Anda di halaman 1dari 33

Sirosis Hepatis

 Putri Aprizalinda
 Ayu Novita Miza Putri

Pembimbing :
dr. Indah Maulidawati Sp.PD
ANALISA KASUS
IDENTITAS

Nama : TN. R
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gampong jawa
Suku : Aceh
Tanggal Masuk : 23-03-2018
Keluhan
Sesak nafas
Utama

Pasien datang ke IGD RSUD Langsa dengan keluhan


sesak napas , sesak napas dialami sejak ± 2 hari yang
Telaah lalu. Pasien juga mengeluhkan pusing (+), mual (+),
muntah (+), nyeri perut (+) , lemas (+) dan badan
pasien tampak menguning, pasien tidak
mengeluhkan BAB berwarna kehitaman (-) . Pasien
juga mengeluhkan kulitnya bersisik, pasien
menyangkal pernah minum obat dan jamu-jamuan.
Pasien juga mengeluhkan anggota gerak bawahnya
tidak dapat digerakkan lagi sejak 2002, pasien
mengatakan anggota geraknya sudah tidak bisa
digerakkan lagi akibat terjadi kecelakaan saat bekerja
Riwayat Penyakit stroke
Terdahulu

Riwayat Penyakit
Keluarga Tidak ada

Riwayat
Berobat/Penggunaan Tidak ada
Obat

Riwayat Sosial dan Perokok aktif


Kebiasaan
Status Present
STATUS PRESENT KEADAAN PENYAKIT

KU : Tampak lemas Anemia : ada


Sensorium : Compos mentis Edema : Tidak ada
Pernafasan : 20 x/menit Ikterus : ada
Nadi : 80 x/menit Eritema : tidak ada
Tekanan Darah: 90/50 mmHg Sianosis : Tidak ada
Temperature : 36,7 ℃ Turgor: Tidak ada
Berat Badan : 53 kg Sikap tidur paksa: Tidak ada
Tinggi Badan : 165 cm

Keadaan Gizi
Berat Badan : 53 kg
Tinggi Badan : 165 cm
IMTIMT = BB/ (TB)2
= 53/2.72 = 19, 48 (kurus)
Pemeriksaan fisik
KEPALA LEHER

Inspeksi Inspeksi
Rambut : Hitam, Distribusi merata Struma : Tidak ada kelainan
Wajah : Tidak ada kelainan Kelenjar Limfa : Tidak ada kelainan
Alis mata : Tidak ada kelainan Posisi trakea : Midline
Bulu mata : Tidak ada kelainan
Mata : Anemis (+/+), ikterik (+/+)
Hidung : Deviasi septum (-)
Bibir : Sianosis (-)
Lidah : Tidak ada kelainan
Status Generalisata
Jantung Tidak ada kelainan Tulang Tidak ada kelainan
Sirkulasi Tidak ada kelainan Otot Tidak ada kelainan

Saluran
Ada kelainan Darah Tidak ada kelainan
Pernafasan

Ginjal dan
Saluran Tidak ada kelainan Endokrin Tidak ada kelainan
Kencing

Saluran Cerna Tidak ada kelainan Genetalia Tidak ada kelainan

Hati dan
Saluran Ikterus Panca Indera Tidak ada kelainan
Empedu

Sendi Tidak ada kelainan Psikis Tidak ada kelainan


• Anterior  Batas Relatif : ICS VI linea

• Inspeksi Paru midclavicula dextra

 Bentuk: Simetris  Batas Absolut : ICS VII linea

 Otot bantu napas: tidak midclavicula dextra

ditemukan • Jantung : Redup

 Venektasi: Tidak ditemukan  Batas jantung atas: ICS II linea


• Jantung parasternalis sinistra

- Ictus cordis: Tidak terlihat  Batas jantung kiri: ICS V 1 jari

• Palpasi Paru ke arah medial linea

 Fremitus taktil: normal midclavicularis sinistra

• Jantung  Batas jantung kanan: ICS V

- Ictus cordis: Teraba linea para parasternalis

• Perkusi Paru : sonor (+/+) dextra


• Auskultasi Paru
 Suara pernafasan: BronkoVesikuler (+/+)
 Suara tambahan:
 Rhonki (-/-)
 Wheezing (-/-)
• Jantung
 Bunyi Jantung: BJ I > BJ II
 Bunyi Tambahan: Tidak Ada
• Posterior • Perkusi Paru

• Inspeksi Paru  Atas : sonor (+/+)

 Bentuk : Simetris  Tengah: sonor (+/+)


 Otot bantu nafas : Tidak  Bawah : sonor (+/+)

ditemukan
 Venektasi : Tidak • Auskultasi

ditemukan  Suara pernafasan:


BronkoVesikuler (+/+)

• Palpasi Paru  Suara tambahan: (-)

 Fremitus taktil : normal


ABDOMEN GENITALIA
Inspeksi
Simetris (+), Distensi (-), venektasi (-),
Ascites (-)
Palpasi
Distensi (-), Nyeri tekan (-) Tidak dilakukan pemeriksaan
- Hepar : tidak teraba
- Lien : Tidak teraba
- Ginjal : Tidak teraba
Perkusi : beda (+) shifting
dullness(+)
Auskultasi : Peristaltik Usus (+)
normal

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah

- Bengkak : Tidak ada - Bengkak : Tidak ada


- Merah : Tidak ada - Merah : Tidak ada
- Pucat : ada - Pucat : ada
- Clubbing finger : Tidak ada - Clubbing finger : Tidak ada
- Tremor : Tidak ada - Tremor : Tidak ada
• PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

• Kesadaran : Compos mentis


• Pupil : Isokor, Refleks cahaya : (+/+), Refleks
Kornea : (+/+)
• Nervus Cranialis : Dalam Batas Normal
• Ekstrmitas :
gerakan : kekuatan :
+ + + +

- - - -

• Reflek fisiologis reflek patologis


- -
- -
• Laseque (-/-)
• Patrick (-/-)
• Kontra Patrick (-/-)
• Tes Burdzinski (-)
• Tanda Kernig (-)

Koordinasi Sistem Keseimbangan :

• Nistagmus (-)
• Dismetri(-)
• Disdiadokokinesis (-)
• Tes Romberg (-)
• Ataksia (-)

Cara Berjalan : DBN


• Gerakan Abnormal: Tremor (-); Khorea (-); Balismus (-); Atetose (-)
• Sensibilitas : dalam batas normal
• Fungsi Vegetatif : Miksi : Dalam batas normal
• Defekasi : dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil/Satuan Rujukan
Hemoglobin 8,3 gr/Dl 14-18 gr/Dl
Hematokrit 23,5 % 37-47 %
Eritrosit 2,56 mg/dL 4,00-5,50 mg/dL
Leukosit 29,79 mg/dL 4-10 mg/dL

Thrombosit 319 /UIx103 150-350

Glukosa 45Mg/ 100 ml <200 Mg/100 ml


FaaL Hati
SGOT 195U/i 49
SGPT 135 U/i 45
Alk.Phospathase 152 30-120
Total bilirubin 12,81 0,1-1,0
Direct bilirubin 3,82 0,1-1,0
Hepatitis Marker
HBSAG (-) non reactive non reactive
• DIAGNOSA BANDING
• SUSP SIROSIS HEPATIS
• ANEMIA

• DIAGNOSA SEMENTARA
• Susp sirosis hepatis

• PENATALAKSANAAN
• Non Farmakologis :
• Bed rest

• Farmakologis :
• Dextrose 10% 20gtt/i
• Inj furosemide 1amp/12j
• Inj Cefotaxime 1 gr /12j
• Spironolacton 2x25mg
• Curcuma 3x1
TANGGAL S O A P

23/03/2018 Pusing (+) TD: 90/50 mmHg Susp Sirosis Non


Mual (+) P : 80 x/i hepatis
Nyeri Perut (+) RR: 20 x/i Farmakologis
Lemas (+) Temp: 36,7℃ - Istirahat
Farmakologis
- Dextrose 10%
20gtt/i
- Inj furosemide
1amp/12j
- Inj Cefotaxime
1 gr /12j
- Spironolacton
2x25mg
- Curcuma 3x1
TANGGAL S O A P

24/03/20 Pusing(+) TD: 90/50 mmHg Susp Sirosis Non


P : 80 x/i hepatis
18 berkurang RR: 20 x/i Farmakologis
Lemas (+) Temp: 36,7℃ - Istirahat
Kulit bersisik
Farmakologis
(+)
- Dextrose 10%
20gtt/i
- Inj furosemide
1amp/12j
- Inj Cefotaxime
1 gr /12j
- Spironolacton
2x25mg
- Curcuma 3x1
TANGGAL S O A P

25/03/20 Pusing(+) TD: 90/50 mmHg Susp Sirosis Non


P : 80 x/i hepatis
18 berkurang RR: 20 x/i Farmakologis
Lemas (+) Temp: 36,7℃ - Istirahat
Kulit bersisik
Farmakologis
(+)
- Dextrose 10%
20gtt/i
- Inj furosemide
1amp/12j
- Inj Cefotaxime
1 gr /12j
- Spironolacton
2x25mg
- Curcuma 3x1
Definisi
• Sirosis hati merupakan penyakit
kronis hati yang ditandai dengan
fibrosis, disorganisasi dari lobus dan
arsitektur vaskular, dan regenerasi
nodul hepatosit.
• Biasanya dimulai dengan adanya
proses peradangan nekrosis sel hati
yang luas, pembentukan jaringan ikat
dan usaha regenerasi nodul.
Etologi
• Di Amerika penyebab dari sirosis hepatis yang tersering akibat
alkoholik
• Di Indonesia terutama akibat infeksi virus hepatitis B maupun
C
hepatitis B (30-40%)
virus hepatitis C (30-40%)

• Ada 3 tipe sirosis atau pembetukan parut dalam hati :


• 1. Sirosis Laennec (alkoholik, nutrisional),
• 2. Sirosis pascanekrotik
• 3. Sirosis BIlier
Patofisiologi
Alkohol hepatitis virus
alkoholdehidrogenase
Asetaldehid non spesifik respon imun spesifik
dan asetat
sel NK sell imfosit T & sel limfosit B
Oksidasi lemak
& lipogenesis lisis sell

Steatosis hati
hepatosit rusak (neckrosis) hepatosit hidup

lisosom & sitokin regenerasi sell

aktivasi sel kupffer hiperplasi sel

stimulasi sel stella hepatic nodul


sekresi kolagen

Fibrotik

Sirosis hepatis
Klasifikasi Sirosis Hepatis
• Berdasarkan morfologi, Sherlock membagi
sirosis hepatis atas 3 jenis, yaitu :
• Mikronodular nodul-nodul berukuran < 3 mm.
• Makronodular nodul-nodul berukuran > 3
mm.
• Campuran Yaitu gabungan dari mikronodular
dan makronodular.
• Secara fungsional, sirosis hepatis terbagi atas :
• 1. Sirosis Hepatis Kompensata.

• 2. Sirosis Hepatis Dekompensata


Gambaran Klinik

Penurunan nafsu makan dan berat badan


• Mual
• Perasaaan perut kembung
• Perasaan mudah lelah dan lemah, kelemahan otot.
• (eritemapalmaris, spider nevi, ginekomastia, atrofi testis, dan
gangguan siklus haid)
• Ikterus
• Perdarahan saluran cerna bagian atas
Pemeriksaan Laboratorium

• Darah Tepi : Anemia, leukopenia, trombositopenia


• Kimia Darah : Bilirubin, transaminase alkaline fosfatase, albumin-globulin
elektrolit (K, Na, dll) bila ada ascites
• Serologi : HBsAg dan anti HCV
• Endoskopi : Saluran cerna atas varises, gastropati
• USG/CT scan
• Laparoskopi
• Biopsi hati : Dilakukan bila koagulas memungkinkan
dan diagnosis masih belum pasti
Penatalaksanaan
1. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan
-
kontrol yang teratur, istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori
tinggi protein, lemak secukupnya.

2. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :


a. Alkohol dan obat-obatan dianjurkan menghentikan penggunaannya.
b. Pada hepatitis kronik autoimun diberikan kortikosteroid.

3. Terapi terhadap komplikasi yang timbul


a. Asites
-Tirah baring dan diawali diet rendah garam, konsumsi garam sebanyak
5,2 gram/ hari.
- spironolakton dosis 100-200 mg sekali sehari
- furosemid maksimal dosisnya 160 mg/ hari. (bila no respon)
• b. Perdarahan varises esofagus (hematemesis,
hematemesis dengan melena atau melena saja)
• 1) Lakukan aspirasi cairan lambung (perdarahan sudah
berhenti atau masih berlangsung. )
• 2) Bila perdarahan banyak, tekanan sistolik dibawah 100
mmHg, nadi diatas 100 x/menit atau Hb dibawah 99%
dilakukan pemberian IVFD dengan pemberian dextrose/ salin
dan tranfusi darah secukupnya.
• 3) Diberikan vasopresin 2 amp 0,1 gr dalam 500cc D5% atau
normal salin pemberian selama 4 jam dapat diulang 3 kali.
c. Enchephalopati hepatikum
• 1) Dilakukan koreksi faktor pencetus seperti pemberian KCL
pada hipokalemia.
• 2) Mengurangi pemasukan protein makanan dengan memberi
diet sesuai.
• 3) Aspirasi cairan lambung bagi pasien yang mengalami
perdarahan pada varises.
• 4) Pemberian antibiotik campisilin/ sefalosporin pada keadaan
infeksi sistemik.
• 5) Transplantasi hati.
Komplikasi
• 1. Perdarahan varises esofagus
• 2. Ensefalopati hepatikum
• 3. Peritonitis bakterialis spontan
• 4. Sindroma hepatorenal
• 6. Asites
PROGNOSIS
• dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya etiologi, beratnya
kerusakan hati, komplikasi, dan penyakit yang menyerta.
• Prognosis sirosis hati dapat diukur dengan kriteria Child-
Turcotte-pugh.
PARAMETER SKOR
1 2 3
Asites - Ringan Sedang-Berat

Ensefalopati - Ringan- Sedang-Berat


Sedang
Bilirubin serum <2 >3
(mg/dL) 2-3
Albumin serum > 3,5 < 2,8
(mg/L) 2,8-3,5
Prothrombin time 1-3 >6
(detik) 4-6
• Child-Turcotte-Pugh A : 5-6 (prognosis baik)
• Child-Turcotte-Pugh B : 7-9 (prognosis sedang)
• Child-Turcotte-Pugh C : 10-15 (prognosis buruk)

Anda mungkin juga menyukai