Rekmed Kesehatan
Rekmed Kesehatan
KESEHATAN
REKAM MEDIS
Aspek Administrasi
Aspek Medis
Aspek Hukum
Aspek Keuangan
Aspek Penelitian
Aspek Pendidikan
Aspek Dokumentasi
-ASPEK ADMINISTRASI-
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-data
administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan :
1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga
kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing sehingga
memerlukan tempat filing yang cukup luas.
2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron,
informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.
3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya
kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke yang lainya dan
akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan sesuka
perawan/dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan mengurangi data/tarif sesuai
dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan dengan seenaknya
dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu prosedur yang tepat. Dan menimbulkan kerugian
pada rumah sakit.
4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara
manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
CONTINUED…
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan
teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual
dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif
untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam
tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran
penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi
Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksananya penerapan
system informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan system karena system tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system
dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
BAGAIMANA SIM SUKSES
DIIMPLEMENTASIKAN?
Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang
dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi,
yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam
membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian
dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi
Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi
acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.
Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam
pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras
(Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih teknologi adalah :
Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat
Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani
proses maupun penampungan data
Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan pengembangan di
masa yang akan datang
Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar
Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya
PENDEKATAN SISTEM
1. Systems Approach
Pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu
kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam
organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari
organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.
2. Top-Down Approach
Pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke
penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke
bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Modular Approach
Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih
sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai
dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
4. Evolutionary Approach
Pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-
perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang
mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
KENDALA IMPLEMENTASI
ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan system
informasi yang terintergrasi dan berbasi komputer.
penyajian data yang belum semua menjadi data electronic
yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan
menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data
transakit.
koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan
unit masing-masing berubah-ubahnya kebijakan
Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual
ke komputerisasi
pemahaman yang belum merata antara SDM terkait
dan lain-lain