Anda di halaman 1dari 71

MANAJEMEN PUSKESMAS

SUSUKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,
yakni terwujudnya kecamatan sehat, puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
Tujuan
• Tujuan umum:
- Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Susukan sebagai salah satu Puskesmas di
Kabupaten Cirebon.

• Tujuan khusus:
- Teridentifikasinya masalah kegiatan di Puskesmas melalui data sekunder, wawancara dan
observasi di Puskesmas Susukan
- Teranalisisnya permasalahan di Puskesmas Susukan
- Diperolehnya penyebab timbulnya masalah utama, metode dan alternatif pemecahan masalah
- Tersusunnya rencana usulan kegiatan
- Mengimplementasikan usulan kegiatan serta mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan
Manfaat
Manfaat bagi Puskesmas
• Sebagai sarana untuk kerjasama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil evaluasi
koassisten dalam rangka mengoptimalkan peran puskesmas.

Manfaat bagi Mahasiswa


• Manfaat untuk mahasiswa sebagai sarana untuk menimba ilmu, keterampilan dan pengalaman
dalam upaya pelayanan kesehatan dasar dengan segala bentuk keterbatasannya sehingga
mahasiswa mengetahui serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas baik dalam segi
pelayanan, manajemen, administratif dan karakter perilaku masyarakat dalam pandangannya
terhadap kesehatan khususnya dalam bidang Ilmu Kedokteran Keluarga.
Profil Puskesmas dan Analisi Situasi
• Visi
Visi UPT Puskesmas Susukan adalah “Terwujudnya Puskesmas yang unggul,
tertib dan nyaman dalam pelayanan disertai adanya kesadaran dan peran
serta manyarakat tentang hidup sehat dalam mendukung MDGs”
• Misi
• Terwujudnya Masyarakat kabupaten Cirebon Yang Sehat Produktif dan Mandiri
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui sarana dan prasarana yang
memadai sehingga terwujud Puskesmas yang tertib dan nyaman
• Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat
• Mengupayakan perilaku hidup sehat yang akan menciptakan lingkungan sehat
Profil Puskesmas dan Analisi Situasi
• Puskesmas Suukan terletak di Kecamatan Susukan Kabupaten
Cirebon yang terletak di bagian barat kabupaten Cirebon
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan dengan luas wilayah 2.479,700 km2 yang terdiri dari 7 Desa
Nomor 050/318/SK/III/2008 dengan 54 Blok / Dusun. Dengan batas wilayah sebagai berikut
tentang Perubahan Penataan
Wilayah Kerja Puskesmas
:
1 Maret 2008
• Sebelah Utara : Wilayah UPT Puskesmas Bunder
GEOGRAFIS :
– LUAS W LAYAH : 7.479,700 Km2 • Sebelah Selatan : Wilayah Kecamatan Ciwaringin
– JUMLAH DESA : 7 DESA
– BATAS WLAYAH : • Sebelah Barat : Kabupaten Indramayu dan
UTARA
BARAT
: Wil. kerja Pusk. Bunder
: Wil. Kab Indramayu
Kabupaten Majalengka
SELATAN : Wil. Kerja Pusk.
Ciwaringin • Sebelah Timur : Kecamatan Arjawinangun.
• Secara umum wilayan UPT Puskesmas Susukan dapat
TIMUR : Wil Kerja Pusk.
Arjawinangun
– Aksesibilitas tiap Desa mudah dijangkau dijangkau dengan mudah baik oleh kendaraan Roda 4 maupun
roda dua maupun empat
kendaraan roda 2 karena merupakan jalur alternatif antar
KETERANGAN :
kabupaten maupun . namun demikian di wilayah kerja UPT
PUSKESMAS / PUSTU Puskesmas Susukan ada Wilayah cantilan yaitu Pucuk sawit
BALAI DESA
yang merupakan Blok dari desa Susukan yang merupakan
POSYANDU
PUSLING wilayan terjauh dengan jarak + 6 km.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Program Kegiatan

Program Wajib Program Pengembangan


• Promosi Kesehatan • Usaha Kesehatan Sekolah
• Kesehatan Lingkungan • Usaha Kesehatan Olah Raga
• Kesehatan Ibu & Anak termasuk • Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
KB • Usaha Kesehatan Jiwa
• Perbaikan Gizi Masyarakat • Usaha Kesehatan Indra
• Penanggulangan Penyakit Kesehatan Mata
• Pengobatan dan penanganan • Usaha Kesehatan Usia Lanjut
kegawatdaruratan • Usaha Kesehatan Tradisional
DATA KHUSUS
CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN JAN-DES TAHUN 2016

UPAYA KESEHATAN WAJIB

Sumber : PKM Panguragan 2008


CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
KESENJANG
TARGET CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN AN
% % %
UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95.5 98.61 +3.1
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 90.5 96.17 +6.1
3 Cakupan deteksi dini ibu hamil resti 100 135.77 +35.7
4 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80 109.66 +29.6
5 Cakupan Pelayanan Nifas 90.5 96.26 +6.2
KESEHATAN ANAK
6 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 90.5 102.30 +11.8
7 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) 90 102.30 +12.3
8 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 80 84.11 +4.1
9 Cakupan Kunjungan Bayi 90 103.83 +13.8
10 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90 76.32 +13.7
KELUARGA BERENCANA
11 Cakupan Peserta KB Aktif 75.5 75.01
Sumber -0.49 2008
: PKM Panguragan
CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
KESENJANG
TARGET CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN AN
% % %
PROGRAM GIZI MASYARAKAT
1 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 85 87.9 +2.9

2 Cakupan K / S 90 93.5 +3.5

3 Cakupan N / S 40 70.7 +30.7

4 Cakupan N / D 80 80.5 +0.5

6 Cakupan BGM / D 5 4.8 +0.2

7 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Bayi (6-11 bulan) 90 99.2 +9.2
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59
8 90 96.7 +6.7
bulan)
9 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas 90 99.5 +9.5

10 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil 85 98.5 +13.5


11 Cakupan ASI Eksklusif 80 81.8 +1.8
12 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 100 100 0
CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
KESENJANG
TARGET CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN AN
% % %
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan Dalam Gedung :
1 Pengunjung yang mendapat KIP 5% 2% -3%
Materi & frekuensi penyuluhan kelompok di dalam gedung
2 100% 60% -40%
Puskesmas
3 Promosi Kesehatan Lluar Gedung :
4 Pengkajian dan pembinaan PHBS 20% 10% -10%
5 Pembinaan Posyandu Purnama & Mandiri 100% 15% -85%
6 Pembentukan desa siaga 100% 100% 0
7 Materi Penyuluhan Kelompok Luar Gedung 100% 100% 0
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Pengawasan TPM 100 70 -30
2 Pengawasan TTU 100 75 -25
3 Pengawasan Industri 100 80 -20
4 Pengawasan TPS 90 70 -20
6 SAB 90 75 -15
7 JAGA 90 65 -25
8 SPAL 90 73 -17
STBM 7 Sumber 0
: PKM Panguragan
+7 2008
9
CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
KESENJANG
TARGET CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN AN
% % %
PROGRAM P2M
PNEUMONIA

1 Cakupan Penderita Peneumonia Balita 80 88.32 +8

DIARE
Cakupan Penemuan Penderita Diare 113 +13
1 100

PROGRAM TB
PENJARINGAN SUSPEK Tidak ada 70 -
1
target
2 KONVERSI 100 96 4
3 CDR 47 46 1
4 CURE RATE 90 96 4
DBD

1 Angka Bebas Jentik (ABJ) 95% 87% -8%

2 PE/Jumlah Penderita 100%

3 Kematian karena DBD : -


CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
KESENJANG
TARGET CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN AN
% % %
PROGRAM IMUNISASI
1 BCG 98 98.5 0.5
2 DPT 1 HB1 98 98.8 0.8
3 DPT 2 HB 2 95 97.0 2.0
4 DPT 3 HB 3 90 95.1 5.1
5 Polio 1 98 98.5 0.5
6 Polio 2 95 97.2 2.2
7 Polio 3 93 96.3 3.3
8 Polio 4 90 95.1 5.1
9 CAMPAK 90 93.5 3.5
10 Hb Unijek 90 96.1 6.1
11 TT1 95 96.6 1.6
12 TT2 90 93.2 3.2
13 DT SD kls 1 95 96 1.0
14 TT SD Kls 2 95 98 3.0
15 Campak SD 95 96 1.0
16 TT SD Kls 3 95 97 2.0
17 TT 2 Catin 95 0 -95
CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
KESENJANG
TARGET CAKUPAN
No. JENIS KEGIATAN AN
% % %
PROGRAM SURVEILANS
1 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini ( W2 ) 28 28 0

2 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit ( STP ) 12 12 0

3 Cakupan Pengendalian KLB 1 1 0


CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

No. JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN

UPAYA PENGOBATAN % % %

1 Kunjungan Rawat Jalan 15,00 29,00 +14,00

2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 2,33 2,31 -0,02

Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan


3 5,83 65,94 +50,94
Laboratorium Puskesmas

Cakupan Jumlah Pemeriksaan


4 5,83 58,34 +5201
Laboratorium yang dirujuk

Sumber : PKM Panguragan 2008


BAB III
HASIL PELAKSANAN
KEGIATAN
IDENTIFIKASI MASALAH
TARGET (JAN-DES
CAKUPAN KESENJANGAN
No. JENIS KEGIATAN 2017)
% % %
UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. KESEHATAN KIA dan KB
KELUARGA BERENCANA
Cakupan Peserta KB Aktif 75.5 75.01 -0.49
3 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
4 UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan Dalam Gedung :
Pengunjung yang mendapat KIP 5% 2% -3%
Materi & frekuensi penyuluhan kelompok di dalam
100% 60% -40%
gedung Puskesmas
Promosi Kesehatan Lluar Gedung :
Pengkajian dan pembinaan PHBS 20% 10% -10%
Pembinaan Posyandu Purnama & Mandiri 100% 15% -85%
5 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Pengawasan TPM 100 70 -30
2 Pengawasan TTU 100 75 -25
3 Pengawasan Industri 100 80 -20
4 Pengawasan TPS 90 70 -20
6 SAB 90 75 -15
7 JAGA 90 65 -25
8 SPAL 90 73 -17
6 Program P2M
1 Angka Bebas Jentik (ABJ) 95% 87% -8%
PRIORITAS MASALAH

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah sekaligus, ketidak


tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya maka
digunakan Kriteria Matriks (USG)

Sumber : PKM Panguragan 2008


UPAYA KESEHATAN WAJIB
NO PROGRAM U S G SKOR
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

1 Pengawasan TPM 2 2 2 6
2 Pengawasan TTU 1 2 2 5
3 Pengawasan Industri 1 1 2 4
4 Pengawasan TPS 2 2 2 6
6 SAB 3 2 2 7
7 JAGA 3 2 2 7
8 SPAL 2 2 2 6
9 STBM 3 3 3 9
PROGRAM P2M
DBD

Angka Bebas Jentik (ABJ) 4 5 5 14


Program Imunisasi
TT 2 Catin 2 2 2 6
UPAYA KESEHATAN WAJIB
NO PROGRAM U S G SKOR
KELUARGA BERENCANA
Cakupan Peserta KB Aktif 2 1 2 5
UPAYA PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan Dalam Gedung :

Pengunjung yang mendapat KIP 1 2 1 4

Materi & frekuensi penyuluhan kelompok di dalam gedung


2 2 2 6
Puskesmas
Promosi Kesehatan Lluar Gedung :
Pengkajian dan pembinaan PHBS 2 2 3 7
Pembinaan Posyandu Purnama & Mandiri 3 1 3 7
RUMUSAN MASALAH

Sumber : PKM Panguragan 2008


Rumusan Masalah
DBD

Angka bebas jentik tahun 2016 di Puskesmas Susukan belum


mencapai target dengan kesenjangan minus 8% dan jumlah kasus
dbd di Puskesmas Susukan berjumlah 28 kasus, 3 diantarnya dss,
hal ini disebabkan masih Kurangnya pengetahuan sikap dan perilaku
masyarakat terhadap penyakit DBD, Desa siaga belum berjalan
secara optimal (sistem pelaporan kasus dari masyarakat Belum
berjalan dengan baik). Kepedulian masyarakat terhadap gerakan
PSN, 3M masih kurang. Standar Operasional Prosedur tentang
Deteksi dini dan tatalaksanaan dbd di puskesmas belum optimal
AKAR PENYEBAB MASALAH

Sumber : PKM Panguragan 2008


UPAYA KESEHATAN P2M

PENANGANAN DBD
Man Methode
Kepedulian masy. Terhadap gerakan PSN, Belum berjalan dengan baiknya desa siaga (sistem pelaporan kasus dari
3M DBD masih kurang masy. Belum optimal
Kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku
Petugas kesehatan belum maksimal
masyarakat terhadap penyakit DBD Deteksi dini dan tatalaksana DBD belum optimal secara SOP
melakukan promosi kesehatan

Kurangnya pengetahuan deteksi dini


dan tatalaksana Dbd
Kinerja POKJA DBD belum optimal

Peran lintas sektoral kurang


Tingginya Kejadian penyakit DBD
di Puskesmas Susukan
Kurangnya alat untuk pemeriksaan dasar DBD Tidak ada kas khusus DBD untuk Tahun
pemamfaatan dana bagi masyarakat
2016
Sarana untuk abatisasi terbatas,
Tingkat ekonomi rendah
penggunaan media kurang (media
Kepadatan penduduk tinggi
sosial)
Sarana penyuluhan poster, brosur,
Mobilisasi penduduk tinggi sehingga
dan lembar balik kurang
penggunaan media kurang (media transmisi menjadi mudah tersebar
sosial)

Material Money Environment


ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
INDIKATOR
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH)

Tingginya kasus - Sosialisasi dan Advokasi lintas


sektoral dalam penanggulangan kasus
dbd di
- Sosialisasi dan Advokasi kepada lintas dbd.
puskesmas - Pembentukan DUTA JUMANTIK
Peran lintas sektoral belum sektoral dalam penanggulangan kasus dbd.
Pembentukan DUTA JUMANTIK siswa- siswa-siswi Sekolah Dasar dalam
susukan optimal -
siswi Sekolah Dasar dalam rangka rangka meningkatkan wujud
meningkatkan wujud kemitraan DBD kemitraan DBD dengan lintas
dengan lintas sektoral sektoral

Kurangnya pengetahuan - Workshop mengenai DBD seperti: - Workshop mengenai DBD seperti:
petugas kesehatan tentang 1. Refreshing pengetahuan mengenai 1. Refreshing pengetahuan
deteksi dini dan tatalaksana penanganan awal DBD dan komplikasi mengenai penanganan awal DBD
Dbd belum optimal DBD (Shock) dan komplikasi DBD (Shock)
2. Pelatihan rumple leed kepada petugas 2. Pelatihan rumple leed kepada
kesehatan petugas kesehatan
INDIKATOR PENYEBAB
NO ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH) MASALAH

Tingginya Belum berjalan - Melakukan revitalisasi desa siaga dalam Melakukan revitalisasi desa siaga dalam
dengan baiknya desa melaporkan kasus DBD dengan cara melaporkan kasus DBD dengan cara
kasus dbd di siaga (sistem pencarian penderita DBD serta pencarian penderita DBD serta
puskesmas pelaporan kasus dari pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD
masy. Belum optimal di rumah penderita/suspek dan di rumah penderita/suspek dan
susukan rumah/bangunan sekitarnya dengan radius rumah/bangunan sekitarnya dengan
minimal 100 meter. radius minimal 100 meter.
Meningkatkan Kinerja - revitalisasi kelompok kerja (POKJA) untuk - revitalisasi POKJA DBD untuk
penanggulangan DBD serta dilakukan menanggulangi masalah dbd di
POKJA DBD pelatihan kepada petugasnya tentang masyarakat, dengan cara:
pengetahuan dan bahaya DBD. 1. Melakukan pertemuan kelompok
- Mengadakan pertemuan kelompok Kerja kerja Operasional ( Pokjanal )
Operasional ( Pokjanal ) Pemberantasan Pemberantasan Penyakit Demam
Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdarah Dengue menurut
menurut kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan
permasalahan yang ditemui di lapangan permasalahan yang ditemui di
- Mengoptimalkan kinerja pokjanal DBD lapangan
dalam memfasilitasi Pokja DBD di 2. Mengoptimalkan kinerja pokjanal
Desa/Kelurahan/Nagari sebagai wadah DBD dalam memfasilitasi Pokja DBD
pemberdayaan masyarakat dalam di Desa/Kelurahan/Nagari sebagai
pemberantasan sarang nyamuk. wadah pemberdayaan masyarakat
dalam pemberantasan sarang
nyamuk.
INDIKATOR PENYEBAB
NO ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH) MASALAH

Tingginya Petugas kesehatan - Mediasi oleh tokoh-tokoh yang diseganin di


kasus dbd di belum maksimal daerah tersebut seperti pemuka agama,
puskesmas melakukan promosi kepala desa setempat untuk mengajak -Mediasi oleh tokoh-tokoh yang
susukan kesehatan kepada warganya: diseganin di daerah tersebut seperti
- meningkatkan frekuensi penyuluhan pemuka agama, kepala desa setempat
mengenai penyakit DBD: untuk mengajak kepada warganya:
1. Membuat jadwal penyuluhan dan - meningkatkan frekuensi penyuluhan
disosialisasikan kepada masyarakat. mengenai penyakit DBD:
- Melakukan pelatihan khusus kepada 1. Membuat jadwal penyuluhan dan
petugas kesehatan tentang inovasi baru disosialisasikan kepada masyarakat.
promosi kesehatan kepada masyarakat :
1. Meningkatkan kapasitas petugas
promkes dalam memberikan penyuluhan
(seperti seminar atau workshop DBD)
INDIKATOR
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH)

Tingginya Kurangnya pengetahuan, - Edukasi tentang penyakit DBD (tanda dan - Dilakukannya Edukasi tentang
kasus dbd di sikap dan perilaku gejala, penanganan awal) kepada penyakit DBD (tanda dan gejala,
puskesmas masyarakat terhadap masyarakat sehingga mereka lebih peka penanganan awal) kepada
susukan penyakit DBD dengan masalah kesehatan yang muncul di masyarakat sehingga mereka
wilayahnya lebih peka dengan masalah
- Penggalakan program PKM dan konseling kesehatan yang muncul di
oleh staf puskesmas dengan cara wilayahnya
bekerjasama:
1. LSM setempat yang peduli kesehatan.
2. Masyarakat
INDIKATOR ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH)
Tingginya Kepedulian masy. Terhadap - Penyuluhan kepada masyarakat tentang
- Penyuluhan kepada masyarakat
kasus dbd di gerakan PSN, pentingnya upaya pemberantasan sarang
tentang pentingnya upaya
puskesmas 3M DBD masih kurang nyamuk (PSN), 3M dipadukan dengan
pemberantasan sarang nyamuk
susukan penyuluhan kebersihan lingkungan
(PSN), 3M dipadukan dengan
lainnya yang dilakukan secara intensif,
penyuluhan kebersihan lingkungan
berkesinambungan, dan dengan sasaran
lainnya yang dilakukan secara
yang luas
intensif, berkesinambungan, dan
- Melakukan evaluasi dan bimbingan
dengan sasaran yang luas
kegiatan pengendalian vector
- Meningkatkan kepedulian masyarakat
(foging), larvadisasi, PJB, dan PSN.
dengan cara lain, seperti
- Meningkatkan kepedulian membudidayakan tanaman anti
masyarakat dengan cara lain, nyamuk, serta pemeliharaan ikan
seperti membudidayakan tanaman pemkan jentik nyamuk

anti nyamuk, serta pemeliharaan


ikan pemkan jentik nyamuk
INDIKATOR ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH)
Tingginya Deteksi, penatalaksanaan Membuat SOP DBD sebagai dasar
kasus dbd di dan komplikasi DBD belum pedoman penatalaksanaan dan
puskesmas optimal secara SOP komplikasi DBD
susukan membuat SOP DBD sebagai dasar pedoman
penatalaksanaan dan komplikasi DBD

Sarana penyuluhan poster, - Pembuatan media promosi


brosur, dan lembar balik kesehatan: presentasi power
kurang. point, leaflet, lemar balik, poster,
Sarana penyuluhan poster, brosur, dan video promkes tentang DBD
lembar balik kurang. - Pembuatan media sosial sebagai
media promosi kesehatan dan
pelatihan terhadap masyarakat:
Sarana untuk abatesasi pembinaan masyarakat umum dilakukan pembuatan account khusus di
terbatas, penggunaan utnuk membina dan memanfaatkan media- jejaring sosial
media kurang (media media komunikasi. facebook/twitter/instagram
sosial). mengenai PSN
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai DBD melalui media sosial seperti
facebook, instagram,atau twitter.
INDIKATOR ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
NO PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
(MASALAH)
Tingginya Kurangnya alat untuk Penyediaan sarana dan bahan untuk
kasus dbd di pemeriksaan dasar DBD. penanggulangan kasus dbd
puskesmas
susukan
- Pembuatan proposal untuk mencari
sumber dana lain
Belum adanya sumber dana
lain untuk program DBD

Tingkat ekonomi rendah - Pembinaan suasana kelompok ditujukan


kepada kelompok masyarakat. Dilakukan
bersama tokoh masyarakat sehingga
mereka peduli, mendukung dan
mempraktekkan perubahan perilaku yang
sedang diperkenalkan.
INDIKATOR ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
NO PENYEBAB MASALAH
(MASALAH) TERPILIH
Tingginya - Melaksanakan monitoring dan evalusi
kasus dbd di
serta pelaporan yang dilakukan secara
puskesmas
berjenjang mulai dari tingkat
susukan Mobilisasi penduduk tinggi
Desa/Kelurahan.
sehingga transmisi menjadi
- Melakukan kajian epidemiologi terus
mudah tersebar.
menerus secara sistematis terhadap
perkembangan penyakit DBD dan faktor-
faktor risikonya
Kepadatan penduduk tinggi. - Perangkat desa melakukan pemerataan
penduduk sehingga tidak terjadi penumpukan
perumahan penduduk yang dapat menjadi
tempat sarang nyamuk berkembang
RENCANA USULAN
KEGIATAN (RUK)
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
1. Sosialisasi dan Advokasi Agar sisa-siswi Siswa siswi Kelas 4,5, Makanan Media Dokter Input : data peserta, BOK
lintas sektoral dalam dapat menjadi jenjang dan 6 (30- :: audio dan fungsional materi pelatihan,
penanggulangan kasus dbd. agent of sekolah 40 40x8000 visual dan coss petugas, catatan
dasar siswa/siswi = Rp.
- - Pembentukan “GEBER change dalam 320.000 Proses:
pemberantasa diwiliayah )
SARMUK” kerja Pertemuan,
- Pembentukan DUTA n penyakit DBD penyampaian
puskesmas
materi, absensi,
JUMANTIK siswa-siswi susukan
laporan kegiatan
Sekolah Dasar dalam
rangka meningkatkan Output:
wujud kemitraan DBD 100% siswa-siswi
dengan lintas sektoral mengerti tentang
- Menjadikan siswa-siswi materi yang
disampaikan dan
sekolah dasar untuk ikut
ikut berpartisipasi
serta dalam kegiatan PSN dalam tim jumatik
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
2. -Workshop mengenai Untuk Pegawai 40 orang Snack : Media Dokter Input : data peserta, BOK
DBD meningkatka puskesma 40X10000 audio dan fungsional dan materi pelatihan,
n s = Rp. visual coass petugas, catatan
400.000 Dan demo
pengetahuan Proses:
petugas Pertemuan,
kesehatan penyampaian materi,
tentang absensi, laporan
deteksi dini kegiatan
dan
penanganan Output:
100% pegawai
DBD kesehatan mengerti
tentang materi yang
disampaikan
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
3. Melakukan revitalisasi masyaraka 5 orang Snack : Media Dokter Input : data peserta, BOK
desa siaga dalam t 35X5000 = audio dan fungsional dan materi pelatihan,
melaporkan kasus DBD Rp. visual coass petugas, catatan
175.000
dengan cara pencarian Proses:
penderita DBD serta Pertemuan,
pemeriksaan jentik penyampaian materi,
nyamuk penular DBD di absensi, laporan
rumah kegiatan
penderita/suspek dan
rumah/bangunan Output:
100% masyarakat
sekitarnya dengan mengerti tentang
radius minimal 100 materi yang
meter. disampaikan
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR KEBERHASILAN SUMBER
BIAYA

DANA ALAT TENAGA


4. Untuk deteksi Kader/masy Min. 5 Snack : Media Dokter Input : data peserta, materi BOK
-Meningkatkan
dini tentang arakat/bida orang/desa 35X5.000 audio dan fungsional pelatihan, petugas, petugas
kinerja POKJA DBD kasus dbd n desa = Rp. visual dan coass promkes, catatan
175.000
untuk serta Proses:
tindakan Pertemuan, penyampaian
menanggulangi materi, absensi, laporan
pelaporan
masalah dbd di kasus lebih kegiatan

masyarakat cepat Output:


dilaporkan 100% masyarakat mengerti
kepada tentang materi yang
surveilance disampaikan
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
5. -Mediasi oleh tokoh- Kepala - - - Kepala PKM dan BOK
tokoh yang diseganin di desa/cama coass Proses:
daerah tersebut seperti t/tokoh Pertemuan,
masyaraka penyampaian materi,
pemuka agama, kepala laporan kegiatan
desa setempat untuk t
mengajak kepada
warganya:
- Meningkatkan
frekuensi penyuluhan
mengenai penyakit
DBD:
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR KEBERHASILAN SUMBER
BIAYA

DANA ALAT TENAGA


6. Dilakukannya Meningkatkan Masyarakat 30 orang Snack : Media Dokter Input : data peserta, materi BOK
Edukasi tentang pengetahuan 30X10.00 audio dan fungsional pelatihan, petugas, petugas
penyakit DBD masyarakat 0 = Rp. visual dan coass promkes, catatan
300.000
(tanda dan gejala, tentang Proses:
penanganan awal) penyakit DBD Pertemuan, penyampaian
kepada masyarakat materi, absensi, laporan
sehingga mereka kegiatan
lebih peka dengan
masalah kesehatan Output:
yang muncul di 100% masyarakat mengerti
tentang materi yang
wilayahnya disampaikan
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
7. -Penyuluhan kepada Meningkatkan masyarakat 30 orang Snack : Media Dokter Input : data peserta, BOK
masyarakat tentang pengetahuan 30X5.000 audio fungsional materi pelatihan,
pentingnya upaya masyarakat = Rp. dan dan coass petugas, petugas
150.000 visual promkes, catatan
pemberantasan sarang tentang
nyamuk (PSN), 3M dipadukan penyakit DBD Proses:
dengan penyuluhan Pertemuan,
kebersihan lingkungan penyampaian materi,
lainnya yang dilakukan secara absensi, laporan
intensif, berkesinambungan, kegiatan
dan dengan sasaran yang luas
Output:
- Meningkatkan kepedulian 100% masyarakat
masyarakat dengan cara lain, mengerti tentang
seperti pemberdayaan lahan materi yang
untuk membudidayakan disampaikan
tanaman anti nyamuk (contoh:
Lavender), serta pemeliharaan
ikan pemkan jentik nyamuk
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
8. Membuat SOP DBD Pemegang - - 5 Leaflet: Media Pegawai Input : materi BOK
sebagai dasar pedoman program 5x5000= leaflet dan promkes dan
penatalaksanaan dan promkes Rp.25000 poster surveilance dan Proses:
dan - 2 poster: coass penyampaian materi
komplikasi DBD 2x25000=5
surveilanc
e DBD 0000 Output:
100% masyarakat
mengerti tentang
materi yang
disampaikan
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
KEBERHASILAN BIAYA
DANA ALAT TENAGA
9. - Pembuatan media Untuk masyaraka masyarakat Poster Power Pegawai IT dan Input : materi Dana
promosi kesehatan: memudahka t DBD 1: point, coass mandiri
presentasi power n masyarakat 1x80000= video, Proses:
Rp.80000 poster, penyampaian materi
point, leaflet, lemar mendapatka media sosial
balik, poster, video b informasi, Output:
promkes tentang khususnya Masyarakat lebih
DBD mengenai memahami tentang
- Pembuatan media penyakit penyakit DBD
sosial sebagai media DBD dan PSN
promosi kesehatan
dan pelatihan
terhadap
masyarakat:
pembuatan account
khusus di jejaring
sosial
facebook/twitter/ins
tagram mengenai
PSN
RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK)
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSANAAN
1 Dilakukannya Edukasi masyarakat 20 orang 1x/bulan 1. Persiapan Kantor kepala desa Dwi
tentang penyakit 2. Pembukaan setempat Syahid
DBD (tanda dan kegiatan Yuny
gejala, penanganan 3. Penyampaian Bidan desa
awal) kepada materi Promkes
masyarakat sehingga 4. Simulasi
mereka lebih peka 5. Tanya jawab
dengan masalah kesimpulan,ev
kesehatan yang aluasi dan
muncul di wilayahnya kesepakatan
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSAN
AAN
2 - Membentuk POKJA DBD untuk Kader/masyara Min. 5 1x/bulan 1.Persiapan Kantor kepala Dwi
menanggulangi masalah dbd di kat/bidan desa orang/des (undangan, desa Syahid
masyarakat, dengan cara: a materi,dll) Yuny
1. Melakukan pertemuan 2.Pembukaan Bidan desa
kelompok kerja Operasional ( kegiatan Promkes
Pokjanal ) Pemberantasan 3.Penyampaian
Penyakit Demam Berdarah materi
Dengue menurut kebutuhan 4.Kesimpulan
sesuai dengan permasalahan dan evaluasi
yang ditemui di lapangan 5.Tanya jawab
2. Mengoptimalkan kinerja
pokjanal DBD dalam
memfasilitasi Pokja DBD di
Desa/Kelurahan/Nagari sebagai
wadah pemberdayaan
masyarakat dalam
pemberantasan sarang
nyamuk.
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN KEGIATAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN PELAKSANA PELAKSANA PELAKSA
AN NAAN
3. Penyuluhan kepada masyarakat 30 orang 1x/bulan 1.Persiapan Kantor Dwi
masyarakat tentang (undangan, kepala Syahid
pentingnya upaya materi,dll) desa Yuny
pemberantasan sarang 2.Pembukaan Bidan desa
nyamuk (PSN), 3M kegiatan Promkes
dipadukan dengan 3.Penyampaian
penyuluhan kebersihan materi
lingkungan lainnya yang 4.Tanya jawab
dilakukan secara intensif,
berkesinambungan, dan
dengan sasaran yang luas
- Meningkatkan
kepedulian masyarakat
dengan cara lain, seperti
membudidayakan
tanaman anti nyamuk,
serta pemeliharaan ikan
pemkan jentik nyamuk
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN KEGIATAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSANAAN

4 -Mediasi oleh tokoh- Tokoh Camat dan 1x pertemuan Mendatangi kantor Kantor camat Kepala PKM
tokoh yang diseganin masyarakat kepala desa setempat untuk dan kantor Dwi
di daerah tersebut /camat/kep setempat/pe bertemu dengan kepala desa Syahid
seperti camat,pemuka ala desa muka camat/kepala desa Yuny
agama, kepala desa agama untuk meminta izin
setempat untuk dan dukungan
mengajak kepada dalam program
warganya:
- meningkatkan
frekuensi penyuluhan
mengenai penyakit
DBD:
1. Membuat jadwal
penyuluhan dan
disosialisasikan
kepada
masyarakat.
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN KEGIATAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSANAAN

5 Workshop mengenai Pegawai 40 orang 1x pertemuan 1.Persiapan(mater Puskesmas Dwi


DBD seperti: puskesmas i, demo,dll) Syahid
1. Pelatihan rumple 2.Pembukaan Yuny
leed kepada kegiatan Bidan desa
petugas 3.Penyampaian Promkes
kesehatan materi
2. Refreshing 4.Tanya jawab
pengetahuan
mengenai
penanganan awal
DBD dan
komplikasi DBD
(Shock)
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSANA
AN
6 - Melakukan revitalisasi Masyaraka 5 orang 1x/bulan 1.Persiapan kantor kepala Dwi
desa siaga dalam t dan (undangan, desa Syahid
melaporkan kasus DBD kader materi,dll) Yuni
dengan cara pencarian 2.Pembukaan Surveilens
penderita DBD serta kegiatan promkes
pemeriksaan jentik 3.Penyampaian
nyamuk penular DBD di materi
rumah 4.Tanya jawab
penderita/suspek dan
rumah/bangunan
sekitarnya dengan
radius minimal 100
meter.

7 - Membuat SOP DBD Pemegang Promkes 1x 1. Penyusunan puskesmas Dwi


sebagai dasar program dan pertemuan materi Syahid
pedoman promkes Surveilanc 2. Pembuatan Yuny
penatalaksanaan dan dan e DBD 3. Pengeprint-
komplikasi DBD surveilanc an
e DBD
N KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN KEGIATAN LOKASI TENAGA JADWAL
O KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSA
NAAN
8 Sosialisasi dan Advokasi Siswa siswi Kelas 4,5, 1x pertemuan 1.Persiapan Sekolah Dwi
lintas sektoral dalam jenjang dan 6 (30- (undangan, Dasar Syahid
penanggulangan kasus sekolah 40 materi,dll) Yuny
dbd. dasar siswa/siswi) 2.Pembukaan
- Pembentukan TIM diwiliayah kegiatan
JUMANTIK siswa- kerja 3.Penyampaian
siswi Sekolah Dasar puskesmas materi
dalam rangka susukan 4. Kesimpulan dan
meningkatkan evaluasi
wujud kemaitraan
DBD dengan lintas
sektoral
NO KEGIATAN SASARAN TARGET VOLUME RINCIAN LOKASI TENAGA JADWAL
KEGIATAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANA PELAKSANAAN

9 - Pembuatan media masyarakat masyarakat 1 powerpoint,1 1. Penyusuna puskesmas Dwi


promosi kesehatan: video dan 1 poster n materi Syahid
presentasi power point, 2. Pembuatan Yuny
leaflet, lemar balik, 3. Pengeprint-
poster, video promkes an
tentang DBD
- Pembuatan media
sosial sebagai media
promosi kesehatan dan
pelatihan terhadap
masyarakat:
pembuatan account
khusus di jejaring sosial
facebook/twitter/instag
ram mengenai PSN
GANT CHART
NO KEGIATAN WAKTU KEGIATAN BULAN FEBRUARI

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII


1
Sosialisasi dan Advokasi lintas
sektoral dalam
penanggulangan kasus dbd.
2.
Workshop mengenai DBD
3. Melakukan revitalisasi desa
siaga dalam melaporkan kasus
DBD dengan cara
pencarianpenderita DBD serta
pemeriksaan jentik nyamuk
penular DBD di rumah
penderita/suspek dan
rumah/bangunan sekitarnya
dengan radius minimal 100
meter.
Meningkatkan kinerja POKJA
DBD untuk menanggulangi
masalah dbd di masyarakat
NO KEGIATAN WAKTU KEGIATAN BULAN FEBRUARI
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
4.
- Pembentukan DUTA JUMANTIK siswa-siswi

Sekolah Dasar dalam rangka meningkatkan


wujud kemitraan DBD dengan lintas sektoral
5.
- Dilakukannya Edukasi tentang penyakit DBD

(tanda dan gejala, penanganan awal) kepada


masyarakat sehingga mereka lebih peka
dengan masalah kesehatan yang muncul di
wilayahnya
6. -Penyuluhan kepada masyarakat tentang
pentingnya upaya pemberantasan sarang
nyamuk (PSN), 3M dipadukan dengan
penyuluhan kebersihan lingkungan lainnya
yang dilakukan secara intensif,
berkesinambungan, dan dengan sasaran yang
luas
NO KEGIATAN WAKTU KEGIATAN BULAN FEBRUARI

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

7 - Kampanye pemberantasan jentik nyamuk secara


biologi dengan cara penanaman tanaman anti-
nyamuk

8 Deteksi dini dan tatalaksana DBD belum optimal


secara SOP

9 - Pembuatan media promosi kesehatan: presentasi


power point, leaflet, lemar balik, poster, video
promkes tentang DBD
- Pembuatan media sosial sebagai media promosi
kesehatan dan pelatihan terhadap masyarakat:
pembuatan account khusus di jejaring sosial
facebook/twitter/instagram mengenai PSN
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Permasalahan di puskesmas Susukan pada tahun 2016 adalah kejadian luar biasa DBD sebanyak
28 kasus dan 3 kasus diantaranya mengalami Dengue syock syndrom (DSS).
• Berdasarkan hasil analisis bersama tim puskesmas, permasalahan tersebut merupakan prioritas
utama permasalahan di puskesmas Susukan yang harus sesegera mungkin ditangani
• Setelah dilakukan evaluasi bersama, kejadian luar biasa tersebut timbul karena beberapa faktor
baik faktor internal dari puskesmas, maupun eksternal dari perilaku masyarakat tersebut sendiri
• Untuk menanggulangi kejadian tersebut, pihak puskesmas dan dokter muda dari FK unswagati
membuat rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan yang diputuskan secara
musyawarah dengan seluruh progremer dan staf puskesmas beserta kepala puskesmas.
Dari rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan yang sudah dibuat, para dokter
muda dan pemegang program P2 DBD mengimplementasikannya di setiap desa dan yang memiliki
angka kejadian DBD paling tinggi dengan melakukan penyuluhan, penanaman pohon anti nyamuk
atau pohon lavender dan membentuk kelompok kerja(PokJa) DBD di desa tersebu
Saran
1. Bagi Puskesmas Susukan:
• Program penurunan kasus demam berdarah agar dilaksanakan secara
dimontoring dan dievaluasi secara terus-menerus, seperti:
• PokJa DBD dan DUTA JUMANTIK agar tetap aktif melakukan tugasnya
• Kampanye pemberantasan jentik nyamuk secara biologi dengan cara
penanaman tanaman anti-nyamuk secara terus-menerus
• Diharapkan meningkatkan ketersediaan inovasi dalam penyuluhan seperti
pengadaan
• lembar balik untuk penyuluhan DBD, dan penyakit menular lainnya.
2. Bagi Dinas Kesehatan
• Program pemberatasan sarang nyamuk dilakukan secara lintas
sektoral dipimpin oleh kepala wilayah.
3. Bagi Institusi
• Diharapkannya agar institusi dapat ikut berperan aktif dalam
menurunkan kasus demam berdarah di masyarakat.
Terima Kasih
SOSIALISASI DAN ADVOKASI LINTAS SEKTORALDALAM
PENANGGULANGAN KASUS DBD DI KECAMATAN SUSUKAN

BACK
WORKSHOP MENGENAI DBD

BACK
REVITALISASI POKJA DBD

BACK
PEMBENTUKAN DUTA JUMANTIK SISWA-
SISWI SEKOLAH DASAR

BACK
DILAKUKANNYA EDUKASI TENTANG PENYAKIT DBD (TANDA DAN
GEJALA, PENANGANAN AWAL) KEPADA MASYARAKAT

BACK
KAMPANYE PEMBERANTASAN JENTIK
NYAMUK SECARA BIOLOGI

BACK
Pembuatan media promosi kesehatan

BACK

Anda mungkin juga menyukai