Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
■ Elemen–elemen dari V disebut vektor dan biasanya dinyatakan oleh huruf–huruf pada
bagian akhir dari abjad: u, v, w, x, y dan z.
■ Istilah skalar biasanya adalah suatu bilangan real, meskipun dalam beberapa kasus
adalah bilangan kompleks.
■ Seringkali istilah ruang vektor real digunakan untuk menyatakan bahwa himpunan
skalar–skalar adalah himpunan bilangan–bilangan real.
■ Simbol 0 telah digunakan dalam aksioma 3 untuk membedakan vektor nol dari skalar
0. Satu unsur dari definisi di atas adalah sifat ketertutupan dari kedua operasi. Sifat –
sifat ini dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
Subruang
■ Teorema
Suatu subhimpunan W dari suatu Jika W adalah suatu himpunan yang terdiri dari satu
ruang vektor V disebut subruang atau lebih vektor dari suatu ruang vektor V, maka W
(subspace) dari V jika W itu sendiri adalah suatu subruang dari V, jika dan hanya jika
merupakan suatu ruang vektor di syarat-syarat berikut terpenuhi,
bawah penjumlahan dan perklian
skalar yang didefinisikan pada V (a) Jika u dan v adalah vektor-vektor pada W, maka u
(Rorres, 2004). + v berada pada W.
(b) Jika k adalah scalar sebarang dan u adalah vektor
sebarang pada W, maka ku berada pada W.
Kebebasan Linear
■ Teorema
Suatu himpunan S dengan dua atau
lebih vektor adalah:
(a) Tak bebas linear jika dan hanya jika
paling tidak salah satu diantara vektor
pada S dapat dinyatakan sebagai
sebagai kombinasi linear dari vektor S
lainnya.
(b) Bebas linear jika dan hanya jika tidak
ada vektor S yang dapat dinyatakan
sebagai suatu kombinasi linear dari
vektor S lainnya (Anton, 1987).
Basis dan Dimensi
■
Ruang Baris dan Kolom
■
■
Hubungan apa yang terjadi antara solusi suatu
sistem linear Ax = b dan ruang baris, ruang kolom,
dan ruang nul dari matriks koefisien A?
Hubungan apa yang terjadi antara ruang baris,
ruang kolom, dan ruang nul dari suatu matriks?
■
■
■
■
■
Basis untuk Ruang Baris, Ruang Kolom, dan Ruang nul
Teorema 5.5.3
Operasi baris elementer
tidak mengubah ruang nul
suatu matriks
Teorema 5.5.4
Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris suatu matriks.
Teorema 5.5.5
Jika A dan B adalah matriks-matriks yang ekuivalen baris, maka :
Suatu himpunan vektor-vektor kolom dari A tertentu adalah bebas linear jika dan hanya jika vektor-
vektor kolom yang bersesuaian dari B adalah bebas linear.
Suatu himpunan vektor-vektor kolom dari A tertentu membentuk suatu basis unutk ruang kolom dari A
jika dan hanya jika vektor-vektor kolom yang bersesuaian dari B membentuk suatu basis untuk ruang
kolom dari B.
Teorema berikut memungkinkan kita untuk menentukan basis untuk ruang baris dan ruang kolom dari
matriks dalam bentuk eselon baris melalui inspeksi.
Teorema 5.5.6
Jika suatu matriks R berada dalam bentuk eselon baris, maka vektor-vektor baris dengan 1 utama
(yaitu vektor-vektor baris taknol) membentuk suatu basis untuk ruang baris dari R, dan vektor-vektor
kolom dengan 1 utama dari vektor-vektor baris membentuk suatu basis untuk ruang kolom dari R.
Karena hasil ini secara virtual telah terbukti dengan sendirinya ketika kita melihat contoh-contoh
numeriknya, maka kami meniadakan pembuktiannya. Pembuktian ini melibatkan lebih dari sekedar
analisis posisi bilangan-bilangan 0 dan 1 dari R.
■
■
■
■
■
■
ALJABAR LINEAR STATISTIK
Namun demikian, dengan mentranpos suatu matriks akan mengubah vektor-vektor barisnya menjadi vektor- vektor
kolom dan mengubah vektor-vektor kolomnya menjadi vektor-vektor baris. Dengan ini kita tinggal memiliki empat ruang
vektor yang penting.
■ 5.5.4
– Operasi Baris Elementer tidak mengubah bentuk suatu matriks
■ 5.5.5b
– Jika A dan B adalah matriks-matriks yang ekuivalen baris, maka
■ Suatu himpunan vektor-vektor kolom dari A tertentu membentuk suatu
basis untuk ruang kolom dari A jika dan hanya jika vektor-vektor kolom
yang bersesuaian dari B membentuk suatu basis untuk ruang kolom dari
B..
Teorema 5.6.1
Jika A adalah suatu matriks sebarang, maka ruang baris dan ruang kolom dari A memiliki dimensi yang sama
Bukti : misalkan R adalah bentuk eselon baris sebarang dari A. Sesuai Teorema diatas maka
dim(ruang baris dari A ) = dim(ruang kolom dari R)
dim(ruang kolom dari R) = Dim(ruang baris dari A)
Jadi, bukti ini akan menjadi sempurna jika kita dapat menunjukan bahwa ruang baris dan ruang kolom dari R memiliki
dimensi yang sama. Tetapi dimensi ruang baris dari R adalah banyaknya baris tak nol dan dimensi ruang kolom dari R
adalah banyaknya kolom yang mengandung 1 utama. Akan tetapi, baris-baris taknol tepatnya merupakan baris-baris
dimana terdapat 1 utama, sehingga banyaknya 1 utama dan banyaknya baris taknol adalah sama. Hal ini menunjukan
bahwa ruang baris dan ruang kolom dari R memiliki dimensi yang sama.
RANK DAN NULITAS
−1 2 0 4 5 −3
𝐴 = 3 −7 2 0 1 4
2 −5 2 4 6 1
4 −9 2 −4 −4 7
Penyelesaian
Karena ada 2 baris taknol atau
Bentuk eselon baris tereduksi dari A adalah secara ekuivalen, ada dua
1 0 −4 −28 −37 13 baris yang memiliki 1 utama ,
0 1 −2 −12 −16 5 maka ruang baris dan ruang
0 0 0 0 0 0 kolom keduanya berdimensi
0 0 0 0 0 0 dua, sehingga rank(A)=2
Solusi umumnya
Atau
Contoh 2
1 −3 −2
1 2 4 0
A= −3 1 5 2 𝐴𝑇 = 2 1 3
4 5 9
−2 3 9 2
0 2 2
Bentuk eselon baris tereduksi
−6 −4
1 0 1
1 0 7 7
A= 0 1 17 2 𝐴𝑇 = 0 1 1
7 7
0 0 0
0 0
0 0 0 0 0
Dari matriks bentuk eselon baris tereduksi untuk masing-masing matriks maka,
Dim(ruang baris A)=Dim(ruang baris 𝐴𝑇 )=Rank(A)=Rank(𝐴𝑇 )=2
Teorema
jika A adalah matriks dengan n kolom maka
𝑟𝑎𝑛𝑘 𝐴 + 𝑛𝑢𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴 = 𝑛
Contoh 3
Ambil dari contoh 2
1 2 4 0 −6 −4
A= −3 1 5 2 1 0 7 7
−2 3 9 2 Bentuk eselon 0 1 17 2
0 0 7 7
6 4 6 4
𝑥1 = 7 𝑥3 + 7 𝑥4 𝑥1 7 7 Kita dapatkan dimensi
17 2 𝑥2 −7
17 2
ruang null A adalah 2,
𝑥2 = − 7 𝑥3 − 7 𝑥4 =r + s −7
𝑥3
𝑥3 = 𝑟 𝑥4 1 0
𝑥4 = 𝑠 0 1
𝑟𝑎𝑛𝑘 𝐴 + 𝑛𝑢𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴 = 𝑛
2+2=4
Teorema
jika A adalah suatu matrik 𝑛 × 𝑛, maka
Rank(A)=banyaknya variabel utama pada solusi dari Ax=0
Nulitas(A)= banyaknya parameter pada solusi umum dari AX=0
Contoh 4
2 0 −1
A= 4 0 −2
0 0 0
Dengan mengubah kedalam bentuk eselon baris tereduksi didapat
1
1 0 −
2
0 0 0
0 0 0
Banyak variabel=3 solusi umum
Dim(ruang baris A)=1 1 𝑥1
𝑥1 = 𝑥3 0 0
2 atau 𝑥2 =r 1 + s 0
Banyak variabel utama=Rank(A)=1 𝑥2 = 𝑟
𝑥3 0 1
Banyaknya variable bebas=nullitas(A)=2 𝑥3 = 𝑠
Dim(ruang null)=2