Anda di halaman 1dari 40

KONSEP DASAR DAN

MODEL KONSEP
KEPERAWATAN JIWA
KESEHATAN JIWA

• Suatu kondisi sehat emosional, psikologis


dan sosial yang terlihat dari hubungan
interpersonal yang memuaskan, perilaku
dan koping yang efektif, konsep diri yang
positif dan kestabilan emosional
Kriteria Sehat Jiwa

• Sikap positif terhadap diri sendiri


• Tumbuh kembang dan beraktualisasi diri
• Integrasi
• Otonomi
• Persepsi sesuai dengan kenyataan
• Penguasaan lingkungan
Kriteria Sehat Jiwa

• Sikap positif terhadap diri sendiri.


Meliputi penerimaan diri sendiri dan
kesadaran diri. Seseorang harus memiliki
objektifitas tentang dirinya dan aspirasi yang
realistik dan perlu berubah sesuai usia.
Orang sehat juga harus mempunyai
perasaan tentang identitas, keutuhan, rasa
memiliki, rasa aman dan kebermaknaan.
Kriteria Sehat Jiwa
• Tumbuh kembang dan beraktualisasi diri
Berarti individu mencari pengalaman baru
untuk lebih menggali aspek dirinya sendiri.
Kriteria ini meliputi konsep ketahanan, yaitu
kemampuan untuk mencapai,
mempertahankan dan memulihkan tingkat
kesehatan fisik, emosional setelah
mengalami suatu tragedi, trauma, atau
stressor yang sangat besar dan bermakna.
Kriteria Sehat Jiwa

• Integrasi
Keseimbangan antara apa yang
diekspresikan dan apa yang direpresikan,
antara konflik dalam diri sendiri dan diluar
diri sendiri.
Kriteria Sehat Jiwa
• Otonomi
Melibatkan kemandirian, suatu
keseimbangaan antara ketergantungan dan
ketidaktergantungan serta penerimaan
konsekuensi atas tindakan sendiri.
Hal ini berimplikasi pada seseorang untuk
bertanggung jawab atas keputusan,
tindakan, pikiran, dan perasaannya
sehingga orang akan menghormati otonomi
dan kebebasan orang lain.
Kriteria Sehat Jiwa

• Persepsi sesuai dengan kenyataan


Kemampuan individu untuk menguji asumsi
tentang dunia dan perubahan persepsi
berdasarkan informasi baru. Kriteria ini
meliputi empati, kepekaan sosial, dan
menghormati perasaan dan sikap orang lain.
Kriteria Sehat Jiwa

• Penguasaan lingkungan
Memungkinkan seseorang yang berjiwa
sehat untuk merasa berhasil dalam peran
yang diterima masyarakat.
PRINSIP KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
1. MANUSIA
• Kebutuhan dasar
• Harga diri dan martabat
• Mekanisme koping
• Perilaku meliputi persepsi, pikiran,
perasaan dan tindakan.
2. LINGKUNGAN
• Sosial
• Ekonomi
• Kesehatan

3. KESEHATAN
• Kebutuhan
• Kepuasan
• Kesadaran diri
• Integritas pengalaman yang berarti
4. KEPERAWATAN

Perawat memandang manusia secara


holistik dan diri sendiri sebagai alat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada
klien.
PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN JIWA
A. DUNIA

1. Masa Peradapan

Penyakit ketidaksenangan dewa dan


merupakan hukuman atas dosa dan
perbuatan yang salah.
2. Masa Pertengahan

Pada akhir abad ke 18 di Perancis, dokter


Phillipe Pinel membuka sebuah rumah
sakit jiwa di kota Paris.

Benjamin Rush dikenal sebagai Bapak


ilmu Psikiatrik Amerika, memperkenalkan
cara pengobatan berdasarkan perlakuan
secara moral.
• Tahun 1882, didirikan pendidikan
keperawatan jiwa pertama di Mc Lean
Hospital

• Abad 20, Clifford Beers (1908),


menerbitan buku “A Mind That Fund Itself”
menjadi awal dari kesehatan jiwa.
Pelopor Psikiatrik Modern
• Sigmound Freud
Struktur kepribadian (id, ego, super ego)
dan topografi jiwa

• Adolf Meyer
Teori Psikobiologi, gangguan jiwa
dianggap sebagai reaksi.
• Eugen Bleuler
Studi tentang Skizofrenia

• Keren Horney
Pandangan holistik terhadap manusia,
yaitu kesatuan yang berada didalam
lingkungan interaksi yang terus menerus.
B. INDONESIA
• Rumah sakit jiwa pertama adalah Rumah
Sakit Jiwa Bogor (1 Juli 1882), RSJ
Lawang (Juni 1902), RSJ Magelang
(1923) dan RSJ Sabang (1927).

• UU Kesehatan Jiwa no 18 tahun 2014


ditetapkan oleh pemerintah
• Didirikan BKR-PPJ (Badan Koordinasi
Rehabilitasi Penderita Penyakit Jiwa)

• PPDGJ ke 1 tahun 1973

• Tahun 2002 diperkenalkan bangsal


percontohan dikenal dengan MPKPP
(Model Pelayanan Keperawatan
Profesional Pemula)
MODEL KONSEP
KEPERAWATAN JIWA
MODEL PSIKOANALISA
• Dikembangkan pertama kali oleh
Sigmound Freud disempurnakan oleh
Erickson, dkk.
• Gangguan jiwa terjadi akibat tidak
terselesaikannya konflik-konflik pada
tahap perkembangan sebelumnya.
• Konflik tersebut sebagai akibat dari
pertahanan ego yang tidak dapat
mengendalikan ansietas.
3 bagian struktur jiwa
1. ID
Adalah tempat dorongan dan berada
dibawah pengawasan primer, sehingga
dia bekerja berdasarkan prinsip
kesenangan tanpa memperdulikan
kenyataan.
Ciri-ciri ID
• Merupakan bagian yang primitif
• Egoistis, asosial dan amoral
• Tidak mempunyai konsep etika
• Tidak dapat menunda keinginan
• Tidak belajar dari pengalaman
• Tidak mengenal waktu
2. Ego
• Ego = Aku
• Fungsinya memberikan identitas diri pada
individu, tugasnya untuk menghindari
ketidaksenangan dan rasa nyeri dengan
melawan atau mengatur pelepasan
dorongan naluri agar sesuai dengan
tuntutan dunia luar.
3. Super ego
• Berhubungan dengan moral, peraturan
nilai-nilai dan cita-cita

• Super ego = kata hati, hati nurani

• Terbentuk dari konsep, orang tua, norma


masyarakat dan ajaran agama.
PROSES TERAPEUTIK
Berlangsung lama, karena mengintrepetasikan
perilaku, menggunakan transferan untuk
memperbaiki pengalaman traumatik masa lalu dan
mengidentifikasi area masalah melalui intrepetasi
resisten pasien.

Peran pasien dan terapist


Pasien, mengungkapkan semua pikiran dan mimpi
Terapist, mengupayakan perkembangan,
mengintepretasi pikiran serta mimpi dalam hal
konflik, transferan dan resisten.
MODEL PERILAKU
• Dikemukakan oleh Wolpe, dkk.

• Penyimpangan perilaku terjadi karena


individu membentuk kebiasaan yang tidak
menyenangkan

• Penyimpangan perilaku dilakukan sebagai


usaha untuk menurunkan kecemasan.
PROSES TERAPEUTIK
Terapist merupakan proses pendidikan.
Terapi relaksasi dan latihan asertif.

Peran klien dan terapist


Klien, melakukan teknik perilaku yang
digunakan
Terapist, mengajarkan, mengembangkan
dan menguatkan perilaku yang positif
MODEL EKSISTENSIAL
• Dikembangkan oleh Peris, dkk

• Adalah model tentang penerimaan diri


sendiri.

• Penyimpangan terjadi apabila pribadi tidak


bisa menemukan dan menerima diri.
PROSES TERAPI
Terapi kelompok, dimana klien dianjurkan untuk
menerima diri sendiri dan mengendalikan perilaku.

Peran klien dan terapist


Klien, bertanggung jawab terhadap perilakunya
dan mempelajari diri dari pengalaman yang berarti
Terapist, membantu menerima diri,
mengklarifikasi situasi nyata dan kesadaran diri.
MODEL INTERPERSONAL
• Dikembangkan oleh Harry dan Peplau.

• Model tentang akibat kecemasan yang


ditimbulkan oleh hubungan interpersonal
Proses terapeutik
Lebih kearah membina hubungan
interpersonal yang saling percaya dan
meningkatkan kepuasan interpersonal.

Peran klien dan terapist


Klien, membagi kecdemasan dan
perasaannya.
Terapist, mengembangkan empati untuk
menerima perasaan pasien dan
menciptakan hubungan yang erat.
MODEL MEDICAL
• Dikembangkan oleh Meyer, dkk.

• Gangguan perilaku disebabkan oleh


proses penyakit biologis

• Gejala muncul sebagai kombinasi faktor


fisiologis, genetik, lingkungan dan faktor
sosial
Proses terapeutik
Fokus pada penanganan diagnosis meliputi
terapi somatik, farmakologis dan teknik
interpersonal.

Peran klien dan terapist


Klien, menikuti program dan
menginformasikan efek program
Terapist, menegakkan diagnosis dan
menentukan pendekatan terapeutik
MODEL KOMUNIKASI
• Dikemukakan Erick Berne dan
Watzlawick.

• Gangguan terjadi akibat pesan yang


disampaikan tidak diterima sesuai dengan
persepsi sipenerima dan pemberi.

• Pesan verbal dan non verbal tidak selaras


Proses terapeutik
Fokus pada cara berkomunikasi yang baik,
bisa melalui permainan dan terapi keluarga.

Peran klien dan terapist


Klien, belajar pola komunikasi termasuk
permainan
Terapist, mengajarkan prinsip komunikasi
yang baik
MODEL KEPERAWATAN
• Dikemukan oleh Dorothen, dkk

• Bahwa asuhan keperawatan berfokus


pada respon individu terhadap masalah
kesehatan yang aktual dan potensial
dengan model pendekatan berdasarkan
teori sistem, perkembangan, interaksi,
pendekatan holistik dan teori
keperawatan.
• Penyimpangan perilaku disebabkan oleh
adanya respon maladaptif

Proses terapeutik
Merupakan satuan dari asuhan
keperawatan.
MODEL SOSIAL
• Dikemukan oleh Caplan dan Szasz

• Model tentang pandangan sosial terhadap


perilaku

Proses terapeutik
Titik pusatnya adalah kesehatan jiwa
masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai