Anda di halaman 1dari 26

BED SITE TEACHING

BRONCHOPNEUMONIA

Disusun oleh:
Tegar Fitriyana Sukaya Karso – 12100114011

Preseptor:
Wiwiek Setyowula, dr., SpA.,M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIt ANGKATAN UDARA SALAMUN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
2016
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An.
• Tanggal Lahir : 31-10-15
• Usia : 3 bulan 18 hari
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Negla tengah, Bandung
• Status : Anak ke-2 (dari 2 bersaudara)
• Tanggal Masuk RS : 17-2-2016
• Tanggal Pemeriksaan : 18-2-2016
IDENTITAS ORTU PASIEN

AYAH IBU

• Nama : Tn. M • Nama : Ny. A


• Usia : 32 th • Usia : 30 th
• Pekerjaan : Swasta • Pekerjaan : Guru
• Pendidikan : D3 • Pendidikan : S1
ANAMNESIS
Alloanamnesa : Ibu

Keluhan Utama : Sesak Nafas


ANAMNESIS KHUSUS
Pasien datang ke RSAU Salamun dengan kulhan sesak sejak 4 hari SMRS.
Saat sesak suara pasien seperti orang mengorok dan seperti ada dahak yang tidak
keluar. Sesak dirasakan bertambah berat setiap harinya. Sesak muncul terus
menerus dan terasa lebih berat pada malam hari. Sesak paling parah terasa saat
hari k 4 sesak. Saat hari keempat cuping hiding pasien tampak kembang kebis, kulit
di pangkal leher ke dada tampak cekung, dan sela iga terlihat semaki jelas saat
bernafas.ibu pasien sudah berobat ke dokter saat sesak hari kedua, sesak sedikit
membaik tapi tidak hilang dan mulai bertambah parah lagi,

Keluhan sesak disertai batuk 2 hari sebelum sesak yaitu 6 hari sebelum
masuk RS. Batuk seperti berdahak namun dahak awalnya sulit keluar. Dahak dari
batuk dikeluarkan melalui muntah berisi lendir dengan frekuensi kurang lebih satu
hari satu kali muntah berisi lender. Batuk hilang timbul. Batuk terlihat sedikit lebih
sering saat malam. Batuk terkadang sampai membangunkan pasien tidur. Batuk
sudah diobati dan setelah minum obat batuknya terlihat seperti batuk kering.
Keluhan juga disertai panas badan sejak 3 hari. Panas semakin lama terasa semakin
tinggi. Muncul terus menerus. Ibu pasien tidak mengukur suhunya dirumah.
Setelah diobati panas sempat turun lalu naik lagi. Keluhan disertai lemas yang
muncul bersamaan dengan panas.
ANAMNESIS KHUSUS
Keluhan tidak disertai kebiruan pada daerah mulut terutama setelah
diberi ASI maupun menangis yang tampak tersengal-sengal,keluhan tidak
disertai pembengkakan tungkai, keluhan tidak disertai mentee dengan waktu
yang lama atau mentee sedikit sedikit.Tidak terdapat keluhan suara nafas
mengi. Keluhan tidak disertai bengkak pada kelopak mata, BAK yang sedikit
atau tidak BAK. Demam tidak disertai keluar cairan dari telinga. Demam tidak
disertai muntah-muntah dan diare. Anak masih mau menete, tidak ada kejang,
dan ekstremitas biru dan tidak ada kejang.
Ayah pasien seorang perokok namun tidak pernah merokok di dalam
rumah. Nenek pasien membuka warung didepan rumah pasien dan terkadang
ada pembeli yang merokok di warung. Di depan rumah pasien terdapat bengkel
motor yang kadang menghasilkan debu dan polusi. Rumah pasien diisi 8 orang
dengan 2 lantai dan tidak terasa sumpek. Ventilasi di rumah pasien dirasa baik
dan sinar matahri dapat masuk ke kamar tidur pasien.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
o Tidak ada yang memiliki keluhan batuk ataupun sesak di rumah pasien. Tidak
ada yang memiliki riwayat penyakit jantung dikeluarga pasien.
o Ibu pasien memiliki alergi debu bila terkena menjadi bersi
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien tidak pernah memiliki riwayat sesak ataupun
alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung
bawaan
RIWAYAT KEHAMILAN & PERSALINAN
o Pasien dilahirkan dari ibu G2P1A0 dengan usia kehamilan cukup bulan.
Selama kehamilan ibu rutin melakukan cek kehamilan ke puskesmas di dekat
rumahnya dan tidak mengalami penyakit kronis apapun, obat-obatan yang
diminum sesuai yang diberikan oleh dokter.
o Pasien lahir spontan dibantu bidan dengan letak kepala, langsung menangis,
BB saat lahir = 3000 gram dan PB saat lahir = 40 cm.
RIWAYAT MAKANAN

• 0-sekarang ASI ekslusif


RIWAYAT PERKEMBANGAN

• Motorik kasar : usia 2 bulan mengankat kepala bila


tengkurap
Usia 3 bulan saat tengkurap kepala sudah bias
menoleh
• Motorik halus : 3 bulan mata bias mengikuti
gerakan 180 derajat
• Bicara : 2 bulan bias mengoceh
• Sosial : 3 bulan bereaksi dengan mengoceh
kepada keluarga
RIWAYAT IMUNISASI

• Usia(bulan) jenis
•0 Hepatitis B
•1 BCG Polio 1
•2 DPT HB Hib1, Polio 2
•3 DPT HB Hib2, Polio 3
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum :
• kesan sakit : sakit sedang
• kesadaran : composmentis
• Tanda vital:
• Heart Rate : 140 x/menit, regular  Status gizi
• Respirasi : 80x/ menit  Berat badan : 5600 gram
• Suhu : 36,6 0C  Panjang badan : 53 cm
 LK : 40 cm
Kesimpulan :
BB/ U : di bawah garis SD 1
TB/ U : di bawah garis SD 1
BB/PB : di bawah garis SD 1
LK/U : di bawah garis SD 1
Gizi : baik
• Pemeriksaan khusus
• Kepala
• Bentuk kepala : Normal.
• Rambut : hitam, tidak mudah patah
• Mata :konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
• Telinga :simetris, sekret -/-
• Hidung : Letak normal, PCH (-), sekret -/-,
• Mulut: bibir lembab, mukosa mulut dan lidah basah,
• Lidah : basah, lembab,.

• Leher
• Pembesaran kelenjar (-), pembesaran tiroid (-),tortikolis (-), retraksi
suprasternal (-)
• Thoraks
• Paru
• Inspeksi : Bentuk normal, retraksi (-)
• Palpasi : Pergerakan simetris
• Perkusi :-
• Auskultasi : VBS kanan=kiri, wheezing -/-, ronchi +/+,

Jantung
• Inspeksi : Tidak tampak iktus kordis
• Palpasi : Punctum maximum tidak teraba
• Perkusi :-
• Auskultasi : Bunyi jantung nada murni, regular. Tidak ada S3
gallop
• Abdomen
• Inspeksi : Bentuk datar,.
• Palpasi : Lembut, hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) normal.

• Anogenital : Anus (+),


• Ekstrimitas
• Atas : Bentuk normal, CRT : <2 detik
• Bawah : Bentuk normal, CRT : <2 detik

• Kulit: Kemerahan, ikterik (-).


• Penilaian Sistem saraf
• Refleks fisiologis : patella +/+
• Refleks patologis : -
• Refleks primitive : -/-
• Rangsang meningen : -
Resume
Pasien datang ke RSAU Salamun dengan keluhan sesak
sejak 4 hari SMRS. Saat sesak suara pasien seperti orang
mengorok dan seperti ada dahak yang tidak keluar. Sesak
dirasakan bertambah berat setiap harinya. Sesak muncul terus
menerus dan terasa lebih berat pada malam hari. Sesak paling
parah terasa saat hari k 4 sesak. Saat hari keempat cuping
hiding pasien tampak kembang kebis, kulit di pangkal leher ke
dada tampak cekung, dan sela iga terlihat semaki jelas saat
bernafas.ibu pasien sudah berobat ke dokter saat sesak hari
kedua, sesak sedikit membaik tapi tidak hilang dan mulai
bertambah parah lagi. Keluhan disertai batuk yang hilang
timbul, demam 2 hari sebelum sesak yang semakin panas.
Muntah berisi lendiri berwarna putih kehijauan. Keluhan
sudah diobati oleh dokter namun keluhan muncul kembali
• Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan anak tampak
sakit sedang kesdaran kompos mentis. Nadi 140, respi
80, suhu 36.6. dari hasil antropometri ditemukan gizi
pasien dalam keadaan baik tidak ditemukan PCH,
retraksi suprasternal , ICS dan epigastrik. Ditemukan
ronki pada kedua lapang paru.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Bronchopneumonia
• Bronchiolitis
USULAN PEMERIKSAAN

• Lab darah (Hb, leukosit, trombosit, HCT)


• Diff count
• Foto thorax
• Kultur darah + resistensi
DIAGNOSIS KERJA

• Bronchopneumonia
PENATALAKSANAAN
• Edukasi ibu pasien tentang penyakit
• Rawat inap
• Terapi cairan RL
• 3cc x 5.6 = 16.8cc/jam = 16 gtt/ menit
Kebutuhan kalori :
Bbi 5kg
Keb kalori 5 kg x 108 = 540 kkal
100 cc asi = 70kkal
(540/70 ) x 100 = 771 cc diberikan 8 kali
= 95 cc / kali
• Oksigen 1-2 liter / mnt/ nasal
• Pertahankan saturasi > 90%
• Tatalaksana khusus
• ampisilin 50/mg/kgbb/dosis = 50x 5.6 = 280mg
• PCT 10-15 mg/kgbb/dosis = (10-15) x 5,6= 56- 84

• R/ ampisilin 280 mg
•S 4 dd 1 IV
• R/ paracetamol syr fl no I
•S 4dd 1 cth
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : Ad Bonam
• Quo Ad Sanationam : Ad Bonam
• Quo ad Functionam : Ad Bonam
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai