsumsi obat anti hiperglikemik
Pemeriksaan Klinik dan Laboratorium
 Sampel darah diambil setelah responden puasa selama 10 jam.

 Glukosa plasma diukur dengan menggunakan metode


heksokinase menggunakan autoanalyzer.
 Konsentrasi adiponektin plasma total dan insulin plasma diukur
dengan menggunakan radioimmunoassay, plasma disimpan pada
suhu -70 C sampai pengukuran dilakukan.
 CT Scan digunakan untuk mengukur jaringan adiposa viseral
dan subkutan.
HASIL PENELITIAN
 Dari 253 partisipan nondiabetes, 35 orang tidak
diikutsertakan karena follow-up yang tidak lengkap
sehingga jumlah partisipan ada 218 orang.
 Konsentrasi adiponektin lebih tinggi pada wanita
dibanding laki-laki secara signifikan.
 Terdapat perubahan berat badan dan IMT yang
signifikan selama follow up 5 tahun.
 Didapatkan bahwa konsentrasi adiponektin
berbanding terbalik dengan glukosa plasma puasa,
insulin puasa, HOMA2-1R, IMT, lemak viseral dan
subkutan abdomen, serta berkaitan secara positif
dengan tingginya lemak subkutan.
DISKUSI

 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa


konsentrasi adiponektin yang rendah pada awal
penelitian berhubungan dengan akumulasi
lemak viseral abdomen dan peningkatan
resistensi insulin selama follow up 5 tahun pada
populasi Jepang Amerika.
 Studi ini menunjukkan bahwa adiponektin awal
memprediksi perubahan adipositas viseral di
masa yang akan datang.
KESIMPULAN
 Konsentrasi adiponektin plasma yang rendah
merupakan prediksi akumulasi lemak abdomen
viseral dan peningkatan resistensi insulin pada
populasi Jepang-Amerika.
 Hasil ini menunjukkan bahwa adiponektin
mungkin memiliki peran yang penting tidak
hanya pada regulasi komposisi tubuh tetapi juga
resistensi insulin.
 Penelitian lebih lanjut pada populasi lain untuk
meningkatkan pemahaman mengenai
mekanisme patofisiologi terkait adiponektin
dengan lemak viseral dan perubahan pada
resistensi insulin.

Anda mungkin juga menyukai