Anda di halaman 1dari 34

Kejang Demam

Penguji:
dr. H. Arief Budiman, Sp.A

Vina Nurhasanah
2010730110

SMF PEDIATRI
RSU BANJAR
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Identitas
• Nama : An. S
• No. RM : 278735
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• TTL : 19 November 2013
• Usia : 11 Bulan
• Agama : Islam
• Alamat : Cimenyan Rt. 04/05,
Mekarsari, Banjar, Banjar
• Tanggal Masuk RS : 19 Oktober 2014, Pkl 18.22
WIB
Keluhan
Utama
Kejang 1 x
Riwayat
Penyakit• Pasin datang dengan keluhan kejang 1x hari
Sekarang minggu jam 17.00 lama kejang 10 menit. Saat
kejang mata melihat keatas, kaki dan tangan
kaku. Setelah kejang anak sadar dan menangis.
Kejang disertai dengan demam. Demam muncul
selama 1 hari 1 malam, tidak mendadak tinggi.
Pasien mengeluh mencret sejak kemarin,
berwarna kuning, air sedikit dan ampas banyak.
Dalam sehari mencret sampai 4x, tidak terdapat
darah dan lendir. Pasien tidak mengeluh mual,
muntah, pilek, namun terdapat batuk berdahak.
Saat ini pasien sudah tidak kejang, namun
kadang masih demam dan mencret 3x.
• Kejang demam (-)
Riwayat • Tb Paru (-)
Penyakit Dahulu • Asma (-)

Riwayat • Kejang demam (-)


Penyakit • Tb Paru (-)
Keluarga • Asma (-)
• ANC teratur (+) di posyandu setiap bulan
Riwayat • Riwayat Penyakit saat hamil (-)
Kehamilan Ibu • Konsumsi obat-obatan selama hamil (-)
• Saat hamil d imunisasi TT 2x

• Cukup bulan (38 minggu), lahir


Riwayat normal, langsung menangis (+)
Kelahiran • Bayi tidak dirawat langsung dibawa
pulang
• ASI : 0 – sekarang (11 bulan)
Riwayat • Makan bubur : 6 bulan
Makanan • Makan nasi : 1 tahun

• BCG :√
• Hepatitis B :√
Riwayat • DPT :√
:√
Imunisasi •

Polio
Campak :√
• Kesan : Imunisasi Dasar lengkap
• Alergi udara (-)
Riwayat • Susu (-)
Alergi • Makanan
• Obat
(-)
(-)

Riwayat • Dalam satu rumah dihuni oleh 8


orang keluarga
Psikososial • Ventilasi rumah baik
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : composmentis
• Tanda-tanda vital :
Nadi : 96 x / menit
Nafas : 22 x/menit
Suhu : 37.6 o C
• Antropometri :
BB : 8.7 Kg
TB : 67 cm
LK : 42 cm
Status Gizi :
• BB/U x 100% = 8.7/11 x 100% = 79% (Gizi kurang)
• TB/U x 100% = 67/100.5 x 100% = 67 % (Gizi kurang)
• BB/TB x 100% = 8.7/11 x 100% = 79% (Gizi kurang)

Kesan : Gizi kurang


STATUS GENERALISATA

• Kepala :
LK : 42 cm
Bentuk : normocephal
UUB : tertutup, tidak cekung
Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak rontok,
tebal
Mata : mata cekung -/-, ikterus -/-, anemis -/-, udem
palpebra -/-, refleks cahaya (+), pupil isokhor
Alis : Alis hitam, distribusi merata, madarosis -/-
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-),

sekret (-), epistaksis (-)

Telinga : Normotia, sekret -/-, darah -/-

Mulut : Sianosis (-), bibir tidak miring, mukosa bibir


lembab tidak kering, lidah kotor (-), perdarahan gusi (-),
caries gigi (-), stomatitis (-), Tonsil
hiperemis -/-

Leher : Pembesaran KGB : (-), Pembesaran Thyroid : (-)


Thoraks
Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-), iktus
cordis tidak terlihat
Palpasi : Bagian dada tertinggal (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Paru  vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
Ronchi (-/-)
Jantung  Bunyi jantung 1 & 2 normal,
murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi :Simetris (+), distensi abdomen (-)
Auskultasi : Bising Usus 12 x/menit
Palpasi : hepatomegali (-), nyeri tekan (-), dan
splenomegali (-)
Perkusi : Tymphani pada seluruh kuadran
abdomen (+)
Ekstremitas

Atas Bawah
Akral : hangat hangat

Udema : -/- -/-

Petekie : -/- -/-

RCT : <2dtk <2dtk


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan yang disarankan:


- Pemeriksaan Laboratorium DPL, elektrolit, Gula Darah
- Pungsi lumbal

Tanggal 19 Oktober 2014


• Hb : 10 g/dl (10– 18 g/dl)
• Leukosit : 17.2 ribu/mm3 (4.0-11 ribu/mm3)
• Trombosit : 443 ribu/mm3 (150 - 450 ribu/mm3)
• Hematokrit : 31.9% (30 – 35%)
• Eritrosit : 4.69 juta/uL (4.76-6.95 juta/uL)
RESUME
Pasien An. Laki-laki, usia 11 bulan, BB: 8.7 kg, TB: 67 cm,
dengan keluhan kejang disertai demam. Kejang pada pukul
17.00, terjadi 1x selama 10 menit. Saat kejang mata pasien
melihat keatas, kaki dan tangan kaku. Setelah kejang pasien
sadar dan menangis. Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pilek
namun ada batuk berdahak. Pasien mengeluh mencret sejak
kemarin, sehari sampai 4x dengan konsistensi air sedikit dan
ampas banyak, tidak disertai lendir dan darah.

ASSESSMENT
Kejang Demam Sederhana
PLANNING
Medika Mentosa:
• Infus RL 9 gtt/menit/makro
• Diazepam I.V 2.6 mg (Bila kejang)
• Paracetamol inj 4 x 100 mg (Bila Panas)
• Zink syr 2 x 1 cth
• Probiotik 1 x 1 sachet

Non-medikamentosa:
• Tirah baring
• Konsumsi makanan yang bergizi
EDUKASI

• Menjelaskan kepada orang tua bahwa sebagian besar


kejang demam tidak berbahaya namun kejang
sewaktu-waktu bisa terulang kembali
• Menjelaskan pada orangtua cara menangani kejang
demam dirumah
TINJAUAN PUSTAKA
Kejang Demam
TIPE KEJANG

Tipe kejang yang biasanya menyertai kejang demam


, yaitu:

Kejang klonik
Gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat, dan tungal atau
multipel di lengan,tungkai, atau torso.
Kejang tonik
Peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontaksi)
wajah dan tubuh bagian atas, fleksi lengan dan ekstensi
tungkai, mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi,
dapat menyebabkan henti nafas.
• Kejang demam terjadi pada 2-4% populasi anak. Tidak ada batasan usia
yang spesifik, sering terjadi pada usia 6 bulan – 3 tahun dengan puncak
usia 18 bulan

• Kejang demam yang jarang terjadi pada usia < 1 bulan dan > 7 tahun

• Sebagian besar kejang demam merupakan kejang demam sederhana

• Kejang demam kompleks hanya berkisar 35%

• lama kejang yang berlangsung > 15 menit hanya ditemukan 9%, terjadi
status epileptikus hanya 5%

• Berulang dalam 24 jam: 16 % kasus


ETIOLOGI
Demam
Umur
Genetik
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI KEJANG
DEMAM

KDS : KDK :
 Lama kejang < 15  kejang berlangsung lama (>
menit 15 menit)
 Kejang umum  Kejang fokal / parsial, atau
 Tidak berulang kejang umum didahului
dalam waktu 24 kejang fokal
jam  Kejang berulang (≥2x dalam
24 jam)
DIAGNOSIS
ANAMNESIS:
• Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang
• Suhu sebelum dan saat kejang, frekuensi dalam 24 jam,
interval, keadaan anak pasca kejang, penyebab demam di
luar infeksi susunan saraf pusat (gejala infeksi saluran nafas
akut/ISPA, infeksi saluran kemih/ISK, otitis media
akut/OMA, dll)
• Riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga
• Singkirkan penyebab yang lain (misalnya diare/muntah
yang mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak yang
mengakibatkan hipoksemia, atau asupan kurang yang dapat
menyebabkan hipoglikemia)
PEMERIKSAAN FISIK

• Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran


• Suhu tubuh : apakah terdapat demam
• Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, brudzinski I dan
II, kernique sign
• Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun-ubun besar
(UUB) membonjol, papil edema
• Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK, dll
• Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, refleks fisiologis,
refleks patologis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. LABORATORIUM :
• Hb, Leukosit, hitung jenis, trombosit, morfologi sel, Na, K,
Chlorida, Glukosa darah sesuai indikasi.
2. Pemeriksaan Pungsi Lumbal
• LP di haruskan pada bayi <12 bulan yang mengalami kejang
demam pertama
• LP dianjurkan pada anak 12-18 bulan
• Tidak dilakukan secara rutin pada bayi berusia > 18 bulan
3. Elektroensefalografi (EEG)  tidak dapat memprediksi
berulangnya kejang demam, ataupun memperkirakan
kemungkinan kejadian epilepsi dikemudian hari pada penderita
kejang demam. Oleh karenanya, pemeriksaan EEG tidak
dianjurkan dilakukan pada anak dengan kejang demam.
Diagnosis Banding

Epilepsy
Meningitis
Encephalitis
PENATALAKSANAAN
 Baringkan pasien posisi miring  cegah aspirasi
 Pertahankan jalan napas
 Atasi kejang dengan obat anti kejang  diazepam
(Intrarectal)
 Turunkan suhu tubuh  kalau perlu antipiretik
intrarectal
 Obati etiologi penyebab demam
TATALAKSANA
Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IO
Rektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg)

5 menit kejang tidak berhenti


Kejang berhenti 
Th/ rumatan tergantung
etiologi Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IO
Rektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg)
5 menit kejang tidak berhenti
Kejang berhenti 
Th/ rumatan tergantung
etiologi Fenitoin : 15 – 20 mg/kgbb iv

20 menit kejang tidak berhenti


Kejang berhenti
Rumatan Fenitoin 5-7mg/kg/hr:2 Status Epileptikus
Fenobarbital : 10-20mg/kg iv/im

10 menit kejang tidak berhenti


Kejang berhenti
Rumatan Fenobarbital 3-5mg/kg/hr: Status Epileptikus refrakter
2 dosis
PROGNOSIS

• Risiko berulangnya kejag demam  sekitar 1/3 anak


dapat mengalami kejang demam berulang, 10% dapat
terjadi > 3x
• Faktor risiko yang tetap:
- riwayat kejang demam dikeluarga
- usia saat kejang demam pertama < 18 bulan
- tingginya suhu tubuh saat kejang
- lamanya demam hingga terjadi kejang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai