Endokrinologi Manusia - 1
Endokrinologi Manusia - 1
Oleh :
Fitri Wirastami
20140210173
Latar Belakang
Penelitian yang dilakukan oleh American College of
Obstetricians and Gynecologis pada tahun 2011 di Srilanka
diperoleh hasil bahwa remaja yang mengalami sindrom
premenstruasi sekitar 65,7%.
“
“dan sungguh akan kami berikan kepadamu cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa,dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-
orang yang sabar” (QS.Al-Baqarah, 2 : 155)”
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya denga mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS.Ar-Ra’du, 13 : 28)”
Rumusan Masalah
• ada hubungan antara Pre Menstrual Syndrom dengan tingkat
kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten?
Tujuan Penelitian
• mengetahui hubungan Pre Menstruasi Syndrome terhadap
tingkat kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten
Manfaat penelitian
Manfaat teoritis : dapat memperkuat teori bahwa adanya hubungan
antara Pre Menstrual Syndrome dengan tingkat kecemasan.
Manfaat praktis:
1. Bagi remaja : meningkatkan pengetahuan mengenai Pre Menstrual
Syndrome.
2. Bagi orangtua : memberikan masukan atau pengetahuan yang cukup
mengenai Pre Menstrual Syndrome kepada remaja putri,
3. Bagi mahasiswa : menimbulkan ketertarikan untuk melakukan
penelitian dibidang yang sama.
4. Bagi tenaga kesehatan : memberi informasi tentang hubungan Pre
Menstrual Syndrome dengan kecemasan, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan
komprehensif.
Hipotesis
• H0 : Tidak terdapat hubungan antara tingkat Pre Menstrual Syndrome dengan
tingkat kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten.
• H1 : Terdapat hubungan antara tingkat Pre Menstrual Syndrome dengan tingkat
kecemasan pada remaja di SMA Negeri 1 Klaten.
Keaslian penelitian
Definisi Perkembangan
• Periode peralihan dari anak • Remaja awal (10-14 tahun)
menjadi dewasa • Remaja Menengah (15-16 tahun)
• Depkes : umur 10-19 tahun, dan • Remaja akhir (17-20 tahun)
belum menikah
Menstruasi
Faktor yang
Definisi Fase Menstruasi
mempengaruhi
• Perdarahan • Faktor hormon • Fase Ovarium
secara periodik • Faktor enzim • Fase folikular
dan siklik dari • Faktor vaskular • Fase luteal
uterus, disertai
• Faktor • Fase
pelepasan
prostaglandin Endometrium
endometrium
(sarwono,2007) • Fase proliferasi
• Fase sekresi
• Fase
menstruasi
Pre Menstrual Syndrome
Perubahan Jiwa
Perubahan
Remaja Putri Menstruasi PMS
Morfologis
Cemas -
Hormonal
Kimiawi
Genetik
Psikologi
Aktivitas fisik
Kalsium
Magnesium
Vitamin B6
Metodologi Penelitian
• Analitik non eksperimental
Jenis & Desain • Cross sectional
Populasi & • Remaja putri SMA Negeri 1 Klaten usia 16-18 tahun
Sampel • Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Klaten
Besar sampel :
n =[ ]2 + 3
Za : tingkat kemaknaan
Zb : power
r : koefisien korelasi
Instrumen Penelitian
TMAS SPAF
• Pertanyaan • 10 jenis pertanyaan
• Favourable • Intrepretasi
• Non favourable • Total nilai 10 : tidak ada
• Intrepretasi gejala
• Skor <21: cemas ringan • Total nilai 11-35: gejala
• Skor ≥21: cemas berat sedang
• Total nilai 36-60: gejala
berat
Cara pengumpulan data
• Jenis data : Data Primer
• Alur
2. Distribusi tingkat
Tingkat PMS
premenstrual Frekuensi Prosentase
syndrome
Keterangan :
-skor TMAS < 21 : cemas ringan
-skor TMAS ≥21 : cemas berat
4. Sindrom Pre Menstruasi dengan Tingkat Kecemasan pada Siswi Kelas XI
Tidak bergejala 0 0 % 0 0% 0 0%
Progesteron Aldosteron
Serotonin