Anda di halaman 1dari 68

Narkoba dan

Dampak Penyalahgunaannya

PUSKESMAS CIBADAK
KECAMATAN CIBADAK
Emergensi

Pneumonia
HCV / HIV

PEMAKAI SEHAT

Kelompok risiko tinggi


Brain Regions and Their Function

www.drugabuse.gov

15
Narkoba = Napza
 Narkotika
Zat/bahan yang dapat menimbulkan penurunan/perubahan
kesadaran, mengurangi/menghilangkan nyeri, dan dapat
menimbulkan ketagihan.
 Psikotropika
Zat/bahan bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif sehingga
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
 Bahan/Zat adiktif
Zat/bahan yang tidak termasuk 2 diatas, namum memiliki efek
narkotika dan/atau psikotropika.
 Narkotika
 Ganja
 Morphin/Heroin
 Kokain
 Psikotropika Jenis
 Extacy
 Shabu Narkoba
 LSD
 Zat Adiktif
 Nikotin
 Kafein
 Etanol
 Solvent
UNDANG-UNDANG
di Indonesia
 U.U.no 22 Thn 1997 mengenai NARKOTIKA
 Heroin,petidin,morphin
 Kokain
 Ganja

 U.U.no5 Thn 1997 mengenai PSIKOTROPIKA


 Amphetamine, Ecstasy, Shabu
 Obat yang disalahgunakan: phenobarbitol,DUM,Mogadon,
Lexotan
Kannabis
 Gelek
 Ganja

 Cimenk

 Nisan

 Sayal

 Marihuana

 Hashish
GANJA
Daun Ganja
Daun Ganja
HASHIS termasuk ganja
Akibat nge-‘gelek’........
Panik, bingung dan
halusinasi
Perasaan diikuti orang,
waham curiga
Sindrom tidak
bermotivasi
Kerusakan organ tubuh,
terutama organ
reproduksi
Putau berbentuk bubuk putih
atau bubuk warna coklat
Sedian Opium
Morfin
Heroin
Mekanisme Kerja Opiat di Otak pada Pengguna
Morfin

Endorphin
(endogen morfin)

Reseptor
Opiat
1 2

Narcan
Nalokson
Akibat Opioida …….
Perubahan perilaku : yang harus diperhatikan ;
apakah baru memakai atau gejala withdrawal atau
sudah mencandu
Intoksikasi (Kalau baru memakai) : tenang, sedikit
apatis, euphoria,penekanan pernafasan, pin point
pupil
Gejala withdrawal (SAKAU): berhenti memakai
putauw, timbul ngantuk, pilek, gelisah, mudah
tersinggung, mialgia, insomnia, dilatasi pupil, craving
(sugesti).
Menjadi pecandu : Pembohong, Penipu, kreatif dalam
arti negatif, mencari celah.
Lanjutan : Heroin
Kematian :
overdosis krn depresi pernafasan
Gangguan fisik :
radang hati (Hepatitis C ), TBC, pneumonia,
malnutrisi, radang kulit, penyakit hubungan
seksual, HIV/AIDS dan (PENULARANNYA),
gangguan mentruasi
Akibat Sosial : pada keluarga, sekolah
/pekerjaan, pada masyarakat,
KRIMINALITAS
XTC, ADAM, INEX dll
XTC
XTC
Ecstasy. Bila sering ‘tripping’.

Sindrom Keracunan Air


atau dehidrasi
Dapat terjadi
kerusakan otak
Halusinasi yang
reversibel
SHABU
Sebagian alat yang diketemukan
Akibat amfet …...

 Gangguan jiwa : panik, insomnia berat,


reaksi paranoid, skizofrenia dan suicide
 Perilaku kriminal, agresif

 Penggunaan suntikan : infeksi vaskuler dan


jantung, gangguan respirasi, radang hati,
HIV/AIDS
 malnutrisi
Sedatif Hipnotik

BK

PilTidur
Ngebo’

Steso

Lekso

Nipam
Akibat ‘ngeboat’.....
Perubahan perilaku yang
‘tidak ramah’
Bicara pelo, agresif, ‘tidak
mapan’
Badan makin kurus,
kebersihan menyedihkan
Kerusakan lever, ginjal dan
usus
Halusinogen
Cendawan/jamur

Kaktus

LSD(lysergic acid
diethylamide)
PCP(pencyclidine
phosphat)
kaktus
LSD
Akibat halusinogen
Reaksi panik,
shizophrenic like
syndrome
Gangguan fisik :
dehidrasi, malnutrisi,
infeksi respirasi
Kematian : overdosis,
tindak kekerasan
VOLATILE SOLVENT

Zat cair yang mudah menguap


Zat tersebut dihirup oleh pengguna dapat
langsung atau melalui kantung plastik
Sesudah menghirup zat, maka akan terjadi
perubahan perilaku langsung sebagai akibat
penggunaan zat
Akibat ‘ngirup’ atau “ngelem”
Kerusakan sel-sel otak
langsung sebagai
akibat penggunaan
Volatile Solvents
Timbul halusinasi
visual dan akustik
Perilaku agresif

Kejang-kejang yang
tidak dapat diramal
Sifat Pecandu NARKOBA

Cepat kehabisan Selalu pinjam Pelupa


uang uang
Pintar ngomong Mencuri Berbohong

Suka menjual Berlama-lama di Suka menyendiri


barang kamar mandi

Tidak pernah Tidak menghargai Tidak dapat


tepati janji orang lain mengontrol diri
Air yang digunakan untuk
Nyipe’
Peralatan Nyipe
Needle Track
Abses Pasca Nyipe’
NARKOBA SUNTIK
DAN HIV/AIDS
 Tingkat risiko penularan mencapai 90%
 Plus perilaku seks tidak aman
 >20% laporan kasus HIV/AIDS pada IDU
 >50 odha IDU didamping YPI
 75% kasus baru adalah IDU
 VCT YPI pada IDU; 93% HIV+
 Ibu Hamil; IDU + HIV
 Prev 5% harus sudah ada upaya pencegahan
Seting Nyipe’
Pt - Pt
Bayi terlahir dari Ibu HIV+
Terapi dan Rehabilitasi
 LANGKAH AWAL  Langkah Lanjutan
 Detoksifikasi:  Ada ber-macam2 :
 Ada 2 macam
 Rehabilitasi
 Rawat Jalan  Methode TC
 Rawat Inap :  12 langkah(Self Help)
 Konvensional  Psikiatri / Psikologi
 Ultra Rapid Detox  Agama dll
 Pemberian Maintenance Obat :
 Naltrexon
 Methadone
 Buprenorphin
Pengurangan
Masalah Remaja di Lingkungan
 Informasi
 Identifikasi
 Pengembangan Peer Group
 Konseling Remaja
 Penjangkauan Remaja Berisiko
 Menjalin Rujukan dan Dukungan
 Mulai dari yang kecil dan mudah
RINGKASAN EPIDEMI AIDS DUNIA
DESEMBER 2005
 Jumlah ODHA 2005
 Total 40,3 Juta (36,7 – 45,3 Juta)
 Dewasa 38,0 Juta (34,5 – 42,6 Juta)
 Perempuan 17,5 Juta (16,2 – 19,3 Juta)
 Anak <15th 2,3 Juta (2,1 – 2,8 Juta)
 Orang yang baru terinfeksi 2005
 Total 4,9 Juta (4,3 – 6,6 Juta)
 Anak <15th 700.000 (630.000 – 820.000)
 Kematian akibat AIDS 2005
 Total 3,1 Juta (2,8 – 3,6 Juta)
 Dewasa 2,6 Juta (2,3 – 2,9 Juta)
 Anak <15 th 570.000 (510.000 – 670.000)
RINGKASAN EPIDEMI AIDS ASIA TENGGARA
& SELATAN DESEMBER 2005
 Jumlah ODHA 2005
 Total 7,4 Juta (4,5 – 11,0 Juta)
 DewasaPrevalens 0,7% (0,4 – 1%)

 Perempuan 1,9 Juta (1,1 – 2,8 Juta) = 26%


 Orang yang baru terinfeksi 2005
 Total 990.000 (480.000-2,4 Juta)
 Kematian akibat AIDS 2005
 Total 480.000 (290.000 – 740.000)
Kenyataan epidemi AIDS di Indonesia
saat ini
 AIDS di seluruh propinsi dan > 50% kab/kota
 Dilaporkan AIDS bertambah setiap 2 jam
 Di RSKO setiap hari 1 meninggal karena AIDS
 Di Lapas dan Rutan setiap hari meninggal terkait AIDS dan Napza
 Di RSB Budi ASIH Jakarta lahir 4 bayi setiap bulan sero-reaktif HIV
 Di RS dengan bangsal khusus merawat AIDS telah penuh dan melimpah ke
bangsal lainnya
 Hampir setiap propinsi ada informasi ibu hamil dengan HIV dan anak yang
HIV atau AIDS
 Di Jawa Timur ada informasi suspek “Flu Burung” dan Bayi Gizi Buruk
ternyata HIV positif.
 HIV dan AIDS 60% berkembang Tuberculosis
NARKOBA SUNTIK
DAN HIV/AIDS

 Tingkat risiko penularan mencapai 90%


 Plus perilaku seks tidak aman
 >20% laporan kasus HIV/AIDS pada IDU
 >50 odha IDU didamping YPI
 75% kasus baru adalah IDU
 VCT YPI pada IDU; 93% HIV+
 Ibu Hamil; IDU + HIV
 Prev 5% harus sudah ada upaya pencegahan
Apakah AIDS itu ?

A : ACQUIRED (Didapat, bukan penyakit keturunan)


I : IMMUNO (Sistem Kekebalan Tubuh)
D : DEFICIENCY (Kekurangan)
S : SYNDROME (Kumpulan gejala – gejala penyakit)

Definisi : kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya


sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV.

Kerusakan progresif pada sistem kekebalan tubuh


menyebabkan pengidap HIV ( ODHA ) amat rentan dan
mudah terjangkit macam-macam penyakit
Apakah HIV itu ?
HIV ( Human Immuno-defeciency Virus ) :
Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia dan menimbulkan AIDS.

HIV menyerang limfosit yang disebut ‘sel T-4’ atau


‘sel T-penolong’ ( T-helper ) atau disebut juga ‘sel
CD-4’

HIV tergolong kelompok retrovirus yang memiliki


kemampuan untuk “ mengkopi-cetak”
HIV menular melalui :

 Darah
 Cairan Sperma
 Cairan Vagina
 Air Susu Ibu
HIV tidak menular melalui :

• Bersalaman dan bersentuhan


• Berciuman
• Keringat
• Makan dan minum bersama
• Memakai kamar mandi yang sama
• Berenang bersama
• Batuk atau bersin
• Gigitan nyamuk
Cara Penularan HIV (3 Jalur)

1. Melalui hubungan seksual dengan orang yang


sudah terinfeksi HIV ( Tanpa Kondom )
2. Melalui Transfusi darah atau alat – alat
yang tercemar HIV ( IDUs atau pengguna Napza
Suntik )
3. Melalui Ibu yang terinfeksi HIV kepada janin yang
dikandung atau kepada Bayi yang disusuinya.
TANDA DAN GEJALA AIDS

A. Gejala Mayor : B. Gejala Minor :


1. BB Menurun lebih dari 1. Batuk Menetap lebih dari 1
10 % dlm 1 bulan bulan
2. Diare Kronis yang 2. Dermatitis generalisata yang
berlangsung lebih 1 gatal
bulan
3. Kandidiasis oro – faringeal
3. Penurunan Kesadaran
atau gangguan 4. Herpes simplek kronis
neurologis progresif
4. Demensia/HIV 5. Infeksi Jamur berulang pada
Ensefalopati alat kelamin wanita
6. Limfadenopati generalisata
KELOMPOK RESIKO TINGGI HIV/AIDS

 Melalui Hubungan Seksual :


1. WPS 7. Pelanggan Waria
2. Pelanggan WPS 8. Pasangan tetap pria dr
3. Istri pelanggan WPS waria
4. PPS 9. Homoseksual
5. Pacar tetap wanita dari PPS
6. Waria

 Penularan Ibu ke janin Ibu : Transplacental atau air susu dari Ibu yang
terinfeksi HIV

 Melalui darah atau produk darah :


1. IDUs
2. Penerima transfusi darah
3. penerima transplantasi organ tubuh
Prilaku beresiko terhadap penularan
HIV/AIDS
 Sering berganti-ganti pasangan seksual/lebih dari
satu pasangan seksual
 Pasangan seksual mempunyai pasangan ganda
 Terus melakukan hubungan seksual, walupun
mempunyai keluhan PMS dan tidak memberitahu
kpd pasangannya
 Tidak memakai kondom
 Pemakaian jarum suntik bersama-sama secara
bergantian
 Memperoleh transfusi darah yang tidak di tes HIV
(Skrining darah )
Bahaya Narkoba dan HIV / AIDS
 Meningkatnya angka kesakitan
dan kematian penduduk
 Dapat menimbulkan penyakit
seperti IMS ( Infeksi
Menular seksual ), TB Paru,
Diare dll
 Bersifat Paranoid
 Harga Diri Rendah
 Depresi
 Dampak Sosial : adanya
Stigma dan Diskriminasi
 Dampak Ekonomi
 Dampak Politik
Pencegahan terhadap penularan
HIV/AIDS
A : Abstinence ( Anda jauhi sex sampai anda kawin atau
menjalin hubungan hanya dengan pasangan yang
setia )
B : Be faithful ( Bersikap saling setia dengan pasangan dan
mempunyai prilaku seksual yang bertanggung jawab
C : Condom ( Cegah dengan memakai kondom secara
benar dan konsisten untuk penjaja seks atau orang
yang tidak mampu melaksanakan A dan B
D : Drug ( say no to atau katakan tiDak pada napza /
narkoba )
E : Equipment ( no sharing atau jangan memakai alat
suntik secara bergantian )
Cara Mengurangi Penularan HIV dari
Narkoba Suntik
1. Menggunakan Jarum Suntik sekali pakai
2. Mencuci hamakan ( sterilisasi ) jarum suntik
3. Mengganti Kebiasaan menyuntik dengan
menghirup atau oral dengan tablet
4. Menghentikan sama sekali penggunaan
narkoba

Anda mungkin juga menyukai