Oleh:
Karina Indah Prayogi
Dibimbing Oleh:
dr. AgustinaSjenny, Sp.KJ
• Identitas Pasien
• Nama: Ny.
• Umur: tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Jawa
• Status Marital : sudah menikah
• Pendidikan Terakhir: SMA (Tamat)
• Pekerjaan Terakhir: Mengurus arisan
• Alamat: Banyuwangi
anamnesa
• Pasien datang ke poli psikiatri RSUD blambangan Banyuwangi Membawa
surat pengantar dari Kepolisian (permintaan pemeriksaan kejiwaan), Pasien
Mengatakan mengalami KDRT beberapakali oleh suaminya yang ketahuan
selingkuh. Menurut pasien KDRT berawal pada bulan agustus 2017 diawali
cek-cok karena suaminya sering pulang dini hari, pada saat itu setelah
terjadi cek-cok pasien mengtakan ia dipukul suaminya dibagian tangan dan
didorong keras. KDRT yang kedua terjadi pada bulan September 2017
diawali dengan suami pamit pergi ke bali karena ada pelanggan yg
menyewa mobilnya, suaminya sempat mengajak pelanggan tersebut (1
perempuan dan 1 laki-laki) mampir ke rumahnya. Suami pasien mengaku
pelanggan tersebut adalah sepasang suami-istri. Namun beberapa hari
kemudian Pasien mengatakan ia mendapat kabar dari teman suaminya
bahwa pelanggan tersebut bukanlah sepasang suami istri, dan perempuan
tersebut adalah selingkuhan suaminya. Kemudian pasien menegur
suaminya lalu terjadi cek-cok kembali dirumah dan pasien mengaku dipukul
kembali oleh suaminya.
• KDRT yang ke tiga terjadi pada awal Februari 2018. karena semakin banyak kerabat
yang membenarkan bahwa suami pasien selingkuh, pasien berinisiatif diam-diam
mengikuti suaminya saat pergi, pada saat itu pasien mengatakan suaminya berhenti
di dekat kos-kosan. Setelah dirumah, pasien menegur suaminya kemudian terjadi
cekcok dan pasien dipukul menggunakan jaket hingga anaknya terkena lemparan
jaket. Beberapa hari kemudian pasien mengajukan surat cerai namun dicabut karena
suaminya telah meminta maaf.
• Pada pertengahan bulan Juni 2018 pasien mengatakan bahwa suaminya kembali
sering pulang pagi terkadang juga sampai tidak pulang. Kemudian tiba-tiba anak
pertama pasien mengajak untuk mencari ayahnya ke tempat kos-kosan, menurut
pasien anaknya mengaku sering diajak ayahnya ke kos-kosan tersebut. setelah itu
pasien memang memergoki suami di tempat kos tersebut, hingga mereka berdua
cekcok kembali ditempat itu beberapa hari kemudian setelah kejadian itu pasien
mengatakan bahwa terjadi KDRT kembali oleh suamiya saat dirumah. Kemudian
pasien melaporkan ke kepolisan untuk meminta perlindungan atas perbuatan
suaminya. Saat bercerita tentang masalahnya pasien sesekali menangis hingga
ceritanya terhenti,
•
• Riwayat Penyakit Dahulu • Faktor Keturunan
– Riwayat Psikiatrik: disangkal • Tidak ada
– Riwayat Penggunaan Napza
• Faktor Organik
Psikoaktif : disangkal
– Riwayat Penyakit Dahulu (Medis): • Riwayat trauma atau kecelakaan
Tidak didapatkan riwayat diabetes dan cidera kepala disangkal,
mellitus, tekanan darah tinggi, riwayat kejang disangkal,
kejang atau penyakit infeksi pemakaian zat atau obat.
lainnya, dan riwayat trauma
kepala.
• Riwayat Kehidupan Pribadi
– Riwayat sosial dan riwayat
pekerjaan: Pasien merupakan ibu
rumah tangga yang mengurusi
arisan terkadang ia juga
membantu suaminya untuk
bertani
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Generalis:
• Vital Sign
• Tekanan darah: 120/80
• Nadi : 82x/menit, regular, kuat angkat.
• RR : 20 x/menit
• Suhu aksilar : tidak ada data
• Keadaan Umum
• Tampak baik, compos mentis
Psikoterapi
• Memotivasi pasien agar dapat berkomunikasi dan terbuka dengan
permasalahan yang dihadapi
Spiritual
• Memotivasi untuk terus berdoa dan mendekatkan diri kepada tuhan
• Menstimulasi dan mengajak pasien untuk turut beribadah sebisa mungkin
dan selalu berdoa
Monitoring
• Selalu mengawasi pasien
• Menjauhkan dari barang-barang yang berisiko sebagai alat untuk bunuh diri
• Menjauhkan dari penggunaan alcohol dan obat yang menyebabkan
ketergantungan
• Mengawasi perkembangan keluhan pasien
Definisi
• Gejala re-experience
• Gejala avoidance
• Gejala hyperaurosal
diagnosis