Anda di halaman 1dari 11

Hasil Tekanan Intraokular Setelah

Endophthalmitis Terkait dengan


Operasi Glaukoma
Rana J. Mady, MD,* Bart K. Holland, MPH, PhD, Neelakshi
Bhagat, MD,* Marco A. Zarbin, MD, PhD,* Robert D. Fechtner,
MD,* and Albert S. Khouri, MD*

Devara Patty
2017-84-007

Pembimbing
Dr. Elna Anakotta, Sp.M
Pendahuluan
 Operasi filtrasi berisiko endoftalmitis
 Literatur yang ada menyebutkan prevalensi
dan tingkat kejadian endophthalmitis yang
berbeda. Variabilitas ini dipengaruhi oleh
lokasi penyaringan bleb, durasi, jenis dan
konsentrasi penggunaan antimetabolit, dan
lama tindak lanjut.
 Endophthalmitis dan peradangan intraokular
yang parah seringkali mempersulit kontrol
tekanan intraokular (IOP)
 Tujuan: Untuk mengetahui hasil
tekanan intraokular jangka panjang
(IOP) dan faktor risiko kegagalan
pengendalian IOP pada pasien
dengan komplikasi operasi glaukoma
yaitu penyakit menular,
endophthalmitis
Pasien dan Metode
 12 pasien dengan operasi glaukoma
sebelumnya yang terpapar
endophthalmitis pada Rumah Sakit
Universitas, Newark, NJ antara tahun
1995 dan 2006
 Kegagalan pengendalian IOP
dikelompokkan menjadi 2 kelompok:
• IOP Z22 mmHg
• IOP Z16 mmHg
Hasil
DISKUSI
Kesimpulan
 Kontrol IOP setelah resolusi
endophthalmitis pada pasien dengan
operasi glaukoma sebelumnya hanya
berhasil 25% kasus. Setengah pasien
memerlukan operasi glaukoma
tambahan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai