Anda di halaman 1dari 46

Kelompok 1

Ketua : Queen. YM
Andini Lestari
Ayu Apriyani
Neneng Nuraini
Nufatia Negari
Pusty. T
Sanaufa Maria. U
Vitria Anindita
• Dipelopori oleh Hippocrates (bapak kedokteran modern),
dianggap sebagai epidemiologis pertama.
• Teorinya tentang penyebab penyakit, mengemukakan bahwa
penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup
yang tidak terlihat oleh mata dan penyakit berkaitan dengan
lingkungan eksternal dan internal, termasuk faktor tempat
tinggal, geografis, kondisi air, iklim, kebiasaan makan yang
mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh.
• Ia memperkenalkan epidemik dan endemik
• Selanjutnya Galen (ahli bedah Romawi), dianggap sbg bapak
fisiologi eksperimental. Ia mengeblaborasi teori Hippocrates
yaitu cara hidup dan kondisi cairan tubuh diduga berhubungan
dan memengaruhi kesehatan serta timbulnya penyakit.
• Thomas Sydenham (1624-1689), dianggap Hippocrates-nya
orang Inggris dan dianggap sebagai bapak epidemiologi
Inggris. Thomas, menghubungkan terjadinya penyakit dengan
udara, air, dan tempat.
• Noah Webster (1758-1843), seorang epidemiologis Amerika
yang terkenal. Ia berpendapat bahwa wabah berkaitan
dengan faktor lingkungan tertentu.
• Merupakan era kesamaan teori kuman. Para ilmuwan berhasil
membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi (penyebab).
Penemuan kuman ini tidak terlepas dengan penemuan mikroskop oleh
Antonio Lawenhock.
• Hieronymous Fracastorius (1478-1553), adalah seorang dokter dan
sastrawan dari Italia, ia berpendapat bahwa penyakit ditularkan
dari orang ke orang melalui partikel kecil yang tidak dapat dilihat.
• Igmatz Semmelweis (1818-1865), seorang ahli kandungan dari
Hungaria yang menunjukkan bahwa demam “child bed fever” dapat
dikurangi jikadokter yang menolong persalinan membasuh
tangannya. Dokter-dokter yang setelah melakukan autopsi mayat
apabila melakukan pertolongan persalinan jarang melakukan cuci
tangan sehingga kuman menular ke ibu dan bayi yang ditolongnya
pada saat persalinan (infeksi nosokomial).
• (Edward jenner (1749-1823), berjasa dalam penemuan vaksin
cacar yang efektif.
• Louis Pasteur (1822-1895), mendemonstrasikan imunisasi rabies
yang efektif.
• Robert Koch (1843-1910), berjasa dalam penemuan vaksin
BCG.
• Dekade awal ditemukannya ilmu statistik yg sgt dibutuhkan o/
epidemiolog.

• Dgn pengamatan & pencacatan data suatu kejadian penyakit, dpt


diambil suatu kesimpulan atau prediksi/ estimasi ttg kejadian dr awal
sampai akhir penyakit tsb.

• Tokoh yang terkenal pada era ini :


1. John Graunt (1662)
 Orang terpenting yg berkonstribusi bg ilmu epidemiologi pd tahap
awal.
 Penjual pakaian di kota London yg menjadi org pertama kali
mengkuantitatifkan pola penyakit penduduk.
 Yg menekankan pentingnya pengumpulan data secara rutin,
sehingga pendapatnya menjadikan dasar epidemiologi modern.
 Dikenal sebagai pencipta dasar statistik estimasi populasi &
konstruksi life table.
2. William Farr (1880)
 Ahli statistik Inggris yg dianggap sbg bapak statistik
kehidupan & surveilans modern.
 Berhasil mengembangkan analisis dari statistik kematian yg
digunakan utk mengevaluasi masalah kesehatan penduduk.
 Selain itu ia mengembangkan konsep populasi berisiko yang
hasilnya terkenal dengan metode pemilihan kasus dan
kontrol.
• Era ttg penelusuran terjadinya penyakit yg sering timbul di
masyarakat luas & penyebabnya yaitu perilaku yg tdk baik dlm hal
menjaga kesehatan.

• Tokoh yang berperan penting dalam era ini :


1. John Snow (1813-1858)
 Terkenal sbg bapak epidemiologi lapangan, krn hsl penelusuran
atau investigasinya mengenai penyebab kematian yg disebabkan
o/ muntah-berak & berhasil menyusun postulat bhw kolera
ditularkan melalui air yang tercemar.
 Metode invetigasinya merupakan landasan langkah investigasi
wabah.

2. P. L. Panum
 Dikenal krn berhasil melakukan penelitian dlm studi epidemiologi
klasik tentang campak.
• Perkembangan pd bagian ini mengarah pd pemahaman hub.
sebab-akibat thdp berbagai peristiwa penyakit serta
gangguan kesehatan. Hal ini lebih menuntun para ahli utk
menggunakan model pendekatan sistem.

• Analisis didasarkan pd sekelompok faktor yg saling berkaitan


erat dlm bentuk hubungan yang konsisten.
• Tokoh yang menonjol pada era ini :
1. Doll dan Hill (1950)
 Melalui studinya mengenai hub. merokok & kanker paru &
sampai sekarang ini tdk ada yg menyangkal hsl studinya bhw
merokok dpt mengakibatkan kanker paru.

2. Salk
 Melakukan studi uji komunitas vaksin polio & Framinghart heart
study, terkenal dgn studi Kohort penyakit kardiovaskuler.
• Dr berbagai perkembangan tst di atas, para ahli kesehatan
masyarakat khususnya epidemiologi mulai mengembangkan
metode epidemiologi, yaitu suatu metode pendekatan ilmiah
yg diarahkan pd analisis faktor penyebab serta hubungan
sebab-akibat.

• Di samping itu dikembangkan epidemiologi sbg bag. dr ilmu


kesehatan masyarakat.

Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa


Kebidanan. Jakarta : EGC
Perkembangan ilmu epidemiologi:
• Tidak terlepas dari pengaruh demografi
• Melalui tahap transisi epidemiologi

Transisi epidemiologi → suatu perkembangan atau fase peralihan


zaman yg mencermati ttg penyebab, cara penaggulangan, dan
dampak masalah kesehatan atau penyakit.
Selama tahap transisi epidemiologi, terjadi pergerseran pola
penyekit dalam jangka lama.

Penyakit infeksi diganti oleh penyakit degeneratif dan penyakit


buatan manusia.

Transisi epidemiologi sangat dipengaruhi oleh transisi demografi


1. Potensi pertumbuhan tinggi mengakibatkan kelahiran &
kematian tinggi atau mortalitas tinggi tanpa diiringi
menurunnya fasilitas.
2. Tahap transisi mengakibatkan mortalitas mulai turun, fertilitas
tetap tinggi, sehingga dicapai tingkatan yang sama,
3. Pertumbuhan rendah menghasilkan dampak mortalitas dan
fertilisasi relatif stabil, kadang fertilitas lebih rendah dari
mortalitas sehingga pertumbuhan negatif.
Menurut Seorang Ahli Kesehatan Masyarakat
1. Nutrisi buruk dan bahaya kelaparan tinggi
2. Penyakit endemik meningkat
3. Penyakit infeksi/menular merajalela
4. Mortalitas meningkat
5. Dampaknya, angka harapan hidup rendah (sekitar 20-
40tahun)
1. Penyakit infeksi dan kelaparan menurun atau berkurang
dalam jumlah dan frekuensinya
2. Kelahiran meningkat sehingga penduduk bertambah
3. Extended family dominan dan nuclear family mulai di
perkotaan
4. Wanita mulai terlibat kegiatan di rumah
5. Dampkanya, angka harapan hidup meningkat dari 40 tahun
menjadi 55 tahun
1. Sosial-ekonomi dan lingkungan membaik
2. Penyakit infeksi menurun
3. Tingkat fertilitas rendah
4. Kelahiran dan kematian rendah
5. Penyakit kornis penyebab utama kematian
6. Keluarga kecil mulai menjadi norma
7. Emansipasi wanita meningkat
8. Dampkanya, angka harapan hidup meningkat lebih dari 70
tahun
Dibedakan atas 3 macam :
1. Subjek dan objek epidemiologi adalah masalah kesehatan
2. Masalah kesehatan merujuk pada masalah kesehatan yang ditemukan
pada sekelompok manusia
3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan
dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan tersebut
Tahap awal perkembangan epidemiologi :
• Masalah kesehatan : penyakit menular dan infeksi

Tahap selanjutnya :
• Ruang lingkup epidemiologi telah mencakup
berbagai macam penyakit yang ada di
masyarakat
Tahap mutakhir :
• Ruang lingkup epidemiologi makin berkembang,
yaitu sudah mencakup semua masalah kesehatan
yang ditemukan di masyarakat dan masalah-
masalah kesehatan yang bukan penyakit seperti
KB, program perbaikan lingkungan pemukiman,
program pengadaan tenaga dan sarana
pelayanan kesehatan dll.
Epidemiologi lebih memusatkan perhatian pada penyakit
yang ada di masyarakat, bukan penyakit yang diderita
orang perorang.

Seorang epidemiolog dalam mempelajari masalah


kesehatan mencoba memanfaatkan data dari kajian
terhadap sekelompok manusia, bukan pasien
perorangan yang meminta pertolongan.
Dengan epidemiologi, maka banyak hal tentang suatu masalah
kesehatan dapat diketahui, termasuk penyebab timbulnya masalah
kesehatan tersebut.

Dalam merumuskan penyebab masalah kesehatan, cara yang


ditempuh bukan dengan menganalisa hasil pemeriksaan medis
perorangan, tetapi menganalisa data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan tersebut yang ada di masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang ditemukan oleh
epidemiolog dan dibantu oleh berbagai macam uji statistik, maka
didapatkanlah rumusan penyebab masalah kesehatan yang
dimaksud

Sumber :Azwar, Azrul. 1988. Pengantar Epidemiologi. Jakarta :


Binarupa Aksara
1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
Menurut Timmreck (1998:5-6) Tujuh manfaat epidemiologi :
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit
2. Diagnosis masyarakat
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka
dapat mempengaruhi
kelompok maupun populasi
4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
5. Melengkapi gambaran klinis
6. Identifikasi sindrom
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Secara umum, dapat dikatakan bahwa tujuan yang hendak
dicapai dalam mempelajari epidemiologi adalah memperoleh
data frekuensi disitribusi dan determinan penyakit atau fenomena
lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh
informasi tentang penyebab penyakit, misalnya :
1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar
biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk
mengungkapkan makanan yang tecemar dan menemukan
penyebabnya.
2. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari
hubungan antara karsinoma paru-paru dengan asbes.
3. Menentukan apakah ipotesis yang dihasilkan dari percobaan
hewan konsisten dengan data epidemiologis. Msialnya,
percobaan tentang terjadinya karsinoma kandung kemih pada
hewan yang diolesi tir. Untuk mengetahui apakah hasil percobaan
hewan konsisten dengan kenyataan pada manusia, dilakukan
analisis terhadap semua penderita karsinoma kandung ekmih yan
dirawat di rumah sakit. Dari hasil analisis ditemukan bahwa
penderita karsinoma kandung kemih lebih banyak terpajan oleh
rokok dibandingkan dengan bukan penderita (studi case control
hospital based);
4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penanggulangan
masalah kesehatan, serta menentukan prioritas masalah kesehatan
masyarakat; misalnya:

• Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat di


masyarakat dapat digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah dan menentukan prioritas
masalah;
• Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa insidensi
tetanus neonatorum di suatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut
dapat digunakan untuk menyusun strategi yang efektif dan efisien
dalam menanggulangi masalah tersebut, misalnya dengan mengirim
petugas lapangan untuk memberikan penyuluhan pada ibu-ibu serta
mengadakan imunisasi pada ibu hamil.
• (Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni, 2001. Pengantar Epidemiologi
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)
A. Epidemiologi deskriptif
Mempelajari frekuensi, distribusi dan perkembangan
masalah kesehatan pada pupulasi

B. Epidemiologi Analik
Mempelajari faktor – faktor yang menemtuka distribusi
hubungan sebab akibat masalah kesehatan pada populasi

C. Studi interfensi/experimental
epidemiologi

deskriptif analitik
• Epidemiologi deskriptif adalah studi epidemiologi yang bertujuan
menggambarkan pola distribusi, frekuensi penyakit, dan
determinan penyakit menurut orang , tempat, dan waktu tanpa
perlu mencari jawaban mengapa factor-faktor penyebab
timbulnya masalah kesehatahn itu terjadi
Konsep penting dalam studi epidemiologi deskriptif adalah
bagaimana menjawab pertanyaan 5W+1H. Hal tersebut
mengacu pada variabel-variabel segitiga epidemiologi
terdiri dari orang (person), tempat (place) dan waktu
(time).
1. Orang (person)
Faktor ini dipengaruhi oeh :
• Genetika tetap : jenis kelamin, ras
• Biologi : umur, status gizi, kehamilan
• Perilaku individual : agama, kepercayaan,
mobilitas
• Sosial – ekonomi : pekerjaan, status
perkawinan, pendidikan
2. Tempat (place)
• Iklim
• Sifat tanah/geografi
• Flora dan fauna
• Penyebaran dan kepadatan penduduk
• Sistem pelayana kesehatan
• Agama, adat istiadat
3. Waktu (time)
Peristiwa kesehatan/penyakit mengalami
perubahandari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh :
• Keberadaan penyebab pada waktu tertentu
• Perubahan lingkungan
• Perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan
IPTEK
• Perubahan pada penyakit karena usaha pencegahan
dan penanggulangan
• Epidemiologi deskriftif menjawab pertanyaan
tentang siapa (who) kelompok masyarakat
mana yang terkena masalah kesehatan, dimana
(where) kejadian tersebut terjadi dan kapan
(when) kejadian serangan tersebut. Disimpulkan
bahwa variable epidemiologi dalam studi
desktriptif adalah orang, tempat dan waktu
• Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi
yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya masalah kesehatan
(determinan), besarnya masalah/kejadian(frekuensi),
dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan
(distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan
sebab-akibat antar daktor dan penyakit
Konsep analisa Epidemiologi Analitik :
Setiap kejadian mengikuti hubungan sebab akibat
Jenis hubungan :
• Hubungan non statistik = kebetulan
• Hubungan statistik
• Hubungan non kasual (sekunder)
• Hubungan kasual
• Hubungan tak langsung = terjadi akibat faktor
lain
• Hubungan langsung
• Berdasarkan urutan waktu
• Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok
orang, yakni kelompok yang terkena penyakit dengan
kelompok orang yang tidak terkena (kelompok control)
• Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan(exposed) pada
suatu penyebab penyakit (agent) . kemudian diambil
sekelompok orang lain yang mempunyai cirri-ciri yang sama
dengan sekelompk pertama, tetapi tidak dipaparka atau
dikenakan pada enyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut
kelompok control. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan
kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan
antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak
perbedaan deskriptif Analitik
Menggambarkan Who, where, dan why
masalah when

Pengumpulan,pengola Satu kelompok Dua kelompok


han,penyajian dan pupulasi/masyarakat pupulasi/masyaraka
interpretasi data t

hipotesis Hanya merumuskan Menguji hipotesis


hipotesis
• Notoatmojo, S.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan seni.
Jakarta:rineka Cipta
• http://suyatno.undip.ac.id/files/2009/12/ikm2-
epidemiologi1.pdf

Anda mungkin juga menyukai