LEHER

INSPEKSI
• Perhatikan simetri/asimetri dan jika ada massa atau jaringan parut.
• Apakah terdapat pembengkakan kelenjar parotis atau
summandibular, dan perhatikan apakah terdapat pembesaran getah
bening yang tampak.
• Inspeksi kelenjar tiroid
Tekanan Vena Jugular (JVP)
• Bagian kepala tempat tidur pemeriksaan dinaikkan sekitar 150 - 300
dari bidang horisontal. Jika tekanan vena tidak dapat diukur karena
titik kolaps diatas rahang sehingga tidak tampak, tempat tidur
pemeriksaan dinaikkan kira-kira 300 atau 600
• Pengukuran terbaik dilakukan dari vena jugularis interna. Jika tidak
mungkin terlihat, dapat digunakan vena jugularis eksterna. Untuk
menentukan level dari tekanan vena, dapatkan titik osilasi tertinggi
vena jugularis interna atau jika perlu, titik kolaps vena jugularis
eksterna.
• Titik nol untuk pengukuran ini adalah angulus sternalis, dan tekanan
vena selalu diukur pada jarak vertikal dari angulus sternalis. Angulus
sternalis kira-kira 5 cm di atas atrium kanan. Tekanan yang diukur
dicatat sebagai 5 + x cmH2O. Tekanan yang diukur lebih dari 3 cm di
atas angulus sternalis dikatakan meningkat.
PALPASI
Kelenjar Getah Bening
• Pasien harus rileks
• Dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah, gerakkan kulit di
atas jaringan dasar pada setiap area (preaurikular, posterior aurikular,
oksipital, tonsilar, submandibular, submental, servikal superficial,
servikal posterior, supra klavikular).
• Perhatikan ukuran, bentuk, terpisah atau melekat satu sama lain,
mobiltas, konsistensi dan ada tidaknya nyeri.
Trakea
• Letakkan jari telunjuk dan jari tengah pada ruang antara klavikula
sehingga teraba trakea.
• Perhatikan posisi trakea (di tengah atau bergeser)
Kelenjar Tiroid
• Letakkan jari-jari kedua tangan pada leher pasien sehingga jari
telunjuk berada di bawah krikoid.
• Posisi leher pasien adalah ekstensi, dan pasien disuruh
menelan
• Raba ada tidaknya jaringan kelenjar
• Perhatikan ukuran, bentuk, dan konsistensi kelenjar, dan
identifikasi ada tidaknya nodul atau nyeri.