3 Celine
3 Celine
Empati
Jaga harkat
dan martabat
pasien
nama
Budayakan
perilaku
Bahasa yang
Bahasa mudah
Medis dimengerti
Komunikasi dengan Pasien Perempuan
Hak kesehatan reproduksi perempuan ditinjau dari hak asasi perempuan sebagai hak asasi
manusia
Hak-hak perempuan saat pemeriksaan maternitas:
International Conference on Population and Development (ICPD 1994) di Kairo
• Mendapatkan informasi tentang keadaan kesehatannya
Konferensi Dunia IV tentang perempuan di Beijing tahun 1995
• Membicarakan masalahnya
• Mengetahui jenis tindakan yang akan dikerjakan
• Tindakan dilakukan dalam lingkungan dimana privasi dilindungi
3 komponen yang berkaitan dengan hak kesehatan:
(kamar bersalin)
• Hak yang sama tentang akses pada pelayanan kesehatan
• Diperlakukan dengan baik dan senyaman mungkin
• Hak perlindungan terhadap tindakan sosial yang berdamapk negatif pada kesehatan
• Menyatakan pandangannya tentang pelayanan yang diterima
• Hak terhadap kemampuan memperoleh dan menikmati kesehatan dengan standar optimal
Dukungan Emosional dan Psikologik
Reaksi Emosional dan Psikologik
Reaksi pasien dan anggota keluarga terhadap keadaan gawat darurat begantung pada hal-hal
berikut:
• Reaksi
Keadaanumum
sosialyang
pasienterjadi pada kegawatan
dan pasangannya, budaya,atau kematian
agama, adalah
keyakinan, sebagaimereka
dan harapan berikut:
• •Kepribadian
Menyangkal, menolak, tidakdan
mereka,kualitas percaya (denial), perasaan
sifat dukungan “itu
sosial dan pasti tidak
emosional benar”
mereka
• Rasa bersalah (guilty), kemunginan sebagai tanggung jawabnya
• Sifat, berat dan prognosis masalahnya serta jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang
• Marah (anger), seringkali ditujukan kepada para tenaga kesehatan, hal itu seringkali terjadi
ada
untuk menutupi kemarahan terhadap dirinya dan terhadap kegagalannya sendiri
• Menawar (bargaining), terutama bila keadaan pasien antara hidup dan mati
• Depresi dan kehilangan harga diri (depression and loss of self-esteem), hal ini dapat
berlangsung lama
• Menyendiri (isolation), perasaannya menjadi berbeda atau terpisah dari yang lain yang dapat
diperparah karena para tenaga kesehatan yang selalu menghindarinya
• Disorientasi (disorientation)
Prinsip Dasar Dukungan Emosional
Pada saat kejadian:
• Dengarkan keluhan mereka yang mengalami musibah atau yang perlu mencurahkan isi
hatinya
• Jangan mengalihkan dan mengubah pokok pembicaraan ke pokok bahasan yang lebih ringan
dan kurang menyakitkan. Tunjukkan empati
• Katakan sejelasnya apa yang terjadi. Bila pasien/keluarganya telah memahami situasi akan
menurunkan kecemasan mereka terhadap apa yang terjadi kemudian
• Berkata dan bertindak secara jujur. Jangan ragu mengakui apa yang tidak anda ketahui
• Bila ada hambatan bahasa, gunakan penerjemah
• Jangan menyerahkan masalah kepada perawat/staf klinik yang lebih muda
• Pastikan pasien tersebut ditemani oleh seseorang yang dipilihnya, dan bila memungkinkan
tenaga kesehatan yang sama selama proses persalinannya
• Bila mungkin doronglah pendamping agar ikut aktif dan posisi pendamping di tempat kepala
tidur memusatkan diri pada kebutuhan emosional pasien
• Selama kejadian/setelahnya sediakan privasi sebanyak mungkin pada pasien dan keluarganya
Setelah kejadian:
• Berikan bantuan untuk melakukan kegiatannya, berikan informasi & dukungan
emosional
• Hormati keyakinan dan budaya tradisionalnya, sedapat mungkin berilah waktu
secukupnya untuk kepentingan keluarga
• Lakukan konseling pada pasien/keluarganya & biarkan melakukan refleksi
• Jelaskan masalahnya untuk membantu mengurangi rasa khawatir dan rasa
berdosa. Banyak pasien/keluarganya menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi
• Dengarkan dan tunjukkan pemahaman dan penerimaan apa yang dirasakan
oleh pasien tersebut. Komunikasi nonverbal meremas tangan atau
pandangan keprihatinan
• Ulangi informasi beberapa kali atau bila mungkin dengan informasi tertulis.
Pada keadaan gawat darurat informasi yang diberikan tidak banyak dapat
diingat
• Tenaga kesehatan yang bersangkutan mempunyai rasa bersalah, marah, sedih
dan frutasi menghadapi kegawatdaruratan, sehingga cenderung menghindari
pasien/keluarganya. Emosi bukanlah kelemahan.
Dukungan Emosional pada Kematian Ibu
Pada saat kejadian:
• Beri dukungan psikologik selama pasien sadar/setengah sadar
• Bila kematian tidak dapat dihindarkan lagi, berikan kenyaman emosional
dan spiritual dan tidak memusatkan diri pada perawatan
kegawatdaruratan yang tidak ada gunanya lagi
• Berikan selalu perawatan secara bermartabat dan terhormat meskipun
pasien tidak sadar atau telah meninggal
Setelah kejadian:
• Biarkan suami/keluarganya mendampingi
• Bila memungkinkan, berilah fasilitas pengaturan keluarga untuk upacara
pemakaman dan apakah semua dokumen yang diperlukan telah
dipersiapkan
• Jelaskan apa yang telah terjadi dan jawablah setiap pertanyaan. Tawarkan
keluarga kembali lagi bila ada pertanyaan tambahan.
Dukungan Emosional pada Morbiditas Ibu yang
Berat Kelahiran kadang-kadang meninggalkan trauma fisik/psikologik berat
Setelah kejadian
• Terangkan secara jelas keadaan sehingga ibu dan pendampingnya mengerti
• Bila ada indikasi atur perawatan kemudian dan/atau rujukannya.
• Buat rencana kunjungan tindak lanjut untuk pantau perkembangannya dan
bicarakan pilihan lain yang ada
Dukungan Emosional pada Mortalitas dan
Morbiditas Neonatus
Kematian Intrauterin atau stillbirth
Faktor yang mempengaruhi reaksi ibu terhadap kematian bayi,
antara lain:
• Riwayat kesehatan dan obstetrik yang lalu.
• Sejauh mana bayi itu diharapkan
• Kejadian-kejadian yang dialami sebelum kelahiran dan sebab
kematian
• Pengalaman ibu tersebut mengenai kematian
Dukungan Emosional pada Mortalitas dan
Morbiditas Neonatus
Pada Saat Kejadian Setelah Kejadian
• Untuk membantu ibu mengatasi keadaan, hindarkan • Biarkan ibu/keluarganya bersama bayi
penggunaan sedatif. Sedatif menunda ibu menerima • Orang berduka dengan cara yang berbeda,
kematian dan sulit melupakan pengalaman tetapi bagi beberapa orang kenangan sangat
dikemudian hari penting. Tawarkan kenangan kecil seperti
• Biarkan kedua orang tuanya melihat upaya dokter
jepitan rambut,gelang nama
untuk menolong bayinya • Bila merupakan kebiasaan memberi nama
bayi sejak lahir, minta ibu memanggil nama
• Dorong ibu dan/suaminya melihat&memegang bayi
bayinya menyatakan stress
• Bila dikehendaki , biarkan ibu/keluarganya
• Siapkan orang tua melihat tampilan bayinya yg menyiapkan pemakaman dan yakinkan tidak
mungkin mengganggu/tampilan yg tidak diharapkan. perlu dilakuakn autopsi.
Selimuti sehingga sepintas kelihatan normal • Rencanakan suatu diskusi ibu dan suaminya
• Jangan pisahkan ibu dan bayinya terlalu cepat tentang kejadian itu dan pencegahan yang
(sebelum ibu siap) menghambat proses kesedihannya akan datang
Dukungan pada Tindakan Operatif Destruktif