Anda di halaman 1dari 13

Iful Syarif Al Munawi

1
 Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung
(membran tipis yang mengelilingi jantung) (H. Winter Griffith
M.D, 1994).
 Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal,
perikardium viseral, atau kedua-duanya (Arif Mansjoer, 2000).
 Perikarditis adalah peradangan perikardium parietalis, viseralis
dan keduanya. Respons perikardium terhadap peradangan
bervariasi dari akumulasi cairan atau darah (efusi perikard),
deposisi fibrin, proliferasi jaringan fibrosa, pembentukan
granuloma (lesi makrofak yang terjadi dari reaksi peradangan
lokal dari suatu jaringan tubuh) atau kalsifikasi (pengapuran).
Itulah sebabnya manifestasi klinis perikarditis sangat bervariasi
dari yang tidak khas sampai yang khas (Sudoyo,2009).
 Jadi kesimpulannya perikarditis adalah peradangan lapisan
 Perikarditis akut adalah peradangan pada perikardium (kantung selaput
jantung) yang dimulai secara tiba-tiba dan sering menyebabkan nyeri.
 Perikarditis kronis (Chronic Pericarditis) adalah suatu peradangan
perikardium (kantung jantung) yang menyebabkan penimbunan cairan atau
penebalan dan biasanya terjadi secara bertahap serta berlangsung lama.
 Perikarditis kronis konstriktif adalah suatu penyakit yang terjadi karena ada
penebalan pada perikardium akibat adanya inflamasi yang terjadi
sebelumnya sehingga luas ruangan jantung berkurang.
Perikarditis Akut
Perikarditis akut dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun infeksi bakteri.
Penyebab lain :
 a. Idiopatik (biduran);

 b. trauma;

 c. sindrom paska infark miokard;

 d. uremia (kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah


karena ginjal tidak bekerja secara efektif);

 e. sindrom paska perikardiotomi;

 f. neoplasma (neoplasma adalah massa abnormal dari jaringan yang terjadi ketika
sel-sel membelah lebih dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka
seharusnya)
Perikarditis kronis
Pada umumnya penyebab perikarditis kronis tidak diketahui, tetapi mungkin
disebabkan oleh kanker, tuberkulosis atau penurunan fungsi tiroid.

Penyebab lain :
 a. operasi jantung sebelumnya;
 b. radiasi dada;
 c. pasca infark yang luas;
 d. sarkoidosis (Sarkoidosis adalah suatu penyakit peradangan yang
ditandai dengan terbentuknya granuloma pada kelenjar getah bening,
paru-paru, hati, mata, kulit dan jaringan lainnya);
 e. trauma dada;
 f. infeksi virus akut (Adenovirus dan Coxsackie virus) atau kronis
(Tuberculosis).
 B1 : Breathing (Respiratory System)
Sesak nafas, takipnea, suara nafas ronkhi, batuk (+)
 B2 : Blood (Cardiovascular system)
takikardi, penurunan TD, aritmia jantung
 B3 : Brain (Nervous system)
Normal
 B4 : Bladder (Genitourinary system)
penurunan frekuensi / jumlah urine, urine pekat
gelap
 B5 : Bowel (Gastrointestinal System)
Anorexia, muntah, mual, kekurangan nutrisi
 B6 : Bone (Bone-Muscle-Integument)
Lemah dan nyeri pada daerah ekstremitas
 Nyeri akut b.d efusi perikardium
 Penurunan Curah jantung b.d kompresi
perikardial
 Intoleransi Aktifitas b.d kelemahan dan
keletihan fisik
 Resiko tinggi infeksi b.d akumulasi cairan di
perikardium
Nyeri akut b.d efusi di perikardium
Intervensi
Kolaborasi :
Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi

Mandiri :
Palpasi nadi perifer
Istirahatkan klien dengan tirah baring optimal
Observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara
jantung, penuruna tingkat kesadaran

Pantau perubahan pada sensorik

Kolaborasi :
Pemberian diet jantung
Pemberian vasodilator
Penurunan curah jantung b.d kompresi perikardial
Intervensi
Mandiri :
Palpasi nadi perifer
Pantau output urine
Istirahatkan klien dengan tirah baring optimal
Observasi adanya hipotensi, peningkatan JVP, perubahan suara
jantung, penuruna tingkat kesadaran

Kaji perubahan pada sensorik

Kolaborasi :
Pemberian diet jantung
Pemberian vasodilator
Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan dan keletihan fisik

Intervensi
Tingkatkan istirahat dan berikan aktivitas senggang
yang tidak berat
Anjurkan menghindari tekanan abdomen, seperti
mengejan saat defekasi

Tingkatkan klien duduk di kursi dan tinggikan kaki


klien
Pertahankan rentang gerak pasif selama sakit krisis

Bantu mobilisasi pasien


 Resiko tinggi infeksi b.d akumulasi bakteri di perikardium

Intervensi
Mandiri :
Pantau suhu pasien

Kolaborasi :
Lakukan tindakan
perikardiosentesis

Kolaborasi :
Lakukan tindakan pungsi
perikardium
1. Beri pendidikan tentang kondisi yang
spesifik
2. Berikan instruksi spesifik tentang obat dan
efek sampingnya

12
 Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical surgical
nursing: Clinical management for positive outcome (6th ed.).
Philadelphia: WB Saunders Company.
 Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical
surgical nursing: Assessment and management of clinical problems
(6th Ed). Missouri: Mosby Inc.
 McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophysiology: The
biologic basic for disease in adults & children (4th ed.). Missouri:
Mosby Inc.
 Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000). Cardiac
nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.
 Carpentino, Lynda Juall.2001.Buku Saku : Diagnosa keperawatan
edisi : 8 Penterjemah Monica Ester.EGC.Jakarta
 Doengoes, E Marlynn,dkk.1999. Rencana Asuhan Keperawatan edisi
3 penterjemah Monica Ester.EGC.Jakarta
 Sudoyo, Aru W. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV.
Penerbit Ilmu Penyakit Dalam: Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai