Anda di halaman 1dari 20

PENYAKIT AKIBAT KERJA

BINA YANKES
DINKES PROP.
PAPUA
LATAR BELAKANG
• Penyebaran pola penyakit yang makin beragam,
yaitu penyakit infeksi & penyakit non-infeksi
sejalan dengan perkembangan era industrilisasi
di indonesia
• INDONESIA
Data penyakit akibat kerja
• WHO → akses terhadap pelayanan kesehatan
kerja yang memadai :
- 5-10% pekerja di negara berkembang
- 20-50% pekerja di negara industri
ANCAMAN BAHAYA

 Faktor Fisik
Faktor Kimiawi
Faktor Biologi
Faktor Fisiologi/ Ergonomi
Faktor Fisiologi
Penyakit akibat faktor bising (1)

• Gangguan pendengaran yang disebut NIHL (


Noise Induced Hearing Loss )
- Adanya gangguan pendengaran telinga
dalam
- Kehilangan pendengaran bilateral
- Ketulian permanen
• Gangguan psikologis
- Dapat timbul stress, gangguan jiwa
- Sulit Kosentrasi
Penyakit akibat faktor bising (2)

• Gangguan pada pengeluaran dari jantung


& tekanan darah
• Dapat timbul kecelakaan o.k tidak dapat
mendengar instruksi yang jelas
• Pekerjaan yang beresiko kehilangan
pendengaran a.l penambangan,
pembuatan terowongan, penggalian,
mesin-mesin berat, mesin pabrik tekstil dll.
Penyakit akibat faktor radiasi (1)

• Radiasi pengion ( sinar X, α, β, γ )


 Akut
- Sindroma sistem saraf pusat
- Gangguan Pencernaan
- Gangguan sistem hemopoetik & kesuburan
- Katarak
Penyakit akibat faktor radiasi (2)

 Kronis
- Gangguan pada pembentukan sel darah
putih
- Menyebabkan kanker
- Kerusakan genetik
• Radiasi non pengion ( frek radio, infra merah,
ultraviolet, gelombang mikro )
 Gangguan pada mata sementara sampai permanen
Penyakit akibat faktor suhu

• Suhu yang panas dapat mengganggu tidur


→ efisiensi fisiologi ↓→ kelelahan
• Gangguan yang dapat terjadi :
- Biang keringat ( miliaria rubra )
- Kejang panas ( heat cramp )
- Kelelahan panas ( heat exhaustion )
- Sengatan panas ( Heat stroke )
Penyakit akibat faktor suhu
Kelelahan panas ( 1 )
 Akibat kolaps sirkulasi darah perifer, dehidrasi &
defisiensi garam
 Gx :
- Kulit pucat dingin, basah, keringat >>
- Lemah, sakit kepala, vertigo
- Badan terasa panas
- Palpitasi
- Tidak napsu makan, mual, muntah
- Otot- otot nyeri & sedikit kejang
- Gangguan kesadaran ringan sampai berat
Penyakit akibat faktor suhu
Kelelahan panas ( 2 )
 Pada pemeriksaan
- Nadi 120- 200 x/mnt
- TD sist ↑ sampai 180 kmdn ↓
- Suhu oral ↑ atau sedikit ↓, suhu rektal 37- 40˚C
 Laboratorium
- Hematokrit
- Volume Plasma ↓
- Umeria
- Hiperkalsemia
Penyakit akibat faktor suhu

Kelelahan panas ( 3 )
 Pengobatan
- Baringkan penderita di tempat sejuk
- Pemberian cairan ( Oral/ Parenteral )
- Pemberian O2 intermitten
- Stimulasi jantung : epinefrin 1 : 1000
( 0,3 – 1 ml ) bila diperlukan
Penyakit akibat faktor suhu

Sengatan panas ( 1 )
 Suatu keadaan darurat medik
 Angka kematian tinggi
 Mekanisme pengatur suhu sudah tidak
berfungsi, proses evaporasi terhambat
total
 Gx prodromal seperti pada kelelahan
panas
Penyakit akibat faktor suhu
Sengatan panas ( 2 )
 Gejala selanjutnya
- Pe ↓ kesadaran atau delirium
- Kejang- kejang
- Kulit panas kemerahan & kering
- Tidak ada keringat
- Pernapasan cepat & dalam
- Nadi cepat & penuh
- Tekanan sistolik N atau ↑, diastolik ↓ ( ≤ 60
mmHg )
Penyakit akibat faktor suhu
Sengatan panas ( 3 )
 Pada keadaan lanjut
- Sianosis dengan kegagalan sirkulasi perifer
- Edema paru
- Petechiae
- Muntah & diare, srg disertai darah
- Gangguan tonus otot
- Nikrosis miokardia, opistotonus, ikterus
- Albuminuria, kegagalan ginjal, hiperkalemia
Penyakit akibat faktor suhu

Sengatan panas ( 4 )
 Pengobatan
- Me ↓suhu tubuh ( pakaian dibuka, basahi
tubuh dengan air dingin )
- Anti Kejang ( fenobarbital )
- Evaporasi dipercepat dengan mengipasi
- Oksigen bila ada sianosis atau kongesti
pulmonal
Penyakit akibat faktor suhu
Sengatan panas ( 5 )
 Pencegahan
- Penyediaan air minum
- Tambahan garam mell
makanan/ minuman
- Aktivitas fisik dilakukan setelah cukup istirahat
sesudah makan
- Istirahat singkat, tidur cukup
- Pakaian kerja
- Aklimatisasi
Penyakit akibat faktor getaran (1)

 Gangguan utama pada sistem vaskuler, saraf


terapi & sistem skeletomuskular
 Angioneurosis pada jari-jari tangan →
sindroma Raynaud ( white fingers atau deaf
fingers )
- Rasa baal pada jari-jari tangan pada waktu kerja dan
sesaat setelah kerja
- Ujung jari pucat secara paroksismal sporadik
- Stad lanjut kepucatan menyebar hampir pada seluruh
jari
- Stad sangat lanjut → rasa kebal, gangguan
kecekatan jari,gangguan sensitivitas, perubahan
tonus otot.
Penyakit akibat faktor getaran (2)

 Gangguan tulang, sendi & otot


- Rasa nyeri otot dan tendon sekitar sendi
- Fragmentasi permukaan sendi, badan sendi
yang bebas
- Fraktur/ serpihan fragmen tulang
- Pd radiogram → artosis sendi tangan,
pergelangan tangan dan siku
 Neuropati
- Gangguan saraf tepi
Penyakit akibat penerangan
 Cahaya kurang → kelelahan mata →
kecelakaan
 Cahaya salah arah/ cahaya sangat kuat/
berkilau pada obyek → kerusakan mata
 Kelelahan mata :
- Iritasi → mata berair
- Penglihatan rangkap
- Sakit kepala
- Pe↓ketejaman penglihatan
Penyakit akibat faktor kimia (1)

1. SILIKOSIS
 Merupakan peny pada paru akibat partikel
debu silika
 Gejala:
- Batuk kering terhadap bbrp minggu
setelah terpapar
- Sesak nafas
- Kegagalan pernapasan (1- 3 thn )→ +

Anda mungkin juga menyukai