Anda di halaman 1dari 32

SIDANG HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
Fitri Wirastami
20140210173
Latar Belakang
Penelitian yang dilakukan oleh American College of
Obstetricians and Gynecologis pada tahun 2011 di Srilanka
diperoleh hasil bahwa remaja yang mengalami sindrom
premenstruasi sekitar 65,7%.

Data DEPKES 2009 sebanyak 40% wanita Indonesia mengalami


sindrom menstruasi, sebanyak 2-10% mengalami gejala berat.
Integrasi Nilai Islam


“dan sungguh akan kami berikan kepadamu cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa,dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-
orang yang sabar” (QS.Al-Baqarah, 2 : 155)”

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya denga mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS.Ar-Ra’du, 13 : 28)”
Rumusan Masalah
• ada hubungan antara Pre Menstrual Syndrom dengan tingkat
kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten?

Tujuan Penelitian
• mengetahui hubungan Pre Menstruasi Syndrome terhadap
tingkat kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten
Manfaat penelitian
Manfaat teoritis : dapat memperkuat teori bahwa adanya hubungan
antara Pre Menstrual Syndrome dengan tingkat kecemasan.

Manfaat praktis:
1. Bagi remaja : meningkatkan pengetahuan mengenai Pre Menstrual
Syndrome.
2. Bagi orangtua : memberikan masukan atau pengetahuan yang cukup
mengenai Pre Menstrual Syndrome kepada remaja putri,
3. Bagi mahasiswa : menimbulkan ketertarikan untuk melakukan
penelitian dibidang yang sama.
4. Bagi tenaga kesehatan : memberi informasi tentang hubungan Pre
Menstrual Syndrome dengan kecemasan, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan
komprehensif.
Hipotesis
• H0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat Pre Menstrual Syndrome dengan
tingkat kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten.
• H1 : Terdapat hubungan antara tingkat Pre Menstrual Syndrome dengan tingkat
kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten.
Keaslian penelitian

JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN


Sikap dalam menghadapi • Variabel bebasnya • Variabel tergantung
premenstrual syndrome (PMS) • Cara pengambilan sample • Subyek penelitian
pada remaja putri kelas VII di • Analisis data(pearson).
SMP Muhammadiyah 2
Surakarta ( Khoyriah 2015 )

Tingkat kecemasan dengan • Variabel bebas •Subyek penelitian


kejadian dismenorea pada • Variabel tergantung • Cara pengambilan sampel
remaja putri di Pondok • Metode penelitian • Analisis data
Pesantren Imam Syuhodo
Polokarto Sukoharjo ( Nur,
2010 )
Hubungan antara stress dan • Metode penelitian •Variabel tergantung
dismenore pada siswi kelas • Variabel bebas •Subyek penelitian
tiga SMA Negeri 2 Ngawi ( • Cara pengambilan sampel •Analisis data
Pahlevi, 2010 )
Tinjauan Pustaka
Remaja

Definisi Perkembangan
• Periode peralihan dari anak • Remaja awal (10-14 tahun)
menjadi dewasa • Remaja Menengah (15-16 tahun)
• Depkes : umur 10-19 tahun, dan • Remaja akhir (17-20 tahun)
belum menikah
Menstruasi
Faktor yang
Definisi Fase Menstruasi
mempengaruhi
• Perdarahan • Faktor hormon • Fase Ovarium
secara periodik • Faktor enzim • Fase folikular
dan siklik dari • Faktor vaskular • Fase luteal
uterus, disertai
• Faktor • Fase
pelepasan
prostaglandin Endometrium
endometrium
(sarwono,2007) • Fase proliferasi
• Fase sekresi
• Fase
menstruasi
Pre Menstrual Syndrome

Definisi Etiologi Gejala

• Kumpulan gejala • Faktor hormonal • Fisik


fisik, psikologis, dan • Faktor genetik • Emosi/psikologis
emosi yang terkait • Faktor psikologis
siklus menstruasi
• Aktivitas fisik
wanita
• Kalsium
• gejala biasanya
timbul 6-10 hari • Magnesium
sebelum menstruasi • Vitamin b6
dan menghilang
ketika menstruasi
dimulai.
• fase luteal lambat
Kecemasan

Definisi Etiologi Gejala

• Sinyal yang • Teori Biologi • Rasa khawatir


menyadarkan; • Teori genetik berlebihan
memperingatkan • Teori neurokimia • Ketegangan motorik
adanya bahaya yang (gelisah, sakit kepala,
• Teori Psikodinamik
mengancam dan gemetaran,mudah
memungkinkan • Teori psikoanalitis
lapar,dll)
seseorang mengambil • Teori perilaku
• Overaktifitas
tindakan untuk • Teori interpresonal otonomik
mengatasi ancaman. (takikardi,takipneu,dll)
Kerangka Teori

Perubahan Jiwa

Perubahan
Remaja Putri Menstruasi PMS
Morfologis

Perubahan Sosio Kecemasan


Ekonomi

Mild Moderate Severe Panik


Kerangka konsep
Cemas +
Pre Menstrual Syndrome Tingkat Kecemasan

Cemas -

Hormonal
Kimiawi
Genetik
Psikologi
Aktivitas fisik
Kalsium
Magnesium
Vitamin B6
Metodologi Penelitian
• Analitik non eksperimental
Jenis & Desain • Cross sectional

Populasi & • Remaja putri SMA Negeri 1 Klaten usia 16-18 tahun
Sampel • Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Klaten

• Bebas : Pre Menstrual Syndrome ( Kuisioner SPAF )


Variabel • Terikat : Tingkat Kecemasan ( Kuisioner TMAS )
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
• Remaja putri usia 16-18 tahun. • Remaja putri yag tidak masuk
• Mengisi inform consent serta sekolah.
kooperatif. • Remaja yang tidak mengisi kuisioner
dengan lengkap.
Purposive sampling

Besar sampel :

n =[ ]2 + 3

Za : tingkat kemaknaan
Zb : power
r : koefisien korelasi
Instrumen Penelitian

TMAS SPAF
• Pertanyaan • 10 jenis pertanyaan
• Favourable • Intrepretasi
• Non favourable • Total nilai 10 : tidak ada
• Intrepretasi gejala
• Skor <21: cemas ringan • Total nilai 11-35: gejala
• Skor ≥21: cemas berat sedang
• Total nilai 36-60: gejala
berat
Cara pengumpulan data
• Jenis data : Data Primer
• Alur

membagikan Mengisi mengembalikan


kuisioner kuisioner kuisioner
Analisis data

Input data Sperman


Hasil penelitian
1. Distribusi usia subjek

Usia (tahun) Jumlah (siswi) Prosentase (%)


16 65 72,22
17 25 27,78
18 0 0

2. Distribusi tingkat
Tingkat PMS
premenstrual Frekuensi Prosentase
syndrome

Tidak ada gejala 0 0%


Gejala sedang 80 88,89%
Gejala berat 10 11,1%
Total 90 100%
3. Frekuensi Skor Kecemasan

Skor TMAS Frekuensi Presentasi(%)


<21 34 37,78%
≥21 56 62,22%
Total 90 100%

Keterangan :
-skor TMAS < 21 : cemas ringan
-skor TMAS ≥21 : cemas berat
4. Sindrom Pre Menstruasi dengan Tingkat Kecemasan pada Siswi Kelas XI

Skor TMAS <21 ≥21 Total


Pre menstrual
F % F % F %
syndrome

Tidak bergejala 0 0 % 0 0% 0 0%

Gejala sedang 34 37,78 % 46 51,11 % 80 88,99 %

Gejala berat 0 0 10 11.11 % 10 11,11 %

Total 34 37,78 % 56 62,22 % 90 100 %


Keterangan :
-skor TMAS < 21 : cemas ringan
-skor TMAS ≥21 : cemas berat
• Didapatkan nilai p-value 0,000 dimana
menunjukkan ada hubungan antara Pre
Menstrual Syndrome terhadap tingkat
kecemasan —› h1 diterima
Pembahasan
Endorfin

Progesteron Aldosteron

PMS Akhir fase luteal


Prolaktin
Estrogen
Kortisol

Serotonin

GABA dan beta


endorfin
Keterbatasan penelitian
• Subyek kurang mewakili semua usia produktif karena
terbatas pada siswi SMA saja
• Tidak dipertimbangkannya faktor-faktor kecemasan, yang
lainnya, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian
KESIMPULAN

Perhitungan mean Perhitungan mean


untuk frekuensi pre untuk frekuensi pre
Didapatkan nilai p- Besar koefisien
menstrual syndrome menstrual syndrome
value 0,000 dimana korelasi antara dua
pada subyek pada subyek
menunjukkan ada variabel adalah
didapatkan angka didpatkan angka
hubungan antara Pre 0,489 yang berarti
22,13 dengan 23,68 dengan
Menstrual Syndrome terdapat kekuatan
standar deviasi 7,36 standar deviasi 6,48
terhadap tingkat hubungan sedang
yang berarti rata- yang berarti rata-
kecemasan antara kedua
rata reponden rata reponden
(hipotesis diterima). variabel.
mengalami gejala mengalami cemas
sedang sedang.
SARAN

Peneliti Remaja putri

• Mengambil subyek/sampel yang • Penyuluhan mengenai pentingnya


lebih heterogen dan metode yang mengetahui siklus menstruasi
lebih baik dan teliti khusunya Pre Menstrual Syndrome
• Perlu penelitian yang dan kaitannya dengan penyakit
mempertimbangkan faktor-faktor psikologi yang dialami fase itu, dalam
kecemasan yang lebih lengkap, hal ini kecemasan.
sehingga hasil yang didapat lebih
akurat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai