Hari Santoso
FASKES TINGKAT PERTAMA
ASKES BPJS KESEHATAN
Puskesmas beserta
JEJARINGNYA;
Pemda BTKL
Tatakota KLINIK Incine
Reklame
rator
IDI
PDGI KKI
Pajak PPNI AIPKI BPJS
ISFI Kolegiu
IBI m
1
Lokasi
7 2
Laboratorium Bangunan
Klinik
6 PMK 3
09/2014
Farmasi Prasarana
5 4
Peralatan Tenaga
Petunjuk Teknis Klinik Pratama yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014
4
PERSYARATAN BANGUNAN
5
PERSYARATAN RUANGAN
Ruang pendaftaran/ ruang tunggu
Ruang konsultasi
Ruang administrasi
Ruang obat & Bahan habis pakai untuk klinik yg
melaksanakan pelayanan farmasi
Ruang tindakan
Ruang/Pojok ASI
Kamar mandi/ wc
Ruang lain sesuai kebutuhan pelayanan
6
RUANGAN Rawat Inap
Ruang rawat inap yg memenuhi persyaratan
Ruang farmasi
Ruang laboratorium, dan
Ruang dapur
Jumlah TT pasien paling sedikit 5 buah dan paling
banyak 10 buah.
7
PERSYARATAN PRASARANA
Instalasi sanitasi (air, pemb. sampah dan limbah)
Instalasi listrik (Generator)
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran (APAR)
Ambulans (klinik rawat inap)
Sistim gas medis
Sistim tata udara
Sistim pencahayaan
Prasarana lain sesuai kebutuhan pelayanan
8
PERSYARATAN KETENAGAAN
Penanggung jawab klinik seorang tenaga medis
Memiliki SIP di klinik tersebut, dan dapat merangkap sebagai
pemberi pelayanan
Tenaga medis hanya dpt menjadi penanggung jawab pada 1
(satu) klinik.
Tenaga medis di klinik pratama paling sedikit terdiri dari 2
(dua) orang dokter dan/atau dokter gigi sbg pemberi
pelayanan
Tenaga medis di klinik utama paling sedikit terdiri dari 1
(satu) orang dokter spesialis/dokter gigi spesialis dan 1 (satu)
dokter/dokter gigi sbg pemberi pelayanan
9
Klinik Klinik
Rawat Rawat 1. Tenaga medis (4)
Jalan 1. Tenaga medis (2)
Inap
2. Tenaga 2. Tenaga
keperawatan (2) kefarmasian (1)
3. Tenaga 3. Tenaga
kesehatan lain (1) keperawatan (4)
4. Tenaga non 4. Tenaga gizi (1)
kesehatan (2) 5. Tenaga analis
kesehatan (1)
Setiap tenaga medis harus mempunyai STR dan SIP 6. Tenaga
Setiap tenaga kesehatan harus mempunyai STR dan kesehatan lain
SIK atau SIP 7. Tenaga non
Jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga kesehatan lain kesehatan
serta tenaga non kesehatan disesuaikan dgn kebutuhan
& jenis pelayanan yang diberikan
Setiap tenaga kesehatan harus bekerja sesuai dgn
standar profesi, SOP, standar pelayanan, etika profesi.
10
PERSYARATAN PERALATAN
Harus diuji/ dikalibrasi secara berkala oleh institusi
yang berwenang
Memenuhi standar Mutu, Keamanan, dan
Keselamatan
Memiliki izin edar sesuai peraturan
Kelengkapan peralatan medis & non medis yg
memadai sesuai dgn jenis pelayanan yg diberikan
Penggunaan berdasarkan indikasi medis
11
PERSYARATAN KEFARMASIAN
Klinik rawat jalan tidak wajib melaksanakan pelayanan
farmasi, jika menyelenggarakan pelayanan farmasi maka
wajib memiliki apoteker yg memiliki SIPA sbg
penanggungjawab atau pendamping.
Klinik rawat inap wajib melaksanakan pelayanan farmasi yg
diselenggarakan apoteker untuk melayani resep dari dokter
klinik yg bersangkutan serta dpt melayani resep dari dokter
praktek perorangan maupun klinik lain.
Klinik yg memberikan pelayanan rehabilitasi medis wajib
memiliki instalasi farmasi yg diselenggarakan apoteker.
12
PERSYARATAN LABORATORIUM
Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pengelolaan &
pelayanan laboratorium klinik.
Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pengelolaan &
pelayanan laboratorium klinik
Perizinan laboratorium klinik terintegrasi dengan perizinan
klinik
Klinik pratama dapat memberikan pelayanan laboratorium
klinik umum pratama
Klinik utama dapat memberikan pelayanan laboratorium
klinik umum pratama atau laboratorium klinik umum
madya.
13
PERIZINAN KLINIK
IZIN MENDIRIKAN IZIN OPERASIONAL
• Pemda Kab./Kota • Pemda Kab./Kota atau Dinkes
Kab./Kota
PERSYARATAN IZIN
Izin Pendirian :
1. Identitas lengkap pemohonan
2. Salinan/fotocopi pendirian badan hukum atau badan usaha kecuali milik perorangan
3. Salinan/fotocopy sertifikat tanah, bukti kepeilikan lain disahkan oleh notaris atau bukti
surat kontrak minimal 5 tahun
4. Dokumen SPPL untuk klinik Rawat jalan atau dokumen UKL-UPL untuk klinik rawat inap
5. Profil klinik meliputi; pengorganisasian, lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan,
peralatan, kefarmasian, laboratorium serta pelayanan yg diberikan
6. Persyaratan lainnya sesuai dgn peraturan daerah setempat
14
PERSYARATAN IZIN
Izin Operasional :
1. Memenuhi persyaratan teknis dan administrasi
2. Persyaratan teknis meliputi; lokasi, bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan,
kefarmasian dan laboratorium.
3. Persyaratan administrasi meliputi; izin mendirikan dan rekomendasi dari dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
kembali selama memenuhi persyaratan.
Pemda kabupaten/kota atau kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota harus
mengeluarkan keputusan atas permohonan izin operasional paling lama 1 (satu) bulan
sejak diterima permohonan,
Keputusan berupa; penerbitan izin, penolakan izin atau pemberitahuan untuk
kelengkapan berkas.
Apabila pemohonan dinyatakan masih harus melengkapi persyaratan , maka diberikan
waktu 60 (enam puluh) hari sejak pemberitahuan
Apabila selama 60 (enam puluh) hari tdk dapat memenuhi persyaratan, maka pemda
kab./kota atau kepala dinas kesehatan mengeluarkan surat penolakan atas izin operasional
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari.
Surat penolakan wajib memberikan alasan penolakan secara tertulis.
15
PERUBAHAN IZIN OPERASIONAL
a. Perubahan nama;
b. Perubahan jenis badan usaha; dan/atau
c. Perubahan alamat dan tempat
16
PERIZINAN
Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 tahun dan
dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan
perpanjangan 3 bulan sebelum habis masa berlaku izinnya.
17
ARAH KEBIJAKAN PENINGKATKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG
BERKUALITAS DALAM RPJMN 2015 - 2019 :
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
19
AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
Dasar Hukum:
20
Dasar Kebijakan Akreditasi
Pemenkes 71/2013
Pasal 6 (2)
Selain persyaratan sebagaimana di maksud pada ayat (1), fasilitas kesehatan tingkat
pertama juga harus telah terakreditasi
Pasal 41
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan
b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
dikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 huruf b angka 6.
(2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
(3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus
menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
21
AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
Dasar Hukum: PERTAMA
22
Adanya variasi kualitas penyelenggaraan FKTP , yang
disebabkan karena perbedaan :
1. Proses Pengukuran
2. Proses Monitoring
3. Proses Pengendalian
4. Proses Pemeliharaan
5. Proses Penyempurnaan
6. Proses Pendokumentasian
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
Definisi:
ADIMINISTRASI
MANAJEMEN
PUSKESM
AS UKM
LAYANAN KLINIS
ADIMINISTRASI
MANAJEMEN
KLINIK
LAYANAN KLINIS
ADIMINISTRASI
MANAJEMEN
DPM
LAYANAN KLINIS
Bab dari standar akreditasi Klinik :
32
HASIL PENILAIAN AKREDITASI KLINIK
KATEGORI KELULUSAN
AKREDITASI FKTP
HAL PUSKESMA KLINIK DPM
S
Kategori • Terakreditasi • Terakreditasi •Terakreditasi
Tingkat Dasar • Tidak •Tidak
kelulusan • Terakreditasi Terakreditasi terakreditasi
Madya
• Terakreditasi
Utama
• Terakreditasi
Paripurna
Jumlah 802 elemen 503 elemen 207 elemen
Elemen penilaian penilaian penilaian
Penilaia (EP)
n 34
Terima kasih
36