Anda di halaman 1dari 28

Disusun oleh :

Mentari
1410221012

Pembimbing:
dr. Aditya wicaksana Sp.BS

BAGIAN ILMU BEDAH


KEPANITERAAN KLINIK RST MAGELANG.
LIQUOR SEREBROSPINAL
• “cairan yang terdapat di dalam ventrikel otak, ruang subarakhnoid,
dan kanalis sentralis sumsum tulang belakang, dibentuk oleh pleksus
khoroideus, ini beredar melalui ventrikel ke rongga subarakhnoid dan
diserap ke dalam sistem vena.”

•Cairan yang jernih tak berwarna, yang merupakan hasil ultrafiltrasi


dari darah

•Likuor serebrospinal di bentuk di pleksus khoroideus.

•Pembentukannya berlangsung secara kontinyu di ventrikel lateralis,


ventrikel III dan ventriel IV melalui mekanisme kombinasi difuse dan
filtrasi.
• Volumenya sekitar 150 cc/jam, setiap menitnya di
produksi sebanyak kurang lebih 0,3 cc. Setiap
harinya diproduksi 500 cc/24 jam.

• Likuor serebrospinal mengandung komponen :


• protein (10-40 mg%),
• glukosa (45-80%)
• sel yang kebanyakan terdiri dari sel
mononukleus.
SIRKULASI LIQUOR
SEREBROSPINAL
DEFINISI
HIDROSEFALUS
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan
serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan
dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi
CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau
ruang subarachnoid. Hidrosefalus dapat disebabkan
gangguan dari formasi, aliran, penyerapan cerebrospinal
( CSS ).
 insiden di Indonesia berkisar antara 0,2- 4 setiap 1000
kelahiran.
 Insiden hidrosefalus kongenital adalah 0,5- 1,8 pada tiap
1000 kelahiran dan 11% - 43% disebabkan oleh stenosis
aquaductus serebri.
 Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua
jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras.
 Dapat terjadi pada semua umur
ANATOMI ETIOLOGI

Hidrosefalus
tipe obstruksi/
kongenital
non
komunikans

Hidrosefalus
tipe Acquired/
komunikans didapat.
Hidrosefalus non komunikans Hidrosefalus komunikans
Lesi congenital Kongenital :
- stenosis akuaduktus Sylvius - Perlekatan arachnoid/sisterna
karena gangguan pembentukan.
- sindrom Dandy-Walker,
- Gangguan pembentukan villi
- malformasi vaskuler atau arachnoid
tumor bawaan. - Papilloma plexus choroideus
- Radang (Eksudat, infeksi - perdarahan akibat trauma
meningeal). kelahiran menyebabkan
- Perdarahan/trauma perlekatan lalu menimbulkan
(hematoma subdural). blokade villi arachnoid.
- Tumor dalam sistem ventrikel
Hidrosefalus non Acquired / Didapat
komunikans
Lesi congenital - Stenois akuaduktus
- stenosis akuaduktus Sylvius serebri (setelah infeksi
- Malformasi Arnold-Chiari: kelainan atau perdarahan)
otak bawah (cerebellum) jar. Otak - Hematoma
meluas ke dalam kanalis spinalis. intraventrikular
- Aneurisma vena Galeni: Hal ini - Tumor : Ventrikel, Regio
terjadi karena vena Galen mengalir Fossa posterior
di atas akuaduktus Sylvii, - Kista arakhnoid
menggembung dan membentuk
kantong aneurisma. Seringkali
menyebabkan hidrosefalus.
- Hidroansefali : Suatu kondisi
dimana hemisfer otak tidak ada
dan diganti dengan kantong CSS.
sangat jarang.
Gejala dan Tanda

 ukuran lingkar kepala terus bertambah besar


 Sutura cranium tampak atau teraba melebar
 fontanela mayor dan minor melebar dan
menonjol atau tegang
 Kulit kepala tampak tipis dan dijumpai adanya
pelebaran vena-vena subkutan.
 Pada perkusi kepala anak akan terdengar suara cracked
pot
 Selain itu juga dijumpai gejala-gejala lain seperti
gangguan tingkat kesadaran, muntah-muntah, retardasi
mental, kegagalan untuk tumbuh secara optimal.
Diagnosis dapat dilakukan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan radiologis.
dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang, yaitu :
1.Rontgen foto kepala dengan prosedur ini dapat
diketahui :
a. Hidrosefalus tipe kongenital/infantile yaitu: ukuran
kepala, adanya pelebaran sutura, tanda-tanda
peningkatan tekanan intrakranial
b. Hidrosefalus tipe juvenile/adult : sutura telah menutup
maka dari foto rontgen kepala diharapkan adanya
gambaran kenaikan tekanan intrakranial.
 6. CT scan  7. MRI
Pada hidrosefalus obstruktif CT Scan  MRI kepala dapat menunjukkan
sering menunjukkan adanya pelebaran gambaran anatomi kepala secara
dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. mendetail dan bermanfaat untuk
mengidentifikasi tempat obstruksi
DIFERENSIAL DIAGNOSA

 1. Higroma subdural ; penimbunan cairan dalam


ruang subdural akibat pencairan hematom
subdural

2. Hematom subdural ; penimbunan darah di dalam


rongga subdural

3. Emfiema subdural ; adanya udara atau gas dalam


jaringan subdural.

4. Hidranensefali ; sama sekali atau hampir tidak


memiliki hemisfer serebri, ruang yang normalnya
di isi hemisfer dipenuhi CSS

5. Tumor otak

6. Kepala besar

- Megaloensefali : jaringan otak bertambah


- Makrosefali : gangguan tulang
 1. Terapi medikamentosa
 Obat yang sering digunakan adalah:
a. Asetasolamid
25-100 mg/kg/bb/hari
 b. Furosemid
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB
1x/hari atau injeksi iv 0,6 mg/kgBB/hari.
 Jenis Terapi Operatif pada Pasien Hidrosefalus
 1. Endoscopic Third Ventriculostomy (ETV).
 Prosedur dari operasi ini antara lain adalah ventrikel
III dibuka melalui daerah khiasma optikum melalui
kraniotomi, dengan bantuan endoskopi. Selanjutnya
dibuat lubang sehingga CSS dari ventrikel III dapat
mengalir keluar. Teknik ETV hanya dilakukan pada
hidrosefalus obstruktif (HO) dimana pasien memiliki
kapasitas penyerapan CSS yang normal atau
mendekati normal.
 Operasi pintas/Shunting
 Ada 2 macam
 - Eksternal
 - Internal
 a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain.
-Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna
(Thor- Kjeldsen)
-Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke atrium kanan.
-Ventrikulo-Sinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior
-Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronkhus
-Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinum
-Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga
peritoneum
b. Lumbo Peritoneal Shunt

CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga


peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan jarum
Touhy secara perkutan.
Komplikasi “Shunting”

 Infeksi : Berupa peritonitis, meningitis atau peradangan sepanjang


saluran subkutan. Pada pasien-pasien dengan VA Shunt
 Asites oleh karena CSS

 Obstruksi
Dapat ditimbulkan oleh:
- Ujung proksimal tertutup pleksus khoroideus.
- Gumpalan darah.
- Ujung distal tertutup omentum.
- Pada anak-anak yang sedang tumbuh dengan VA Shunt, ujung
distal kateter dapat tertarik keluar dari ruang atrium kanan, dan
mengakibatkan terbentuknya trombus dan timbul oklusi.
 - Atrofi otak
- Herniasi otak yang dapat berakibat kematian
 Jika tidak diobati 50-60% bayi akan tetap dengan
hidrosefalus atau mengalami penyakit yang berulang-
ulang.
 Dengan pengobatan dan pembedahan yang baik
setidak-tidaknya 70% penderita dapat hidup hingga
melampaui masa anak-anak, di mana 40% diantaranya
dengan intelegensi normal dan 60% sisanya
mengalami gangguan intelegensi dan motorik.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai