INDONESIA
• Kezia Geofany
• Novia THS
• Fitri Rahma SM
• Fenita A
• Nurlita SM
• Astri S
• Isna M
• Sisca M
• Rheeva AM
• Grace Putri C
KEDATANGAN BELANDA
Gerbang Amsterdam
MASA DAENDLES
Profile
Bidang Sosial
dengan cara pemungutan pajak
• Meningkatjan penanaman tanaman yang
hasilnya laku di pasaran dunia
• Rakyat diharuskan melaksanakan
penyerahan wajib hasil pertanian
• Melakukan penjualan tanah – tanah
kepada pihak swasta
• Rakyat dipaksa melakukan kerja paksa
(rodi) untuk membangun jalan Anyer-
Panarukan.
• Perbudakkan dibiarkan berkembang.
• Menghapus upacara penghormatan
kepada residen, sunan, atau sultan.
• Membuat jaringan pos distrik dengan
menggunakan kuda pos.
• 1. Kekejaman dan kesewenang-
wenangan Daendels
menimbulkan kebencian di
kalangan rakyat pribumi maupun
orang-orang Eropa.
• 2. Sikapnya yang otoriter
terhadap raja-raja Banten,
Yogyakarta, dan Cirebon
menimbulkan pertentangan dan
perlawanan.
• 3. Penyelewengan dalam
penjualan tanah kepada pihak
swasta dan manipulasi
penjualan Istana Bogor.
• 4. Keburukan dalam sistem
administrasi pemerintahan
Peninggalan
Masa Daendless
MASA JANSSEN
PROFILE
• Jan Willem Janssen
• Nijmegen, 12 Oktober 1762
• Gubernur – Jendral Hindia
Belanda ke-37
• Menggantikan Daendles
pada 1811
• Meninggal pada Mei 1838
MASA RAFLES
PROFILE
• Thomas Stamford Bingley
Raffles
• Lahir pada Juli 1781
• Seorang Warga Negara
Inggris
• Gubernur-Jendral Hindia
Belanda Terbesar
• Meninggal pada Juli 1826
Kontrak
( Sultan Hamengkubowono III
dengan Inggris )
• Sultan Raja Secara Resmi
ditetapkan sebagai Sultah
Hamengkubawa II dan Pangeran
Natakusuka ditetapkan sebagai
penguasa tersendiri diw wilayah
bagian dari Kesultanan
Yogyakarta dengan gelar Paku
Alam O
• Sultan Hamengkubuwana II
dengan Putranya
Mangkudiningrat di Asingkan ke
Penang
• Semua harta milik Sultan Sepuh
selama menjabat sebagai sultan
dirampas menjadi milik
pemerintah Inggris
Bidang Ekonomi
• Pelaksanaan sistem sewa
tanah
• Penghapusan pajak dan
penyerahan wajib hasil bumi
• Penghapusan kerja rodi dan
pembudakan
• Penghapusan sistem monopoli
• Pelatakan desa sebagai unit
administrasi penjajahan
Peninggalan Masa Raffles
Museum Nasional
1778
Tanam Paksa
HINDIA - BELANDA
Latar belakang
• Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-
peperangan pada masa kejayaan Napoleon
Bonaparte sehingga menghabiskan biaya yang amat
besar.
• Terjadinya Perang Kemerdekaan Belgia yang diakhiri
dengan pemisahan Belgia dari Belanda pada tahun
1830.
• Terjadi Perang Diponegoro (1825-1830) yang
merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi
Belanda. Perang Diponegoro menghabiskan biaya
sekitar 20.000.000 gulden.
• Kas Negara Belanda kosong dan hutang yang
ditanggung Belanda cukup berat.
• Pemasukkan uang dari penanaman kopi tidak
banyak.
• Gagal mempraktikkan gagasan liberal (1816-1830)
berarti gagal juga mengeksploitasi tanah jajahan
untuk memberikan keuntungan yang besar pada
Belanda.
HINDIA - BELANDA
Tanam Paksa
• Persetujuan menyerahkan sebagian tanah (1/5)
• Waktu untuk bekkerja tanam paksa tidak
melebihi waktu untuk pekerjaan mennam padi
• Bebas pajak tanah
• Keuntungan diberikan kepaa rakyat
• Dilakukan dibawah pengawsan kepala desa
• Yang tidak memiliki tanah, wajib kerja 66 hari
Reaksi
terhadap Tanam Paksa
Pribumi
• Perlawanan dari petani dari
Pasuruan ( 1833)
• Perusakan tenaman temmbakau
(1846)
Belanda
• Edward Douwes Dekker dalam
bukunya yang berjudul “Max
Havelaar”
• Baron van Houvel
Peninggalan Hindia-Belanda
Villa Isola
1933
Politik Ekonomi Liberal
Latar Belakang
• Pelaksanaan system tanam paksa telah
menimbulkan penderitaan rakyat pribumi, tetapi
hanya memberikan keuntungan kepada pihak
Belanda secara besar-besaran.
• Berkembangnya paham liberalism sehingga
system tanam paksa tidak sesuai lagi untuk
diteruskan.
• Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen
Belanda mendesak pemerintah Belanda
menerapkan system ekonomi liberal di
Indonesia. Tujuannya agar para pengusaha
Belanda sebagai pendukung Partai Liberal dapat
menanamkan modalnya di Indonesia.
• Adanya traktar Sumatera (1871) yang
memberikan kebebasan bagi Belanda untuk
meluaskan wilayahnya ke Aceh. Sebagai
imbalannya, Inggris meminta Belanda
menerapkan system ekonomi liberal di Indonesia
agar pengusaha Inggris dapat menanamkan
modalnya di Indonesia.
Politik Ekonomi Liberal
UU GULA
• Tebu tidak boleh diangkut
keluar Indonesia
• Pabrik gula milik
pemerintah diganti dengan
pihak swasta
• Pihak swasta bebas
mendirikan pabrik gula
Politik Ekonomi Liberal
UU Agraria 1870
• Tanah milik penduduk pribumi dapat
disewa dalam waktu 5 tahun atau 30 tahun
• Tanah milik negara dapat disewa jalam
jangka waktu 75 tahun
• Tanah di Indonesia dibedakan atas tanah
rakyat dan tanah pemerintah.
• Tanah rakyat dibedakan atas tanah milik
yang bersifat bebas dan tanah desa tidak
bebas.
• Tanah tidak bebas adalah tanah yang dapat
disewakan kepada pengusaha swasta.
• Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada
orang lain.
POLITIK ETIS
LATAR BELAKANG
POLITIK ETIS
Triologi van Deventer
• Irigasi (pengairan),
membangun dan
memperbaiki pengairan-
pengairan dan bendungan
untuk keperluan pertanian
• Emigrasi yakni mengajak
penduduk untuk
bertransmigrasi
• Edukasi yakni memperluas
dalam bidang pengajaran
dan pendidikan
PENINGGALAN
POLITIK ETIS