Anda di halaman 1dari 110

PENJALARAN PENYAKIT

PULPA
Arlia Shanti Astuti
09700282

Pembimbing : dr.Wahyu Sintya Dewi SpKG


• ETIOLOGI PENYAKIT PULPA GIGI

I. Fisik
II. Kimiawi
III. Bakteri
FISIK
• Rangsangan Mekanik
• Rangsangan Termis
• Rangsangan Elektrik
Rangsangan Mekanik
1. Trauma
- Kecelakaan
- Perawatan Gigi :
• Alat yang terlalu keras
• Preparasi kavitas
• Tumpatan yang terlalu tinggi
• Perawatan periodontal
2. Pemakaian Patologis
- Atrisi
- Abrasi
Atrisi
Abrasi
Rangsangan Termis
• Panas dari preparasi kavitas
• Panas karena gesekan pada waktu
memulas terus-menerus.
• Panas dari bahan semen .

Rangsangan Elektrik
-Galvanic shock
Kimiawi
• Cairan dan Bahan tumpatan
1. Asam dari semen fosfat
2. Monomer akrilik
• Obat-obatan
1. Silver Nitrat
2. Phenol
3. Acids
Bakteri
• Toksin yang dihasilkan bakteri
• Pulpa yang terbuka
KELAINAN PULPA
DIAGNOSIS PENYAKIT
PULPA
• Hiperemi Pulpa
• Pulpitis Akut
• Pulpitis Kronis HiperplaSi (polip pulpa)
• Nekrosis Pulpa
Hiperemi Pulpa
• Yaitu suatu keadaan dimana sirkulasi
darah di dalam pulpa bertambah.
Ada 2 macam :
- Hiperemi Aktif/arterial
- Hiperemi Pasif/venous
HIPEREMI PULPA
Penyebab
• Fisik
• Kimia
• Bakteri
Gejala
• Rasa sakit tajam dan pendek
• Berlangsung cepat (bbrp detik)
• Nyeri hilang apabila rangsang dihilangkan
• Rangsang dingin/panas (+)
,asam/manis(+), tekanan makanan.
DIAGNOSIS
• Pulpa peka terhadap perubahan
temperatur (dingin) dan rasa manis
menyebabkan rasa sakit.
• Pemeriksaan visual dan riwayat sakit pada
gigi :
apakah terdapat karies, gigi pernah
ditumpat, terdapat fraktur pada mahkota
gigi,.
• Pada pemeriksaan perkusi, gigi tidak peka
walaupun kadangkadangada respons
ringan. Hal ini disebabkan oleh
vasodilatasi kapiler di dalam pulpa
TINDAKAN
• Bila ada karies media diberi tumpatan ,bila
mahkota cukup baik.
• Bila karies propunda dilakukan pulpa
capping , bila mahkotanya baik
PULPITIS
• Keradangan pada pulpa yang disebabkan
oleh bakteri (dalam proses karies),
rangsangan kimia, rangsangan termis,
rangsangan mekanis.
• Ada 2 macam ;
Pulpitis Reversible
Pulpitis Irreversible
PATOGENESIS

• Adanya karies ---- daya kariogenik dari


bakteri timbul (produksi asam laktat) --- pH
cairan di sekitar gigi rendah(asam).
• Kondisi tersebut cukup kuat melarutkan
mineral-mineral pada permukaan gigi,
sehingga gigi menjadi erosi.
TERMINOLOGI DIAGNOSIS PULPA
DIAGNOSIS KELUHAN RIWAYAT TEMUAN TES
PULPA UTAMA GIGI RADIOGRAFI

ELEKTRIK TERMAL PERKU PALPASI


SI

Pulpa Tidak ada Tidak ada Normal Ada RS TR TR


Normal respon

Pulpitis Sensitif Tidak ada Normal Ada Respon TR TR


reversibel thd dingin respon singkat dan
dan berlebihan
panas
Pulpitis Sensitif Nyeri Normal/ TR Respon TR TR
irreversibel lama thd spontan Radiolusen lama dan
dingin pd periapikal berlebihan
dan
panas
Nekrosis Tidak ada Variasi Normal/ TR TR R TR
Pulpa Radiolusen
pada
periapikal
Pulpitis Reversible
• Keradangan pulpa yang disebabkan oleh
rangsangan dan pulpa dapat normal
kembali bila rangsangan dihilangkan

Penyebab
• Rangsangan manis/termis
• Rangsangan termis
• Trauma oklusi
Pulpitir Reversibel
Gejala
• Rasa sakit tajam
• Singkat (beberapa detik)
• Rangsangan dingin lebih terasa daripada
panas.
• Belum ada keluhan spontan.
Cara Mendiagnosa
• Anamnesa:
rasa sakit / nyeri sebentar,
hilang setelah rangsangan dihilangkan
• Gejala Subyektif:
lokasi nyeri lokal (setempat),
rasa linu timbul bila ada rangsangan
durasi nyeri sebentar.
• Gejala Obyektif:
Karies superficial atau media
Perkusi (-) , Tekanan/druk tidak sakit.
• Tes vitalitas: gigi masih vital
TERAPI
• Jika karies media dapat langsung
dilakukan penumpatan
• Pulp capping terlebih dahulu, apabila 1
minggu kemudian tidak ada keluhan dapat
langsung dilakukan penumpatan.
Pulpitis Irreversible
• Keradangan pulpa terus-menerus
dengan/tanpa gejala dan disertai
kerusakan jaringan pulpa dan tidak
menjadi normal kembali walaupun
rangsangan dihilangkan.
• Akut./Kronis
Pulpitis Irreversible
Pulpitis Irreversible
Penyebab
• Bakteri
Peptostreptococcus spp
Porphyromonas spp
Prevotella spp
Fusobakterium spp
Enterococcus spp
Actinomyces spp
Gejala Akut
• Rasa sakit terus-menerus
• Keluhan nyeri spontan
• Menjalar terutama pada malam hari

Gejala Kronis
• Kadang-kadang tanpa gejala
Cara Mendiagnosa
• Anamnesa:
rasa nyeri spontan yang berkepanjangan
serta menyebar.
• Gejala Subyektif:
nyeri tajam (panas, dingin),
spontan (tanpa ada rangsangan sakit),
Nyeri lama
• Gejala Obyektif:
karies profunda, perkusi (-), palpasi (-)

• Tes vitalitas: peka pada uji vitalitas


dengan dingin, sehingga keadaan gigi
dinyatakan vital
Terapi
• Pulpektomi
• Ekstraksi
Pulpitis Kronis
Hiperplastis

• Keradangan pulpa yang kronis pada pulpa


yang terbuka dan terjadi penonjolan
jaringan granulasi yang berasal dari pulpa
masuk ke dalam kavitas (pulpa polip)
Pulpitis Kronis Hiperplasia
Pulpitis Kronis Hiperplastik
Penyebab
• Rangsangan Terus-menerus
• Karies profunda
• Open pulptika—daya tahan tubuh kuat—
sirkulasi darah baik—terbentuk jaringan
granulasi.
Gejala
• Tidak ada keluhan sakit, kecuali bila
ada makanan yang masuk.
• Sering timbul perdarahan (makan atau
menyikat gigi).
Klinis
• Karies Profunda
• Ada tonjolan jaringan granulasi yang
berwarna kemerahan
• Banyak karang gigi
Cara Mendiagnosa
• Anamnesa : tidak ada keluhan nyeri
• Gejala Subyektif :
Perdarahan pada waktu makan/menggosok
gigi
• Gejala Obyektif :
Karies Profunda dengan pulpa terbuka.
Adanya jaringan granulasi dalam ruang
pulpa.
• Tes vitalitas (+)
• Tes perkusi (-)
• Tes druk (-)
Perbedaan Pulpa Polip, Gingiva
Polip dan Polip jaringan Ikat

PULPA POLIP GINGIVA POLIP POLIP JARINGAN IKAT

Tangkai dari pulpa Dari Gusi Dari jaringan dibawah


gusi

Gigi Vital Vital/Non vital Vital/non vital

Permukaan kasar Lebih halus/mengkilat Kasar

Pada Stadium awal Mudah berdarah Hampir tidak berdarah


berdarah kemudian
sedikit

Warna merah muda Merah seperti gusi Pucat


Perawatan

Pulpa Polip Ginggiva Polip Polip Jaringan Ikat


Pulpektomi Polip diambil Pulpektomi
Pulpotomi
NEKROSIS PULPA
• Matinya sebagian atau seluruh jaringan
pulpa akibat suatu inflamasi atau injuri
traumatik.
• Penyebab :
1. Bakteri
2. Trauma
3. Iritasi
Nekrosis Pulpa
Nekrosis Pulpa Parsialis
• Sebagian jaringan pulpa di dalam saluran
akar masih vital.
• Pemeriksaan :
• Tes termis : bereaksi/ttidak bereaksi
• Jarum Miller ; bereaksi, kemudian
dilakukan Ro foto
Penyebab
• Radang pulpitis irreversible tanpa
penanganan.
• Trauma
• Iritasi bahan silikat atau akrilik.
• - Pada anamnesa terdapat keluhan
spontan.
- Pada pemeriksaan obyektif dengan
jarum Miller terasa sakit sebelum apikal.
Pemeriksaan klinis

- Tes termis: bereaksi atau tidak bereaksi.


- Tes Jarum Miller : bereaksi
- Pemeriksaan rontgenologis : terlihat
adanya perforasi

Nekrosis pulpa parsialis dapat dilakukan


perawatan dengan pulpektomi
Nekrosis Pulpa Totalis
• Matinya seluruh jaringan pulpa

Gejala :
• Perubahan warna gigi (keabu-
abuan/kecoklatan)
• Sakit (+/-)
• Bau spesifik ; gas indol,skatol
Terapi
• Ekstraksi
• Perawatan Saluran Akar
Preparasi saluran akar yang meliputi
pembersihan dan pembentukan
(biomekanis), disinfeksi, dan pengisian
saluran akar.
KELAINAN JARINGAN
PERIAPIKAL
• PERIODONTITIS APIKALIS AKUT
• PERIODONTITIS APIKALIS KRONIS
• PERIAPIKAL ABSES AKUT
• PERIAPIKAL ABSES KRONIS
• GRANULOMA
• KISTA RADIKULER
PERIODONTITIS

• Periodontitis adalah peradangan jaringan


periodontium yang merupakan kelainan
jaringan penyangga gigi yang paling
sering terjadi. Periodontitis terjadi akibat
perluasan peradangan dari ginggiva ke
jaringan periodontal yang lebih dalam
Periodontitis
ETIOLOGI
• Periodontitis terjadi akibat perluasan
infeksi dari karies yang tidak dirawat
sampai akhirnya menjadi gangrene.
Faktor lokal :
Faktor Fokal
• a. Dental plak
b. Kalkulus
c. Food imfaction
d. Trauma gigi
e. Karies gigi
f. Gigi gangrene
Plak
Karang Gigi
Karies
TRAUMA GIGI
PERIODONTITIS
APIKALIS AKUT

Suatu keradangan akut dari jaringan


periodontal dan tulang di daerah apikal gigi.
GEJALA
• Gejala Subyektif :
• Gusi berdarah saat menyikat gigi
• Gusi berwarna merah, bengkak, dan
lunak.
• adanya bagian gusi yang turun dan
menjauhi gigi..
• Gigi goyang
.
Pemeriksaan
• Gigi non vital
• Perkusi (+), druk (+)
TERAPI
• Scaling.
• Kuretase
• Antibiotik
• Kumur-kumur antiseptic
• Analgetik-anti inflamasi : untuk meredakan
gejala simtomatik
PERIODONTITIS APIKALIS
KRONIS
• Peridontitis apikalis kronis merupakan
proses inflamasi yang berjalan lama dan
lesi berkembang dan membesar tanpa
ada tanda dan gejala subyektif.
• Tes vitalitas tidak memberikan respon.
• Tes perkusi memberi respon non-sensitif,
• tes palpasi memberikan respon non
sensitif
Kelainan Jaringan
Periapikal
KELAINAN JAR
PERIAPIKAL

AKUT KRONIS

SUPURATIF PROLIFERATIF

PERIAPIKAL ABSES ~ GRANULOMA


KRONIK ~ KRISTA RADIKULER
PERIAPIKAL ABSES
AKUT
Kumpulan nanah(pus) yang terlokalisir
dibatasi oleh jaringan tulang alveolar
sekitar apeks gigi yang pulpanya mati.
Penjalaran keradangan melalui foramen
apikal ke jaringan periapikal.
Abse Periapikal Akut
PENYEBAB
• Kuman yang berasal dari saluran akar gigi
ganggren.
• Apikal seal kurang baik.
GEJALA
• Kemeng
• Gigi terasa menonjol
• Kadang-kadang gigi goyang
• Sakit bila terentuh
• Bengkak intraoral/ekstraoral
• Suhu tubuh naik
• Penderita tidak dapat tidur
Klinis
Ekstraoral :
• Pembengkakan wajah
• Lesu,pucat karena menahan sakit.
• Kelenjar limfe : membesar terasa sakit
Intraoral :
• Bengkak (+) : palpasi sakit
• Perkusi/Tekanan : sakit
• Gigi goyang
• Vitalitas gigi (-)
• Mulut berbau
TINDAKAN

• antibiotik, analgesik, atau drainase sesuai


rujukan dokter gigi atau ahli bedah mulut.
PERIAPIKAL ABSES
KRONIK
• Radang dari tulang alveolar di sekitar
apeks gigi yang berlangsung lama dan
mengandung nanah
Abses Periapikal Kronik
PENYEBAB
• Kuman
• Kelanjutan periapikal abses akut
GEJALA
• Tanpa gejala
• Daya tahan tubuh menurun----gejala akut.
• Pemeriksaan radiologi
• Adanya fistula
KLINIS
• Pernah sakit
• Keluar nanah dari gusi
• Terdapat fistel
• Perubahan warna gigi
• Ginggiva disekitar berwarna kemerahan
• Palpasi : lunak , tidak panas
• Gigi goyang
TERAPI
• Perawatan Saluran Akar
GRANULOMA
Jaringan granulasi disekitar apeks gigi
sebagai reaksi pertahanan tubuh terhadap
infeksi saluran akar dan berbentuk bulat.

GEJALA
tidak bergejala
eksaserbasi akut = gejala seperti abses
periapikal
Pemeriksaan Fisik
• Nyeri spontan (-)
• Tes Perkusi (-)
• Tes Palpasi (-)
• Tes vitalitas (-)
Gambaran Radiografi

•gambaran radiolusen disekitar apex dari


akar gigi.
•Bentuk bulat,batas jelas dan difus
•Lamina dura terputus
•Pada stadium lanjut makin gelap
Granuloma
TINDAKAN
• Perawatan endodontik (perawatan saluran
akar)
Kista Radikuler
• Dental granuloma yang mengalami
degerasi kistik.
• Proliferasi sisa epitel di ligamen
periodontum (sisa sel malassez)
KISTA RADIKULER
Gambaran Radiologi
Gejala
• Tidak memiliki gejala.
• Sakit dan bengkak jika infeksi
• Pingpong ball phenomena (krepitasi pada
penekanan)
• Perubahan warna gigi
• Gigi non vital, karies (+/-)
PEMERIKSAAN KLINIS
• Pembengkakan intraoral (kista membesar)
• Erosi pada tulang (ekspansi)
• Gigi nyeri
TiNDAKAN
• Akut : antibiotik + analgesik
• Endodontik/Ekstraksi
• Bedah : Enukleasi dan Marsupialisasi
PERAWATAN ENDODONTIK
(PERAWATAN SALURAN AKAR)
• Prosedur yang digunakan untuk
mempertahankan kesehatan pulpa gigi dan
jaringan periapeks, dan perawatan pulpa yang
telah terinfeksi agar giginya tetap dapat
berfungsi dengan baik.
Tujuan Perawatan Endodontik
• Mengembalikan keadaan gigi yang sakit
agar dapat diterima secara biologik oleh
jaringan sekitarnya sehingga gigi dapat
dipertahankan selama mungkin didalam
mulut.
TAHAPAN PERAWATAN
SALURAN AKAR
1.Preparasi biomekanis saluran akar atau
pembersihan dan pembentukan (cleaning
dan shaping),
2. disinfeksi saluran akar dan
3. obturasi saluran akar
keadaan klinis gigi 24 dari bagian oklusal tampak normal,
tidak ada karies maupun adanya kavias yang menjadi jalan

masuk bakteri .
foto rontgen gigi 24. tampak ada radiolusensi di periapeks
dengan diameter +/- 5 mm, tidak tampak ada karies
(berupa tampilan radolusensi) di bagian mahkota.
Keadaan gigi setelah dilakukan preparasi akses,
didapatkan 2 orifis.
keadaan saluran akar setelah dilakuan preparasi 2/3
panjang kerja.
keadaan saluran akar saat
sirkumferensial filing diiringi dengan
irigasi.
Akhir dari kunjungan
pertama
Kunjungan Kedua
saluran akar yang sudah diisi. tampak gutta
percha dipotong dibawah orifis, dinding dentin
juga bersih dari sealer.
Kunjungan Ketiga
Sebelum penambalan resin
komposit.
Setelah penambalan resin
komposit

Anda mungkin juga menyukai