Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Umbelliflorae
Famili : Araliaceae
Genus : Nothopanax
(Heyne. 1987)
Kandungan Mangkokan
(Nothopanax scutellarium Merr)
Daun Mangkokan
• Dikeringkan
• Diblender untuk mengecilkan
ukuran
• Dilakukan ekstraksi dengan
metode infusa selama 15 menit
Infusa
Antinyamuk Elektrik
• Dipanaskan dalam draft room selama 4 jam
• Dimasukkan ke dalam glass chamber selama 3 menit
• Dikeluarkan dari glass chamber dan ditunggu selama 3 menit agar antinyamuk
menjenuhi glass chamber
Glass chamber jenuh
• Dimasukkan 30 ekor nyamuk betina ke dalam glass chamber selama 20 menit dan
dihitung banyaknya nyamuk yang knock down
• Dipindahkan nyamuk ke dalam paper cup yang telah diisi kapas yang dibasahi larutan
gula
• Dilakukan holding time selama 24 jam
• Penghitungan kematian nyamuk dilakukan dengan mencatat jumlah nyamuk yang
knockdown saat diberi paparan pada detik ke-30 lalu dilanjutkan pada menit ke-1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 15, dan 20
• Dilanjutkan pengamatan setelah holding selama 24 jam (1440 menit).
• Dihitung kematian nyamuk Aedes aegypti menggunakan rumus % kematian, yakni
jumlah nyamuk yang mati dijumlahkan terlebih dahulu dengan jumlah nyamuk yang
pingsan. Hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah nyamuk dalam setiap
kelompok pengujian. Selanjutnya, hasil tersebut dikalikan 100% untuk mendapatkan
persentase kematian nyamuk Aedes aegypti
• Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANAVA dan uji Duncan.
Hasil
Daftar Referensi
• Ahdiyah, I. & Purwani, K. I., 2015, Pengaruh Ekstrak Daun Mangkokan
(Nothopanax scutellariumi) sebagi Larvasida Nyamuk Culex sp., Jurnal
Sains dan Seni ITS, 4 (2), pp: 32-36.
• Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Sarana Wana Jaya,
Jakarta.
• Kurniati, I. & Murni, A. W., 2017, Mortalitas Larva Nyamuk Aedes
aegypti setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mangkokan
(Nothopanax scutellarium), Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan), 5
(1), pp: 24-31.
• Tarigan, J., Zuhroh, F., & Sihotang, H., 2008, Skrining Fitokimia
Tumbuhan yang Digunakan oleh Pedagang Jamu Gendong untuk
Merawat Kulit Wajah di Kecamatan Medan Baru, Jurnal Biologi
Sumatera, 3 (1), pp:1-6.