Anda di halaman 1dari 19

EKSTRAKSI DENGAN

FLUIDA SUPERKRITIKAL (SFE)


EKSTRAKSI DENGAN
FLUIDA SUPERKRITIKAL (SFE)
S U AT U M E T O D E E K S T R A K S I D E N G A N P R I N S I P
P E M I S A H A N K O M P O N E N D I AT A S T E K A N A N K R I T I S
D A N T E M P E R AT U R K R I T I S S U AT U F L U I D A P E L A R U T .

FLUIDA SUPERKRITIK :
- M A M P U M E M P E R B A N YA K T R A N S F E R M A S S A D A R I
M AT R I K T A N A M A N
- V I S K O S I T A S R E N D A H , D A P AT M E N E M B U S B A H A N
ORGANIK DG BAIK.
- S I F AT D A N D A Y A K E L A R U T A N D A P AT D I AT U R
M E N U R U T S U H U D A N T E K A N A N N YA
Pada diagram tersebut ada dua titik yang penting, yaitu :
1. titik tripel (triple point) dan,
2. titik kritik (critical point).
Beberapa Istilah :
Temperatur kritis merupakan temperatur tertinggi dimana gas
dapat berubah fase menjadi liquid dengan kenaikan tekanan.
Tekanan kritis merupakan tekanan tertinggi dimana liquid dapat
berubah fase menjadi gas dengan kenaikan temperatur liquid.

Titik kritik :
suhu dan tekanan tertinggi di mana suatu zat masih dapat
mempertahankan kesetimbangan antara fase gas dan cairnya
(tidak ada perbedaan rapatan antara bentuk padat-gas-cair).
Di atas titik kritik materi berubah wujud menjadi sesuatu yang
bukan gas dan bukan pula zat cair.
Secara termodinamika gas/gas yang dimampatkan, karena
terdiri hanya atas satu fase dan memenuhi seluruh bagian
ruang penyimpannya. tetapi sifat-sifatnya yang berbeda dari
gas  penyebutan yang berbeda dan spesifik : fluida
superkritik (supercritical fluids – SCF)
Tahap perubahan fase CO2 dari cair dan gas menjadi fluida superkritik
seiring dengan kenaikan suhu :
Sifat SFC dalam ekstraksi :
SFC mempunyai kekuatan melarutkan mirip pelarut
organik, dengan sifat difusi lebih tinggi, viskositas
lebih rendah dan tekanan permukaan lebih rendah.
Kekuatan melarutkan dapat diatur dengan mengubah
suhu dan temperatur, atau dengan penambahan
modifier.
Superkritikal carbon dioksida (SCO2)
 paling banyak digunakan,

Murah, tidak toksik, tidak mudah terbakar, tidak korosif, inert.


titik kritik rendah, yaitu 31,3°C dan 72,9 atm
- Air (Tc = 374,2°C; Pc = 217,6 atm),
- propana (Tc = 96,8°C; Pc = 42 atm) dan etana (Tc =
32,4°C dan Pc = 48,2 atm)  tekanan kritik lebih
rendah tp mudah terbakar.
ketersediaannya yang melimpah dari alam dan dari hasil produk-
samping berbagai proses industri serta mudah pula didaur-
ulang.
 memenuhi kriteria kimia hijau (green chemistry) yang
mensyaratkan "carrying out chemical activities – including
chemical design, manufacture, use, and disposal – such that
hazardous substances will not be used and generated"
FAKTOR YG HARUS DIPERTIMBANGKAN PADA METODE SFE :
1. Kelarutan senyawa target
penentuan kelayakan SFE  mll penentuan kelarutan senyawa target dalam
fluida superkritikal (SCO2 atau lainnya).
jika sulit larut  SFE bukan metode yang tepat.
Metode Penentuan kelarutan :
Pendekatan untuk mengukur kelarutan dengan fluida superkritik :
dynamic or flow methods  simpel, paling sering dilakukan,
Fluida dimasukkan oleh kompresor masuk kedalam sel ekstraktor yang
mengandung solut. Fluida akan melarutkan solut, membawa ke tempat
penampungan  ditetapkan secara gravmetri
static or equilibrium methods,

2. Co solven
- untuk meningkatkan kelarutan
- konsentrasi yang digunakan << (1 -5%)
- contoh : metanol
Solut non polar (tanpa gugus fungsi)
 peningkatan kelarutan tergantung pada konsentrasi solven  tidak ada
interaksi.
3. Densitas
Kekuatan pelarutan fluida superkritik sebanding dg
densitasnya.
4. Flow
Berhubungan dg koeficient partisi analit antara CO2 & matrik.
Aliran diperlukan untuk melepaskan analit dr chamber
ekstraksi.
5. modifier
ditambahkan pada chamber ekstraksi atau fluida super kritik
untuk meningkatkan range polaritas.
7. matrik
matrik mempunyai analit yg ter-adsorpsi atau ter-absorbsi.
- analit ter-adsorbsi  ekstraksi ringan
- analit ter-absorbsi  ekstraksi kuat dan lama.
Matrik juga mengandung modifier spt air, minyak/lemak.
- analit polar ?
- analit non polar?
PRINSIP DASAR DALAM SFE :
CO2 cair diubah menjadi supercritical melalui pengaturan suhu dan tekanan and
pressure.
CO2 superkritik mempunyai kemampuan melarutkan dan mengekstraksi terutama
senyawa lipofilik dan volatil.
CO2 berubah menjadi gas, masuk ke tangki CO2. Setelah 1 putaran ekstraksi
dimulai lagi dg mengalirkan CO2
SFE DIBANDINGKAN EKSTRAKSI DG PELARUT DAN
DISTILASI

Kelemahan ekstraksi konvensional


waktu lama
volume pelarut besar
perlu pelarut kuat untuk ekstraksi sempurna dan cepat
spesifitas dan efisiensi ekstraksi rendah
tidk ramah lingkungan

Kelemahan distilasi uap :


waktu lama
perlu sampel banyak
energi intensif
tak sesuai untuk senyawa tak tahan panas
Keuntungan SFE :
kecepatan difusi lebih tinggi drpd CP
viskositas lebih rendah drpd CP
densitas lebih tinggi dibanding gas, kekuatan pelarut lebih tinggi
kelarutan dan selektifitas dapat dikendalikan dg modifikasi temperatur
dan tekanan
polaritas rendah CO2 dapat dimodifikasi dengan cosolvant
Kemurnian senyawa yang diisolasi lebih tinggi
sesuai untuk senyawa yg sensitif panas
Kemungkinan oksidasi dan degradasi termal lebih kecil dari metode
konfensional atau distilasi

Kelemahan SFE
CO2, (yg umum digunakan)  polaritas rendah, tidak dapat mengekstraksi
senyawa polar.
keberadaan air dapat menjadi masalah
efek matrik tidak dapat diprediksi
peralatan khusus dan yg mahal
APLIKASI

Penyiapan bahan :
Bahan tanaman diawetkan dg pengeringan
(spice dan flavor)  matrik ideal untuk SFE.
Penyerbukan  memperbesar luas area & lebih
permiable sehingga ekstraksi lebih cepat dan
efisien.
Aplikasi SFE pada tanaman :
- isolasi minyak atsiri
- isolasi senyawa aktif
Isolasi parthenolide
Isolasi parthenolide dari Chrysanthemum
parthenium atau Pyrethrum partenium.
SMITH (96) : Membandingkan dg metode distilasi
uap dan ekstraksi solven.
SFE  sedikit lakton volatil dan partenolide
Distilasi uap  terpen volatile
Ekstraksi solven  metanol : ekstraksi O
sempurna, ttp tidak selektif karena terekstraksi O
chlorophyl & senyawa lain. PARTHENOLIDE
O
SFE :
Bahan kering diekstraksi dg CO2 kmd ekstrak
dilewatkan kolom silika pendek yg menahan
seskuiterpen lakton yg agak polar dikuti minyak
atsiri. Bejana ekstraksi dihentikan aliran SCO2
dan diambahkan 10% metanol terhadap aliran
CO2 dalam kolom yg mengelusi fraksi lakton yg
mengandung 80% partenolide.
Isolasi Taxol
Isolasi Taxol dari Taxus
brevifolia. O

Diterpen kompleks 
O
pengobatan kanker O NH O O OH
ovarium dan paru. 10

Jening dkk (1992) : Isolasi O


H

taxol dari kulit batang OH

Taxus brevifolia (Pacific HO


O
O
O
yew), dg campuran CO2- Taxol
O

etanol (50% taxol), dg (paclitaxel)


O
CO2 (25% taxol)
Isolasi Cyclosporine .
 immunosupresan dr Beauvaria nivea.
 Pretreatment micelia fungi  mempengaruhi hasil dan kecepatan
ekstraksi. Mycelia yang dikeringkan dg oven memberikan hasil lebih
rendah dari yg dikering-udarakan.
 Pemeriksaan dg SEM menunjukkan materi yang dikering dg oven
mempunyai permukaan nonporous sdg meteri yang dikering-
udarakan lebih terbuka dan banyak yang pecah shg lebih
memudahkan ekstraksi.
 Hasil terbaik diperoleh pada micelia yg dikeringudarakan dg
kandungan lembab mininal 29,5%, meski menunjukkan kecepatan
ekstraksi yang lambat dg peningkatan kadar air.
 Materi yang dikeringkan dg oven struktur selnya mengkerut
bersama, padat  matrik impermeable yg bisa mencegah FS
membawa siklosporin.
 Materi yg dikering-udarakan, struktur sel hanya sebagian yg
mengkerut, dan micelia tidak mengumpul bersama 
meningkatkan luas area untuk penetrasi FS ke tempat siklosporin.
Pengkerutan struktur internal mempengaruhi pengambilan
siklosporin. Keberadaan air menurunkan kecepatan
ekstraksi
Me O Me O Me

O
N N N
N N
H

Me O O
HO
N Me O

N Me
O O O

H H
N N
N N
H

O Me O

SIKLOSPORIN
APLIKASI KOMERSIAL
1. Industri makanan/minuman
- proses decaffeinasi kopi
- ekstrak nicotin
- ekstraksi zat pedas, flavor, m.nabat.

2. Industri farmasi
- ekstraksi senyawa aktif dari chamomile,
Chrysanthemum, kunyit, valerian dll
(Stahl, et.al).
.

Anda mungkin juga menyukai