Title Layout
Title Layout
IDENTITAS PASIEN
Nama : Depi Karlina
Jenis kelamin : wanita
Umur : 27 tahun
Alamat : woyla
Agama : islam
Tanggal masuk : 14-8-2017
ANAMNESA
Keluhan Utama : ingin melahirkan
Keluhan tambahan : bintil bintil merah pada tubuh
Riwayat penyakit sekarang : os dengan G2 P1 A0 datang ke
rumah sakit cut nyak dien meulaboh dengan keluhan ingin
melahirkan, os juga mengeluhkan ada bintil bintil merah di
seluruh tubuhnya, pasien mengatakan bintil merah timbul
peratama pada perut kemudian menyebar keseluruh tubuh,
mual (+), muntah (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 15/08/2017
GDS 91
BT
CT
diagnosis PENATALAKSANAAN
Etiologi
Virus varicela zoster
Epidemiology
Herpes Simplex,
Impetigo, Infeksi
Meningokokus, Pox
viruses, dan Infeksi
Streptokukus grup A.
komplikasi
• Komplikasi pada anak jarang terjadi
• Pada orang dewasa dapat terjadi ensefalitis. Pneumonia,
karditis, glomerulonefritis, hepatitis, keratitis,
konjungtivitis, otitis dan artritis
• Infeksi pada ibu hamil trimester pertama dapat
menimbulkan kelainan kongenital
• Infeksi pada beberapa hari menjelang persalinan dapat
menimbulkan varisela kongenital pada neonatus
PENGARUH VARISELA TERHADAP KEHAMILAN
• Jika timbul keadaan yang tidak baik, seperti demam yang menetap, atau
munculnya ruam terus berlangsung setelah 6 hari, atau timbul gejala
gangguan pada system pernapasan, ibu hamil tersebut harus segera
dirujuk untuk penanganan lebih lanjut di Rumah Sakit.
• Beberapa kriteria indikasi perawatan di Rumah Sakit adalah
• Gejala pernafasan
• Gejala neurologis lain selain sakit kepala ( seperti fotofobia)
• Ruam atau lesi yang berdarah
• Penyakit yang berat ( timbulnya ruam pada mukosa
• Penurunan daya tahan tubuh yang signifikan
1. Profilaksis Varisela dalam Kehamilan
Jika seorang ibu hamil tidak imun terhadap VZV dan telah
terpapar secara signifikan, maka hal ini merupakan
indikasi diberikannya terapi profilaksis. Metode profilaksis
yang paling banyak dianjurkan adalah pemberian VZIG.
Pemberian profilaksis VZIG ini bertujuan untuk
mencegah infeksi dan mengurangi morbiditas maternal.
Apabila secara klinis telah timbul gejala varisela, maka
VZIG ini tidak efektif dan tidak boleh diberikan.
VZIG diberikan secara intramuskular
dengan dosis satu vial untuk 10 kg berat
badan, hingga maksimum 5 vial.
Idealnya VZIG harus diberikan dalam 96
jam setelah paparan, namun masih
dianggap efektif jika diberikan sampai
dengan 10 hari setelah terpapar.
• Jika seorang wanita dengan riwayat varisela atau vaksinasi jelas
dan tidak sengaja dilakukan pemeriksaan antibodi varisela, maka
anjuran berikut ini harus diikuti. Apabila hasil IgG VZV equivocal
atau positif menandakan VZIG tidak diperlukan. Apabila IgG VZV
negative dengan pemeriksaan yang sensitive, maka perlu
diberikan VZIG dalam waktu 10 hari sejak kontak atau paparan
pertama.
2. Profilaksis Antivirus