Anda di halaman 1dari 28

Gawat Darurat Anak

Narasumber:
dr Noorhana SpKJ (K)
• Delirium anak
• Gaduh gelisah anak
• Bunuh diri anak
DELIRIUM ANAK
SOP RSCM - delirium
• Delirium merupakan kondisi yang ditandai
dengan penurunan kemampuan untuk
memusatkan, memertahankan dan
mengalihkan perhatian serta hendaya fungsi
kognitif (orientasi, memori, bahasa) yang
bersifat akut dan fluktuatif.
• Umumnya disertai dengan gangguan siklus
tidur-bangun dan peningkatan atau
penurunan aktivitas psikomotor.
• Delirium dipresipitasi langsung oleh suatu
kondisi medis akut.
http://www.icudelirium.org/pediatric.html
• Bila terdapat keraguan apakah ini suatu
kondisi delirium, demensia, atau delirium
pada demensia, lakukan tatalaksana untuk
delirium dulu.
• Catatan: Pada anak bila terdapat keraguan
apakah ini suatu kondisi delirium, disabilitas
intelektual (retardasi mental), atau delirium
pada disabilitas intelektual (retardasi mental),
lakukan tatalaksana untuk delirium dulu
• Kalau retardasi mental: sebelum dia sakit,
sudah menunjukkan perubahan seperti
anak yang lebih muda.

• Kalau delirium, bisa tiba-tiba perubahan


perilakunya menjadi seperti anak yang
lebih muda
Penggunaan secara IV tidak dianjurkan karena efek samping jantung (QT prolongation).

Saran: sebaiknya diberikan dosis haloperidol mulai dari 2x0,5 mg lalu dinaikkan pelan-pelan
sesuai gejala klinis
Yang perlu ditambahkan pada anak:
Gangguan-gangguan metabolik, misalnya yang mendapat terapi pada gagal ginjal.
(bisa juga karena pemberian steroid misalnya kortison)
Penyakit autoimun
PANDAS: Pediatric Autoimmune Neuropsychiatric Disorders Associated with Streptococcal
Infections

Pada anak yang paling mudah dilihat adalah adanya perubahan perilaku.
Misalnya setelah operasi jantung, lalu menjadi lebih seperti anak-anak
GADUH GELISAH ANAK
Violent behavior / tantrum
• Tugas utama: keamanan anak dan staf
medis
• Tempat yang aman/nyaman untuk anak
• Jika masih mengamuk: biarkan tenang
sebelum diases ulang

Pasien dimasukkan ke dalam satu ruangan sendiri, kosong, tidak banyak perabotan, hingga
pasien menjadi lebih tenang.

Pada pasien anak (misalnya conduct disorder, autisme) yang sedang tantrum, mungkin
kegelisahanya terkait dengan terlalu banyak stimulus. Dengan memberikan kondisi tenang,
pasien akan jadi lebih tenang
Pada remaja
• Kadang ada yang menyerang dan risiko
melukai: lakukan restraint fisik sebelum
melakukan hal lain

• Kadang remaja yang dibawa orang tua


dalam kondisi marah-marah, mungkin bisa
tenang bila:
– didekati secara baik-baik
– Diberikan kesempatan bercerita versi mereka
Tatalaksana
• Anak prepubertal: bila tidak ada gangguan
psikiatrik berat, jarang memerlukan
pengobatan atau restraint

• Remaja: bila menyerang atau agitasi


berat, mungkin memerlukan obat sebelum
diajak komunikasi
BUNUH DIRI ANAK
Bunuh diri anak
• Penyebab tersering evaluasi gawat
darurat pada remaja
• Jarang terjadi bunuh diri pada usia <12
tahun
• Remaja:
– Completed suicide: male = 5x female
– Suicide attempt: female: 3x male
• Bisakah pasien pulang dan aman di
rumah?
Etiologi
• Universal features:
– inability to synthesize viable solutions to ongoing problems and the lack
of coping strategies to deal with immediate crises.

• Genetic Factors:
– Hgiher risk first-degree family member with similar behavior.
– contributions of the short allele of the serotonin transporter promoter
polymorphism (5-HTTLPT) to suicidal behaviors

• Biological Factors:
– There is a relationship between altered central serotonin with suicide as
well as impulsive aggression

• Psychososial factors:
– Abusive home, maltreatment
– Physical/sexual abuse
Rawat inap?
• Kondisi medis, mis: minum obat/racun
• Keinginan bunuh diri kuat
• Tanda psikosis, depresi
• Riwayat penggunaan zat atau alkohol

• Pasien dengan high-risk profiles


– Pria, remaja
– Penyalahgunaan zat
– Perilaku agresif
– Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya
Perilaku bunuh diri
Dibagi menjadi tiga kategori:
• Ancaman bunuh diri.
– Peringatan verbal atau nonverbal bahwa orang tersebut
mempertimbangkan untuk bunuh diri.
– Sekedar berkata “kok mati lebih enak”

• Upaya bunuh diri.


– Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh
individu yang dapat mengarah kematian jika tidak dicegah.

• Bunuh diri mungkin terjadi setelah tanda peringatan


terlewatkan atau diabaikan.
– Orang yang melakukan upaya bunuh diri dan yang tidak benar-
benar ingin mati mungkin akan mati jika tanda-tanda tersebut
tidak diketahui tepat pada waktunya.
Risiko tinggi bunuh diri
• Chronic illness: epilepsi, SLE, gangguan
ginjal, dll

• Penyalahgunaan zat

• Gangguan psikiatri: Skizofrenia, depresi,


bipolar
Faktor risiko/protektif
Tatalaksana
• Anamnesis risiko
• Screening dengan suicide risk screening tool
• Psikoterapi, psikofarmaka, modifikasi lingkungan

• Obat yang direkomendasikan


– sertraline 50-200 mg per hari (paling bagus)
– Fluoxetine 20-40 mg per hari
– fluvoxamine dosis 150- 250 mg per hari
– venlafaxine dosis 75- 300 mg per hari,
– disertai dengan antianksietas atau antipsikotik dosis
kecil dalam minggu pertama
Penilaian risiko dengan RBD
Risiko tinggi
Risiko tinggi

Anda mungkin juga menyukai