Anda di halaman 1dari 9

Latar Masalah

Kemajuan pembangunan baik skala internasional, nasional hingga ke daerahan saat ini
terus mengalami perkembangan yang kian pesat. Seiring perkembangan ini,
pembangunan menjadi tren dalam penelitian di berbagai ilmu, termasuk dalam
bidang ilmu administrasi publik. Secara garis besar, bahwa ilmu-ilmu tentang
pembangunan, mulai dari teori kepemimpinan, manajemen, hingga terori organisasi
dalam berbagai bidang ilmu menjadi konsen untuk mempelajari rancangan
pembangunan agar sejalan dengan kebutuhan dan program yang dirancang. Sebab,
rencana pembangunan tidak hanya sebuah teori yang tertuang di atas kertas, namun,
harus direalisasikan di lapangan atau masyarakat, sesuai kebutuhan dan program yang
dirancang.
Dalam konteks pemerintahan yang kekinian, bahwa kehadiran bidang ilmu
administrasi publik kiranya tidak lagi hanya menjadi sebuah wacana, tapi diharapkan
mampu menjawab praktek pengelolaan organisasi yang sesuai dengan amanat
undang-undang atau renana pembangunan nasional hingga ke daerahan. Di mana,
konsen lokus pada bidang administrasi publik untuk tempat yang menggambarkan di
mana ilmu tersebut berada. Dalam hal ini lokus dari ilmu administrasi publik adalah
kepentingan publik (public interest) dan urusan publik (public affair).
Sedangkan Fokusnya adalah apa yang menjadi pembahasan penting dalam
mempelajari ilmu administrasi publik. Fokus ilmu administrasi publik adalah teori
organisasi dan ilmu manajemen. Dari alasan dan gambaran singkat di atas, maka
terancang untuk pelaksanaan kegiatan Studi Banding yang difokuskan di Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Studi banding yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas
Pattimura Ambon, Program Studi Administrasi Publik di Kabupaten Bogor sendiri,
dengan alasan bahwa pembangunan di Kabupaten Bogor tidak jauh berbeda
dengan rencana pembangunan yang kini dilakukan di Kota Ambon. Selain menjadi
kabupaten destinasi pariwisata dan bisnis, Kota Ambon-pun mengalami hal yang
sama. Dalam wacana lainnya, bahwa studi banding ini untuk menshare informasi-
informasi pembangunan yang dilakukan baik oleh pemerintah Bogor, dan
pemerintah Kota Ambon tentunya.
Sehingga, pendalam ilmu administrasi publik yang sudah diterima oleh para
mahasiswa Magister AP di Unpatti Ambon, dalam dilihat secara langsung baik di Kota
Ambon maupun di Pemkab Bogor.
Kota Ambon
1. Gambaran Singkat tentang Kota Ambon
Secara umum, jumlah penduduk Kota Ambon pada pertengahan tahun 2016 berjumlah
427.934 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 meningkat
sebesar 3,96 persen. Penduduk masih terkonsentrasi di Kecamatan Sirimau dengan
tingkat kepadatan penduduk sebesar 2.057 jiwa per Km2. Sementara itu Kecamatan
yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Leitimur Selatan dengan tingkat
kepadatan penduduk yang hanya sebesar 235 jiwa per Km2.
Adapun visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Ambon periode 2017/2022 adalah, 'AMBON
YANG HARMONIS, SEJAHTERA DAN RELIGIUS'.
Adapun Visi: Yang dimaksud dengan harmonis dalam visi ini adalah masyarakat yang berjalan
selaras dan serasi sehingga tercapai harmonisasi kehidupan masyarakat Kota Ambon yang saling
menghargai sebagai sesame orang basudara dengan prinsip prinsip pela gandong. Nilai nilai pela
gandong yang dipertahankan untuk melindungi warga Kota dan bertujuan membangun Ambon
yang Damai dan Toleran.
Toleransi antar masyarakat dan umat beragama perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu, hal ini
untuk membangun kesadaran hidup masyarakat bahwa Kota Ambon merupakan suatu entitas
berbagai agama dan etnik. Oleh karena itu, peran lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga
agama sangat penting dalam mewujudkan kehidupan yang toleran dan harmonis di Kota
Ambon.
Misinya:
- Memperkuat dan mempererat harmonisasi sosial;
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
- Memberdayakan ekonomi keluarga dan masyarakat menuju kemandirian yang kreatif
berbasis sumberdaya alam yang tersedia;
- Meningkatkan nilaiA spiritualitas masyarakat.

2. Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Kota Ambon


Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Kota Ambon terbentuk berdasarkan Peraturan
Walikota (Perwali) Ambon, Nomor: 38 Tahun 2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kota
Ambon.
Di mana, OPD ini memiliki tugas adalah, membantu Walikota Ambon dalam melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika dan persandian.
Selain memiliki tugas, OPD ini memiliki fungsi sebagai berikut;
1). Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang komunikasi informatika dan
persandian;
2). Pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi informatika dan persandian;
3). Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi dan persandian;
4). Pelaksanaan administrasi dinas;
5). Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.
LOKASI; Studi Banding ini dilaksakan di Kabupaten
Bogor, dengan pemilihan tiga lokasi studi banding,
salah satunya pada Dinas Informasi dan Komunikasi
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
HARAPAN
Kiranya, lewat pelaksanaan Studi Banding ini, para
mahasiswa Program Pascasarjana Jurusan Administrasi
Publik dapat mengetahui Lokus tentang kondisi
pemerintahan Kota Ambon dan Kabupaten Bogor.
- Lewat pelaksanaan Studi Banding ini, para
mahasiswa dapat menyusun laporan yang sesuai
dengan sistematika dari hasil studi banding di lapangan.
- Membantu para mahasiswa dalam proses
penyusunan laporan akhir studi, dan sekaligus
menambah pengetahuan praktek ilmu administrasi baik
fokus maupun lokus di lapangan.

Demikian gambaran umum kami tentang pelaksanaan kegiatan Studi Banding ini, kiranya lewat
informasin yang dishare bersama-sama dalam pertemuan ini, dapat memberikan manfaat di
kemudian hari.
HASIL STUDI BANDING PADA
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI PEMKAB BOGOR
Program Kerja Prioritas dan Peningkatan Berkelanjutan

1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;


2. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa;
3. Program Optimalisasi Penanaganan Pengaduan Masyarakat;
4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;
5. Program Penyelenggaraan Persandian;
6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan;
7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ;
8. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan paparan yang tergambar tersebut di atas, maka dapat ditarik
kesimpulannya bahwa untuk mencapai keberhasilan program yang sudah
dirancang, dibutuhkan adanya konektivitas dengan semua sector terkait. Dalam hal
ini untuk Dinas Kominfo Pemkab Bogor, kerjasama dilakukan dengan semua pihak,
sebagaimana dijelaskan oleh Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik
Dinas Kominfo Bogor.
Sekian & Terima Kasih
by: Group 1

Anda mungkin juga menyukai