Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FURUNKULOSIS
Pembimbing
dr. Andri Catur Jatmiko, Sp.KK
Disusun Oleh :
Putri Dery Cahyani (201620401011123)
Multipel lesi
• Leher
• Wajah
• Aksila
• Gluteus
• Daerah yang sering terjadi gesekan, tertutup
dan berkeringat
PATOFISIOLOGI
Kulit Yang
Intak
Primer
Memberikan
perlindungan
Infeksi Respon
Kulit Inflamasi
Memelihara
flora normal
Sekunder
Membuat
lingkungan yang
tidak kondusif
bagi organisme
patogen Faktor Risiko
DIAGNOSIS
• Furunkel : nodul keras, nyeri, kemerahan pada sekitar folikel
rambut. Membesar dan menjadi fluktuan pada beberapa hari setelah
terbentuknya abses.
• Furunkel muncul pada area hair-bearing utamanya pada area yang
sering terjadi friksi, oklusi, dan perspirasi (produksi keringat).
• Kadang-kadang terdapat gejala konstitusional, seperti demam dan
malaise.
• Nyeri, terutama pada yang akut, besar, di hidung, lubang telinga luar.
GAMBARAN KLINIS
• Laboratorium
• Pemeriksaan Gram
• Kultur Pus
Pemeriksaan histopatologi akan terlihat abses perifolikuler setempat. Pembuluh darah
setempat mengalami dilatasi dan tempat terinfeksi diserang oleh lekosit
polimorfonuklear.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding
• Pada Furunkel di bibir atas pipi dan Karbunkel pada orang tua
sebaiknya dirawat inapkan.
• Bila lesi masih basah/kotor dikompres dengan solusio sodium
chloride 0.9%. Bila lesi telah bersih, diberi salep natrium fusidat atau
framycetine sulfat kasa steril.
• Insisi terhadap lesi awal jangan dilakukan, untuk mencegah inokulasi
lebih dalam infeksi tersebut. Jika lesi telah matang dan bermata
dilakukan insisi dan drainase.
• Sewaktu penderita mendapat antibiotik, semua pakaian, handuk, dan
alas kasur yang telah mengenai bagian yang sakit, harus dicuci dalam
air panas.
• Bila lesi sedikit, cukup diberi antibiotik topikal, misalnya salap/krim
asam fusidat 2%, salap mupirosin 2%, salap basitrasin dan neomisin.
PROGNOSIS
Jarang menyebabkan
infeksi sistemik.
Prognosis
baik
BAB 2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. O
• Umur : 6 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Sumberejo, Jombang
• Suku : Jawa
• Bangsa : Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan : TK
• Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama
•Bentol-bentol kemerahan
Status Generalis
Keadaan Umum : Cukup Kepala : Normal
Kesadaran : Compos Mentis Mata : Anemia -/-, ikterus -/-
GCS : 456 THT : Dalam batas normal
Tekanan Darah : 120/70 mmHg Thorax : Cor: S1 S2 reguler, murmur (-)
Nadi : 94 x/menit Pulmo : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Respirasi : 20 x/menit Abdomen : Distensi (-), bising usus
Temperatur aksila : 36,2º C normal, hepar dan lien tidak teraba
BB : 20 kg Ekstremitas : Akral hangat, pitting edema
(-/-)
STATUS DERMATOLOGI
Resume
•An. O, seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang ke
poliklinik kulit dan kelamin RSUD Jombang pada tanggal 4 Juli
2018 diantar oleh ibu pasien dengan keluhan bentol-bentol
kemerahan di kepala, wajah, kedua tangan, dan punggung.
Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Menurut ibu pasien
awalnya pada pasien timbul bintil kecil di kepala yang terasa gatal
dan digaruk kemudian semakin hari semakin besar dan
jumlahnya bertambah menjadi banyak. Keluhan terasa nyeri bila
diraba. Beberapa hari kemudian bentol-bentol tersebut
mengeluarkan nanah berwarna kuning kecokelatan bercampur
darah. Ibu pasien sudah mengolesi dengan minyak Tawon.
Diagnosis
•Furunkulosis
Diagnosis Banding
•Karbunkel
•Cystic Acne
•Hidraadenitis Supurative
Planning Pemeriksaan
•Pengecatan Gram
•Kultur pus
TATALAKSANA
Usia = 6 tahun
Sesuai dengan literatur : Hal ini ini sesuai dengan penelitian oleh
Gandhi di Department of Microbiology, Gajra Raja Medical
College, India tahun 2012 dimana prevalensi rentang umur pasien
infeksi kulit akibat kuman S. aureus yang paling banyak yaitu <10
tahun dengan jumlah kasus 98 (48%) dari total 200 kasus yang
diteliti.
IDENTITAS