Anda di halaman 1dari 36

KELAINAN KELENJAR LIMFE

Pembimbing :
dr. Gardika, Sp.B

Presentan :Badai Aryana Arimbi Putri (2013730129)


Yessi Oktavianti (2013730122)
Anatomi Sistem Limfatik

Organ dan
Pembuluh
Sel Limfatik Jaringan
Limfe
Limfatik
Fungsi Sistem Limfatik

Transportasi kelebihan cairan intersisial ke aliran darah

Transportasi diet lipid

Memberikan respon imun


Kelainan Kelenjar Limfe
Definisi

Limfadenopati
• Pembesaran kelenjar getah bening dengan diameter >1mm
• Abnormalitas ukuran atau karakter kelenjar getah bening
• Terabanya kelenjar getah bening supraklavikula, iliaca, atau poplitea dengan
ukuran berapa pun
• Terabanya kelenjar epitroklear dengan diameter >5mm
• Terabanya kelenjar inguinal >15mm

Limfadenitis
• Infeksi akut kelenjar limfe  limfadenopati + nyeri/gejala inflamasi lain
Klasifikasi

• Limfadenopati pada 1 regio


Lokalisata anatomi

• Limfadenopati pada 2 atau lebih


Generalisata regio anatomi yang berbeda
Epidemiologi

Negara Berkembang
Negara Maju (USA)
(Indonesia)
Infeksi GABHS Infeksi TB
Filariasis
HIV
Demam typhoid
Autoimun
Trypanosomiasis
Keganasan Jamur
Etiologi  MIAMI

Autoimmune
Malignancies Infections
Disorders

Miscellanous Iatrogenic
Patofisiologi

Kelenjar getah Respon imun dari


Antigen masuk ke bening menyaring limfosit proliferasi Pembesaran
pembuluh limfatik cairan limfe  sel limfosit dan KGB
penyajian antigen makrofag

Sel kanker
Menginfiltrasi Pembesaran
dalam cairan
KGB KGB
limfe
Patofisiologi

Patogen mikroorganisme dalam cairan limfe

Menginfeksi KGB

limfadenitis
Anamnesis

 Identitas  umur!
 Riwayat penyakit sekarang
 Lokasi: Generalisata? Lokal? Dimana?
 Durasi
 Gejala nyeri
 Gejala lainnya yang mengarahkan kemungkinan penyebab
limfadenopati
Anamnesis

 Riwayat penyakit dahulu, misal


 Radang tonsil  infeksi Streptococcus
 Transfusi darah  ifneksi CMV, EBV, HIV
 Riwayat pemakaian obat
 alopurinol, antibiotik (misalnya cephalosporin, penicillin, sulfonamide), atenolol,
captopril, carbamazepine, fenitoin, pirimetamine, dan quinidine
 Obat IV  risiko infeksi HIV, endocarditis, infeksi Hepatitis B
 Riwayat personal
 Merokok, konsumsi alkohol
 Riwayat seksual
 Paparan terhadap infeksi
 Riwayat perjalanan/pekerjaan
Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata Status Lokalis

•Lokasi
•Ukuran
•Keadaan Umum
•Mobilitas
•Tanda-tanda vital
•Nyeri
•Head to toe
•Konsistensi
•Matted notes
Pemeriksaan Penunjang

Lab Radiologis Biopsi


Darah lengkap  Rontgen Thorax FNAB
infeksi, keganasan  TBC, Histopatologis
LED  infeksi Limfadenopati
mediastinum
Biakan darah  infeksi
USG
Serologis 
toxoplasma, EBV, HIV CT Scan
Mantoux tes
Sputum BTA
Tatalaksana

Sesuai etiologi
Lymphadenectomy
Lymphadenitis TB

 No pain
 Gradually more firm and harder
 Initially single, gradually become matted then fistulous tract
 Predilection site: cervical posterior, supraclavicula (regios 2  3  1)
 Coli  scrofula
 PP : Mantoux, CT/MRI, USG, CBC, HIV test, chest x-ray
 Pada HIV  50% extrapulmo TB
 FNAB  golden standard
 Usahakan tidak biopsi insisi  hazardous krn bsa spread and form
sinus
Lymphadenitis TB

OAT  hati-hati paradoxical upgrading reaction (PUR)

Surgery:
 Tidak direkomendasikan simple drain dan insisi karena rekuren dan
pembentukan fistula
 Lebih disarankan complete surgical excision  tidak perlu semua krn satellite
node tidak berhubungan dengan recurrency
 Pilihan alternatif : kuret, repeated needle aspiration (jika large skin must be
resected atau risk of N.VII)

Rekomendasi: initial excision + OAT


Daftar Pustaka

1. Gerard J. Tortora, Bryan Derrickson. Principles of anatomy & physiology.


14th ed. New Jersey: Wiley; 2014.
2. Cummings et al, editor. Otolaryngology - Head and Neck Surgery. Ed ke-3.
USA: Mosby-Year Book; 1998.
3. Divisi Bedah Kepala Leher. Pedoman pengelolaan penderita bedah
kepala leher. Ed ke-3. 2009
4. Oehadian A. Pendekatan diagnosis limfadenopati. CDK-209:40 (10). 2013

Anda mungkin juga menyukai