Entah Apa
Entah Apa
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang
meliputi:
a.administrasi pelayanan;
b.pelayanan promotif dan preventif;
c.pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d.pemeriksaan ibu hamil (paket antenatal care (ANC)), nifas (paket PNC), ibu menyusui dan
bayi
e.Pelayanan KB dan upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi
f.tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
g.pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
h.transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
i.pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama;
j.Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis.
Cakupan Pelayanan
PERMENKES No. 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
Pasal 17
(1) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 untuk
pelayanan medis mencakup:
a. kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
b. kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan;
c. kasus medis rujuk balik;
d. pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat
pertama;
e. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh bidan atau
dokter; dan
f. rehabilitasi medik dasar.
(2)Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
panduan klinis.
(3)Panduan klinis pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri.
PEDOMAN
Administrasi Pelayanan BPJS Kesehatan
Cakupan pelayanan Non Dokter Gigi
1. Administrasi pelayanan, meliputi biaya administrasi
pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan
pemberian surat rujukan ke faskes lanjutan untuk penyakit
yang tidak dapat ditangani di faskes tingkat pertama;
2. Pelayanan promotif preventif, meliputi kegiatan
penyuluhan kesehatan perorangan, imunisasi dasar,
keluarga berencana, skrining kesehatan
3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui dan bayi
5. Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi
Lanjutan..
6. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif;
7. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; dan
8. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pertama:
– pemeriksaan darah sederhana (Hemoglobin, apusan
darah tepi, trombosit, leukosit, hematokrit, eosinofil,
eritrosit, golongan darah, laju endap darah, malaria),
– urin sederhana (warna, berat jenis, kejernihan, pH,
leukosit, eritrosit),
– feses sederhana (benzidin test, mikroskopik cacing),
– gula darah sewaktu
Lanjutan..
9. Pemeriksaan penunjang sederhana lain yang dapat dilakukan
di faskes tingkat pertama
10. Pelayanan rujuk balik dari faskes lanjutan
11. Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
12. Menjalankan 4 Fungsi Pelayanan Primer:
a. First Contact (kontak pertama)
• Dokter dapat diakses di luar jam praktek formal
(konsultasi melalui telepon, SMS, e-mail,dll)
• Home visit
• Konsultasi non akut, yaitu dokter melakukan kontak
kepada Peserta yang tidak dalam kondisi sakit. Bentuk
komunikasi dapat berupa promosi kesehatan, melalui
kontak secara langsung, media elektronik maupun sarana
yang lain
Lanjutan..
b. Continuity (kontinuitas pelayanan)
• Dalam mendukung kontinuitas pelayanan kepada peserta,
faskes primer harus menyediakan Family Folder bagi peserta
yang terdaftar padanya
c. Comprehensiveness (komprehensif)
• Faskes tingkst pertama harus mempunyai jejaring dalam
memberikan pelayanan secara komprehensif
• Pelayanan sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia
yang berlaku
d. Coordination (dokter sebagai Care Manager)
• Dokter melakukan koordinasi dengan jejaringnya, antar
Faskes tingkat pertama, dengan Faskes rujukan dan dengan
petugas BPJS Kesehatan
• Faskes menggunakan aplikasi SIM yang terintegrasi dengan
pelayanan rujukan
PEDOMAN
Administrasi Pelayanan BPJS Kesehatan
Cakupan pelayanan Dokter Gigi
1) administrasi pelayanan
2) pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
3) premedikasi
4) kegawatdaruratan oro-dental
5) pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi)
6) pencabutan gigi permanen tanpa penyulit
7) obat pasca ekstraksi
8) tumpatan komposit/GIC
9) Skelling gigi : 1 x dalam 1 tahun
10) pelayanan gigi lain yang dapat dilakukan di faskes tingkat
pertama
PELAYANAN PROTHESA GIGI
• Prothesa gigi/gigi palsu dapat diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali
untuk gigi yang sama
Aplikasi Pelayanan KC
5. PERSALINAN DI FASKES
TINGKAT PERTAMA
1. NORMA : Persalinan dan Pelayanan Kebidanan & Neonatal
di Faskes Tingkat Pertama (masuk paket kapitasi)
Comprehensiveness (Komprehensif)
Faskes Tk. I memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk
pelayanan promotif dan preventif
Implementasi :
• Peserta terdaftar pada satu faskes tingkat pertama
• Faskes non Klinik dapat diakses di luar jam praktek formal
(Konsultasi melalui telepon, SMS, e-mail,dll)
• Mengutamakan Klinik 24 jam
• Home visit Data ini diperoleh
melalui laporan,
• Perencanaan konsultasi non akut survey, walk through
audit, dll
Indikator Penilaian :
1. Angka kunjungan
2. Jumlah peserta yang datang ke faskes Tk Pertama lain
3. Jumlah pasien yang datang langsung ke RS meskipun tidak dalam
kondisi gawat darurat
4. Keluhan peserta yang tidak mendapatkan pelayanan dari dokternya
(Source : PCET, WHO, 2010)
2. Fungsi Kontinuitas Pelayanan
Hubungan Faskes Tingkat Pertama dengan peserta dapat berlangsung dengan
kontinyu dan berkualitas sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal
Implementasi :
1. Jumlah peserta ideal yang terdaftar pada faskes tingkat pertama
2. Kepercayaan peserta untuk datang kembali melakukan kunjungan ulang atas
permasalahan kesehatan yang dialaminya Data ini
3. Retensi peserta di faskes tingkat pertama (trust building) diperoleh
4. Family Folder untuk mengetahui kontinuitas riwayat penyakit melalui laporan,
5. Kualitas komunikasi /hubungan antara dokter dengan pasien survey, walk
through audit,
6. BPJS Kesehatan tidak memprioritaskan kerjasama dengan faskes
dll
yang pasiennya overload dan dokter memiliki double job
Indikator :
• Jumlah peserta terdaftar maksimal 3.000 jiwa/dokter
• Jumlah peserta yang berpindah ke faskes tingkat pertama lain bukan karena pindah
domisili
• Rata-rata waktu konsultasi dan pemeriksaan yang adekuat yaitu 15 menit/ pasien
• Prosentase jumlah Family Folder peserta pada faskes tingkat pertama
• Keluhan peserta atas kualitas pelayanan dokter
(Source : PCET, WHO, 2010)
3. Fungsi Komprehensif
Implementasi :
1. Mengutamakan faskes tingkat pertama yang mempunyai pelayanan pendukung
lengkap dalam satu atap (One Stop Service)
2. Tenaga medis dokter di Faskes tingkat pertama harus mampu melakukan
penatalaksanaan penyakit sesuai SKDI yang berlaku
3. Faskes tingkat Pertama menjadi motivator bagi peserta untuk hidup sehat
4. Faskes melakukan monitoring dan evaluasi terhadap status kesehatan peserta
Indikator :
1. Jumlah pasien yang dirujuk dengan penyakit yang termasuk dalam daftar level
kompetensi faskes tingkat pertama
2. Laporan tentang program promotif preventif yang terorganisir dan terukur
3. Laporan monitoring evaluasi status kesehatan peserta
Faskes tingkat pertama berperan sebagai koordinator pelayanan bagi peserta dan
melakukan koordinasi antar faskes untuk memberikan pelayanan yang optimal
Implementasi :
1. Pengelolaan penyakit kronis
2. Pengelolaan pasien rujuk balik
3. Koordinasi faskes tingkat pertama dengan jejaringnya
4. Koordinasi dengan antar Faskes Tingkat pertama
5. Koordinasi faskes tingkat pertama dengan faskes tingkat lanjutan dan petugas
BPJS Kesehatan
6. Menggunakan aplikasi SIM yang terintegrasi dengan pelayanan rujukan
Indikator :
• Jumlah peserta Prolanis dan kualitas pengelolaannya
• Jumlah peserta rujuk balik
• Kepuasan faskes jejaring
• Jumlah faskes tingkat pertama yang menggunakan aplikasi SIM BPJS Kesehatan
indikator KC
Data ini diperoleh melalui laporan, hasil UR dan hasil survey
PUSKESMAS/DOKKEL
Peserta mendapat
Surat Eligibilitas
Peserta (SEP)
Penderita Penyakit
Kronis??
Kolom SRB akan diisi
diagnosis penyakit
kronis (PIHAK RS)
2. Pemberi Layanan Apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk
Program Rujuk Balik
3. Cakupan PRB DM dan HT PRB (Prolanis)
Jantung, Asma, PPOK, epilepsi, skizofren, sirosis
hepatis, stroke, dan SLE PRB (Obat)
4. Acuan Daftar Obat Daftar Obat Fornas untuk Program PRB
Masa transisi sd Maret 2014 : DPHO 2013
2. Pemeriksaan penunjang laboratorium PROLANIS
Dilayani dan ditagihkan oleh Laboratorium
yang bekerjasama dengan BPJS
Ada Daftar pelayanan Laboratorium
tertentu rekomendasi Organisasi Profesi
Klaim secara kolektif
Tarif sesuai kesepakatan antara BPJS
Ksehatan dengan Faskes
Pemeriksaan Prolanis
WAKTU TEMPAT
PEMERIKSAAN TARIF
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
Fasilitas
Tekanan Darah 1 bulan/kali Kapitasi
Kesehatan Tk I
Fasilitas Kesehatan Tk
Kreatinin serum 1 tahun/kali INA CBGs
Lanjutan
Fasilitas Kesehatan Tk
Albumin dalam darah 1 tahun/kali INA CBGs
Lanjutan
Pemeriksaan Urine
Fasilitas Kesehatan Tk
(Albumin/Protein, Keton, 1 tahun/kali INA CBGs
Lanjutan
Sedimen)
Fasilitas Kesehatan Tk
EKG 1 tahun/kali INA CBGs
Lanjutan
Fasilitas Kesehatan Tk
Rontgen Thoraks 1 tahun/kali INA CBGs
Lanjutan
Fasilitas Kesehatan Tk
Funduskopi 1 tahun/kali INA CBGs
Lanjutan
7. PELAYANAN DARAH
Ya
Identitas Peserta
BPJS
Lihat Bispro
Peserta pelayanan RJTP
terdaftar tidak peserta tidak
terdaftar
Pemeriksaan
Perlu
Mendapatkan resep Ya
Perlu pemeriksaan pemeriksaan Perlu rawat inap
obat penunjang dasar/ lanjutan/
pratama? spesialis?
Ya
Ya Ya
Diterbitkan surat
rujukan Pasien dirawat
Pasien mengambil Pasien mendapatkan inap
resep di apotek pelayanan penunjang
jaringan PPK
Tidak
Konsultasi hasil
Tidak Pasien
penunjang Pelayanan Tingkat
Sembuh
Lanjutan
Tidak
Pasien Pulang
Butuh dukungan IT
APLIKASI P-CARE
Bagaimana cara
penjaminan
Alternatif 1
Peserta berada di
Kedatangan pertama
Alternatif 2
ya
Penjaminan
Pemeriksaan eligibilitas Peserta Pribadi
Berkas / nomor peserta dan penerbitan terdaftar
Kedatangan Pertama
Pemeriksaan Pemeriksaan
Peserta berobat untuk Muncul “warning”
eligibilitas dan sebagaimana
ke 2 kalinya di faskes riwayat pelayanan
riwayat pelayanan proses pelayanan
tidak terdaftar Konfirmasi dan peserta tidak terdaftar
peserta di faskes tk. 1
pemberitahuan
Kedatangan Kedua, dst
Informasi Perubahan
Faskes tk. 1 terdaftar
Update data Perubahan perhitungan
kepesertaan kapitasi
II
PROMOTIF DAN
PREVENTIF
Regulasi Pelayanan Promotif dan Preventif
Pasal 21
6) Pelayanan skrining kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d diberikan secara selektif yang
ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan
mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit
tertentu.
7) Ketentuan mengenai tata cara pemberian pelayanan
skrining kesehatan jenis penyakit, dan waktu
pelayanan skrining kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri.
Regulasi Pelayanan Promotif dan Preventif
Pasal 19 (R Permenkes)
1) Obat dan Alat Kesehatan Program Nasional yang
telah ditanggung oleh Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah, tidak ditanggung oleh BPJS
Kesehatan.
2) Obat dan Alat Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
–alat kontrasepsi dasar;
–vaksin untuk imunisasi dasar; dan
–obat program pemerintah.
Regulasi Pelayanan Promotif dan Preventif
2013 2014
PELAYANAN
IMUNISASI
MANAJEMEN PROMOTIF
SKRINING
MANAJEMEN
DAN PREVENTIF PESERTA KESEHATAN
BERISIKO
SEHAT DETEKSI DINI
KANKER
PPDM
MANAJEMEN
PESERTA SAKIT
TERKONTROL
PPHT
PROLANIS
PROLANIS
Pasal 43
• kekhususan permasalahan kesehatan pasien yang
dikecualikan pada sistem rujukan berjenjang hanya untuk kasus
yang sudah ditegakkan rencana terapinya dan terapi tersebut
hanya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan lanjutan.
PEDOMAN ADMINISTRASI
PELAYANAN BPJS KESEHATAN
Kantor Cabang membentuk media komunikasi antar faskes tingkat
lanjutan yang anggotanya terdiri dari PIC setiap faskes di wilayah
kerjanya baik yang bekerjasama maupun yang tidak bekerjasama.
PIC Faskes tingkat lanjutan ditetapkan oleh masing-masing Faskes
tersebut
PIC Faskes harus dapat dihubungi selama 24 jam
Tugas PIC faskes adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan
dalam rangka pelayanan rujukan, antara lain :
– Ketersediaan sarana dan prasarana
– Ketersediaan tenaga kesehatan
– Informasi lain yang berkaitan dengan pelayanan rujukan
Lanjutan...
PPK
Peserta
P-CARE
Regionalisasi
rujukan
berjenjang
P-CARE