Anda di halaman 1dari 30

Implementasi

PMK No. 45 Tahun 2014


Dr. Ann Natallia Umar
Kasi Kewaspadaan Dini Subdit Surveilans
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan

Disampaikan Pada :
WORKSHOP PETUGAS DALAM RANGKA KEWASPADAAN DINI DAN RESPON
MEDAN, 8-10 MARET 2016
Outline
PMK No 45 Tahun 2014

Implementasi

Rekomendasi
Ketentuan umum
Pasal 1
•Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang
Surveilans Kesehatan mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah
kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan
tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.

• Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian


yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam
KLB kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah.

•Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah

Wabah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka dan
ditetapkan oleh Menteri
Ketentuan umum lanjutan

• Hal-hal yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap


Faktor Risiko
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan

•Kesatuan kegiatan deteksi dini terhadap penyakit dan masalah kesehatan

Kewaspadaan Dini KLB & berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, diikuti peningkatan
sikap tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan
Respon penanggulangan yang cepat dan tepat, dengan menggunakan teknologi
surveilans.

•Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal penyebab, sifat-sifat


penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta faktor yang dapat
Penyelidikan Epidemiologi mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan
untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
Tujuan Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
PASAL 2
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan merupakan prasyarat program kesehatan dan
bertujuan untuk :

Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan

masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan

Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya

Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah

Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang berkepentingan sesuai dengan pertimbangan

kesehatan
Sasaran
PASAL 3

Penyelenggara Pelaksana
• Program kesehatan serta program lain yang • Instansi Kesehatan Pusat, Provinsi,
dapat berdampak terhadap kesehatan. Kabupaten/Kota, dan Instansi Kesehatan di
pintu masuk negara
PENYELENGARAAN
Jenis Kegiatan Surveilans

BAB II
Bentuk penyelenggaraan

Penyelenggara
Jenis & Kegiatan Surveilans Kesehatan

Sasaran Penyelenggaraan
• Surveilans PM
• Surveilans PTM
• Surveilans Lingkungan
• Surveilans Kesehatan Matra
• Surveilans Masalah Kesehatan Lainnya
Bentuk penyelenggaraan (pasal 8)
• untuk memperoleh gambaran penyakit,

Surveilans Faktor Risik dan masalah kesehatan

LABORATORIUM
dan/atau masalah yang berdampak
terhadap kesehatan yang menjadi indikator
Berbasis Indikator program dengan menggunakan sumber
data yang terstruktur.

• untuk menangkap dan memberikan


Surveilans informasi secara cepat tentang suatu
penyakit, Faktor Risiko, dan masalah

Berbasis Kejadian kesehatan dengan menggunakan sumber


data selain data yang terstruktur
Cara pengumpulan data
(pasal 9)

Aktif
• Dengan cara mendapatkan data secara langsung dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
masyarakat atau sumber data lainnya, melalui kegiatan Penyelidikan Epidemiologi,
surveilans aktifpuskesmas/rumah sakit, survei khusus, dan kegiatan lainnya

Pasif
• Dengan cara menerima data dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber
data lainnya, dalam bentuk rekam medis, buku register pasien, laporan data
kesakitan/kematian, laporan kegiatan, laporan masyarakat dan bentuk lainnya.
PENYELENGGARA
(1) Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, instansi kesehatan pemerintah lainnya, dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib menyelenggarakan Surveilans Kesehatan sesuai kewenangannya.

(2) Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan pada Kementerian Kesehatan, Dinas


Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan instansi kesehatan
pemerintah lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
masing-masing Pengelola Program.

(3) Dalam hal belum ada Pengelola Program terhadap masalah kesehatan tertentu
dan/atau dalam rangka Kewaspadaan Dini dan Respon KLB, tugas
penyelenggaraan Surveilans Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan oleh unit kerja surveilans.
…..lanjutan
(1) Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan meliputi wilayah
negara dan/atau kawasan antar negara, dan pintu masuk negara di pelabuhan, bandar
udara, dan pos lintas batas darat negara.

(2) Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan oleh dinas kesehatan provinsi meliputi seluruh
wilayah kabupaten/kota termasuk kawasan dalam suatu provinsi.

(3) Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota meliputi


seluruh wilayah kecamatan, desa/kelurahan atau kawasan dalam suatu kabupaten/kota.
Indikator Surveilans

Kelengkapan Laporan

Ketepatan Laporan

Indikator kinerja lainnya yang ditetapkan masing masing program


Bab III
Koordinasi, jejaring kerja dan kemitraan
Koordinasi
•Dilakukan untuk menyelaraskan, mengintegrasikan, mensinergikan dan memaksimalkan pengelolaan data
dan/atau informasi agar proses pengambilan keputusan dalam rangka intervensi lebih berhasil dan berdaya
guna.

Jejaring kerja
•Suatu mekanisme koordinasi kerja antar unit penyelenggara Surveilans Kesehatan, sumber-sumber data, pusat
penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan Surveilans Kesehatan
antar wilayah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat

Kemitraan
•Merupakan hubungan kerjasama antar berbagai pihak yang strategis, bersifat sukarela, dan berdasar prinsip
saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan
pengembangan secara timbal balik. Dalam hal kesehatan, kemitraan diperlukan untuk melaksanakan program
kesehatan hingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Konsep koordinasi
IMPLEMENTASI
Kebijakan Operasional dan Strategi Surveilans

Memberdayakan Meningkatkan teknologi


sumber daya di semua komunikasi informasi yang
tingkatan terintegrasi dan interaktif

Meningkatkan Meningkatkan dukungan


profesionalisme tenaga laboratorium
epidemiologi

Meningkatkan jejaring
Meningkatkan kualitas surveilans
Kebijakan
respon KLB epidemiologi
1. Peningkatan
kemampuan surveilans
penyakit
Mengembangkan sistem Meningkatkan mutu
surveilans sesuai dengan 2. Peningkatan data dan informasi
era desentralisasi kemampuan deteksi dini epidemiologi
KLB dan respon KLB
Kerangka Strategi
• Kemampuan Surveilans
• Kemampuan deteksi dini
dan respon
• Koordinasi dan Jejaring
Kerja
Tanggung jawab:
 Pemerintah Pusat
 Pemerintah Provinsi
 Pemerintah Kab/Kota
 Masyarakat
Pengembangan sistem STATUS
KES.MAS
Penguatan Sumber Daya MENINGKAT
Penguatan Jejaring Sustainability

Penguatan Peraturan
- KLB tidak terjadi
Respon sinyal - KLB cepat diketahui
kewaspadaan - Penanggulanangan
dalam SKDR efektif
 FETP  Surveilans Berbasis Indikator/Kasus
 PJJ PAEL  SKDR Puskesmas
 SKDR Rumah Sakit
 SO/DSO
 SKDR di Pintu Masuk Negara
 Tim Gerak Cepat  Surveilans Terpadu Penyakit & Faktor Risiko
 JAFUNG EPIDEMIOLOGI  Surveilans Berbasis Kejadian
 PEMBIAYAAN (APBN, APBD, HLN)  SMS gateway & Rumor Verifikasi
 SARANA & PRASARANA  Surv Perubahan Iklim
 Surveilans Kesehatan Matra

Pengembangan sistem

Penguatan Sumber Daya


Penguatan Jejaring
Penguatan Peraturan

 FETPN, TEPHINET
 NSPK  ASEAN PLUS3 on EID
 JUKLAK/JUKNIS  WHO CC
 Jejaring laboratorium Nasional da
 PERMENKES
n Daerah
 PERDA (Gubernur, Wali  Lintas Program
kota/Bupati)  Lintas Sektoral
KONSEP SURVEILANS

ANALISIS
DATA
INTERPRETASI
PREDIKSI

INFORMASI

AKSI
PRINSIP SURVEILANS
Pemberantasan

Respon

Kesiapsiagaan

Deteksi dini

Pengamatan

Pencegahan
PENCEGAHAN KELUAR MASUKNYA PENYAKIT
DI PINTU MASUK NEGARA
(Maximum protection, Minimum restriction)

• Orang Darat
Dari seluruh
• Barang Laut
dunia • Alat Angkut Biologi
Udara
Kimia
Fisika
Pencegahan keluar
masuknya penyakit Kantor Keseha Deteksi
di Pintu Masuk tan Pelabuhan Dini
Negara dilakukan
(49)
oleh KKP di 354 8 Kapa
Pelabuhan, Bandara sitas
dan PLBDN Pintu Masuk Negara :
inti Wilker
(305)
1. Pelabuhan laut
2. Bandara udara
3. Pos batas lintas batas negara

RS RUJUKAN “INFEKSI
” (100)
Karantina/Isolasi/Tindakan Lainnya

Mencegah kejadian luar biasa/wabah/kedaruratan kesehatan


yang meresahkan dunia
22
SISTEM SURVEILANS KESEHATAN
Kesiapan Menghadapi KKM Potensial Wabah

Kementerian Kes Verifikasi/Analis


ehatan is

Lap.Ruti
Laporan KL n
B <24 Jam Dinas Kesehatan Verifikasi/Analis Kebijakan/
Provinsi is Situasi Kes Tindakan/
KLB Penanggulangan
Wabah
Lap.Ruti
n Diseminasi
Dinas Kesehatan Verifikasi/Analis Informasi ke LS & Masy
Kab/Kota is

Lap.Ruti
n Verifikasi/Analis Kebijakan/
Puskesmas is Tindakan
Lap.Ruti
n
Poskesdes
KKP Posyandu
Sistem surveilans yang ada menj
amin deteksi dini & respon cepat
Laporan/ dalam menyikapi peningkatan k
Rumor ejadian penyakit menular & ker
acunan pangan
23
Masyarakat
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Kesiapan Menghadapi KKM Potensial Wabah
RS RUJUKAN NASIONAL
(1) Upaya
Pelayanan kesehatan
& sistem rujukan Kesehatan
komprehensif & RS PROVINSI (14) & Perorangan
terjangkau telah
tersedia untuk
RUJUKAN REGIONAL (110) (UKP)
menghadapi penyaki JKN :
t Pola INA C
RS KAB/KOTA (561) BG

Pintu Masuk Negara PUSKESMAS (9.729)


KKP & WILKER Upaya Kesehatan
Masyarakat
(355)
& UKP
PUSTU (1.450) JKN :
Pola Kapit
asi
POLINDES/POSKESDES (17.60
5)

24
SISTEM PELAYANAN LABORATORIUM
Kesiapan Menghadapi KKM Potensial Wabah
Konfirmasi
LAB. RUJUKAN NASIONAL (1) diagnosis utk
tindak lanjut
Pintu Masuk Negara
KKP & WILKER
LAB. RUJUKAN REGIONAL (8)
(355)

BALAI LAB. KES . PROVINSI


LAB. RS PROVINSI (34)
(34)

Sistem rujukan LAB. RS KAB/KOTA


laboratorium
komprehensif &
terjangkau Langkah
Telah tersedia LAB. PUSKESMAS kesiapsiagaan
untuk menghadapi
peningkatan
penyakit
MASYARAKAT
SISTEM DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN
UNTUK MENCEGAH MASALAH KESEHATAN

Kesiapan Menghadapi KKM Potensial Wabah

Deteksi
10 Regional : Dini
Faktor risiko
1.Sumatera Bag. Utara
lingkungan
2.Sumatera Bag. Selatan
3.Sumatera Bag. Tengah Balai Besar/Balai
4.Jawa Bag. Barat & Kalbar Teknik Kesehatan
5.Jateng& DIY Lingkungan &
6.Jatim & Nusa Tenggara Pengendalian Pe
7.Kalimantan nyakit (10)
8.Sulawesi Bag. Selatan Deteksi dini FR
9.Sulawesi Bag. Utara lingkungan dapat
mencegah
10.Maluku & Papua
masalah
kesehatan &
Pem. Pusat
Pem. Kab/Kota memperkuat
Pem. Prov
insi
sistem keamanan
nasional

Pengendalian faktor risiko lingkungan yang berdampak masalah kesehatan

Mencegah masalah kesehatan akibat faktor risiko lingkungan


BAGAN ALUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SURVEILANS BERBASIS
KEJADIAN
PELAKSANA AKTIVITAS OUTPUT

Petugas Piket Posko Mencari dan menerima informasi dari Informasi Rumor KLB
masy, media, sumber lain
Harian Penyakit & Masalah
Kesehatan Masyarakat
Memverifikasi rumor ke Surveilans Officer (SO) Provinsi, District Su
rveilance Officer (DSO) Kabupaten, segera setelah rumor diterima <
Petugas 24 jam
Rumor yang telah
terverifikasi

Melaporkan ke Petugas Man Koordinasi dengan unit terkait untuk


ajemen Data & Petugas piket monitoring perkembangan kasus dan
Petugas Piket Posko berikutnya, saat pergantian kasil pemeriksaan lab, Segera setelah Data yang telah
rumor diverivikasi setiap hari sampai
Harian piket
hasil lab di terima (negative/ positif) terverifikasi

Entry data ke dalam software data


, segera setelah diverifikasi

Menganalisis data yang diperoleh


Petugas Manajemen Master rekap data KLB
Data Penyakit

Melaporkan ke Kasubdit Surveilans dengan tembusan ke Kasi Kew


aspadaan Dini & Kasi Respon KLB dan Wabah
Petugas manajemen Data Informasi KLB Penyakit
Melaporkan ke Staf Penangg terbaru
ung Jawab KLB, segera setela
h data entri
Staf Teknis PJ Piket Grafik, Tabel yang telah
Mingguan Dianalisi
Menganalisis data yang diper
oleh, segera setelah data die
ntri setiap hari minggu jam 1
Staf Penanggung Jawab KLB 6.00 WIB 1. Informasi KLB penyakit ]
terbaru yang terverifikasi
2. Hasil rekap kejadian sela
Melaporkan ke Kasubdit Sur Merekap kejadian selama 1 ming ma 1 minggu
veilans dengan tembusan ke gu dan melaporkan ke Kasi Kewas
Kasi Kewaspadaan Dini & K padaan Dini & Respon KLB dan
asi Respon KLB dan Wabah, Wabahdengan tembusan ke petu
segera setelah data dianalisi gas manajemen data (setiap hari
1. Kasubdit Surveilans s. (setiap hari minggu jam 1 minggu jam 16.00 WIB) 1. Informasi KLB Penyakit
2. Kasi Sistem Kewaspadaan 7.00 WIB) terbaru yang telah
Dini/Kasi Respon KLB dan terverifikasi
Wabah 2. Melaporkan hasil 3. Membuat bulet 2. Hasil rekap kejadian
1. Meneruskan i
3. Petugas Manajemen Data rekap selama 1 min in mingguan & di selama 1 minggu
nformasi kepada
ggu ke Kasubdit Su upload ke websit 3. Buletin mingguan
unit terkait sege
rveilans (setiap hari e info penyakit (s
ra setelah lapora
minggu jam 17.00 etiap hari minggu
n diterima.
WIB) jam 17.00 WIB)

Kasi Sistem Kewaspadaan Melaporkan ke Hasil rekap kejadian selama


Kasubdit
Dini/ Kasi Respon KLB dan 1 minggu
Surveilans
wabah
Kesimpulan
Surveilans Kesehatan sangat penting artinya bagi pengambil keputusan di bidang
kesehatan dalam rangka upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.

Untuk terselenggaranya Surveilans Kesehatan yang optimal diperlukan peran serta


semua sektor, terutama seluruh fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah
ataupun masyarakat, instansi kesehatan baik di daerah maupun di pusat.

Daerah diharapkan dapat mengembangkan surveilans berdasarkan kemampuan


dan sumber daya yang dimiliki dengan berpedoman pada pengaturan Surveilans
Kesehatan yang ditetapkan di tingkat pusat

Anda mungkin juga menyukai