A N A L I S A P E R C E PATA N D U R A S I P R OY E K D E N G A N
M E TO D E P E RT U K A R A N WA K T U D A N B I AYA
(TIME COST TRADE OFF METHOD )
OKTAVIANA RATNANINGSIH
D111 13 521
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
1
Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi DI Baliase Kabupaten Luwu
Utara dipilih sebagai objek penelitian karena mengalami
keterlambatan pada pelaksanaannya dari kondisi yang direncanakan
Keterlambatan proyek dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu
faktor cuaca (hujan), keterlambatan suplai material, dan kurangnya
tenaga kerja
9 9
LOKASI PROYEK
11
MULAI
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang Identifikasi Kondisi Proyek dan Hubungan antar Aktivitas
SELESAI
13
Skema Jaringan Irigasi
Baliase Kanan seluas 6.000
Ha, direncanakan mengairi
persawahan seluas
10.388 Ha
“
WAKTU PELAKSANAAN = 1080 HARI KALENDER
2016 2017 2018 2019
BOBOT
URAIAN PEKERJAAN KEMARAU HUJAN KEMARAU HUJAN KEMARAU HUJAN
(%)
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155
(7-11) (12-18) (19-25) (26-2) (3-9) (10-16) (17-23) (24-30) (31-6) (7-13) (14-20) (21-27) (28-4) (5-11) (12-18) (19-25) (26 - 1) (2-8) (9-15) (16-22) (23-29) (30-5) (6-12) (13-19) (20-26) (27-5) (6-12) (13-19) (20-26) (27-2) (3-9) (10-16) (17-23) (24-30) (1-7) (8-14) (15-21) (22-28) (29-4) (5-11) (12-18) (19-25) (26-2) (3-9) (10-16) (17-23) (24-30) (31-6) (7-13) (14-20) (21-27) (28-3) (4-10) (11-17) (18-24) (25-1) (2-8) (9-15) (16-22) (23-29) (30-5) (6-12) (13-19) (20-26) (27-3) (4-10) (11-17) (18-24) (25-31) (1-7) (8-14) (15-21) (22-28) (29-4) (5-11) (12-18) (19-25) (26-4) (5-11) (12-18) (19-25) (26-1) (2-8) (9-15) (16-22) (23-29) (30-6) (7-13) (14-20) (21-27) (28-3) (4-10) (11-17) (18-24) (25-1) (2-8) (9-15) (16-22) (23-29) (31-6) (7-13) (14-20) (21-27) (27-2) (3-9) (10-16) (17-23) (24-30) (1-7) (8-14) (15-21) (22-28) (29-4) (5-11) (12-18) (19-25) (26-2) (3-9) (10-16) (17-23) (24-30) (31-6) (7-13) (14-20) (21-27) (28-3) (4-10) (11-17) (18-24) (25-3) (4-10) (11-17) (18-24) (25-31) (1-7) (8-14) (15-21) (22-28) (29-5) (6-12) (13-19) (20-26) (27-2) (3-9) (10-16) (17-23) (24-30) (1-7) (8-14) (15-21) (22-28) (29-4) (5-11) (12-18) (19-27)
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat 0.077 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
2. Base Camp / Direksi Keet 0.196 0.049 0.049 0.049 0.049
3. Papan nama proyek 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000
4. Dokumentasi ( Foto 0% - 100% ) 0.004 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
5. Uitzet trase saluran 0.131 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005 0.005
a. Profit
Perhitungan besarnya profit adalah :
Total biaya langsung = Rp 293.060.934.561,64 NO JENIS BIAYA JUMLAH (Rp)
BIAYA TOTAL
NO JENIS BIAYA JUMLAH (Rp)
19
KEGIATAN
KRITIS
20
Crashing Duration
CRASHING
PROGRAM b. Menghitung Produktifitas Per-Jam
21
No Uraian Pekerjaan VOLUME
Durasi (HK) Prod. Harian Prod. Per Jam Prod. Lembur Prod. Crash Crash Duration
Langkah-langkah dalam menghitung Crash Cost: b. Pekerjaan Bangunan Utama dan B. Pelengkap
• Menghitung Upah Kerja Harian Normal Timbunan tanah dari hasil galian Rp 81,498.00 Rp 2,592,824.91 Rp 324,103.11 Rp 2,430,773.36 Rp 5,023,598.27 Rp 1,391,150,289.59
Upah kerja Harian Normal = Prod. Harian x Harga satuan upah Timbunan tanah dari Borrow Area Rp 161,269.00 Rp 9,604,306.63 Rp 1,200,538.33 Rp 9,004,037.46 Rp 18,608,344.09 Rp 5,883,099,555.25
kerja Pemadatan tanah Rp 34,065.00 Rp 5,082,439.50 Rp 635,304.94 Rp 4,764,787.04 Rp 9,847,226.54 Rp 3,749,520,874.87
Pasangan batu kali 1 : 4 Rp 881,339.00 Rp 19,798,612.44 Rp 2,474,826.56 Rp 18,561,199.16 Rp 38,359,811.61 Rp 15,373,432,189.41
• Menghitung Upah Kerja Per Jam Normal Plesteran 1 : 3 Rp 65,018.00 Rp 652,592.28 Rp 81,574.04 Rp 611,805.26 Rp 1,264,397.54 Rp 506,731,630.58
Beton Mutu K-125 Rp 1,134,017.00 Rp 45,404.30 Rp 5,675.54 Rp 42,566.53 Rp 87,970.82 Rp 35,188,329.43
Upah kerja per jam normal = Prod. Per jam x Harga satuan
Beton Mutu K-175 Rp 1,186,410.00 Rp 382,657.08 Rp 47,832.13 Rp 358,741.01 Rp 741,398.08 Rp 297,129,539.83
upah kerja
Beton Mutu K-225 Rp 1,443,123.00 Rp 1,454,402.58 Rp 181,800.32 Rp 1,363,502.42 Rp 2,817,905.00 Rp 1,131,497,239.57
Pembesian
• Menghitung Upah Kerja Lembur Per Hari (4 Jam Rp 15,673.00 Rp 2,292,481.00 Rp 286,560.13 Rp 2,149,200.94 Rp 4,441,681.94 Rp 1,783,506,133.99
Pintu Romijn ( B = 0,30 m ) Rp 16,541,000.00 Rp 14,886,900.00 Rp 1,860,862.50 Rp 13,956,468.75 Rp 28,843,368.75 Rp 1,774,976,538.46
Kerja) Pintu Romijn ( B = 1,50 m ) Rp 157,270,000.00 Rp 15,727,000.00 Rp 1,965,875.00 Rp 14,744,062.50 Rp 30,471,062.50 Rp 1,875,142,307.69
Upah kerja lembur per hari (4 jam) Pintu Sorong ( B = 0,50 m , H = 0,80 m ) Rp 13,042,500.00 Rp 4,564,875.00 Rp 570,609.38 Rp 4,279,570.31 Rp 8,844,445.31 Rp 544,273,557.69
= (1,5 x upah sejam normal) + 3 x (2 x upah sejam
Pintu Sorong ( B = 0,50 m , H = 1,10 m ) Rp 13,042,500.00 Rp 2,934,562.50 Rp 366,820.31 Rp 2,751,152.34 Rp 5,685,714.84 Rp 349,890,144.23
normal)
Pintu Sorong ( B = 0,60 m , H = 0,80 m ) Rp 15,315,000.00 Rp 574,312.50 Rp 71,789.06 Rp 538,417.97 Rp 1,112,730.47 Rp 68,475,721.15
Pintu Sorong ( B = 0,70 m , H = 1,20 m ) Rp 17,590,000.00 Rp 1,759,000.00 Rp 219,875.00 Rp 1,649,062.50 Rp 3,408,062.50 Rp 209,726,923.08
• Menghitung Crash Cost Tenaga Kerja Per Hari Pintu Sorong ( B = 0,75 m , H = 1,40 m ) Rp 24,133,000.00 Rp 603,325.00 Rp 75,415.63 Rp 565,617.19 Rp 1,168,942.19 Rp 71,934,903.85
Crash cost tenaga kerja per hari = Upah harian+upah kerja Pintu Sorong ( B = 0,80 m , H = 1,10 m ) Rp 30,675,000.00 Rp 2,684,062.50 Rp 335,507.81 Rp 2,516,308.59 Rp 5,200,371.09 Rp 320,022,836.54
lembur/hari Pintu Sorong ( B = 0,90 m , H = 1,35 m ) Rp 62,780,000.00 Rp 2,354,250.00 Rp 294,281.25 Rp 2,207,109.38 Rp 4,561,359.38 Rp 280,699,038.46
Pintu Sorong ( B = 1,00 m , H = 1,40 m ) Rp 94,877,000.00 Rp 8,301,737.50 Rp 1,037,717.19 Rp 7,782,878.91 Rp 16,084,616.41 Rp 989,822,548.08
• Menghitung Crash Cost Total Pintu Sorong ( B = 1,20 m , H = 1,35 m ) Rp 130,335,000.00 Rp 3,258,375.00 Rp 407,296.88 Rp
23
3,054,726.56 Rp 6,313,101.56 Rp 388,498,23
557.69
RUMUS :
No Uraian Pekerjaan Normal Duration (HK) Crash Duration (HK) Normal Cost (Rp) Crash Cost (Rp) Cost Slope (Rp)
II PEK. SALURAN IRIGASI DENGAN BANGUNAN UTAMA DAN B. PELENGKAP
II.I PEKERJAAN SALURAN SEKUNDER
a. Pekerjaan Saluran
Pembersihan dan striping / kosekan 381 293 Rp 4,511,211,996.08 Rp 6,723,440,955.70 Rp 25,160,959.30
Galian tanah biasa (cara mekanis) 430 331 Rp 5,067,357,446.64 Rp 7,552,311,579.13 Rp 25,042,173.43
Timbunan tanah dari hasil galian 461 355 Rp 4,352,130,931.62 Rp 6,486,348,984.63 Rp 20,061,341.06
Uraian Pekerjaan Durasi Normal Crash Duration Total Crash Total Durasi Proyek Biaya Langsung (Rp) Biaya Tak Langsung (Rp) Total Cost (Rp)
Pekerjaan Bangunan Utama dan B. Pelengkap
Beton Mutu K-225 522 402 120 960 Rp 293,433,233,653.37 Rp 61,542,796,257.94 Rp 354,976,029,911.31
Pekerjaan Bangunan Utama dan B. Pelengkap
Pemadatan tanah 495 381 114 846 Rp 294,666,946,973.49 Rp 61,542,796,257.94 Rp 356,209,743,231.43
Pekerjaan Bangunan Utama dan B. Pelengkap
Timbunan tanah dari Borrow Area 411 316 95 751 Rp 296,602,676,504.57 Rp 61,542,796,257.94 Rp 358,145,472,762.51
Pekerjaan Bangunan Utama dan B. Pelengkap
Pembersihan dan Striping/Krosekan 381 293 88 663 Rp 298,814,905,464.19 Rp 61,542,796,257.94 Rp 360,357,701,722.13 28
Grafik Perubahan Biaya
Rp390,000,000,000.00
Rp330,000,000,000.00
Rp250,000,000,000.00
1080 960 846 751 663
Percepatan (Hari)
“
1. Time Cost Trade Off adalah suatu metode untuk mempercepat durasi proyek.
2. Percepatan durasi proyek dilakukan dengan 2 (dua) langkah, yaitu Crashing Program dan
Analisa Time Cost Trade Off
3. Percepatan durasi proyek untuk alternatif penambahan jam kerja lembur (4 jam kerja)
diperoleh:
• Waktu optimum percepatan durasi proyek 663 Hari Kalender dengan Total biaya optimum
proyek akibat percepatan durasi proyek meningkat dari Rp. 354.603.730.819,58 menjadi
Rp.360.357.701.722,13.
• Efisiensi waktu optimum adalah 38,61% dan efisiensi total biaya optimum adalah 1.60%.
4. Percepatan durasi proyek untuk alternatif penambahan jumlah tenaga kerja diperoleh :
• Waktu optimum percepatan durasi proyek 719 Hari Kalender dengan Total biaya optimum
proyek akibat percepatan durasi proyek meningkat dari Rp.354.603.730.819,58 menjadi
Rp.359.722.987.643,92.
• Efisiensi waktu optimum adalah 33.43% dan efisiensi total biaya optimum adalah 1,42%.
5. Dari kedua alternatif tersebut, penambahan tenaga kerja lebih menguntungkan dari segi
biaya karena hanya terjadi peningkatan total biaya dalam jumlah yang relatif kecil,
sedangkan dari segi waktu penambahan jam kerja (lembur) lebih mengefisiensi waktu.
33
SARAN
“
1. Percepatan durasi proyek menggunakan metode Time Cost Trade Off memiliki dua alternatif
yaitu dengan penambahan jam kerja (lembur) dan penambahan jumlah tenaga kerja, kedua
alternatif tersebut membantu pihak perusahaan yang ingin mendapatkan waktu dan biaya
optimum proyek.
2. Selain alternatif penambahan jam kerja (Lembur) dan penambahan jumlah tenaga kerja dapat
dicoba alternatif lain seperti penambahan kapasitas alat, menggunakan peralatan yang lebih
baru dan modern sehingga mempercepat pengerjaan proyek, atau menggunakan metode
kerja yang baru, sehingga dapat menghasilkan pengurangan durasi yang maksimal dengan
biaya proyek minimum.
34
TERIMA\ KASIH