Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR PROFESI NERS

PENGELOLAAN KLIEN DENGAN TERAPI PENGGANTIAN PADA ASUHAN


KEPERAWATAN PASIEN GAGAL GINJAL TAHAP AKHIR DENGAN
PENDEKATAN TEORI CALISTA ROY DI WILAYAH PUSKESMAS
SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU
TAHUN 2018

OLEH

SALAMAH S.KEP
(NPM : 172426069 NS)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Angka kejadian gagal ginjal kronik masih cukup tinggi hasil systematic review dan
metaanalysis yang dilakukan oleh Hill et al, 2016, mendapatkan prevalensi global
PGK sebesar 13,4%. Menurut hasil Global Burden of Disease tahun 2010, PGK
merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia tahun 1990 dan meningkat
menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010.
Data mengenai penyakit ginjal didapatkan dari hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), Indonesian Renal Registry (IRR), dan sumber data lain. Hasil Riskesdas
2013, populasi umur ≥ 15 tahun yang terdiagnosis gagal ginjal kronis sebesar 0,2%.
Angka ini lebih rendah dibandingkan prevalensi PGK di negara-negara lain, juga
hasil penelitian Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) tahun 2006, yang
mendapatkan prevalensi PGK sebesar 12,5%. Hal ini karena Riskesdas 2013 hanya
menangkap data orang yang terdiagnosis PGK sedangkan sebagian besar PGK di
Indonesia baru terdiagnosis pada tahap lanjut dan akhir. Sedangkan provinsi
dengan prevalensi tertinggi adalah Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, diikuti Aceh,
Gorontalo, dan Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik dan berkeinginan
untuk melakukan “Pengelolaan Klien Dengan Terapi Penggantian Pada Asuhan
Keperawatan Pasien Gagal Ginjal Tahap Akhir Dengan Pendekatan Teori Calista
Roy di Wilayah Puskesmas Sawah Lebar kota Bengkulu tahun 2018”.
Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas didapat masalah studi kasus masih
tingginya angka kejadian gagal ginjal sehingga perlu dilakukan upaya perawatan
yang komperehensif, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah efektifkah
“Pengelolaan Klien dengan Terapi Penggantian Pada Asuhan Keperawatan Pasien
Gagal Ginjal Tahap Akhir Dengan Pendekatan Teori Calista Roy di Wilayah
Puskesmas Sawah Lebar kota Bengkulu tahun 2018 memberikan hasil yang lebih
baik?,”
Tujuan Umum
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Khusus

Manfaat Studi Kasus Bagi Pasien


Manfaat Studi Kasus Manfaat Studi Kasus Bagi perawat
 Manfaat Studi Kasus Bagi Lembaga

Implikasi Penulisan LTA Implikasi Perawat Sebagai Pendidik


Terhadap Ilmu Keperawatan Implikasi Perawat Sebagai advokat
Implikasi Perawat Sebagai provider
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses asuhan Keperawatan Pada Pasien gagal ginjal kronis
Konsep Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir merupakan gangguan
fungsi ginjal yang progesif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan sampah nitrogen lain dalam darah)
Etiologi KEK
Gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Plienofitis,
Glomerulonefitis, Nefrosklerosis Maligna (Hipertensi), Gangguan Jaringan
Penyambung, Penyakit Metabolik, Gangguan Kongiunetal dan Heriditer (penyakit
ginjal poli gistik), Nefropati Obstruktif, Obat-Obatan
Proses Terjadinya Gagal Ginjal Tahap Akhir
Seiring dengan penyusutan progresif nefron, terjadi pembentukkan jaringan parut
dan penurunan aliran darah ginjal.Pelepasan renin dapat meningkat dan bersama
dengan kelebihan beban cairan, dapat menyebabkan hipertensi.Hipertensi
mempercepat gagal ginjal, mungkin dengan meningkatkan filtrasi (karena
tuntutan untuk reasorbsi) protein plasma dan menimbulkan stress oksidatif
 Manifestasi Klinis KEK
manifestasi klinis pada Gagal Ginjal Kronik(Chronic Kidney Desease) yaitu:
Gangguan pada Gastrointestinal, Sistem Kardiovaskular, Gangguan Sistem Saraf
dan Otak, Gangguan Sistem Hematologi dan Kulit
 Proses Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Proses keperawatan ditujukan untuk memenuhi tujuan asuhan keperawatan
yaitu: untuk mempertahankan keadaan kesehatan pasien secara optimal, dan
jika pertanyaan tersebut berubah, untuk membuat suatu suatu jumlah dan
kualitas tindakan keperawatan terhadap kondinya guna kembali ke keadaan
yang normal
 Aplikasi Model Teori Callista Roy Klien dengan Gagal Ginjal Tahap Akhir
Keperawatan sebagai suatu disiplin praktek adalah dasar ilmu pengetahuan
keperawatan yang ilmiah, yang digunakan untuk tujuan memberikan pelayanan
yang penting kepada manusia, yaitu meningkatkan kemampuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif. Tujuan keperawatan adalah untuk
meningkatkan adaptasi bagi individu dan kelompok dalam setiap model adaptif
sehingga dapat memberi kontribusi pada kesehatan, kualitas hidup dan
meninggal dengan harkat sebagai manusia
BAB III
METODE PENELITIAN
 Desain penelitian
Laporan Tugas Akhir ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan
menggunakan metode deskriptif.
 Tempat dan Waktu Studi Kasus
Tempat penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Puskesmas Sawah Lebar
dan Waktu studi kasus ini dilaksanakan pada bulan 30 Juni s/d 04 Juli 2018
 Subjek Partisipan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.sehingga subjek
dalam asuhan keperawatan ini berjumlah 1 orang dengan pasien gagal ginjal
tahap akhir di Wilayah Puskesmas Sawah Lebar kota Bengkulu tahun 2018.
 Metode Pengumpulan Data
 Data primer
 Data sekunder
 Metode Uji Keabsahan Data
Untuk mendapatkan sumber informasi yang akurat maka penulis menggunakan
sumber data / informasi dari pasien, keluarga, perawat maupun dokter Rumah
Sakit, sehingga data yang digunakan dapat dipertanggung jawabkan
 MetodaAnalisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisis deskriktif
dengan menggambarkan, situasi atau keadaan pasien berdasarkan hasil asuhan
yang telah dilakukan dimulai dari analisa subjektif sampai evaluasi, di paparkan
juga kendala-kendala yang dihadapi penulis saat melakukan asuhan keperawatan.
 Etika penelitian
 Informed consent
 Anonymity (Tanpa Nama)
 Confidential (Kerahasiaan)
BAB IV
HASIL TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengkajian
Tanggal : 30 Juni 2018
Pengkajian : Salamah, S.Kep
Nama : Tn.I
Umur : 30 Tahun
JenisKelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sepakat Raya V Sawah Lebar Ratu Agung Kota
Bengkulu
Pekerjaan : Honorer Dinas Dup Capil
Pendidikan : SMA
Status Kesehatan : Tn.I mengatakan mengeluh pusing, tidak nafsu makan, dan
memiliki riwayat penyakit seperti gangguan pada pernapasan asma dan anemia.
Riwayat Diagnosa : Gagal Kinjal Kronis
Status Kesehatan
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TTV : TD : 180/100 mmHg, N : 80x /M , S : 36,20C, RR: 22x/M
Analisa Data
Data senjang Penyebab Masalah
DS: Tn.I mengatakan bahwa frekuensi 2-3 kali dalam sehari peningkatan Kelebihan
dengan jumlah urine sedikit, walaupun klien tidak pernah asupan volume
melakukan pengukuran jumlah urine, nyeri saat BAK (-). cairan cairan
Tn.I mengatakan selama dirumah tidak pernah mengukur berhubungan
jumlah minum dan tidak membatasi minum karena haus dan dengan
mulut kering. Jenis air putih, susu dan teh. peningkatan
DO: Terdapat edema bawah (+).TD : 180/100 mmHg asupan
cairan
DS: Tn.I mengatakan sedih atas penyakit yang dideritanya, hal Kurang Cemas
ini juga membuat ia tidak bersemangat untuk mengikuti pengetahua berhubungan
program terapi secara disiplin. Pasien juga merasakan cemas n tentang dengan
setiap akan dilakukan HD karena nyeri saat penusukan, kondisi, Kurang
pasien menggunakan jenis animo dalam HD, prognosis pengetahuan
DO: Tn.I mengalami gagal ginjal kronik dan harus menjalani dan tentang
terapi HD 2 x dalam 1 minggu, pasien terlihat cemas. kompleksita kondisi,
s prognosis
pengobatan. dan
kompleksitas
pengobatan
Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan asupan cairan.
 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kompleksitas pengobatan
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Diagnosa
Tanggal Implementasi Respon hasil Evaluasi
Keperawatan
Pembahasan
Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian didapat pasien mengeluh, mual, tidak nafsu makan,
KU lemah, ada hambatan dalam aktivitas, tugor kulit ektermitas bawah kurang
baik, ada edema pada ektremitas bawah, pasien tampak cemas
Diagnosa Keperawatan
Calista Roy mendefinisikan untuk menyusun diagnosa keperawatan,
Menggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh Roy dan berhubungan
dengan 4 mode adaptif
Intervensi Keperawatan
Pada penetapan tujuan dan rencana tindakan perawat akan memfasilitasi Tn.I
maupun keluarga dalam melakukan penanganan pada masalah yang dialami
oleh Tn.I
Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien seluruh rencana tindakan dapat
diaplikasikan dengan baik dan tidak ada masalah yang berarti. Karena banyak
hal yang mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ini
Evaluasi Keperawatan
Dari diagnosa yang penulis temukan, semua sesuai dengan masalah yang
dialami Tn.I pada saat penulis melakukan studi kasus kepada semua intervensi
sudah mencapai kriteria hasil. Pasien maupun keluarga mampu beradaptasi
dalam upaya pemenuhan masalah keperawatan yang dialami oleh Tn.I sehingga
meningkatkan adapatasi berperilaku baik dalam penanganan terhadap keluhan
yang dirasakan serta upaya mau bekerja sama dengan perawat dalam mencapai
tujuan kesehatan yang optimal untuk dirinya
Keefektifan Aplikasi Teori Dalam Penyelesaian Masalah Yang Diangkat
Kefektifan aplikasi teori teori Roy pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada
pasien gagal ginjal tahap akhir yaitu dapat meningkatkan perilaku yang baik
pada keluarga pasien maupun pasien dalam melakukan upaya penaganan
terhadap masalah keperawatan yang dialaminya
Keunggulan aplikasi teori dalam menyelasikan masalah yang diangkat
Keunggulan Roy dalam penatalaksaan kasus ini adalah dimana pada
pengkajian mencakup semua pada aspek fisiologis maupun aspek psikologis dan
faktor sistem pendukung terjadinya masalah pada pasien. Selain itu juga pada
hasil yang didapat pada asuhan keparawatan ini cukup efektif sebagai upaya
meningkatkan adaptasi perilaku pasien dalam melakukan penanganan pada
maslaah penyakit pada pasien dan upaya jangka panjang dalam mencegah
terjadinya masalah berulang

Kelemahan Aplikasi Teori Dalam Menyelesaikan Masalah Yang Diangkat


Kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model
adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana
pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak
menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara merawat (caring) pada pasien
BAB V
Pengkajian PENUTUP
Pada pengkajian data tidak terfokus langsung dengan keadaan pasien
sesungguhnya, pengkajian hanya terfokus pada komponen pengkajian menurut
teori keperawatan Calista Roy dimana hasil pengkajian didapatkan bahwa pasien
berdasarkan dengan keadaan yang pasien rasakan
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah keadaan dimana
menggambarkan masalah yang ada pasien mengacu kepada hasil pengkajian yang
telah dilakukan dengan menggunakan pengkajian menurut teori keperawatan
Calista Roy
Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien hanya berupa supportive-
educative dan lebih kepada proses perbaikan ataupun peningkatan pengetahuan
pasien dan keluarga dalam menangani dan melakukan penanganan masalah
keperawatan pada pasien.
Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan yang dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang
telah direncanakan sebelumnya, implementasi dilakukan pada tanggal 30 Juni
2018 sampai dengan 04 Juli 2018
Evalusi
Evaluasi yang didapat sesuai dengan rencana yang telah dibuat, pada evaluasi
pada Tn.I semua diagnosa yang ditegakkan semua tidak semua sesuai dengan
kriteria hasil hal ini terjadi karena akan sulit mencapai semua criteria hasil
sesuai dengan keadaan semula pada pasien tahap akhir
 Menganalisis Teori Calista Roy dalam klien dengan terapi pengantian pada asuhan
keperawatan pasien gagal ginjal tahap akhir
Teori Calista Roy merupakan salah satu aplikasi yang dapat diterapakan dalam
aplikasi pada pasien kronis karena dengan aplikasi teori ini dapat meningkatkan
adaptasi pada pasien
Keefektifan penerapan Teori Calista Roy dalam klien dengan terapi pengantian
pada asuhan keperawatan pasien gagal ginjal tahap akhir
Kefektifan aplikasi teori teori Roy pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada
pasien gagal ginjal tahap akhir yaitu dapat meningkatkan perilaku yang baik
pada keluarga pasien maupun pasien dalam melakukan upaya penaganan
terhadap masalah keperawatan yang dialaminya
 Keunggulan aplikasi Teori Calista Roy dalam klien dengan terapi pengantian pada
asuhan keperawatan pasien gagal ginjal tahap akhir
Keunggulan Roy dalam penatalaksaan kasus ini adalah dimana pada pengkajian
mencakup semua pada aspek fisiologis maupun aspek psikologis dan faktor sistem
pendukung terjadinya masalah pada pasien.
 Kelemahan aplikasi Teori Calista Roy dalam klien dengan terapi pengantian pada
asuhan keperawatan pasien gagal ginjal tahap akhir
Kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model
adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana
pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak
menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara merawat (caring) pada pasien.
Saran
Kepada pasien dan keluarga diharapkan dapat menerapkan apa yang telah
diajarkan kepada pasien dan diharapkan kepada keluarga dapat mempertahankan
intervesi yang telah disusun dan diajarkan dalam melakukan penanganan terhadap
masalah yang diahapi pasien serta dapat memodifikasinya sesuai kebutuhan untuk
kepentingan jangka panjang

Anda mungkin juga menyukai