Anda di halaman 1dari 83

PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN

SEHARI HARI

DAN

BENCANA
Mohammad Inwan Ahsan

Pare- Pare, 3 November 2010


1
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah mengikuti sesi ini :

Peserta mampu menangani


kegawatdaruratan sehari hari dan

bencana
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS

Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan upaya perlindungan diri dan pencegahan
infeksi
2. Melakukan penilaian penderita
3. Melakukan penatalaksanaan pra rujukan kegawatdaruratan
jantung, pembuluh darah dan pernafasan
4. Melakukan penatalaksanaan pra rujukan perdarahan dan
syok
5. Melakukan penatalaksanaan pertolongan pertama pada
cidera akibat trauma, keracunan dan gigitan binatang.

3
POKOK BAHASAN DAN SUB

a. Upaya perlindungan diri dan pencegahan infeksi


• Pengertian penyakit infeksi
• Cara penularan infeksi saat melakukan pertolongan pertama
• Tanda dan gejala penyakit infeksi
• Tindakan pencegahan diri thd infeksi
b. Penilaian penderita
• Definisi gawat darurat
• Fase fase saat tiba di tempat kejadian
• Langkah langkah penilaian penderita
c. Melakukan penatalaksanaan pra rujukan
kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah dan
pernafasan
• RJP (resusitasi jantung dan paru)
• Faktor risiko
• Gejala Prodormal

4
POKOK BAHASAN DAN SUB

 Jenis, gejala, dan penanganan


kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah
dan pernafasan
 Langkah-langkah pra RS untuk
kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah
dan pernapasan
 Mengangkat dan memindahkan penderita
d. Penatalaksanaan pra rujukan perdarahan
dan syok
 Penanganan perdarahan luar dan dalam
 Tanda, gejala dan jenis syok
 Langkah perawatan pra RS dari Syok

5
POKOK BAHASAN DAN SUB

e. Penatalaksanaan pertolongan pertama


pada cidera akibat trauma, keracunan dan
gigitan binatang
 Jenis luka dan tindakannya
 Gejala, tanda dan langkah Penanganan pra RS
untuk patah tulang
 Definisi keracunan, bentuk dan sifat racun
serta penatalaksanaan keracunan
 Penatalaksanaan gigitan binatang

6
UPAYA PERLINDUNGAN DIRI
DAN

PENCEGAHAN Infeksi

7
Pengertian Penyakit Infeksi

Adalah suatu keadaan sakit


yg disebabkan oleh mikro
organisme seperti bakteri atau
virus yang dapat menular

8
Cara Penularan infeksi
Dengan kontak langsung maupun tidak langsung

Kontak langsung terjadi melalui kontak dengan cairan


tubuh, kontak melalui luka terbuka, atau jaringan lunak
yang terbuka, atau kontak dengan mukosa di mulut,
mata atau hidung.

Kontak tidak langsung terjadi melalui pathogen yang


ada di udara

9
Tanda dan Gejala
Gajala umum  Demam ( suhu diatas 37oC )

• mual dan dapat disertai muntah


• warna kekuningan pada mata dan kulit
telapak tangan
• pusing kepala
• batuk kesulitan bernapas
• diare, badan lemah, penurunan berat badan

10
Tindakan pencegahan diri terhadap infeksi
1. Selalu cuci tangan
2. Bersihkan peralatan yang telah digunakan
3. Memakai Perlengkapan Proteksi Diri, a.l :
• Sarung tangan
• Masker
• Kacamata
• Apron (celemek)
• Sepatu yang baik

11
P enilaian
enderita

12
GAWAT DARURAT

 Gawat  Suatu keadaan karena cedera ataupun


bukan cedera yang mengancam nyawa pasien

 Darurat  suatu keadaan karena cedera ataupun


bukan cedera yang membutuhkan pertolongan
segera
 Gawat Darurat  suatu keadaan karena cedera
ataupun bukan cedera yang mengancam nyawa
pasien dan membutuhkan pertolongan segera

13
FASE FASE SAAT TIBA DI
TEMPAT KEJADIAN

1. Keamanan Diri
2. Keamanan Lingkungan

3. Keamanan Penderita

14
LANGKAH LANGKAH PENILAIAN
PENDERITA
 Kesan Umum
 Keluhan utama
 Periksa kesadaran penderita
A (awas), S (suara), N (nyeri), T (tidak sadar)
 Memastikan jalan nafas Adekuat
 Memeriksa pernafasan
 Menilai Sirkulasi
 Pemeriksaan penderita
 Pemeriksaan tanda vital
 Pemeriksaan seluruh tubuh
B (bentuk), T (tumor), L (luka), S (sakit)

15
Penatalaksanaan pra rujukan
Kegawatdaruratan
Jantung, pembuluh darah
dan pernafasan
16
PENILAIAN DAN PERBAIKAN JALAN
NAFAS

 Jalan Nafas yang baik


Penderita sadar  berbicara dgn suara jelas 
airway baik

Menilai airway pd penderita tak sadar


( lihat, dengar, raba )

17
GERAKAN DORONG RAHANG
BAWAH
Lebih aman namun lebih sulit dan melelahkan

Jangan membuat penderita pd posisi miring, jika


kita melihat gejala adanya trauma

Ada 3 teknik :
Posisi miring, sapuan jari, menyedot

18
RESUSITASI JANTUNG PARU
(RJP)

Penderita dinyatakan mati secara klinis,


apabila berhenti bernafas & jantung
berhenti berdenyut. Kematian klinis mungkin
masih dapat diubah menjadi hidup kembali
bila dilakukan RJP

19
SEBELUM MELAKUKAN RJP

 Tentukan Penderita tidak sadar


 Tentukan Penderita tidak bernafas
 Tentukan Penderita nadi tidak teraba

20
RJP UNTUK ORANG
DEWASA
Merupakan kombinasi pemijatan jantung dan nafas buatan

Penderita & penolong harus dalam posisi yg tepat

• Dalamnya kompresi 3 -5 cm, laju penekanan dada: 80 – 100 x/menit


• Lama ventilasi : 1,5 – 2 detik
• Lokasi mencari nadi : a karotis
• RJP sendiri : 15 penekanan, 2 tiupan
• RJP berdua : 5 penekanan, 1 tiupan

21
PENATALAKSANAAN
PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH

FAKTOR RESIKO
 Usia lanjut
 Jenis kelamin
 Riwayat serangan jantung
 Penyakit jantung koroner
 Penyakit diabetes melitus
 Pernah mendapat serangan jantung
 Penyakit darah tinggi
 Merokok
 Kurang olah raga
 obesitas
22
GEJALA
PRODROMAL
Keluhan yg dirasakan oleh korban sejak 2-3 minggu sebelum
serangan

Cepat lelah
 Sakit dada ringan
 Sesak nafas ringan

 Nyeri ulu hati

23
JENIS JENIS KEGAWATDARURATAN
JANTUNG & PEMBULUH DARAH

Infark Miokard Akut (IMA)


 Gagal Jantung Kongestif

 Krisis hipertensi

 Stroke

24
TINDAKAN PRA RS
PADA KEGAWATAN JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH

 Hentikan aktivitas korban


 Buka jalan nafas
 Pemberian oksigen 4 ml/mnt kanul
 Hentikan perdarahan
 Letakan pada posisi nyaman
 Longgarkan pakaian yg ketat
 Beri rasa aman dan dukungan moral
 Pertahankan suhu tubuh
 Monitor tanda vital
 Evakuasi secepat mungkin

25
PENATALAKSANAAN
PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN
PERNAFASAN

GEJALA :
 Sesak nafas ( kesulitan bernafas dan rasa tidak
nyaman saat bernafas )
 Hipoksia, kurangnya hantaran O2 ke seluruh tubuh

 Wheezing

 Sianosis, kebiruan pada kulit dan selaput lendir

26
JENIS JENIS

 Pneumonia dan bronkitis


 Hemoptitis
 Pneumotoraks
 Asma dan penyakit Paru Obstruktif Kronik
 Inhalasi gas beracun

27
PENANGANAN

 Amankan TKP
 Periksa kesadaran penderita
 Primary Survey
 Posisikan penderita yg sadar pd posisi nyaman
 Beri dukungan moral
 Evakuasi secepat mungkin

28
Mengangkat dan memindahkan

PASIEN

29
MENGANGKAT PENDERITA

Dasar dasar dlm mengangkat penderita


 sikap tegak dalam posisi apapun
 konsentrasikan beban pada otot paha
 gunakan otot fleksor
 titik berat beban sedekat mungkin ke tubuh anda
 memakai alat bantu
 ada jarak antara kedua lengan dan tungkai
 bekerja secara tim

30
MEMINDAHKAN PENDERITA
Dalam keadaan darurat /tidak dalam keadaan darurat

Beberapa keadaan darurat ;


 kebakaran
 ledakan
 ketidakmampuan untuk melindungi
 terpaksa memindahkan 1 korban untuk mencapai korban
lainnya
 ketika pertolongan gawat darurat tak dapat diberikan karena
lokasi atau posisi korban

31
PEMINDAHAN DARURAT

Tarikan lengan
Tarikan bahu
Tarikan baju
Tarikan selimut

32
PEMINDAHAN NON DARURAT

Mengangkat langsung dari tanah


Pengangkatan anggota badan
Mengatur posisi korban
Posisi pulih

33
POKOK BAHASAN 4

PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN


PERDARAHAN DAN SYOK

34
PENANGANAN PERDARAHAN
LUAR

Jenis jenis perdarahan Luar


 Perdarahan Nadi/Arteri
 Perdarahan vena

 Perdarahan Kapiler

35
PERAWATAN PRA RS
 Lakukan penekanan langsung
 Tinggikan anggota gerak yang cedera

 Gunakan penekanan pd titik yg riskan

 Imobilisasi anggota gerak

36
PRINSIP PADA PENUTUPAN LUKA

 Bahan harus steril


 Jangan ada ujung balutan yg bebas melayang
 Jangan sentuh luka secara langsung
 Ikatan balut jangan terlalu longgar/kencang
 Plester ujung balutan
 Ujung jari jangan ikut terbalut

37
Penanganan Perdarahan Dalam

GEJALA DAN TANDA


 Batuk darah
 Muntah darah

 Jejak memar di kulit

 Perut yang keras

 Keluar darah dari alat kelamin

38
PENANGANAN PRA RS

 Pertahankan tetap terbukanya jalan


nafas
 Berikan selimut agar tetap hangat
 Awasi tanda tanda syok
 Evakuasi korban secepat mungkin

39
Penutup Luka
JENIS JENIS PENUTUP LUKA
 kassa

 Pembalut trauma
 Pembalut biasa

 Pembalut elastis

 Pembalut oklusif

40
JENIS JENIS
BALUTAN

 Mitela

 Kravat

 Perban gulung biasa

41
PENATALAKSANAAN
PRA RUJUKAN SYOK

42
TANDA & GEJALA
Nadi :
• lebih cepat
• sulit diraba
Otak :
• berkurangnya kesadaran
• pingsan
Paru paru :
• pernafasan lebih cepat dan lebih dangkal

Kulit :
• terasa dingin
• berkeringat dingin
43
JENIS JENIS SYOK

Syok karena kehilangan darah


Syok karena kehilangan air
Syok karena jantung gagal
berdenyut
Syok karena alergi

44
LANGKAH PERAWATAN PRA RS
DARI SYOK

 Selalu perhatikan A (airway) dan B


(breathing)
 Usahakan pernafasan yg lebih baik
 Usahakan agar Otak dan Jantung mendapat
lebih banyak darah

45
POKOK BAHASAN 5

PENATALAKSANAAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA CIDERA
AKIBAT TRAUMA, KERACUNAN DAN
GIGITAN BINATANG

46
JENIS JENIS LUKA

 Luka tertutup
 Luka terbuka
 Luka serut
 Laserasi
 Luka sayat
 Luka tusuk dan luka tembus

47
YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
LUKA TERBUKA

 Luka tusuk pada dada


 Luka leher besar terbukal
 Eviserasi
 Amputasi
 Avulsi
 Gigitan

48
LUKA BERDASARKAN
LOKASINYA

Luka pada hidung


Luka pada telinga

Luka pada leher

49
Tindakan pada Luka Tertutup dan Terbuka

PADA LUKA TERTUTUP

 Hati hati thd kemungkinan penyakit


menular
 Berikan kompres dingin bila memar
 Naikkan bagian yang luka sejajar jantung

50
PADA LUKA TERBUKA

 Buka hingga seluruh luka terlihat


 Kontrol perdarahan dgn tekanan langsung dan
peninggian
 Cegah kontaminasi
 Jangan cabut benda yg tertancap dari luka
 Bungkus dan balut luka
 Periksa nadi distal sebelum/sesudah pasang pembalut
 Tenteramkan penderita

51
Gejala dan tanda Patah Tulang
GEJALA PATAH TULANG

 Nyeri
 Pembengkakan
 Kemerahan dan lebih hangat
 Memar

52
TANDA PATAH TULANG

 Nyeri tekan
 Krepitasi
 Kelainan bentuk
 Perdarahan

53
LANGKAH PENANGANAN PRA
RS

 Proteksi diri dan lingkungan


 A – b – c lebih dahulu
 Bila ada perdarahan, lakukan penghentian
perdarahan dgn tekanan langsung
 Bila penderita stabil, periksa patah tulangnya
dan komplikasinya
 Lakukan imobilisasi anggota gerak yang patah

54
Pembidaian
TUJUAN UTAMA PEMBIDAIAN

 Mencegah pergerakan lebih lanjut


 Mengurangi rasa nyeri

 Mengurangi cedera lebih lanjut

 Mengurangi perdarahan

55
PRINSIP PEMBIDAIAN

 Pastikan bahwa a-b-c telah ditangani


 Pada penderita sadar, katakan lebih dahulu apa yg akan dilakukan
 Buka daerah yg cedera dan akan dilakukan pembidaian
 Bila ada luka patah terbuka, tutup lebih dahulu luka dgn kassa steril
 Lakukan penarikan ringan pd ujung tungkai
 Periksalah PMS
 Lakukan pembidaian dengan; selalu melewati 1 sendi sebelum patah
dan 1 sendi setelah patah
 Periksa PMS setelah membidai
 Bila ada tulang menonjol, jangan paksakan untuk masuk

56
JENIS JENIS PEMBIDAIAN

 Bidai keras
 Bidai siap pakai
 Bidan udara
 Bidai vakum
 Sling dan bebat
 Anggota tubuh diikat dan digantung ke
batang badan
 Bidai tarik

57
PENATALAKSANAAN
KERACUNAN DAN
GIGITAN BINATANG

58
KERACUNA
N
Masuknya suatu zat ke dalam tubuh yang dapat
mengganggu kesehatan, bahkan kematian

Seseorang dicurigai keracunan bila :

1. Mendadak sakit
2. Gejalanya tak sesuai dgn suatu keadaan patologis
tertentu
3. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yg besar
4. Anamnestik menunjukkan kearah keracunan
5. Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam
waktu lama

59
BENTUK DAN SIFAT RACUN
 Padat; ( obat obatan, makanan dll)
 Gas, ( CO )
 Cair, : ( alkohol, bensin, minyak tanah dll )

Cara masuk racun :


 Melalui mulut

 Melalui hidung

 Melalui kulit/mata

60
SIFAT RACUN

 Korosif, mis. Asam/basa kuat ( HCl, H2SO4 dll )


 Non korosif, mis; makanan, obat obatan
 Kerosen, mis; bensin, minyak tanah

61
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
ZAT KIMIA DAN OBAT OBATAN

Gejala
• kekacauan mental Keracunan Alkohol
• pupil mata dilatasi
• sering muntah muntah
• bau alkohol
Tindakan :
• Upayakan muntah bila pasien sadar
• pertahankan agar pernapasan baik
• Bila sadar beri minum kopi hitam
•Pernapasan buatan bila perlu

62
KERACUNAN ASETOSAL/
ASPIRIN/NASPRO
Gejala :
 Nafas dan nadi cepat
 Gelisah
 Nyeri perut
 Muntah (sering campur darah)
 Sakit kepala

Tindakan :
• Upayakan pertolongan
• Bila sadar beri minum air atau susu
• beri Vit. K bila ada perdarahan

63
KERACUNAN LUMINAL DAN OBAT
TIDUR SEJENISNYA
Gejala :
 Refleksi berkurang
 Depresi pernafasan
 Pupil mengecil
 Shock  bisa koma

Tindakan :
• Bila sadar beri air minum hangat atau norit
• Bila tak sadar, beri saluran pernapasan

64
KERACUNAN ARSEN
Gejala :
 Perut dan tenggorokan terasa terbakar
 Muntah, mulut kering
 Buang air besar seperti air cucian beras
 Nafas dan kotoran berbau bawang
 Kejang  shock

Tindakan :
• Usahakan agar dimuntahkan
• Beri minum air hangat atau norit
• Segera kirim ke RS

65
KERACUNAN
HIDROKARBON (BENSIN
MINYAK TANAH)
Gejala :
 Inhalasi  nyeri kepala, mual, lemah, sesak
napas
 Ditelan  muntah, diare,

Tindakan :
• Jangan lakukan muntah buatan
• Beri minum air hangat atau norit

66
KERACUNAN CO
Gejala :
 Sakit kepala dan pusing

 Korban bingung  sesak napas

 shock

Tindakan :
• Upayakan mendapat udara segar
• Usahakanmendapat oksigen murni
• Bantu pernapasan sampai napas
adekuat

67
PENATALAKSANAAN KERACUNAN
MAKANAN

Gejala : Keracunan Batulinum


 Masa laten 18 – 36 jam
 Lemah
 Gangguan penglihatan
 Refleksi penglihatan berkurang
 Refleksi pupil ( - )
Tindakan :
• Netralisasi dengan cairan
• Upayakan muntah

68
KERACUNAN
MAKANAN LAUT
Gejala :
 Masa laten 1/3 – 4 jam
 Rasa panas di sekitar mulut
 Rasa baal pada ekstremitas
 Lemah
 Mual, muntah
 Nyeri perut dan diare

Tindakan :
• Netralisasi dengan cairan
• Upayakan muntah

69
KERACUNAN
JENGKOL
Gejala :
 Nafas, mulut dan air kemih berbau jengkol
 Sakit pinggang disertai sakit perut
 Nyeri waktu buang air kecil
 Buang air kecil kadang disertai darah

Tindakan :
• Minum air putih yang banyak
• Dapat diberikan obat
penghilang rasa sakit

70
KERACUNAN JAMUR
Gejala :
 Masa laten beberapa menit – 2 jam
 Sakit perut
 Muntah
 Diare
 Keringat banyak
Tindakan :
• Netralisasi dengan cairan
• Upayakan pasien muntah

71
KERACUNAN
Gejala : MAKANAN
 Masa laten 2 – 8 jam
 Mual, muntah
 Diare, nyeri perut,
 Nyeri kepala, demam, dehidrasi
 Dapat menyerupai disentri
Tindakan :
• Muntah buatan
• Beri minum yang banyak
• Obati seperti kasus gastroenteritis

72
PRINSIP PENATALAKSANAAN
KERACUNAN
Mencegah /menghentikan
penyerapan racun
Bila racun ditelan :
 Encerkan
 Emesis
Bila racun melalui kulit/mata
 Pakaian yg terkontaminasi dilepas
 Cuci/bilas bagian yg terkena
 Jgn sampai penolong ikut terkena
Bila racun melalui inhalasi :
 Pindahkan ke tempat aman
 Beri oksigen
 Jangan lakukan pernapasan dari mulut ke mulut

73
PENGOBATAN
SIMPTOMATIK

 Rasa nyeri/sakit  obat penghilang sakit


 Pengobatan spesifik dengan antidotum
 Evaluasi racun yang tidak diserap

74
PENATALAKSANAAN GIGITAN
BINATANG

Terhadap binatang :
 Mengetahui daerah tempat binatang tsb endemik atau tidak

 Keadaan binatang saat mengiggit


 Sedang beranak
 Keadaan terangsang
 Vaksinasinya masih berlaku

Terhadap manusia :
• Jenis luka
• Banyaknya luka
• Vaksinasi yang diterima

75
PENATALAKSANAAN PATUKAN ULAR

Sifat bisa ular :


 Neurotoksin,
 Hemotoksin,
 Myotoksin,
 Kardiotoksin,
 Cytotoksin,
 Cytolitik,
 Enzim-enzim

76
PENATALAKSANAAN SENGATAN
& GIGITAN SERANGGA

Biasanya ringan dan tidak berbahaya


Timbulnya reaksi  reaksi alergi
Gejala umum  kemerahan di bekas gigitan,
bengkak, rasa terbakar.
Serangga yang menyengat  semut, tawon, laba
laba, kalajengking

77
SENGATAN
SERANGGA
Sifat Bisa :
 Warna jernih seperti air
 Bj ; 1,1313
 Larut dalam air dan asam
 Rasa tajam
 Mengandung unsur hiporidae, fasfalipase

Terapi yg dianjurkan :
• berantas anafilaksis : epinefrin 1M
• Lanjutkan dengan simptomimetik
• Infus
• Antihistamin dan kartikosteroid
• Imunisasi dgn antigen

78
SENGATAN TAWON

Berat reaksi :
 Reaksi ringan  utikaria, malise, gelisah
 Reaksi sedang edema anasarka, sesak napas,
nyeri perut, mual, muntah
 Reaksi berat  reaksi sedang diikuti sesak hebat,
disfagia, suara serak, pela, tak sadar
 Reaksi Syok  salah satu reaksi diatas, diikuti
sianosis, tensi menurun. Tak sadar

79
GIGITAN KUTU BUSUK,
LALAT, NYAMUK

Reaksi berupa; kemerahan, edema, rasa gatal,


Terapi :
 Antihistamin
 Analgesik
 Krim antihistamin

80
PENATALAKSANAAN GIGITAN BINATANG LAUT

Biasanya hanya menyebabkan gatal dan edema


lokal, hiperemis
Pengobatan :
 resusitasi
 “tourniquet” arterial
 lokal  pasir panas dan alkohol
 obat obatan  narkotika, anestesi lokalm krim
kortison

Ubur ubur dan Jelatang 81


GURITA

Bisa dari saluran ludah yg mengandung hyaluronidase


Bekas gigitan tidak sakit , hanya bengkak dengan cairan
Beberapa menit kemudian muncul gejala keracunan
Pertolongan :
 luka gigitan dicuci

 Jalan napas dipertahankan

 Simptomatis

82
IKAN
BERACUN

Bisa ini mengandung hyaluronidase, penyebab jaring


nekrosis vasokontriksi, dan miotoksin
Gambaran klinik :
 Rasa sakit yang hebat saat tertusuk
 Reaksi radang tampak pada bekas sengatan
 Sistemik, berupa kegagalan kardiovaskuler

83

Anda mungkin juga menyukai