Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PLASENTA PREVIA
Oleh:
TRI ANNISA
L/O/G/O Pembimbing:
Dr. Hovlanta Pidingan , SpOG
Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
seluruh atau sebagian dari ostium uretri interna.
Insiden
• Banyak pada kehamilan dengan paritas tinggi dan
pada usia diatas 30 tahun.
• Sering terjadi pada kehamilan ganda dari pada
kehamilan tunggal.
Etiologi
Endometrium cacat pada
Faktor-faktor etiologi: bekas persalinan berulang –
• Umur dan paritas ulang, bekas operasi,
– primigravida > 35 th kuretase, dan manual
lebih sering dari usia <25 plasenta
th
– paritas tinggi lebih Korpus luteum bereaksi
sering lambat, dimana
endometrium belum siap
– umur muda dan paritas
menerima hasil konsepsi
kecil
• Hipoplasia endometrium Tumor-tumor , mioma
uteri, polip endometrium
Kadang-kadang malnutrisi
Klasifikasi
Pemeriksaan inspekulo
1. Solusio Plasenta
Persalinan
(1)Letak janin yang tidak normal, menyebabkan partus akan menjadi patologik
(2)Bila ketuban pada plasenta lateralis, ketuban pecah atau dipecahkan dapat
terjadi prolaps funikuli
(3)Sering dijumpai inersia primer
(4)Perdarahan ante dan post partum.
Janin
(1)Bayi prematus
(2)IUFD (perdarahan banyak dan syok)
(3)Asfiksia
(4)Trauma persalinan (akibat tindakan operatif)
Pilihan Pengobatan
Penanganan
Ekspektatif
Penanganan aktif
Penanganan Ekspektatif
Kriteria:
• Ibu dalam keadaan baik. Kadar Hb idealnya harus
> 10 gr%.
• Usia kehamilan < 37 minggu
• Perdarahan aktif pervagina tidak ada.
• Janin hidup.
Rencana penanganan:
• Istirahat baring mutlak
• Periksa Hb, HCT, golongan darah.
• Pemeriksaan USG.
• Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi, dan
denyut jantung janin.
• Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan
pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya
penanganan secara aktif.
Penanganan aktif
• Dilakukan sampai usia kehamilan 37 minggu, BB janin ≥ 2500
gram.
• Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
• Ada tanda-tanda persalinan.
• Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%
Partus per vaginam
• Pada plasenta marginalis atau lateralis pada multipara dan
anak sudah meninggal atau prematur
• Jika pembukaan serviks sudah (4-5 cm), ketuban pecah
(amniotomi) jika his lemah, diberikan oksitosin drips.
• Perdarahan terus berlangsung, dilakukan sc.
• Tindakan versi braxton-hicks dengan pemberat untuk
menghentikan perdarahan, dilakukan pada keadaan darurat,
anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas
untuk melakukan operasi.
Persalinan perabdominal,
dengan seksio sesarea:
• Semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal.
• Semua plasenta lateralis posterior, karena perdarahan yang
sulit dikontrol
• Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan
tidak berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada
• Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang
KASUS
Identitas Pasien
Status Obstetrikus :
Muka : Chloasma gravidarum (+)
Mammae : Membesar, areola dan papilla mammae
hiperpigmentasi (+) pembesaran kelenjar
montgomery (+), kolostrum (+)
Abdomen
• Inspeksi : Perut Tampak membuncit sesuai dengan usia
kehamilan preterm linea mediana hiperpigmentasi, striae
(+), sikatrik (-)
Palpasi :
• L1 : Teraba massa lunak, noduler
• FUT teraba 4 jari dibawah Proc. Xyphoideus
• L2 : Teraba tahanan terbesar janin di sebelah kiri ibu
• Teraba bagian-bagian kecil janin di sebelah kanan ibu.
• L3 : Teraba massa bulat, keras, melenting.
• L4 : Konvergen
TFU = 32 cm
TBA : 2945 gr His : hilang timbul
Perkusi : Tympani
Auskultasi : BU (+) N, DJJ : • Inspekulo :
142x/menit Vagina : tumor (-), laserasi
(-), fluksus (+), tampak
cairan berwarna merah
• UPD & UPL : Kesan
Panggul Luas menumpuk di forniks
posterior.
Genitalia :
Portio : MP, ukuran
•Inspeksi : V/U tenang, sebesar jempol kaki
PPV (+) dewasa, tumor (-),
laserasi (-), fluksus (+),
tampak cairan berwarna
merah keluar dari kanalis
servikalis.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Diagnosa
HAP ec Plasenta Previa Totalis Pada G3P2A0H2 gravid
preterm 35-36 minggu.
FOLLOW UP 25-04-2017
JAM 08.00
Perkusi: Tympani
Auskultasi : BU (+) N, DJJ : 140x/menit
A/ HAP e.c Plasenta previa totalis pada G3P2A0H1 Gravid Preterm 35– 36
minggu
JaninHidup Tunggal Intra Uterin Preskep.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM P/ Rencana SCTPP
ULANG
• Kontrol keadaan umum, vital
sign, DJJ
HB : 10,5 g/dl.... (awalnya 11,6 g/dl) •IVFD RL 20 tpm
•Injeksi ceftriaxon 1 gr
•Injeksi Gentamicin 80 mg
•Pasang DC
•Informed consent
•Konsul anastesi
•Persiapan OK
•Rencana SCTPP
Laporan SC Tanggal 25 april
17
Pukul 17.00 WIB Setelah peritoneum terbuka
• Pasien tidur telentang di tampak uterus gravid uterus
atas meja operasi dalam diinsisi secara semilunar
anestesi spinal pada SBR, plasenta
• Dilakukan tindakan ditembus.
aseptik dan antiseptik di •Bayi dilahirkan dengan
lapangan operasi meluksir kepala
• Dipasang duk steril
Dilakukan insisi secara
fannenstel
• Insisi dilanjutkan lapis
demi lapis sampai
menembus peritoneum
Lahir bayi : • Uterus dijahit 2 lapis
JK : perempuan, BB : 2,9 • Dinding abdomen dijahit
gram lapis demi lapis
PB : 48 cm Perdarahan selama
A/S : 7/8 tindakan ± 250 cc
Plasenta dilahirkan dengan
tarikan ringan pada tali Diagnosis : : P3A0H2 post
pusat, lengkap 1 buah utuh, SCTPP a/i HAP ec
ukuran 18 x 17 x 4 cm, Plasenta previa totalis
berat ± 500 gram. Ibu dan anak dalam rawatan
Terapi post Operasi :
Sikap :
Obsevasi kala IV