Anda di halaman 1dari 51

METODE PENJADWALAN

Jenis Metode Penjadwalan

Scheduling

Probabilistic Deterministic

CPM Non-CPM

PERT / Arrow Time Scale Precedence Bar/Gantt Line


Montecarlo Diagram Diagram Diagram Chart Diagram

CPM : Critical Path Method


PERT : Program Evaluation Review Technique
Diagram Balok (Gantt Chart)
Modifikasi Gantt Chart
Kelebihan & Kekurangan Bar Chart
 Kelebihan
 Bentuknya sederhana sehingga mudah dimengerti oleh semua
tingkatan sehingga dapat diterima secara luas.

 Dapat digabung dengan metode lain, misalnya kurva-S untuk alat


pengontrolan biaya dan waktu

 Kekurangan
 Hubungan antar aktivitas tidak dapat dilihat secara jelas.

 Belum dapat menunjukkan lintasan kritis.

 Tidak memberikan ramalan akan pengaruh keterlambatan terhadap


penyelesaian proyek.
Diagram Garis (Line Diagram)
Modifikasi line diagram
Kelebihan & Kekurangan
 Kelebihan line diagram
 Hubungan antara waktu (lamanya) suatu aktivitas dan volume terlihat
jelas.
 Kecenderungan kegiatan dapat dilihat dengan segera (Actual Vs Plan),
apakah kegiatan pekerjaan lambat atau sebaliknya.
 Dapat dikombinasikan dengan diagram balok.
 Alternatif pelaksanaan dapat dikembangkan dengan memiringkan,
menggeser kekiri dan kekanan atau menegakkannya.
 Kekurangan line diagram
 Hubungan aktivitas (ketergantungan pekerjaan) secara menyeluruh tdk
dapat dilihat
 Belum dapat menunjukkan lintasan kritis.
 Tidak memberikan ramalan akan pengaruh keterlambatan terhadap
penyelesaian proyek.
 Jika aktivitas yang digambarkan banyak, akan tampak rumit dan sulit
dibaca, sehingga kurang efektif sebagai alat monitoring.
Diagram Panah (Arrow Diagram)
 Metoda ini tercipta setelah adanya kebutuhan untuk mengorganisir suatu
proyek yang melibatkan ribuan aktivitas yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan.
 Disamping itu juga harus menentukan cara yang sebaik-baiknya untuk
mengurangi waktu yang diperlukan guna melaksanakan konstruksi yang
menghasilkan pengurangan jumlah biaya langsung seminimum mungkin.
Kelebihan dan Kekurangan Diagram Panah
Kelebihan :
- Terlihat jelas ketergantungan aktivitas satu dengan aktivitas
yang lain
- Dapat diketahui aktivitas yang berada di jalur kritis
- Dapat digunakan untuk mencari pengurangan waktu
penyelesaian yang menghasilkan pengurangan biaya langsung
seminimum mungkin
Kekurangan :
- Untuk menunjukkan ketergantungan antar aktivitas terkadang
diperlukan aktivitas dummy
- Dalam hubungan antar aktivitas, suatu aktivitas harus selesai
100% sebelum aktivitas berikutnya dimulai
Elemen pada diagram panah
 Aktivitas Nyata
 Pelaksanaan kegiatan yang nyata dari suatu pekerjaan. Oleh
karena itu aktivitas memerlukan sumber-sumber daya seperti
tenaga kerja, material, peralatan, dan fasilitas lainnya. Aktivitas
nyata digambarkan secara grafis sebagai 'anak panah' pada
jaringan keija dan biasanya dicantumkan waktu pengerjaannya
(durasi).

Nama Aktivitas
Mulai Akhir
Durasi
(d)
 Aktivitas Palsu (dummy)
 Digambarkan sebagai 'anak panah yang terputus'. Dikatakan
dummy karena fungsinya hanya untuk menunjukkan
ketergantungan antar aktivitas. Aktivitas dummy tidak memiliki
waktu pengerjaan (zero time duration).

Dummy

 Kejadian (Event )
 Merupakan titik pangkal dan akhir suatu aktivitas. Event tidak
memerlukan waktu dan sumber daya. Secara grafis dapat
digambarkan sebagai ' lingkaran' dengan nomor didalamnya.

Aktivitas
A B
Durasi
Event Event
Istilah-Istilah
Hubungan antar Aktivitas
Contoh 1
Pembuatan Pemasangan
Perakitan
rangka body Mesin

Pemasangan Finishing
Tire Balancing
Roda Body (cat)
Contoh 1 (lanjutan)
Kode Aktivitas Predecessor

A Pembuatan rangka -
B Perakitan A
C Pemasangan Mesin B
D Finishing body (cat) A
E Pemasangan Roda C
F Tire Balancing E
C E

B F

D
Contoh 2
Aktivitas Predecessor Durasi
A - 4
B - 5
C A 4
D B 3
E C,D 6
F B 2
G E,F 5
Contoh 2 (lanjutan)
C
A E
G
D
B F
Contoh 3
Contoh 3

D H

A C E G I

B F
Contoh 4
Aktivitas Predecessor Durasi

A - 4

B A 5

C A 4

D B 3

E C,D 6

F D 2

G E,F 5
Contoh 4
D F G
B
A
E
C
Contoh 5
Aktivitas Durasi (hari) Predecessor
A 8
B 6
C 2 B
D 4 A
E 7 B
F 6 A
G 5 E
H 5 E
I 2 F,G
Contoh 6 (Latihan)
Kegiatan Didahului oleh Durasi (hari)
A - 10
B A 6
C A 18
D E,F 8
E B 17
F B 21
G D 11
H C,F 10
I D,H 6
J H 9
K G,I,J 4
E D G
17 8 11
B F
6 21
A I K
10 6 4

C H J
18 10 9

Kegiatan kritis : A,B,D,F,G,H,J,K


B D F G
2 4 5 8
A I

2 4
C E H
4 5 4

JALUR : A B D F G I = 2 + 2 + 4 + 5 + 8 + 4 = 25 MINGGU
JALUR : A C D F G I = 2 + 4 + 4 + 5 + 8 + 4 = 27 MINGGU
Lintasan
JALUR : A C E F G I = 2 + 4 + 5 + 5 + 8 + 4 = 28 MINGGU kritis
JALUR : A C E H I =2+4+5+4+4 = 19 MINGGU
Perhitungan Durasi proyek

 Perhitungan maju (Forward pass) dipakai untuk menentukan waktu total


penyelesaian proyek, Juga dipakai untuk menentukan saat mulai paling awal
(ES) dan saat selesai paling awal/cepat (EF) suatu kegiatan
 Perhitungan mundur (Backward Pass) dipakai untuk menentukan waktu paling
lambat suatu Kegiatan dapat dilaksanakan (LS) maupun diselesaikan (LF)
Float / Slack
 Float / Slack diartikan sebagai skala waktu yang longgar bagi pelaksanaan
suatu atau beberapa aktivitas, sehingga aktivitas tersebut pelaksanaannya
dapat diperlambat secara maksimum sesuai dengan besarnya slack, agar
jadual pelaksanaan proyek tidak terganggu.
Contoh Kasus 1
Penyelesaian Arrow Diagram

TE
EF

TL
LF

TS = TL - EF
FS = TE - EF
CONTOH KASUS 2
Kegiatan Didahului Durasi (hari)
oleh
A - 10
B A 6
C A 18
D E,F 8
E B 17
F B 21
G D 11
H C,F 10
I D,H 6
J H 9
K G,I,J 4
16 16 E 33 37 37 D 45 45 4 G
2 4 6
20 37
1 16
16 17 3 37 8 45 45 45
11
3
16 16
B F 3

1 6 21 3 4 56
56
10 37 5 K 60
0 0 A1 10 37 47 47 I 53 56 56 60
0 1 5 8 9 10
0 0 10 1 10 10 37 4
50 50 65 56 56 4 60 60
56
19 5 56

3
3
C 28 37 37 H4 47 47 J
3 7
37 37 37 10 4 47 47
18 9
Kegiatan Durasi ES EF LS LF TF FF
A 10 0 10 0 10 0 0
B 6 10 16 10 16 0 0
C 18 10 28 19 37 9 9
D 8 37 45 37 45 0 0
E 17 16 33 20 37 4 4
F 21 16 37 16 37 0 0
G 11 45 56 45 56 0 0
H 10 37 47 37 47 0 0
I 6 47 53 50 56 3 3
J 9 47 56 47 56 0 0
K 4 56 60 56 60 0 0
Precedence Diagram Method (PDM)
 Ciri diagram Precedence
 Aktivitasnya tidak dinyatakan dalam bentuk panah (Arrow)
melainkan NODE atau BLOCK
 Anak panah / garis penghubung tidak memiliki durasi, sehingga
pada diagram ini tidak diperlukan DUMMY.
 Merupakan penyempurnaan arrow diagram (ADM) karena pada
diagram ini dapat digambarkan adanya hubungan : SS, FS, FF
Notasi
ES EF
ES ID EF ID DUR

LABEL
LABEL
LS DUR LF
LS LF/ S
 Keterangan :
 ES : Early Start (mulai paling awal / cepat)
 EF : Early Finish (berakhir paling awal / cepat)
 LS : Late Start (mulai paling lambat)
 LF : Late Finish (berakhir paling lambat)
 ID : Identifikasi
 DUR : Durasi
 S : Total Slack / Float
Penggambaran ADM  PDM
A B D
A B D

C C

A B
A B

C D
C D
A B A B

C D
C D

A A

D
B D
B

E
C
E C

D
Penyederhanaan penggambaran B
yang salah ! (merubah logic)
E

C
Tipe hubungan antar aktivitas
FS
Akt A Akt B
 FS = Finish to Start
 SS = Start to Start SS
 FF = Finish to Finish
FF
 SF = Start to Finish

SF
Leads dan Lags
 Leads : percepatan aktivitas sesudahnya
FS – 5
A B

 Lags : penundaan aktivitas sesudahnya


FS + 5
A B
Perhitungan Waktu PDM
(Forward & Backward Pass)
0 3 4 9 0 3 5 10
A3 B5 A3 B5
1 4 4 9 2 5 5 10
0 4 1 5
SS+1
C4 C4
0 4 1 5

0 3 4 9

A3 B5
1 4 4 9
5 9
FS+1
C4
5 9
Contoh Penyelesaian Kasus ADM
dengan PDM
2 6
0 2
F4
A2 7 11
4 6 2 5
D3
0 6 9 11
6 9
B6 G2
3 9 9 11

0 4 4 9

C4 E5
0 4 4 9
Akt Predec Dur ES EF LS LF S Ket

A - 2 0 2 4 6 4

B - 6 0 6 3 9 3

C - 4 0 4 0 4 0 kritis

D A 3 2 5 6 9 4

E C 5 4 9 4 9 0 kritis

F A 4 2 6 7 11 5

G B,D,E 2 9 11 9 11 0 kritis
Time Scale Diagram
 Merupakan penyempurnaan dari diagram balok, yang digambarkan
dengan skala waktu.
 Terdapat istilah FENCE / BROKEN FENCE, yaitu garis vertikal yang
berfungsi sebagai pagar. Artinya aktivitas yang memiliki float dapat
digeser-geser dalam daerah pagarnya. Bila pagar dilanggar, maka
ada pengaruhnya terhadap kelompok aktivitas lain atau terhadap
jalur kritisnya.
 Disamping FENCE / BROKEN FENCE, masih diperlukan alat lain
untuk dapat menggambarkan Time-Scale diagram. Alat tersebut
dinamakan FLAGS (bendera). FLAGS dibutuhkan bila terjadi
hubungan silang (cross) yang tidak dapat dinyatakan lagi dengan
FENCE / BROKEN FENCE.
ILUSTRASI FENCE / BROKEN FENCE & FLAGS

A C
1

B D
C
Hubungan fence
A

B E
A C
1

B D Z

Hubungan Broken fence Hubungan Flags


CONTOH APLIKASI

1 Aktivi- Pred.
tas
D E A -
2 B A
C B
A B C
D A
E D,F
G
F -
1 2
G A
F H H D,F

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kurva S
 Dapat digunakan untuk mengontrol pelaksanaan proyek
dari segi biaya dan waktu
 Terdiri dari 2 (dua) salib sumbu, sumbu x menunjukkan
skala waktu, sumbu y menunjukkan skala biaya
 Pembuatan kurva S selalu dikaitkan dengan
penjadwalan, misalnya dikaitkan dengan Time Scale
Diagram
 Kurva S dapat dibuat berdasar saat mulai paling awal
(Earliest Start) dan saat mulai paling lambat (Latest
Start)
Contoh :
Aktivitas Durasi (minggu) Predecessors Biaya ( juta rupiah)
A 4 - 8
B 2 A 6
C 6 A 12
D 3 B 6
E 9 C 9
F 2 - 4
G 5 F 10
H 7 F 7
I 1 D,E,G 4
J 10 H 20
Kurva S – Earliest Start
Biaya (Juta rupiah) Prestasi (%)
100
H J 100
80

60 F G
75

40 C E I 50
20 A B D 25

4 8 12 16 20 minggu

4 4 5 5 8 8 7 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
Biaya
Kum 4 8 13 18 26 34 41 46 51 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 86

% 5 10 15 21 30 40 48 53 59 64 67 71 74 78 81 85 88 92 95 100

Anda mungkin juga menyukai