Anda di halaman 1dari 26

MOTIVASI DIRI

DAN
MENUMBUHKAN
RASA PERCAYA
DIRI

Purwinahyu, S.Psi., M.M., Psikolog


ARTI MOTIVASI
• Gray : motivasi adalah sejumlah proses
yang bersifat internal atau eksternal
bagi seorang individu yang
menyebabkan timbulnya sikap
antusiasme dan persistensi dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu
• Slavin : motivasi adalah salah satu
prasyarat yang paling penting untuk
belajar
AMBAK= Apa Manfaatnya
BAgiKu
• AMBAK adalah motivasi yang didapat
dari pemilihan secara mental antara
manfaat dan akibat-akibat suatu
keputusan
• AMBAK :
sangat jelas / harus dicari/ harus
diciptakan
Apa yang membuat seorang
mahasiswa ingin belajar ?
• Kemauan untuk berusaha dalam
belajar adalah hasil dari banyak
faktor, mulai dari kepribadian dan
kemampuan-kemampuan yang khas
untuk tugas-tugas belajar tertentu,
imbalan untuk belajar, dan
kondisi lingkungan
• Motivasi dapat bervariasi dalam intensitas
dan arahnya.
Dua orang siswa mungkin sama-sama
termotivasi dalam bermain ‘video game’ ,
tetapi salah seorang lebih kuat
motivasinya dari yang lain. Atau seorang
siswa sangat termotivasi bermain ‘video
game’, sedangkan siswa lain termotivasi
sama kuatnya dalam bermain sepak bola.
TEORI MOTIVASI
Teori perilaku
• Konsep motivasi erat kaitannya dengan
prinsip bahwa tingkah laku yang diperkuat
di masa lalu lebih mungkin untuk diulangi
dari pada tingkah laku yang tidak
diperkuat atau yang diberi sangsi.
• Skinner : motivasi hanyalah suatu hasil
dari sejarah ‘reinforcement’
Teori Hirarki Kebutuhan
• Abraham Maslow : kebutuhan
manusia itu berdasarkan suatu
hirarki kebutuhan, dari kebutuhan
yang paling rendah hingga
kebutuhan yang paling tinggi.
• Urutan kebutuhan berdasarkan
kadar pentingnya adalah :
1. Kebutuhan Fisiologis (sandang,
pangan, papan, dan kesejahteraan
2. Kebutuhan akan Rasa Aman
3. Kebutuhan Afiliasi
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (menjadi
orang yang dicita-citakan dan
dirasa mampu mewujudkannya)
Contoh :
Mahasiswa dalam kondisi lapar
akan kekurangan energi untuk
belajar
Mahasiswa yang merasa tidak
dicintai dan tidak mampu, tidak
mungkin memiliki motivasi kuat
untuk meraih prestasi tinggi
Fungsi Motivasi
• Penggerak / motor yang melepaskan
energi
• Menentukan arah perbuatan : kepada
tujuan yang akan dicapai
• Menyeleksi perbuatan : menentukan
apa yang harus dikerjakan guna
mencapai tujuan, menyisihkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tsb.
Jenis-jenis Motivasi
• Motivasi Intrinsik : motif-motif
yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar. Motivasi ini datang dari
hati umumnya karena kesadaran .
• Motivasi Ekstrinsik : motif-motif
yang menjadi aktif atau
berfungsinya karena adanya
rangsangan atau pengaruh dari
luar.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Motivasi
• Faktor Internal :
 Persepsi individu mengenai diri sendiri
 Harga diri dan prestasi
 Harapan
 Kebutuhan
 Kepuasan kerja
• Faktor Eksternal :
 Jenis dan sifat pekerjaan
 Kelompok kerja/organisasi tempat
bergabung
 Situasi lingkungan
 Sistem imbalan yang diterima
Motivasi dan Kepribadian
• Salah satu penggunaan konsep motivasi
adalah untuk menjelaskan
kecenderungan umum untuk berjuang
mencapai tujuan-tujuan tertentu.
• Motivasi seringkali dipandang sebagai
ciri kepribadian yang relatif stabil
Misal : cinta belajar
Pola-pola Motivasi
• Salah satu dimensi dalam perbedaan
kepribadian individu adalah kekuatan
berbagai motif.
→ motif berprestasi
motif berafiliasi (diterima orang lain)
motif berkuasa
Motivasi Berprestasi
• McClelland : motivasi berprestasi adalah
kecenderungan berjuang untuk meraih
sukses dan memilih aktifitas yang
berorientasi pada tujuan.Misal : memilih
mitra yang baik dalam menjalankan tugas.
Sementara orang yang motivasi
berafiliasinya kuat cenderung memilih
teman yang ramah.
.
• Mahasiswa yang motivasi
berprestasinya tinggi akan
bertahan lebih lama dalam
menjalankan tugas dari pada yang
motivasi berprestasinya kurang,
bahkan setelah mengalami
kegagalan sekalipun, dan
beranggapan bahwa kegagalan itu
karena kurangnya usaha.
Kepercayaan Diri
• Basavanna(1975), kepercayaan
diri adalah kemampuan yang
dipersepsi individu untuk bertindak
secara efektif dalam situasi untuk
mengatasi hambatan dan
mendapatkan segalanya berjalan
dengan baik. Memiliki rasa
percaya diri bukan berarti bahwa
seseorang akan mampu
melakukan segala sesuatu.
Orang yang percaya diri memandang
dirinya :
secara sosial kompeten, matang
secara emosional, intelektual nya
memadai, sukses, puas, penentu,
optimis, mandiri, yakin pada diri
sendiri, bergerak maju , cukup
tegas dan memiliki kualitas
kepemimpinan
Orang yang kurang percaya diri :
• Cenderung tergantung secara
berlebihan pada persetujuan orang
lain untuk kenyamanan dirinya.
Akibatnya, mereka cenderung
menghindari risiko karena takut
gagal. Mereka umumnya tidak
berharap untuk menjadi sukses.
• Kepercayaan diri itu dipelajari, bukan
diwariskan.
• Jika Anda kurang percaya diri,
mungkin pada masa kanak-kanak,
Anda dikritik, diremehkan, atau
mengalami suatu kehilangan yang
tragis sehingga Anda menyalahkan diri
sendiri atau disalahkan oleh orang lain.
• Kurang percaya diri itu tidak selalu
permanen tetapi bisa jadi permanen
jika tidak ditangani.
• Kepercayaan diri dipengaruhi oleh
keyakinan agama, budaya, keadaan
sosial, dan sikap orang tua.
• Orang yang percaya diri :
memiliki iman yang mendalam, akurat
dalam menilai kemampuan, percaya
dapat melakukan apa yang diinginkan,
dapat merencanakan, tidak peduli
pada hambatan mendatang.
• Namun imannya dipandu dengan
harapan yang lebih realistis sehingga,
bahkan ketika beberapa tujuan
tidak terpenuhi, mereka tetap
bersikap positif meyakini dirinya dan
menerima keterbatasan mereka saat
itu dengan energi baru.
Menumbuhkan rasa percaya diri
1. Kembangkan sifat-sifat positif yang
mengantarkan pada kesuksesan. Pada
saat yang sama hilangkan sifat-sifat
negatif yang membawa pada kegagalan
2. Sederhana dalam tujuan dan mempunyai
kemampuan untuk mencapainya
3. Belajar cara bergaul dengan orang lain
4. Perhatikan penampilan Anda dengan baik
5. Pilih teman yang percaya pada Anda
Motivasi dan Rasa Percaya diri
• Seseorang termotivasi untuk
melakukan atau tidak melakukan
sesuatu banyak tergantung pada
proses kognitif berupa persepsi.
• Persepsi seseorang tentang dirinya
akan mendorong dan mengarahkan
perilaku untuk bertindak
→ jika persepsi tentang diri positif
(percaya diri) → motivasi kuat
• Al
Referensi
Aqshari, Yusuf .2005. Kunci Sukses Membangun Percaya
Diri.Jakarta : Media Grafika
• De Porter, Bobbi, & Mike Hernacki, 1992. Quantum Learning
Unleashing the Genius in You.
• Danarjati, Dwi Prasetia.,Adi Murtiadi & Ari Ratna Ekawati.
2013. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Graha Ilmu
• Slavin, Robert E. 1991.Educational Psychology : Theory and
Practice. New Jersey : Prentice-Hall.
• Manisha Goel & Preety Aggarwal. 2012. A Comparative Study
of Self Confidence of Single Child and Child with Sibling.
International Journal of Research in Social Sciences. Volume
2, Issue 3. 89-98.
<http://www.ijmra.us/project%20doc/IJRSS_AUGUST2012/IJ
MRA-RSS1379.pdf>

Anda mungkin juga menyukai