Anda di halaman 1dari 15

KOAGULASI - FLOKULASI

Nama :
Mifta Alwan Dzakwan
Yohanes Robby Setiawan
Makhzanul Fahmi Faiq
Albertus Batung
Mikel karet
PENGERTIAN AWAL
• Definisi koloid yang lain adalah • Koagulasi secara umum
partikel-partikel yang memiliki didefinisikan sebagai penambahan
beberapa karakteristik dalam larutan
zat kimia (koagulan) ke dalam air
juga memiliki diameter yang berukuran
0,001-1mikrometer dan beberapa koloid baku dengan maksud mengurangi
ada yang berukuran sampai 10 gaya tolak-menolak antar partikel
mikrometer. Partikel koloid dapat koloid, sehingga partikel –partikel
dipisahkan dari larutannya dengan cara tersebut dapat bergabung menjadi
pendestabilisasian menjadi agregat- flok-flok halus.
agregat yang memiliki ukuran yang
lebih besar sehingga mudah diendapkan.
PROSES KOAGULASI - FLOKULASI
• 1. Penambahan koagulan Aluminium sulfat (Al2(SO4)3.18H2O) dan
• 2. Pengadukan campuran koagulan-air umpan :
 Pengadukan Cepat
 Pengadukan Lambat
PENGADUKAN CEPAT
• Pengadukan cepat (Rapidmixing) merupakan bagian integral dari proses Koagulasi. Tujuan
pengadukan cepat adalah untuk mempercepat dan menyeragamkan penyebaran zat kimia
melalui air yang diolah, serta untuk menghasilkan dispersi yang seragam dari partikel-
partikel koloid, dan untuk meningkatkan kesempatan partikel untuk kontak dan bertumbukan
satu sama lain
PENGADUKAN LAMBAT
• Pengadukan lambat ini bertujuan menggumpalkan partikel-partikel terkoagulasi berukuran
mikro menjadi partikel-partikel flok yang lebih besar. Flok-flok ini kemudian akan
beragregasi/ berkumpul dengan partikel-partikel tersuspensi lainnya (Duliman, 1998).
Setelah pengadukan pelan selesai flok-flok yang terbentuk dibiarkan mengendap.
Selanjutnya air umpan jernih hasil koagulasi dialirkan ke reservoir kedua agar terpisah dari
endapan - endapan yang terbentuk. Air inilah yang kemudian akan diumpankan pada proses
mikrofiltrasi oleh membran.
• Dalam proses koagulasi, stabilitas koloid sangat berpengaruh. Stabilitas merupakan daya
tolak koloid karena partikel-partikel mempunyai muatan permukaan sejenis (negatif).
Beberapa gaya yang menyebabkan stabilitas partikel, yaitu:
• Gaya elektrostatik yaitu gaya tolak menolak tejadi jika partikel-partikel mempunyai muatan
yang sejenis.
• Bergabung dengan molekul air (reaksi hidrasi).
• Stabilisasi yang disebabkan oleh molekul besar yang diadsorpsi pada permukaan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FAKTOR KOAGULASI
a. Suhu air
• Suhu air yang rendah mempunyai pengaruh terhadap efisiensi proses koagulasi. Bila suhu air
diturunkan , maka besarnya daerah pH yang optimum pada proses kagulasi akan berubah
dan merubah pembubuhan dosis koagulan.
b. Derajat Keasaman (pH)
• Proses koagulasi akan berjalan dengan baik bila berada pada daerah pH yang optimum.
Untuk tiap jenis koagulan mempunyai pH optimum yang berbeda satu sama lainnya.
c. Jenis Koagulan
• Pemilihan jenis koagulan didasarkan pada pertimbangan segi ekonomis dan daya efektivitas
daripadakoagulan dalam pembentukan flok. Koagulan dalam bentuk larutan lebih efektif
dibanding koagulan dalam bentuk serbukatau butiran.
d. Kadar ion terlarut
• Pengaruh ion-ion yang terlarut dalam air terhadap proses koagulasi yaitu : pengaruh anion
lebih bsar daripada kation. Dengan demikian ion natrium, kalsium dan magnesium tidak
memberikan pengaruh yang berarti terhadap proses koagulasi.
e. Tingkat kekeruhan
• Pada tingkat kekeruhan yang rendahproses destibilisasi akan sukar terjadi. Sebaliknya pada
tingkat kekeruhan air yang tinggi maka proses destabilisasi akan berlangsung cepat. Tetapi
apabila kondisi tersebut digunakan dosis koagulan yang rendah maka pembentukan flok
kurang efektif.
f. Dosis koagulan
• Untuk menghasilkan inti flok yang lain dari proses koagulasi dan flokulasi sangattergantung
dari dosis koagulasi yang dibutuhkan Bila pembubuhan koagulan sesuai dengan dosis yang
dibutuhkan maka proses pembentukan inti flok akan berjalan dengan baik.
g. Kecepatan pengadukan
• Tujuan pengadukan adalah untuk mencampurkan koagulan ke dalam air. Dalam pengadukan
hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengadukan harus benar-benar merata, sehingga
semua koagulan yang dibubuhkan dapat bereaksi dengan partikel-partikel atau ion-ion yang
berada dalam air. Kecepatan pengadukan sangat berpengaruh terhadap pembentukan flok
bila pengadukan terlalu lambat mengakibaykan lambatnya flok terbentuk dan sebaliknya
apabila pengadukan terlalu cepat berakibat pecahnya flok yang terbentuk
h. Alkalinitas
• Alkalinitas dalam air ditentukan oleh kadar asam atau basa yang terjadi dalam air.
Alkalinitas dalam air dapat membentuk flok dengan menghasil ion hidroksida pada
reaksihidrolisa koagulan.
FLOKULASI
• Flokulasi adalah suatu proses
aglomerasi (penggumpalan)
partikel-partikel terdestabilisasi
menjadi flok dengan ukuran yang
memungkinkan dapat dipisahkan
oleh sedimentasi dan filtrasi.
• Proses flokulasi dalam pengolahan
air bertujuan untuk
mempercepat proses penggabungan
flok-flok yang telah dibibitkan
pada proses koagulasi.
• Pengadukan mekanis
adalah metoda
pengadukan
menggunakan alat
pengaduk berupa
impeller yang digerakkan
dengan motor bertenaga
listrik. Umumnya
pengadukan mekanis
terdiri dari motor, poros
pengaduk, dan gayung
pengaduk (impeller)
• Pengadukan hidrolis adalah
pengadukan yang memanfaatkan
gerakan air sebagai tenaga
pengadukan. Sistem pengadukan
ini menggunakan energi hidrolik
yang dihasilkan dari suatu aliran
hidrolik.
• Pengadukan pneumatic
adalah pengadukan yang
menggunakan udara (gas)
berbentuk gelembung yang
dimasukkan ke dalam air
sehingga menimbulkan
gerakan pengadukan pada
air
CARA MELIHAT KANDUNGAN AIR
HASIL KOAGULASI-FLOKULASI
• Uji koagulasi-flokulasi dilaksanakan untuk menentukan dosis bahan-bahan kimia, dan
persyaratan yang digunakan untuk memperoleh hasil yang optimum. Variabel-variabel
utama yang dikaji sesuai dengan yang disarankan, termasuk :
• Bahan kimia pembantu
• PH: nilai ekstrim baik tinggi maupun rendah, dapat berpengaruh terhadap
koagulasi/flokulasi, pH optimum bervariasi tergantung jenis koagulan yang digunakan
• Temperatur: suhu rendah berpengaruh terhadap daya koagulasi/flokulasi dan memerlukan
pemakaian bahan kimia berlebih, untuk mempertahankan hasil yang dapat diterima.
• Persyaratan tambahan dan kondisi campuran.

Anda mungkin juga menyukai