CORPUS ALIENUM KORNEA

OLEH
Maghfira Ramadhani Palusery
C11113030

Pembimbing
dr. Sulmiawati

Supervisor
dr. A. Muhammad Ichsan, Ph.D, Sp.M(K)
 Identitas pasien
Nama :Tn.Y
Jenis Kelamin :Laki –laki
Umur :45tahun
Agama :Islam
Suku /Bangsa :Dayak/Indonesia
Pekerjaan :Tukang Las
Alamat : PerumnasAntang
No. RM :120547
Tanggal Pemeriksaan :17 Mei2018
Rumah Sakit :Balai Kesehatan Mata Masyarakat
 Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri pada mata sebelah kiri

Nyeri pada mata sebelah kiri dialami sejak 2 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit. Menurut pasien, nyeri dirasakan terus
menerus dan mulai dialami diduga setelah adanya percikan gurinda yang
mengenai mata saat sedang bekerja. Awalnya pasien hanya mengeluh
nyeri, beberapa menit kemudian mata merah mulai muncul yang
dirasakan semakin meluas. Pasien sempat membilas mata menggunakan
air, namun tidak ada perubahan. Ada rasa mengganjal saat berkedip, dan
air mata keluar terus menerus. Tidak ada kotoran mata berlebih maupun
rasa gatal. Pasien juga mengeluh matanya semakin kabur dan ada
penurunan penglihatan disertai silau pada mata kiri.
 Anamnesis
Riwayat pemakaian kacamata tidak ada, riwayat penyakit mata
yang lain tidak ada. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya
disangkal. Riwayat teman kerja pernah mengalami keluhan yang
sama ada. Riwayat menetesi obat pada mata tidak ada. Sebelum
ke rumah sakit, pasien hanya mengonsumsi Asam mefenamat 1
kali.
 Status Generalis

Keadaan umum : Sakit ringan /Gizi baik /Compos Mentis

Tekanan darah : 120/70mmHg
Nadi : 78x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36, 7o C
 Foto Klinis Pasien

Oculus Dextra Oculus Sinistra

Oculus Dextra dan sinistra

(17 Mei 2018)
 Slit Lamp
Oculus Sinistra
17/05/2018

Sebelum di ekstraksi Setelah di ekstraksi

 Pemeriksaan Oftalmologi

Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (+)
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+), mixed
injectio

Bola Mata Normal Normal

Mekanismemuscular
 Pemeriksaan Oftalmologi

Pemeriksaan OD OS
Kornea Jernih Tampak corpus alienum di
kornea, arah jam 8
Bilik mata depan Kesan normal Kesan normal

Iris Coklat, krypte (+) Coklat, krypte (+)

Pupil Bulat, sentral, Refleks Bulat, sentral, Refleks

cahaya (+) cahaya (+)
Lensa Jernih Jernih
 Pemeriksaan OD OS
Tidak dilakukanpemeriksaan
TekananOkular Tn Tn

Nyeritekan (-) (+)

MassaTumor (-) (-)

Glandulapre-aurikular Pembesaran(-) Pembesaran(-) VOD :20/20

VOS :20/25

Pemeriksaan OD OS

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+), mixed injectio

Kornea Jernih Tampak corpus alienum di kornea, arah jam 8

BMD Kesan normal Kesan normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, refleks cahaya (+) Bulat, refleks cahaya (+)
Lensa Jernih Jernih
 Tidak dilakukan pemeriksaan

SLOD
Palpebra edema (-), sekret pada silia
(-), konjungtiva hiperemis (-), Kornea
jernih, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, refleks
cahaya (+), lensa jernih.
SLOS
Palpebra edema (-), sekret pada silia (-),
konjungtiva hiperemis (+), mixed
injectio, tampak corpus alienum kornea
arah jam 8, berbentuk bulat, tepi rata,
dengan diameter 1 mm, BMD kesan
normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat,
sentral, refleks cahaya (+), lensa jernih.
 Resume
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poli mata BKMM diantar oleh
teman kerjanya dengan keluhan nyeri pada mata sebelah kiri yang dialami sejak 2 hari
yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus menerus dan mulai
dialami diduga setelah adanya percikan gurinda yang mengenai mata saat sedang
bekerja. Awalnya pasien hanya mengeluh nyeri, beberapa menit kemudian mata merah
mulai muncul yang dirasakan semakin meluas. Ada rasa mengganjal saat berkedip, dan
air mata keluar terus menerus. Pasien juga mengeluh matanya semakin kabur dan ada
penurunan penglihatan disertai silau pada mata kiri. Riwayat teman kerja pernah
mengalami keluhan yang sama ada. Sebelum ke rumah sakit, pasien hanya
mengonsumsi Asam mefenamat 1 kali.
Dari pemeriksaan oftalmologi didapatkan VOD 20/20 dan VOS 20/25 tidak
dikoreksi. Pada palpasi OS terdapat nyeri tekan. Pada OS ditemukan lakrimasi (+),
konjungtiva hiperemis (+) dengan mixed injectio, tampak corpus alienum kornea arah
jam 8, berbentuk bulat, tepi rata, dengan diameter 1 mm. Pada OD tidak terdapat
kelainan.
Diagnosis
- Oculus Sinistra Corpus Alienum Kornea

Diagnosis banding
- Keratitis
- Konjungtivitis
- Corpus alienum conjungtiva
 Penatalaksanaan

Tindakan :
Ekstraksi corpus alienum dengan jarum spoit 1
cc
Terapi Farmakologi :
Oral :
Natrium Diclofenac 50 mg / 12 jam/ oral
Vitamin B Complex tab / 24 jam / oral
Topical :
Cendo Polygran 1 gtt/ 8 jam/ OS
Cendo ProtagentA 1gtt/ 3 jam/ OS
Terapi Non Farmakologi :
Pakai bebat mata OS
Edukasi terapi : pemakaian obat tetes mata yang adekuat dan teratur
CORPUS ALIENUM KORNEA
 Anatomi

“
- Khurana AK. Comprehensive Ophtalmology. Fourth Edition. New Age International: New Delhi. 2007. Pg. 89-126.
 Histologi Kornea

“
Kornea terdiri dari 5 lapisan yaitu epitel, membran
bowman, stroma, membrane descement, dan endotel
- Khurana AK. Comprehensive Ophtalmology. Fourth Edition. New Age International: New Delhi. 2007. Pg. 89-126.
Corpus Alienum
Definisi
Benda asing adalah zat atau benda yang normalnya tidak
dimiliki tubuh tetapi ada pada tubuh (mata)
Benda asing pada mata dapat ditemukan di bagian dalam
mata maupun di bagian luar mata.

BAGIAN LUAR MATA

BAGIAN DALAM MATA

 Prevalensi

Angka kejadian benda asing pada mata sangat tinggi terutama pada
daerah-daerah industri. Tempat yang umumnya ditemukan kejadian
cedera adalah di tempat kerja (54-72%) kemudian di rumah yaitu
sebanyak 30%.
 Etiologi
Material yang sering menjadi benda asing pada bagian luar mata
antara lain adalah debu, pasir, partikel besi, bulu mata, potongan
kayu, kulit biji, sayap serangga, dll.
Sedangkan pada bagian dalam mata antara lain, yaitu: besi atau
baja, batu, kaca, tembaga, kayu dan lain sebagainya.
Faktor Resiko

Pekerja di Laki-
Usia 21-40
bidang
tahun laki
industri
Patogenesis
Benda asing mengenai kornea

Rasa nyeri, terbakar

Lakrimasi, blepharospasme

Menggosok mata

Benda asing melekat ke kornea

 Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisis penunjang
Riwayat terpapar benda Injeksi siliar/konjugtiva Slit lamp dengan fluoresens
asing

Mata merah Tampak Benda asing

Penglihatan menurun Visus menurun

Nyeri Lakrimasi (+)

Fotofobia
 Penatalaksanaan
Non medikamentosa: Ekstraksi Benda Asing di Kornea
 Penatalaksanaan
Medikamentosa: Pemberian antibiotik topikal

Antibiotik mata dioleskan selama 24 sampai 48

jam dan pemberian antibiotik tetes 3-4 kali
sehari selama sekitar satu minggu.
 Penatalaksanaan
Bebat Mata
Setelah pemberian salep antibiotik, mata kemudian
dibebat untuk menghindari mata dari paparan luar
sampai epitel sembuh.

Konseling dan Edukasi

•Memberitahu pasien agar tidak menggosok matanya agar tidak memperberat lesi.
•Menggunakan alat/kacamata pelindung pada saat bekerja atau berkendara.
•Menganjurkan pasien untuk kontrol bila keluhan bertambah berat setelah
dilakukan tindakan, seperti mata bertambah merah, bengkak, atau disertai
dengan penurunan visus.
 Rust ring

“ Astigmatism

Perforasi Kornea
Terima
Kasih